Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

PROLOG 1
KELAS MATRIKULASI BATCH 3
INSTITUT IBU PROFESIONAL
☘☘☘☘
ADAB MENUNTUT ILMU
Senin, 23 Januari 2016
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.
Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.
Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU
ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya
Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri.
Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?
Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan
Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari Ibunya
☘ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk.
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.
b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.
c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.
d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.
e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk diamalkan.
☘ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.
b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.
c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.
☘ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari.
b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.
c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.
e. Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.
Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat
Referensi :
Turnomo Raharjo,
Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012.
Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (pendidikan dalam perspekitf hadis), Jakarta: Amzah,
2014, hlm. 5
Muhammad bin sholeh, Panduan lengkap Menuntut Ilmu, Jakarta, 2015

Posted by admin - -

Materi 3
Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun
Subject Matter Expert (SME):
Ust. Harry Santosa
(Founder MLC sekaligus praktisi HE sejak 1994)

Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Ayah bunda para pendidik peradaban, apa kabar? Semoga selalu ithminan dan istiqomah, rileks tenang dan konsisten dalam mendidik generasi peradaban.
Salam takzim utk ayah bunda semua.
Ayah bunda, esensi pendidikan sejati adalah pendidikan berbasis fitrah. Tugas kita adalah menemani anak2 kita menjaga fitrahnya, menyadari fitrahnya lalu membangkitkannya menjadi peran2 sesuai fitrah yg Allah kehendaki itu. Inilah esensi pendidikan berbasis potensi dan akhlak Dengan fitrah Allah itulah Allah menciptakan manusia. Tiada yg berubah dari ciptaan Allah swt.
Fitrah itu setidaknya meliputi fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan.
Topik malam ini adalah pendidikan utk usia 0-7 tahun, tentu saja pendidikan fitrah2 yg ada juga harus melihat fitrah perkembangan. Tiap tahap memiliki sunnatullahnya sendiri, memiliki cara dan tujuan mendidik yg khusus.
Pendidik sejati adalah seperti petani sejati. Pendidikan ibarat taman bukan pabrik atau perkebunan. Para petani harus memahami tahapan menanam, dia mesti memperlakukan tiap anak2nya bagai bunga2 di taman, yg masing2 memiliki kekhasan, keunikan dan keindahannya masing2. Maka cara memperlakukannyapun setiap bunga adalah khas, tidak bisa seragam. Petani sejati harus rileks dan konsisten, dia tdk boleh bernafsu menggegas dan menyeragamkan demi produktifitas dan kepentingan siapapun yg tdk relevan dgn tanamannya. Petani sejati tdk boleh sembarang memakai bahan kimia yg menggegas pertumbuhan tanaman, yg malah merusak tanaman itu sendiri. Petani sejati harus meyakini qodrat Allah swt thd segala sesuatu yg ada pd tanamannya dan yg ada di sekitarnya.

Posted by admin - -

Alhamdulillah..
Ramadhan ini kami bisa membagikan gameboard sirah nabi. Silakan unduh di sini
Game ini disusun berdasar sirah nabi Muhammad pada buku ini :


Apabila konten pertanyaan dirasa agak berat untuk anak-anak ayah bunda, silakan dimodifikasi sendiri... Semoga bisa menambah aktivitas di bulan Ramadhan ini..
Selamat menikmati!

Posted by admin - -

Materi 3

Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun

Subject Matter Expert (SME):
Ust. Harry Santosa
(Founder MLC sekaligus praktisi HE sejak 1994)



Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Ayah bunda para pendidik peradaban, apa kabar? Semoga selalu ithminan dan istiqomah, rileks tenang dan konsisten dalam mendidik generasi peradaban.

Salam takzim utk ayah bunda semua.
Ayah bunda, esensi pendidikan sejati adalah pendidikan berbasis fitrah. Tugas kita adalah menemani anak2 kita menjaga fitrahnya, menyadari fitrahnya lalu membangkitkannya menjadi peran2 sesuai fitrah yg Allah kehendaki itu. Inilah esensi pendidikan berbasis potensi dan akhlak Dengan fitrah Allah itulah Allah menciptakan manusia. Tiada yg berubah dari ciptaan Allah swt.

Fitrah itu setidaknya meliputi fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan.

Topik malam ini adalah pendidikan utk usia 0-7 tahun, tentu saja pendidikan fitrah2 yg ada juga harus melihat fitrah perkembangan. Tiap tahap memiliki sunnatullahnya sendiri, memiliki cara dan tujuan mendidik yg khusus.

Pendidik sejati adalah seperti petani sejati. Pendidikan ibarat taman bukan pabrik atau perkebunan. Para petani harus memahami tahapan menanam, dia mesti memperlakukan tiap anak2nya bagai bunga2 di taman, yg masing2 memiliki kekhasan, keunikan dan keindahannya masing2. Maka cara memperlakukannyapun setiap bunga adalah khas, tidak bisa seragam. Petani sejati harus rileks dan konsisten, dia tdk boleh bernafsu menggegas dan menyeragamkan demi produktifitas dan kepentingan siapapun yg tdk relevan dgn tanamannya. Petani sejati tdk boleh sembarang memakai bahan kimia yg menggegas pertumbuhan tanaman, yg malah merusak tanaman itu sendiri. Petani sejati harus meyakini qodrat Allah swt thd segala sesuatu yg ada pd tanamannya dan yg ada di sekitarnya.

Dasar panduan kita adalah jelas, bhw tiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Tugas kita bukan merubahnya, merekayasanya, menuntutnya sesuai obsesi kita tetapi menemaninya.

Posted by admin - -

Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah
Oleh: Dr. Adian Husaini


Ada yang menarik pada Jurnal Islamia (INSISTS -Republika) edisi 9 April 2009 lalu. Dari empat halaman jurnal berbentuk koran yang membahas tema utama tentang Kesetaraan Gender, ada tulisan sejarawan Persis Tiar Anwar Bahtiar tentang Kartini. Judulnya: “Mengapa Harus Kartini?”

Sejarawan yang menamatkan magister bidang sejarah di Universitas Indonesia ini mempertanyakan: Mengapa Harus Kartini? Mengapa setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?

Posted by admin - -

Resume Kulwaps HEbAT Sulawesi

Senin, 15 Februari 2016
Host: Bunda Dini
Admin&resume: Bunda Septiana
SME: Abah Rama

📋 MENGENAL KONSEP BAKAT  DAN POTENSI SERTA MEMETAKAN BAKAT ANAK-ANAK 📋

Pengantar

Kalau Orang ditanya apa bakatnya biasanya butuh waktu untuk segera menjawabnya.
Bahkan tidak sedikit yang merasa tidak punya bakat
Mengapa demikian?
Salah satu alasan nya adalah karena tidak ada kesamaan definisi ttg BAKAT atau juga POTENSI.
Yang pasti kalau ditanya Bakat atau Potensi Kekuatan atau bahkan Kompetensi maka jawabannya terdiri dari dua kelompok besar yaitu KATA SIFAT   atau  KATA KERJA dan sampai kapanpun sepertinya tidak akan ada usaha menyamakan definisi nya karena para penulis buku tentang bakat tidak mungkin akan bertemu.
Yang penting kita faham adanya perbedaan tersebut.
Untuk mudahnya kita pilih definisi Kekuatan sbg 4E Activities (Enjoy Easy Excellent Earn)  yaitu Aktivitas yg membuat kita suka melakukan nya,  mudah melakukan nya, hasilnya bagus dan produktif.

Ada 2 sumber Potensi Kekuatan
Sumber Pertama yang sudah kita kenal adalah Keistimewaan fisik /pancaindera
Sumber ini menghasilkan Potensi Bidang seperti. Menyanyi,  melukis, memasak, olahraga dlsb
Sumber Kedua adalah Sifat Produktif seseorang (kita sebut sebagai BAKAT ) yang menghasilkan Potensi Peran seperti Memimpin,  Mengajar, Menganalisis, Merawat,  Memotivasi dlsb
Semuanya ada 45 klaster Potensi yaitu 30 Potensi Peran dan 15 Potensi Bidang

Posted by admin - -

Resume Kulwapp 1
Forum Komunikasi Peduli Anak (FKPA)

🗓Selasa, 19 April 2016
⏰Jam 20.00-21.00 WIB

🎤Host: Jervine
🎤Co-Host: Andita A. Aryoko
📝Notulen: Susi Firdausa

💡Narasumber: Ibu Septi Peni Wulandani

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
COMMUNITY BASED EDUCATION

Mengembangkan Fitrah Anak

Community Based Education sebenarnya adalah sederhana, sebuah proses pendidikan untuk mengembalikan fitrah anak. Kalau saat ini sedang banyak orang membicarakan pola hidup sehat dengan makan makanan organik, maka Community Based Education dan Home Education bisa dikategorikan "pendidikan organik". Makanan untuk otak dan mental anak yang tidak instan dan mengalami sebuah proses alamiah.

Di Communnity Based Education Kita hanya mengupayakan proses yang sealamiah mungkin sesuai fitrah atau kodrat Allah dan menjalaninya sesuai sunnatullah tahap perkembangan manusia.
Selebihnya adalah menyerahkan semua keputusan akhir di tangan Allah SWT.

Jika fitrah adalah jalan sukses, sunnatullah adalah cara sukses, maka doa doa kita adalah kunci sukses bagi anak anak kita di dunia dan di akhirat.
Dalam perjalanan sehari-hari tugas kita adalah menemani anak-anak untuk bisa mengembangkan semua potensi fitrahnya, baik fitrah keimanan, fitrah belajar dan fitrah bakatnya.

Posted by admin - -

🔊🔊 Kulwap Matrikulasi 1 ~ Materi Pokok 8 🔊🔊

🍎 Tema : Teknik Pre-Aqil Baligh 11-14 tahun
🍎 SME : ust Harry Santosa
🍎 Host : Lala

⏰Hari ini Selasa 19 April 2016
🕣 Pukul 19.30 - 21.00

Pada rentang usia pre-aqil baligh 8-14 tahun, orang tua memandu anak untuk "kaya akan gagasan", setelah kaya akan wawasan (0-7 tahun). Orang tua menjadi teman bermain bagi anak, dan anak mulai bisa mempunyai peran dalam keluarga besar dan komunitas. Pada masa ini, anak boleh bergonta-ganti ide.

Pada masa usia pre-aqil baligh 8-14 tahun, adalah saat untuk menularkan value/nilai dan karakter, karena di usia 7 tahun merupakan masa pembentukan karakter.

Perlu dipahami, bahwa value/nilai keluarga dan karakter tidak bisa diajarkan, namun ditularkan melaui keteladanan.

Pada usia 8-14 tahun, umumnya anak sudah mulai tidak ego sentris. Pada masa ini anak mulai melihat nilai-nilai sosial, etika-etika dasar dalam ajaran Islam. Pada usia sebelumnya (0-7 tahun) anak sudah mulai diperintahkan shalat.

Rentang usia pendidikan anak usia 8-14 tahun, terbagi pada 2 tahap :

*Usia 8-10 tahun : mengenal potensi diri, magang/club untuk membuka wawasan sehingga melahirkan gagasan, dan mulai menjalani ibadah syariah.

*Usia 10-14 tahun : belajar bersama Maestro, magang project, menghebatkan potensi diri, kemandirian, kepemimpinan dan sebagainya.

Anak-anak di jenjang usia 8-14 tahun mulai mengenal “MIMPI apa yang akan dia BANGUN”. Ada beberapa tahapan yang ditempuh pada fase ini:
🍃I. Pandu anak untuk memahami misi hidupnya dengan cara:
1.Mengajak akan untuk paham “Who am I?”
2.Mengajak anak untuk memahami alam sekitarnya/lingkungannya (kearifan lokal)
3.Mengajak anak untuk memahami zaman saat dia dibesarkan dan prediksi zaman saat anak ‘aqil baligh nanti.
4.Kuatkan aqidah anak akan keberadaan Allah swt.

Posted by admin - -

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum wr wb Ayah Bunda HEbAT bagian dari arsitek peradaban, mohon ijin ikut berbagi di SS kali ini. Sebelum cerita panjang lebar :D berikut perkenalan kami sekeluarga
Nama : M Iffan Fanani / Naila M Tazkiyyah
Profesi : Kary Swasta / IRT
Passion : Mengajar dan Menulis
Anak : 3 orang
1. Qonita Maylaffaizza Fanani (7y4m)
2. Ahmad Haidar Mumtaz (4y6m)
3. Muhammad Mushab Albanna (1y4m)
Domisili saat ini: Sangatta, Kaltim

Semoga ada yg sdh pernah mendengar nama kota cilik ini sebelumnya😁
[11:43, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Awal mula mengenal HEbAT saat mulai aktif ikut grup WA IIP Kalimantan kurang lebih setahun lalu. Di rumah, kami melakukan HE bersinergi dg guru di sekolah untuk Kaka Faza, Full HE untuk Mas Haidar campur2 dengan CBE juga, demikian juga untuk Adek Mush'ab.

Dulunya HE bener2 dijalankan lengkap dengan lesson plan detail sambil berpatokan pada kurnas dan standar ability anak sesuai usianya. Kalo sekarang setelah mengenal HE via HEbAT kami lebih enjoy menjalani nya karena sudah lumayan kenal garis besarnya :) Alhamdulillah.

Sesuai tema, hari ini kami sekeluarga ingin sedikit cerita tentang pengalaman Bahasa Ibu, BBA dan kearifan lokal.
[11:43, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: 🍃Bahasa Ibu

Dari buku bahasa ibu, yg kami baca bahasa ibu di sini diartikan terlebih dahulu sebagai bahasa cinta org tua kepada anaknya. Biasanya kami praktekkan untuk menumbuhkan fitrah keimanan pada diri anak-anak.
Alhamdulillah, kaka sudah mampu mengingatkan dirinya sendiri untuk ibadah fardhu dan beberapa sunnah yang rutin dijalani seperti dhuha, tilawah, muraja'ah. Untuk Haidar masih belum terinstall tapi kadang sadar sendiri dan mengajak teman yang bermain ke rmh untuk sholat saat waktunya (tentu saja dengan gerakan-gerakan yang belum sempurna)

Sedangkan untuk makna bahasa ibu sebagai bahasa pertama yang dikenal anak secara sempurna, kami memilih bahasa Indonesia (dulunya pas belum paham, masih campur-campur pake bahasa Inggris) sekarang sudah insyaf :) Melalui media apa? yang paling utama selain melalui percakapan sehari-hari adalah melalui buku. Di buku, memudahkan saya dan suami menemukan kosakata baru yang memicu rasa ingin tahu anak, misalnya jadi ada padanan kata walaupun penggunaannya berbeda antara bertarung, berperang, bertengkar (maklum si anak cowo sukanya cerita perang tabuk, khandaq dll

[12:02, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: BBA
Saat masih tinggal di Depok setahun lalu, kami lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan, masjid dan UI. Setelah pindah di rumah yang dikelilingi hutan, belumbisa move on sepenuhnya, karena walaupun seneng dikelilingi hutan tapi beberapa hewan di dalamnya seringkali unpredictable :D seperti di sini kadang juga ada buaya, anjing hutan, dan ular.
Kalau yang masih acceptable beberapa kali kami temui di sekitar rumah adalah Orang Utan, Rusa, biawak, bekantan, beruk, aneka jenis monyet. Di dekat rumah juga ada pantai tapi jangan dibayangkan bisa bermain pasir, karena dekat pelabuhan batubara dan langsung dalam, jadi kami hanya bisa sering bermain bola, layangan, melukis, di pinggiran pantainya saja :)
Rutinitas harian adalah bermain di lapangan cricket dekat rumah sambil bersepeda. Kaka dan mas bersepeda roda dua sementara si adek didorong bunda dg sepeda roda 3. Karena kami tinggal di komplek yang tertutup dan termasuk kawasan restricted area jadi tdk terlalu banyak jenis area yang dapat kami singgahi dg berjalan kaki.
Dalam seminggu biasanya diselingi belajar sambil bermain ke masjid agung, berenang, kemping2an di lapangan golf, liat pesawat ke bandara kecil dekat rumah, pinjam buku ke perpusda (belum pernah baca di tempat karena lokasinya kurang friendly untuk anak kecil padahal koleksi bukunya bagus-bagus. Jadi ngotot bikin 3 kartu untuk saya, suami dan kaka pake surat keterangan dr sekolah supaya bisa pinjam buku lebih banyak) dll.
[12:09, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: 🍃 Kearifan Lokal

Semoga pemahaman saya ttg kearifan lokal ini tdk melenceng jauh, kami lihat potensi alam di daerah kami salah satunya adalah kayu, jadi ayahnya sering membuat aneka kerajinan dari kayu, seperti tombak, tembakan karet, meriam kayu, perahu, dan aneka jenis craft lainnya.
Kalau dari bundanya sering mengajak ke pasar tradisional tempat aneka ragam makanan laut mulai dari kepiting, cumi, ikan kakap, tongkol, layang, dan lainnya memberikan wawasan bahwa di Sangatta sangat banyak menghasilkan aneka ragam seafood, buahnya jenisnya pisang, buah naga, dan nangka. Karena rutinitas bunda di dapur, jadi kadang mengenalkan aneka jenis masakan dari bahan dasar tsb. Alhamdulillah kaka mulai suka cumi saus tiram, saus padang, ikan bakar, ayam bakar, pokoknya berbagai makanan yang dulu di Depok ogah dicoba di sini mereka mau mencoba juga berbagai olahan buah-buah lokal
[12:10, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: 🍃 Lain-Lain

Semoga ayah bunda belum bosan dengan cerita khas emak-emak ini :D di bagian ini saya ingin berbagai dan memohon pendapat serta saran ttg dua hal berikut ini:

🍒Tantangan bersinergi dg sekolah kaka
Seperti perkenalan di atas, anak pertama kami saat ini bersekolah di sebuah SDIT di Sangatta, setahun lalu ini sangat tdk terencana karena awalnya kami ingin full HE dulu mengingat usia kaka baru 6 thn. Namun, saking sepinya di komplek rumah dan waktu itu saya dan suami benar2 jadi orang baru yang tidak tahu apa2 juga belum kenal banyak org sementara kaka kesepian tiap pagi sore bener2 ga ada teman di sekitar rumah.

Akhirnya kami menuruti saran tetangga menyekolahkan kaka, kaka sendiri juga semangat walaupun sdh tertinggal krn sdh masuk semester 2 kelas 1. Hingga saat ini, kaka masih fun2 saja di sekolah karena di rumah kami tdk pernah mengajak belajar mengulang pelajaran sekolah, melainkan kami coba isi dengan muatan lainnya yang tdk didapat di sekolah. Seperti kaka suka mengolah data dg excel jadi ya kami fasilitasi, suka latihan public speaking sndiri entah jadi MC atau pidato, jadi ya kami printkan contoh2 naskah.

Nah, agar sekolah tdk terjebak dg kurtilas yg "menggemaskan" itu, kami mencoba bersinergi dg guru kelas kakak, mengajak memodifikasi model pengajaran di kelas dg beberapa aktifitas yang fun dan bermakna untuk anak. Alhamdulillah ustadzahnya menyambut baik. Sebulan terakhir ini bahkan guru BK dan manajer pendidikan yayasan sdh mau diajak berdiskusi untuk evaluasi model pendidikan di sekolah kakak, sehingga kami berusaha menjadikan sekolah tersebut sekolah yang menumbuhkan fitrah anak. mohon doanya terus lancar.

🍒Tantangan istiqomah membangun CBE di kota kecil.
6 bulan setelah tinggal di sini, kami mulai kenal dengan tetangga dg cukup dekat. Kami pun mulai pede mengajak dan membangun komunitas belajar. Diawali dengan saya melibatkan diri di Poppets sebuah taman pendidikan anak usia dini informal yang dikelola oleh para bunda di komplek kami yang memiliki balita, kami bergantian jadi fasilitator dan menyiapkan bahan pembelajaran sederhana namun bermakna untuk anak-anak kami.
[12:13, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Komunitas kedua adalah Tanjung Bara Fun Learning Center, karena berpikir sayang sekali ada fasilitas eks International school yang tidak terpakai jadilah setiap weekend kami coba ajak volunteer berkegiatan bersama dg anak-anak di komplek ini, jumlahnya jika berkumpul semua mencapai 40an anak. Aneka kegiatan kami siapkan dari permainan tradisional, fun cooking, english club, treasure hunt, sport activiities, writing class, science class, dll.

Yang sedang dalam tahap persiapan adalah pengaktifan kembali perpustakaan Tanjung Bara dulunya perpus Intl School namun sdh lama mangkrak jadi gudang, sekarang saya usul mohon dibersihkan dan bersedia menjado volunteer jaga perpus setiap hari bersama duo bocils, lumayan bisa sambil baca buku dan momong anak :)

Terakhir, ingin mengaktifkan juga kegiatan offline bagi member hebat sangatta walaupun baru 5 org (di kalimantan yang byk dr BPN dan bbrp daerah lain, karena mungkin sangat luas jadi di kabupaten kami baru 5 orang ini saja) jadi mau belajar buat visioning board bersama, portofolio anak, dll.

Demikian sharing dari keluarga kami, semoga bisa membawa manfaat walaupun sedikit. Salam hangat dari keluarga kecil di tengah hutan.
[12:16, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Galuh : Bunda naila apa sdh menulis buku, sesuai passion? Mau beli kl ada, hehe . Boleh minta link blog nya, bun?
Naila : Boleh bunda.. kami jg nyontek di youtube
Menulis ebook jariyah sdh ada bbrp edisi bs diunduh gratis di blog saya bun🙏 Www.nailatazkiyya.wordpress.com


[12:22, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Untuk selanjutnya kita panggil Bunda Dini... Dari negeri Selebes Sulawesi
Silahkan Bunda Dini
Dini : Assalamu'alaikum wr. wb.
Terima kasih Ayah Indra, atas kesempatan berbagi dengan teman teman di grup Nasional. Sebetulnya kami masih butuh banyak belajar, semoga dengan kesempatan berbagi pengalaman ini dapat menjadi sarana belajar juga bagi kami...
Perkenalkan kami:
Ayah/Bunda: Muhammad Saladin/Dini Khalisyah Nasution
Pekerjaan: PNS/IRT
Domisili: Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara
Anak: Dzikri (10th), Faza (8th), Hannan (5th), Rayyan (2th).

Dzikri sebelumnya bersekolah di MI Terpadu sampai kenaikan kelas 3 di Cimahi. Saat kami pindah ke Sulawesi (Juni 2014), Dzikri sempat bersekolah di MIN, tapi hanya 1 bulan di kelas 3. Selanjutnya mogok, dan akhirnya memilih untuk sekolah di rumah saja.
Faza sampai sekarang masih bersekolah di MIN (kelas2).
Hannan pernah sekolah TK, tapi hanya bertahan 2 bulan saja.

Kami mengenal Home Education bermula dari menyimak status status dan diskusi tentang renungan pendidikan berbasis potensi dan akhlak di FB ustadz Harry Santosa. Kami juga menyimak renungan renungan pendidikan yang disampaikan ustadz Adriano Rusfi di FB. Kemudian bergabung dengan grup wa HEBPA Sulawesi setelah membaca woro woro tentang grup ini di FB nya ust Harry Santosa.

Kami belum pernah mengikuti perkuliahan Fitrah Based Educationnya ust Harry Santosa, belum pernah bertatap muka langsung dan berdiskusi langsung dengan beliau. Namun idea idea dan konsep yang disampaikan ust Harry melalui dunia maya terasa sangat sesuai dengan core values keluarga kami.

Topik yang diamanahkan kepada kami pada Sharing Session kali ini adalah tentang Bahasa Ibu, Belajar Bersama Alam dan Kearifan Lokal.
[12:25, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: 🍃Tentang Bahasa Ibu

Bahasa ibu yang kami pakai sehari hari di rumah adalah bahasa Indonesia. Saya sendiri asli orang Batak Mandailing, suami asli Sunda. Bahasa Indonesia dipilih karena kami berdua sama sama tidak menguasai dengan baik bahasa ibu pasangan. Saya mengerti bahasa Suda sedikit sedikit, tapi kurang pede kalau bicara dalam bahasa Sunda krn takut salah hehehe... Suami saya hanya paham beberapa kata dalam bahasa Batak Mandailing.

Dari sebuah diskusi tentang bahasa Ibu, ust Harry pernah menyampaikan untuk pernikahan beda suku, pilihlah bahasa ibu ibunya. Tapi saya sendiri merasa gagap mengungkapkan ekspresi/idea dalam bahasa ibu saya dan merasa lebih nyaman berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

Setelah saya renungkan, mungkin ketidakmampuan mengungkapkan perasaan, pemikiran dan idea dalam bahasa ibu saya, sedikit banyak dipengaruhi oleh pola asuh dan sistem persekolahan yang saya tempuh dahulu. Dulu, saat anak anak saya dilarang membantah dan berbeda pendapat dengan orangtua ataupun guru.
Saat sekolah, saya harus duduk diam dan mendengarkan guru, jarang sekali siswa diberi kesempatan berbicara, berpendapat, berpikir, menganalisa apalagi mencari solusi terhadap suatu masalah. Sekolah dalam ingatan saya hanyalah tentang mendengarkan guru, mencatat, menghapal dan adu cepat mengerjakan soal.

Saya tak ingin mengulang sejarah. Pendidikan otoriter yg diwariskan secara turun temurun ini cukuplah selesai sampai generasi saya. Saya ingin berubah, saya ingin memutus mata rantai kolonialisme dalam gaya pengasuhan. Walaupun terus terang sangat berat, mengingat rekaman alam bawah sadar yang begitu kuat, dan terkadang muncul ke permukaan saat sedang lelah, stress atau kondisi iman sedang turun...

Alhamdulillah, pertemuan dengan komunitas HEbAT adalah salah satu jalan yang Allah berikan untuk menemukan kembali fitrah fitrah kebaikan di dalam diri...
[12:26, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Sejak anak anak masih bayi, kami membiasakan membacakan buku untuk mereka, mendongeng dan  juga mengobrol. Kebetulan saya dan suami sama sama hobby berburu buku dan koleksi buku. Sebagian besar koleksi kami adalah koleksi buku bekas. Kami mengepung seluruh penjuru rumah dengan buku buku, hasilnya anak anak sangat menyukai buku dan gemar membaca.
Hobby koleksi buku inipun ditiru anak anak, sesuai minat masing masing. Dzikri peminat luar angkasa, mulai mengkoleksi buku buku tentang luar angkasa, bumi dan alam semesta. Faza dulu sempat mengoleksi buku buku tentang dinosaurus. Karena sekarang minatnya berubah ke tanaman/berkebun, mulailah ia mengoleksi buku buku tentang tumbuhan. Hannan pecinta binatang mengoleksi buku buku tentang binatang, hutan dan peternakan. Rayyan si 2 tahun penyuka Winnie the Pooh pun mulai sibuk menandai buku buku miliknya hehe...

Kecintaan pada buku ini sangat membantu penguasaan bahasa ibu. Perbendaharaan kosakata anak anak menjadi sangat kaya. Dulu Dzikri di usia 2 tahun sudah berbicara dalam kalimat lengkap dengan kosa kata yang terkadang membuat kami takjub. Mungkin inilah buah dari kebiasaan membacakan buku  ensiklopedia dan buku buku cerita sejak ia masih bayi...

Setiap hari saya meluangkan waktu khusus untuk mengobrol seru dengan mereka. Mengobrol tentang apa saja. Meminta pendapat mereka tentang sesuatu hal.  Menanyakan perasaan mereka hari ini. Merencanakan kegiatan seru bersama sama.

Dan yang terpenting lagi adalah mendengarkan. Mendengarkan, meskipun menurut kita itu adalah hal remeh temeh. Tapi apapun itu, saya mencoba merekam dengan baik apa yg mereka ceritakan dan sampaikan. Harapan kami, anak anak mampu mengekspresikan perasaan dan mengungkapkan gagasan/pemikirannya dengan bahasa ibu yang fasih dan utuh.
[12:28, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: 🍃Tentang Belajar Bersama Alam dan Kearifan Lokal.

Alhamdulillah, sudah 1 tahun 9 bulan kami tinggal di pulau Buton yang alamnya sangat indah dan kaya. Kota Baubau adalah kota pelabuhan yang dulunya juga menjadi pusat Kesultanan Buton. Kami bersyukur mendapat paket lengkap peng’ALAM’an hidup di rantau orang dengan budaya yg khas dan unik, lansekap alam yang sangat indah, pantai, laut, pulau pulau kecil, hutan tropis, sungai dan air terjun, langit dengan aneka bentuk awan yang unik dan cantik, hasil laut berupa berbagai jenis ikan yg belum pernah kami lihat sebelumnya, udang, kepiting, cumi cumi, kerang dsb. Di sini juga berdiri dengan kokoh warisan Kesultanan Buton yaitu benteng batu terpanjang di dunia , benteng Wolio (Benteng Keraton Buton), yang mengelilingi komplek keraton Buton

Pak indra palopo : Untuk yang ketiga...
Kita sambut Bunda Dwi... Dari negeri Ujung Timur Papua
Silahkan Bunda Dwi
Bunda Dwi: Assalamu'alaikum ayah bunda HEbAT 😊. Terima kasih atas kesempatan yg sdh diberikan.

Perkenalkan

Nama: Fanny Abdul Aziz/ Dwi Puji Astuti
Umur : 32 thn / 32 thn
Anak :
1. Saladin Fatih Abdul Aziz (5 thn 4 bln)
2. Halim Syarif Abdul Aziz (2,5 thn)
Pekerjaan: pegawai PLN/IRT
Domisili: Sentani Kab Jayapura
MasyaAllah lengkap sekali apa yg sudah disampaikan oleh Bunda Naila dan Bunda Dini 👍.

Izinkan kami sedikit saja sharing ttg bbrp kegiatan HE di keluarga kami 😊
Sy awali ketika proses menikah dulu ya. Dulu suami sy memberikan syarat dalam proposal nikahnya bahwa istrinya tdk boleh bekerja menetap spt PNS, krn harus ikut kemanapun dia ditugaskan. Beliau ingin anak2nya mendapatkan pembinaan yg lengkap dari ayah dan ibunya. Sy pikir oh iya insyaAllah siap. Lagipula sy ga berniat jadi PNS. Ternyata memang benar, bbrp bulan setelah kami menikah, suami langsung ditugaskan ke Gorontalo. Tentu saja ini di luar dugaan sy 😅. Saya kira tidak akan secepat ini dan masih seputaran pulau Jawa sj, krn waktu menikah suami sy kerja di Indramayu.
Akhirnya saya yg lahir dan besar di Cimahi, musti ikut merantau suami yg org minang ke luar Pulau Jawa. Dimulailah petualangan keluarga kami. Indramayu, Gorontalo, Wamena, Bogor, Biak, Koya Jayapura, dan skrg Sentani Jayapura. 6 tahun menikah, 7 kali pindah rumah 😅.
Dengan kondisi seperti ini, pindah2 rumah tanpa bisa diduga tempat dan seberapa lamanya, pendidikan anak tentu menjadi perhatian utama kami. Sehingga pada saat suami akan ditugaskan, suami selalu mencari apakah ada sekolah islam di kota yg akan dituju. Saya sendiri dulunya sempat berharap anak2 bisa bersekolah di sekolah yg menerapkan metode montessori. Tp tidak mudah utk mendapatkannya di luar Jawa.
Sampai akhirnya saya masuk ke grup wa HE Nasional sekitar 1,5 thn yg lalu dari oprek yg diposting bunda Deasy di  grup focer. Alhamdulillah saya merasa banyak manfaat dengan ilmu2 yg didapat. Terutama sy lebih rileks dalam menemani tumbuh kembang anak2.
Sy juga tidak risau nanti anak2 sekolah dimana krn sering pindah2 rumah. Dimana bumi dipijak, disitulah kami belajar. *modif dikit peribahasanya 😄.
HE sendiri yg saya pahami berbeda dengan HS. HE masih bisa tetap bersekolah formal. Hanya saja org tua memiliki peran yg lebih utama dlm mendidik anak2.

Suami sendiri ingin agar anak2 tetap masuk sekolah. Karena suka kasian liat saya riweuh sama anak2 😄. Akhirnya kami akan mencoba memasukkan anak2 ke sekolah tahun ini, selain untuk menambah teman muslim, sy pun bs memiliki komunitas org tua murid yg mudah2an ke depannya bisa membuat CBE.
Alhamdulillah selama kami pindah2 rumah, anak2 termasuk mudah beradaptasi dengan lingkungan dan orang2 yg baru. Di Papua ini kami menemukan begitu banyak keragaman baik suku, agama, ras. Belum lagi alamnya yang sangat kaya.

Saladin sudah tahu mana kota yg udaranya dingin dan mana yg panas. Kenapa di Wamena dingin dan kenapa di Biak panas. Anak2 juga merasakan bagaimana tinggal di desa/daerah dan di kota. Mencoba langsung berbagai macam kendaraan baik darat, udara maupun air. Bermain dengan teman berbeda agama, suku, dan warna kulit.

Itu semua menjadi pengalaman yg berharga untuk anak2 kami.
Sehari2 anak2 kami bermain sama ummi dan tetangga sekitar. Bermain dengan alat dapur, alat2 pertukangan, manjat2 lemari dan pintu, bermain2 dengan tanah, menangkap belalang, main di sungai kecil samping rumah, lari2, bermain sepeda, dll. Kegiatannya ya bermain, bermain, bermain dan berantem 😝.
Berikut ini beberapa kegiatan anak2 kami yg terdokumentasi. Sebagian besar hilang krn laptop dan hp yg dicuri:
1. Meski sibuk dgn pekerjaan, suami tetap menyediakan waktu utk anak2. Setiap pagi sblm ke kantor anak2 jalan2 bersama abinya lihat pesawat di bandara. Pulang diusahakan maghrib atau isya, langsung berangkat ke mesjid bersama anak2. Dan jelang tidur waktunya main2 di kasur atau baca buku. Kedatangan abinya selalu dinantikan oleh anak2 :)

[14:32, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Di sini terlihat bahwa keterikatan suku masih sangat terasa di Papua. Ketika perang berlangsung hanya diperlihatkan kaum lelaki yg melempar2 tombak (tanpa mengenai lawan) dan kaum perempuan yg menari dan menyanyi menyemangati yg sdg perang. Kemudian diperlihatkan jg bagaimana perang diakhiri dengan damai.
Kami sendiri pernah merasakan kondisi rusuh di Wamena. Suasana cukup mencekam, toko2 tutup. Org2 Papua membawa tombak dan panah. Sirine dari kepolisian berbunyi tanda masyarakat harus berdiam diri di rumah. Tapi keesokan harinya suasana kembali normal, toko2 mulai buka kembali. Kata teman sy yg labewa (lahir besar di wamena) warga sudah terbiasa dengan kondisi spt ini. Oalah..

Keterikatan suku ini jg membawa kebaikan yg lain. Alkisah ada kepala suku suatu suku di Walesi masuk Islam, seluruh anggota sukunya kemudian ikut masuk Islam pula. Dan skrg di sana terdapat pesantren untuk membina anak2 muslim Papua.
[14:33, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Saya belum setahun tinggal di Sentani ini. Sempat membuat TPA untuk anak2 sekitar. Namun karena ada suatu masalah yg berkaitan dgn akhlak anak didik, suami meminta saya untuk menutup TPAnya sementara waktu. Beberapa bulan lagi insyaAllah kami akan pindah rumah. Mudah2an bisa agak lebih lama stay di tempat yg baru, sehingga sy bisa membuka kembali TPA atau Taman Baca untuk anak2 sekitar.
Udah gitu aja ayah indra :). Demikian sharing session dari keluarga kami. Terima kasih atas perhatiannya 😊🙏
[14:33, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Deasy: Dearest Bunda Naila, bunda Dini, bunda Dwi..... Bagaimana anak2 belajar ttg toleransi di sana?
Abah Fikri: Dan bagaimana memahamkan k anak2 ttg perbedaan suku, warna kulit dll

Dini  : Toleransi beragama maksudnya bunda Deasy?
Kalau di Baubau mayoritas muslim Bun... Kerajaan Buton sdh menjadi Kesultanan Islam Buton sejak Sultan Murhum masuk     Islam..
Ada penganut agama Kristen, Katholik dan Hindu jg, tp di sekitar lingkungan kami tidak ada..
Orang Bali yg beragama Hindu punya kampung sendiri, di luar kota Baubau, di kampung Bali Ngkaring karing...

Dwi : @Bunda deasy dan abah fikri:  selama ini anak2 biasa sj bermain dengan siapa sj. Karena melihat sy juga suka ngobrol dan mengajak main anak2 tetangga. Meski kalo sama anak papua, saladin masih suka rada sungkan 😬. Ya akhirnya sering2 sy ngobrol sama anak2 papua itu, ngajak main. Lama2 anak2 mau jg main sama2.

Tetangga di sini agak berimbang antara yg muslim dan nasrani. Tp dlm bergaul ya kami memperlakukan sama. Anak2 jg blm ngerti dgn perbedaan keyakinan. Ketika tetangga sebelah memasang pohon natal di rumahnya, anak2 kami hanya melihat dan tanya itu apa. Setelah itu ya bermain spt biasa lg :)

Noni : Iyaa bun kata temen saya yg dinas di papua... di sana sebenarnya masyarakatnya amat toleransi soal suku dan beragama... hanya saja ada provokator2 yg gak tanggung jawab ingin memecah belah indonesia

Dwi : Iya di sini biasa kalo ada hari raya saling berkunjung. Ketika lebaran, yg nasrani berkunjung ke yg muslim. Pas natal sebaliknya. Kmrn pas tetangga samping rumah natalan, sy ketemunya sengaja pas H+1 dan bertanya "gmn natalan kmrn? :D"
Alhamdulillah hubungan ttp baik meski ga dtg pas hari H dan mengucapkan selamat hehe

Dini nasution: Kalau ttg perbedaan suku, kami sendiri menikah beda suku.... anak anak krn suka baca, biasanya udah tahu duluan, baca di buku hehe
Perbedaan warna kulit, penduduk lokal Baubau juga macem macem warna kulitnya... ada jg yg putih, krn dulu bnyk pelaut dr cina yg akhirnya membaur dan menikah dng penduduk lokal
Ada jg yg kulitnya agak coklat... ada yg memang hitam mirip orang Ambon...
Anak anak sih biasa saja.. tidak merasa aneh... krn ya td itu..udah pernah lihat/baca di buku ttg perbedaan warna kulit dan suku suku bangsa di dunia 😁

Faza di awal2 sekolah sering bingung... kata gurunya anaknya nggak bisa komunikasi.. padahal bkn krn gak bisa komunikasi tp bingung dng bahasa Indonesia yg kental dng istilah2 khas daerah hehe
Ada penambahan kata "ji" "mi" "pi" di akhir kata.. mgkn kalo di sunda semacam kata "mah" "atuh"
Misalnya kalo bilang "Sudah" jadi Sudah mi

Yovita : Bunda Dwi: Papua 😍
Masya Allah emang indah banget ya. Kebetulan kakak saya hari ini ke Papua isi training JSIT. Kirim2 foto di sana, masih banyak hijau2. Dan makannya langsung dikasi olahan sagu 😁 *envy banget mau ke sana*

Saya juga sepertinya akan senasib dgn Bun Dwi, yang akan pindah2 keliling Indonesia. Insya allah 4 tahun sekali suami di mutasi. Alhamdulillah ada sharing ini, saya bisa  " contek" ilmunya dalam mendidik anak, beraktivitas , dan bersosialisasi dgn masyarakat 😍🙏🏻
Terima kasih untuk sharingnya yang menginspirasi, para aybun Hebat ☺
[14:33, 15/4/2016] Hebat Bunda Lala: Demikian tadi Sharing Session dari G-nas, insyaallah banyak yang kita bisa belajar dari para bunda di seluruh nusantara. Mohon maaf jika postingannya ter-sendat2 Sekian dan  Terimakasih

Posted by admin - -

Kulwap Material Pokok 7
Grup HEbAT Matrikulasi 1
=====================
Selasa, 12 Maret 2016
SME : Harry Santosa
Host : Zahara

🌱Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 11-14 Thn🌱

Tahap pendidikan pre aqil baligh usia 8-10 th merupakan masa kritis dimana anak akan mengalami transisi dr masa egosentris di usia < 7 thn kepada kesadaran awal sbg makhluk Tuhan & makhluk sosial. Tahap ini mrpkn tahap latihan&pembiasaan dg cara keteladanan&membangun kesadaran. Bila tahap ini gagal, dg berbagai alasan misalnya dg pemaksaan, trauma atau pendidikan tidak berhasil membuat terbangunnya kesadaran, maka fase berikutnya akan berat untuk memperbaiki kondisi tsb. Metode pendidikan yg paling efektif pada tahap ini adalah experiental learning atau project based learning atau biasa disebut menggali hikmah bersama peristiwa2 sehari2, atau dr sejarah, atau yg ada di alam semesta. Bagaimana dg tahap selanjutnya, Pre aqil baligh usia 11-14th?

Posted by admin - -

DAN IKANPUN HARUS BELAJAR HIDUP DI GURUN GERSANG 🐪 🐳 🐫

Oleh Ust Adriano Rusfi

Beberapa hari silam, menjelang senja saya terpaksa harus berkata kepada sepasang suami-istri :

“Ayahbunda, tipologi kepribadian putra anda sangat cocok, klop dan matching dengan sistem dan kultur pendidikan di Sekolah Alam. Anak anda dinamis, penuh gerak, cair, informal, sanguinis dan fungsional. Begitu pula Sekolah Alam : eksploratif, experiential-based, berorientasi kebijaksanaan dan tak struktural. Anak anda dengan Sekolah Alam bagaikan ikan dengan air. Namun, anak anda butuh sekolah konvensional yang rigid, tertib, kaya aturan, berdisiplin ketat dan formal”.

Posted by admin - -

Kamis 7 April 2016
⏰ jam : 13.00 - 14.00 wib
🎯Tema: Halal Haram terkait dgn fitrah perkembangan "Cerdas Halal Berawal dari Rumah"

Judul Materi :” Mewaspadai Jajanan Haram di Seputar Kita”
Penulis : Meili Amalia, S.Sos
Founder Komunitas Myhalalkitchen (www.facebook.com/groups/myhalalkitchen)

Mengapa Cerdas Halal saat ini menjadi issue penting ?

1⃣ Karena Alloh SWT memerintahkannya ;
Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan!, sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagi kamu“
(Q.S. Al Baqarah: 168)
QS. Al Baqarah : 168, 173, 219; QS. Al Maidah: 3,4, 94; QS. Al An’am: 121, 145; QS. An Nahl: 67; QS. An Nisa: 43.

2⃣ Masyarakat Indonesia sudah terlenakan dengan status “Negara Berpenduduk Muslim Tebesar di Dunia”. Dengan status itu umat Islam merasa aman, bahwa makanan yang beredar pasti terjamin halal. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Undang-Undang  Nomor 33 tahun 2014  Tentang Jaminan Produk Halal baru terbit pada akhir  Desember 2014 dan baru AKAN diberlakukan pada 2019. Sebelum UU tersebut diberlakukan, maka makanan NON HALAL bebas beredar tanpa identifikasi dan aturan pemisahan yang jelas.

3⃣Di sisi lain, perkembangan Teknologi Pangan di dunia ini sangat pesat. Berbagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam bentuk perasa, pengawet, pengemulsi, pewarna, pengembang, pelembut serta teknologi  pengolahan pangan terkini, banyak dikembangkan bagi kepentingan industri.
Mengapa ? Tentu agar lebih ekonomis.

Posted by admin - -

 Narsum: Ibu Novi Chandra (Project Aussie School)
Moderator: Rola Apnoza
Notulis: Ummu Nasya

📆 Rabu, 10 Februari 2016
⏰ 19.00-21.30 WIB
------------------------------

🌼 Novi Candra:
Halo ibu ibu nama saya Novi Candra. Saya mengajar di Psikologi UGM. Ibu dari 3 orang putri.

🎤 Moderator: Mb Novi.. kebanyakan pendidikan terkesan berkiblatnya ke negara lain. Berhubung mb pernah study di luar, apakah ada perbedaan mendasar antara pendidikan di Ausie dgn Indonesia?

🌼 NC:
1. Yang paling mendasar kebanyakan pendidikan di barat bertujuan untuk personalized learning atau pembentukan pribadi anak anak secara utuh baik dari kognitif, afektif dan sosial serta karakter. Tidak hanya pendekatan kognitif ansih semata seperti di sini. Jadi setiap anak akan dikembangkan sesuai kepribadian dan bakatnya bukan diseragamkan.
2. Penekanan juga di proses belajar yang melibatkan anak anak, orangtua dan masyarakat. Bukan semata mata hasil belajar saja.

Posted by admin - -

📕"The Best Schools"
Karya Thomas Amstrong
 dishare dan dikaji o/ ust Harry...kita simak  bersama 📚📝


Wacana Prestasi Akademik Vs. Wacana Perkembangan Manusia

Ada teman pakar pendidikan merekomendasikan sebuah buku yang bisa dibaca oleh semua orang yang berbeda-beda dan tertarik dengan isu pendidikan, buku itu adalah The Best Schools karya Thomas Armstrong.

Dalam dua bab pertama The Best Schools, Thomas Armstrong menjelaskan tentang dua paradigma atau wacana pendidikan yang kontradiktif, yaitu Wacana Prestasi Akademik dan Wacana Perkembangan Manusia. Sebenarnya, ia menjelaskan tentang apa-apa saja yang salah di paradigma persekolahan saat ini dalam Wacana Prestasi Akademik, lalu ia menawarkan solusinya dengan mengajukan Wacana Perkembangan Manusia. Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa wacana adalah pelembagaan cara berpikir atau batasan sosial yang menentukan apa yang bisa dikatakan tentang topik tertentu. Wacana dipandang bisa mempengaruhi pandangan kita mengenai segala hal. Artinya, memahami wacana yang umum digunakan lalu membentuk wacana yang tepat sangatlah penting dalam menjalankan proses pendidikan.

Posted by admin - -

Time Out dalam Parenting

Peresume Julia Sarah, S. Hum


❤Apa yang dimaksud dengan Time Out?
Time out adalah cara untuk mengendalikan kemarahan dan menghentikan perilaku buruk anak dengan memberinya kesempatan untuk menenangkan diri dan memikirkan kembali perbuatan yang dilakukannya.

Salah satu manfaat time out ialah anak dan orangtua sama-sama belajar mengendalikan emosi. Dengan teknik ini, keduanya dapat terhindar dari kemarahan yang lebih besar maupun dampak yang lebih besar, yaitu menyakiti diri sendiri dan orang lain.

Posted by admin - -

Landscape Peradaban menurut alQuran ust. Harry Santosa

Landscape peradaban ada 3 dimensi, yaitu
Potensi Peradaban, Pendidikan Peradaban dan Peran Peradaban.

Pendidikan Peradaban mentranformasi seluruh potensi peradaban yang dimiliki generasi peradaban menuju peran peradaban. Tanpa kemampuan ini maka pendidikan akan gagal membangun peran peradaban baik skala individual maupun skala komunal.

Apa saja potensi peradaban?

1. Manusia dan semua fitrah yang terinstal padanya sejak lahir
2. Bumi atau Alam dan semua karakteristik keunikan dan keunggulan lokalitasnya
3. Waktu atau Kehidupan dan semua kesrifan, budaya, realita sosial dan keunikan zaman

Ketiga potensi inilah dipandu Kitabullah yang harus menjalani proses pendidikan menuju peran peradaban.

Maka pendidikan harus konteks dan relevan dengan semua fitrah manusia yaitu keunikan anak anak kita,  fitrah alam dimana anak kita ditakdirkan lahir dan tinggal di belahan bumi Indonesia, fitrah kehidupan disaat anak kita ditakdirkan hidup bersama keunikan realitas sosial masyarakat, problematika dan kearifan masyarakat atau komunitas itu pada keunikan zamannya, dipandu dengan Kitabullah atau agama yang fitri.

Itu agar generasi anak anak kita mencapai peran peradaban personal dan peran peradaban komunal terbaik, dengan semulia akhlak.

Apa itu peran peradaban personal?
Bashiro wa Nadziro - membawa berita gembira (solution maker) dan peringatan (problem solving)
Rahmatan lil Alamin - menebar rahmat dan manfaat bagi semesta alam.

Fondasi bagi peran peradaban personal ini adalah home education.

Apa itu peran peradaban komunal?
1. Khoiru Ummah - menjadi komunitas terbaik, atau the best model
2. Ummatan Wasathon - menjadi komunitas pemersatu, atau mediator n integrator

Fondasi bagi peran peradaban komunal adalah CBE - community based education

Peran peradaban di atas adalah peran universal dan general.

Sementara peran peradaban tiap anak, tiap keluarga, tiap komunitas adalah unik dan spesifik tergantung bakat dan DNA nya masing masing. Maka sibuklah dengan bakat masing masing dan berlombalah memberi manfaat dan kebaikan sesuai bakat masing masing.

Lalu apa hubungan peran peradaban dan tujuan penciptaan manusia di muka bumi sebagai khalifah, untuk beribadah, untuk memakmurkan bumi dan untuk menjadi pemimpin oramg yang bertaqwa.

Peran peradaban adalah misi atau tugas kehidupan untuk mencapai maksud dan tujuan penciptaan. Jika tugas kehidupan tidak dapat terlaksana dengan baik maka sulit mengatakan bahwa kita secara personal maupun komunal akan bisa memenuhi maksud penciptaan sebagai Hamba Allah, sebagi Khalifah, sebagai Imaroh dan Imama.

Silahkan merenung dan berefleksi, ada dimana kita dalam landscape peradaban ini

Salam Pendidikan Peradaban

Posted by admin - -

Ringkasan seminar parenting Ahad, 3 April 2016
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

🍼"PENDAMPINGAN ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DI USIA DINI"🍼
🎬Narasumber : Ibu Lilis Komariah M.Psi, Psikolog


"Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka ibu & ayahnya lah (lingkungan) yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhori)

💐Perkembangan anak dalam islam dibagi menjadi  dua:
1. Pra baligh
0-6   th   bayi & awal masa kanak2
6-12 th   akhir masa kanak2
2. Baligh

Posted by admin - -

🔰Mengenal Kearifan Lokal🔰

SME: Achmad Ferzal
(Praktisi Pendidikan Berlingkung)
---------------------------

Bismillah...
Kearifan lokal, apa definisi sederhananya?
Menggunakan apa yang ada, tidak mengada-adakan dan berharap semua tersedia.

Seperti kisah seorang pengemis yang meminta bantuan pada seorang raja, bukannya langsung diberikan bantuan tapi ditanya: apa yang kamu punya.Dan pengemis yang tidak memiliki apa-apa dipaksa untuk melihat (mensyukuri) benda-benda yang ia punya. Kemudian satu-satunya benda (mangkuk tempat meminta-minta) miliknya di tukar dengan kapak dan tali untuk bekerja mengambil kayu dihutan.

Bangsa ini memiliki banyak hal (kekuatan) yang tersembunyi karena tidak disyukuri (diingat-ingat) sehingga lebih tertarik meminta semua serba ada dan lupa dengan apa yang dipunya. Dan lebih parah senang memaksa dengan mengada-adakan sesuatu yang belum tentu cocok dengannya.

Yang dipunya itu (kekuatan) dapat berupa: tradisi berbuat yang luhung, pengetahuan lokalnya dan pandangan hidupnya. Yang sering tersembunyi atau bahkan nyaris punah. Darimana kekuatan2 (kearifan)itu? Dari interaksinya dengan LINGKUNGnya.
Tiap daerah memiliki LINGKUNG yang berbeda-beda.

Posted by admin - -

🍃Resume Diskusi🍃
Home Education Based On Talents (HEbAT) Community
Grup Matrikulasi 2
📝📝📝📝📝📝📝

Hari : Rabu
Tanggal : 23 Maret 2016
Pukul : 13.30 WIB s.d. 15.00 WIB

Meteri Pokok 1:
🏘Apa itu Home Education🏘
Subject Matter Expert (SME):
Ust. Harry Santosa
Founder MLC sekaligus Praktisi HE sejak 1994
Host : Ayah Indra 'Palopo'

✒✒✒✒✒
Materi

Apa Itu Home Education “HE”?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ayah Bunda hebat para pendidik peradaban. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan membimbing kita mendidik putra-putri generasi peradaban.

Apakabar ayahbunda para arsitek peradaban, para penumbuh fitrah diri dan fitrah anak anak kita, welcome on board, ahlan wa sahlan, selamat bergabung untuk bersama belajar dan berdiskusi konsep dan praktek HE kemudian inshaAllah kita lanjutkan menjadi aksi bersama di rumah dan di komunitas asing masing. 🙏😊

Home Education bukanlah hal yang baru dan luarbiasa karena adalah amanah baik secara alamiah dan sepanjang sejarah sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Jadi forum ini adalah untuk saling mengisnsyafi dan saling mengingatkan amanah mendidik ini yg tak tergantikan oleh siapapun ✅

Posted by admin - -

oleh : Abah Rama ( founder dan penemu talents mapping)

Pertama tama yang perlu difahami dulu adalah tentang Istilah Bakat karena didunia ada berbagai definisi tentang bakat yang umumnya dibagi beberapa kelompok
1.Kelompok aktivitas : menyanyi, melukis, mengajar, memimpin dlsb
2.Kelompok sifat : teliti, keras kepala, perfeksionis, komunikatif dlsb
3.Kelompok pelakunya : komunikator, visioner,motivator dlsb
Dari ketiga kelompok diatas kelompok mana yang bisa “dikembangkan” ?
Tentunya kelompok aktivitas bukan?
Jadi inti dari pengembangan diri adalah melatih aktivitas yang produktif yang bisa dikembangkan dari Pribadi masing-masing.

Karena yang dicari adalah Enjoy Easy Excellent Earn Activities maka

1⃣Langkah pertama adalah menggali aktivitas produktif mana saja yang apabila dilakukan membuat kita senang (Enjoy), mudah melakukannya (Easy) dan semakin sering dilakukan hasilnya semakin baik.
Untuk itu Talents Mapping sudah menemukan 114 Aktivitas Produktif yang kalau dengan dengan konsep yang lebih sederhana ada (30+15) aktivitas.
Menggali dan menemukannya bisa diawali dengan melakukan ke 45 aktivitas produktif tersebut dan mengobservasi perasaan ,kemudahan dan hasilnya.
Cara ini tentunya butuh waktu kecuali apabila sejak kecil sudah difasilitasi untuk mengalami semua aktivitas tersebut.
Cara lain untuk mereka yang berumur 16 tahun bisa  dengan asesmen Talents Mapping untuk menggali sifat sifat produktif seseorang setelah mana dapat diperkirakan Aktivitas mana saja dari 99 aktivitas produktif.
Pada langkah pertama ini diharapkan ada sekitar 20 persen Potensi Kekuatan berasal dari sifat yang paling Dominan dan mungkin juga ada potensi kekuatan yang berasal dari panca indera

2⃣Langkah kedua
Usahakan terjun kedalam semua aktivitas yang ditemukan diatas untuk menggali lebih dalam lagi mana yang benar benar merupakan potensi diri dengan merasakan Enjoy , Easy dan meminta masukan akan Excellentnya.

3⃣Langkah ketiga
Pilih peran yang kumpulan aktivitasnya kebanyakan merupakan kekuatan anda dan bukan tidak mungkin ada beberapa aktivitas yang bukan kekuatan yang terpaksa harus dilakukan .

Salah satu yang penting dalam proses penemuan diri ini adalah bahwa sampai titik ini anda baru pada tahap “klaster” jadi masih perlu diperdalam lagi
Misalnya saya punya potensi Teaching (Mengajar) ,setelah itu harus dipertanyakan lagi
•Mengajar apa ?
📚Saya misalnya tidak suka mengajar sejarah (bakat context rendah)
📚Saya tidak suka mengajar kimia (dari awal kuran suka)
📚Saya lebih suka mengajar yang terkait hal strategis ( ada bakat strategic)
•Mengajar siapa?
📚Saya tidak suka mengajar anak TK atau SD (bakat empathy saya rendah)
📚Saya lebih suka mengajar SMA keatas sampai persiapan pensiun
•Mengajar berapa orang?
📚Ada yang suka mengajar 30 orang dan stress kalau pesertanya lebih dari 100
📚Ada yang sebaliknya,semakin banyak peserta semakin bersemangat

Posted by admin - -

MENGGALI BAKAT ANAK

oleh : Septi Peni Wulandani

"Sejatinya pendidikan itu adalah memandu anak-anak tumbuh sebagai generasi, bukan hanya sekedar mengejar prestasi. Generasi yang paham dengan segala misi spesifik hidupnya di muka bumi ini, karena mereka adalah "limited edition".

Kalimat yang disarikan dari materi Abah Rama Royani saat mempelajari talents mapping ini sungguh indah.Saat mendapatkan ilmu ini beberapa tahun silam, saya berusaha memahami maksudnya dan segera menerapkan ke anak-anak.

Dimulai dari Enes Kusuma ketika usia 10 th sangat perhatian dengan lingkungan, kemudian  mulai mengajak saya, jalan-jalan ke tempat pembuangan sampah, dia mengambil satu learning point :

"Ternyata Indonesia itu tidak punya sampah, hanya bahan baku yang belum diolah"

Setelah melihat issue sosial di sekitarnya maka muncullah Projek "SEMI" (Save The Earth More Intensive) yang mengantarkannya terpilih menjadi Young Changemaker Ashoka 2009., aktivitasnya bisa lihat disini https://www.youtube.com/watch?v=YchNVhnRmIE.

Di projek inilah mas Dodik Mariyanto sangat berperan, melatih struktur berpikir Enes, mulai dari gagasan yang ada di kepala sampai menjadi sebuah gerakan/produk. Sang bapak menjadi mentor untuk anak, memberikan biografi orang-orang yang bergerak di bidang "pendaur ulang sampah", dan silaturahim langsung ke para ahli. Projek ini dijalaninya selama 4 th.Hingga usia 14 th. Saat mengerjakan projek dia melihat ilmu pengelolaan finansial yang masih kurang, shg memicu Enes untuk mengambil jurusan finansial saat kuliah.

Apakah setelah menginjak aqil baligh dia bergelut di bidang persampahan? ternyata TIDAK, dia menemukan jati dirinya, ternyata menemukan keasyikan  menjalankan peran sebagai "penata ulang sebuah sistem perusahaan". Mendapatkan mentor selain ayah ibunya, yaitu seorang maestro turn arounder asia pacific, Jejak ilmu yang dialaminya saat usia 10-14 th memberikan prinsip dalam aktivitasnya sekarang : "Tidak ada sampah, yang ada hanya sesuatu yg belum diolah",prinsip ini membuat Enes Kusuma berani membenahi hal baru , bahkan sesuatu yang hampir dibuang, dia tempatkan pada tempat yang tepat sehingga kembali bernilai. "Struktur berpikirnya menjadi sangat kuat, sehingga membuat ia berani memulai hal baru, yang belum pernah ada.

Kadang dalam melihat bakat anak, kita terpaku dalam "bentuk", kita lupa pada konten dan konteks yang dipelajari anak saat itu.Berganti-ganti mimpi saat usia pre aqil baligh itu adalah hal wajar, disitulah anak-anak berproses.Jangan buru-buru melabeli anak dengan aktivitasnya saat ini, karena aktivitas/projek  hanya kendaraan anak untuk menempuh jalan suksesnya.

Tugas orangtua :
Pre Aqil Baligh:
Menemani jalan-jalan, mengeksplor bakat
menjadi fasilitator proses penemuan bakat anak
melatih struktur berpikir dengan menjalankan projek yang masih dipandu orangtua.

Aqil Baligh:
Biarkan anak menemukan jalan hidupnya sendiri, tanpa turut campur orangtua.
Ijinkan anak mengerjakan projek kehidupannya sendiri sesuai passionnya.

Salam TM,

/Septi/

Posted by admin - -

Semoga bermanfaat: Edaran dr Depart. Kesehatan kota DKI
1. Waspada wabah ZIKA
Gejala hmpr sama dg DB.. panas Tinggi
2. Penularan melalui Nyamuk aides
3. Semprot kamar selain tdr malam juga siang hari..
Jaga kebersihan lingkungan rmh
4. Jaga pertahanan tubuh makan minum yg bersih dan panas
Hindari minum es

Di bintaro sdh di umumkan.

Sejenis virus baru, ditularkan mell nyamuk. Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas, mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung. Spt gejala chikungunya n DB

Lg ada penyebaran virus baru. Indonesia hrs hati2

Bumil apalagi, hrs hati2. yg kena virus ini bayinya kena microcephaly. Di brazil dlm bbrp bulan aja udah 3000 bayi lahir microcephaly. Buat ibunya sih demam2, tp birth defect buat janin.
Apa Itu Zika Virus?

Belakangan dunia kesehatan Indonesia digegerkan oleh temuan yang diungkap oleh Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute. Disampaikan bahwa lembaga kesehatan ini menemukan adanya kasus Zika Virus untuk pertama kalinya di Indonesia, tepatnya di kawasan Jambi pada awal semester tahun 2015 lalu.

Temuan ini cukup mengejutkan mengingat virus ini biasanya menjadi endemik kawasan Afrika dan area pasifik. Zika Virus ini terbilang jarang muncul di kawasan Asia Tenggara. Dan inilah yang kemudian mendorong kami mengulas lebih lanjut mengenai Zika Virus. Apa sebenarnya Zika Virus dan apa serangan infeksi yang dapat muncul karena Zika Virus?

Zika Virus adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamukAedes aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit cikungunya.

Beberapa riset mengembangkan kecurigaan adanya kemungkinan penyebaran virus ini di luar media nyamuk, seperti melalui proses tranfusi darah dan hubungan seks. Meski dugaan ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Virus ini pertama ini diidentifikasi pada tahun 1947 di negara Uganda. Temuan pertama kali dari kasus Zika Virus justru didapatkan dari kasus demam yang muncul pada kera asli endemik Uganda. Kemudian virus ini menjangkit manusia dan pernah menyerang sejumlah populasi manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun 1954.

Dan kasus pertama dari penyakit yang disebabkan oleh Zika Virus di luar Afrika terjadi di Yap Island, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia pada tahun 2007. Semenjak itu, kasus Zika Virus beberapa kali muncul dalam frekuensi yang tidak kuat di kawasan Pasifik. Di Asia Tenggara sendiri kasus ini masih terbilang sangat langka, Zika Virus pertama kali ditemukan di kawasan Indocina berdasarkan data WHO pada awal Juni 2015.

Bagaimana Gejala Infeksi Zika Virus?

Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam yang naik turun serta rasa linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat.

Beberapa kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus dengan penyakit demam berdarah, beberapa tanda khusus tersebut antara lain:

Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.

Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol.

Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.

Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata.

Meski beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih yang menandakan penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh ini tidak ada kasus kematian yang muncul karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang memang masih dalam riset sejauh ini tidak menandakan sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah gangguan sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang nyaman dan gatal.

Penyakit yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Penanganan paling efektif menurut Dr. H NMmyerawati adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B, dan A dalam tubuh untuk memicu sistem imunitas membentuk perlawanan alami terhadap Zika Virus. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit infeksi Zika Virus dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.

Posted by admin - -

"MENANGGAPI KERESAHAN ORTU TENTANG MARAKNYA ISU LGBT dan PORNOGRAFI"

Beberapa hari terakhir ini marak sekali informasi di sosial media ttg isu LGBT ( Lesbian, Gay, Bisexsual dan Transgender) yg beredar di anak-anak SMP kita, dan kasus fingercoat (permen mirip kondom) yg melanda anak-anak kecil kita.

Jangan resah terlebih dahulu,

Ada beberapa hal yg justru perlu kita perhatikan dan kadang luput dr perhatian karena tertutup dg keresahan dan kehebohan media.

Jangan panik,

buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya dan susun strategi.

ada berita apa dibalik berita ini?

Saya sendiri sedang mengamatinya ,yang pasti
🍀 Propaganda LGBT berhasil, semua org sdg membicarakam hal ini. Ingat kasus I*n*l? Penyanyi dangdut yg satu ini tdk bakalan setenar sekarang kl semua orang tdk membicarakan goyangnya waktu itu. Dan skrg banyak yg menganggap lumrah "goyang-goyang" yg bermunculan berikutnya. Waspada

Bagaimana strategi untuk solusinya?
🍀Perkuat community based education, mulai dari keluarga kita sendiri, kemudian berjejaringlah dengan keluarga yg lain. Untuk mendidik anak kita, jangan sendirian atau bahkan sekedar memasrahkan ke lembaga yg kita sendiri tidak paham bisa menyempurnakan akhlak anak-anak kita atau tidak.
🍀Perkuat 4 tahapan mendidik anak dg iman, akhlak, adab dan  bicara di keluarga kita, kmd susun barisan kebaikan dg rapi. Kejahatan yg terorganisir akan mengalahkan kebaikan yg tercerai berai.

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni/

Posted by admin - -

🚫Menyikapi Jajanan anak🚫

(Bu Elly Risman- SmartFM)

- sebaiknya anak usia min 7 tahun baru dikenalkan jajan, sambil dikenalkan konsep uang dan fungsi jajan ( resiko kesehatan, nafsu makan menurun, higienis, kurang gizi dan obesitas)
- Konsumtif tanpa tau dr mana proses mendapatkan duitnya
- Jajan yg baik yg bebas dr : bahaya fisik (batu,  rambut, isi stapler), bahaya kimia (racun, pestisida, borax, pewarna) jangka pendek (keracunan) dan jangka panjang, bahaya psikologis (konten narkoba, pornografis, kondom), bahaya spiritual (mengandung bahan haram)
- Jelaskan proses pembuatan jajan itu
Ajak anak jalan2.. Misal jelaskan kl liat yg jual di tempat terbuka, misal ada lalat dsb.
Jelaskan jajan yg dibungkus dengan kertas bekas, koran dll.
- Tanya balik ke anak, supaya info nya nempel di software tentang (jadi kalau ada lalat gmn? Jadi kl warnanya terlalu merah gmn ?, kalo makananya berlendir gmn?, kalo rasanya terlalu asam gmn ?)
- Biasakan anak melihat label & kandungan (utk anak yg lebih besar). Merk, harga, ingeedient, dan berat. Masuk akal atu ga. Misal : pewarna, lecitin (soya/babi).. Kalau ga jelas ya jangan dibeli.
Anak nantinya belum tentu tinggal di Indonesia aja lhooh..
- Jangan pernah merasa aman jika anak hanya jajan mainan. Kadang makanan hanya modus utk org jualan (intinya dpt duit)
- Ada kontrol jg dr sekolah... Misal tur ke pabrik makanan dll

Apa yg dilakukan ortu jika anak sdh terpapar jajanan :
- mulailah bertanya dan biarkan anak bercerita. Selalu mulai dengan kalimat tanya
(Td jajan apa ? Kenapa kamu suka? Apa yg menarik ? )
Misal : mama lom pernah makan cireng keju, gmn tuh bentuknya ?
Duduklah dengan posisi anak ditengah ortu.. Posisi duduk bersama karena butuh belaian, sentuhan dll.
Utk anak yg lebih kecil, sambil bermain.
- ajari kontrol/ mengendalikan jajan dengan membatasi uang jajan. bedakan antara uang saku dan uang jajan. Boleh jajan sewajarnya,.
Besaran uang jajan adalah dengan pertimbangan : apakah anak sdh sarapan di rumah? Membawa bekal? Dan ada makan siang dr sekolah/ tidaknya..
jika anak ingin jajan yg lebih mahal, dia harus belajar "berpuasa" sampai dia dptkan uang yg dia butuhkan .
- pembicaraan ttg jajan sesuai usia. Bagaimana anak hrs bersikap, role play spy anak lbh memahami maksud ortu.

Posted by admin - -

🌾🌾Resume Kulwap IIP Malang-1🌾🌾

Thema: Cara Memaulai Home Education/Pendidikan Rumah

Pukul: 20.00-21.00 wib

Pemateri: Deasi Srihandi (Green Mommy)

Petugas:
-Co Host: Maya
-Host: Jervine
-Admin: Andita

Materi:

🎀 Cara Memulai Home Education/Pendidikan Rumah 🎀

🏡 Mungkin para bunda ingin mendidik anaknya di rumah? Apa yang harus kalian lakukan?
1. Cari tahu berbagai istilah penting tentang apa itu home schooling, apa itu home education?
2. Apakah pendidikan tersebut legal? Apakah kita butuh legalitas? Apakah kita butuh bergabung di organisasi untuk melindungi hak pendidikan tersebut?
3. Bagaimana saya (orang tua) bisa tahu, mata pelajaran apa saja yang harus diajarkan?
4. Bagaimana cara mengajarkan pelajaran kepada si anak?
5. Seperti apa gambaran nyata keseharian ber home education itu?

📚 Pertanyaan lain yang penting untuk ditanyakan atau dicari tahu:
1. Apa saja metode pendidikan yang ada, misal: pendidikan klasik, Montesorri, Charllote Masson, Waldorf, dll?
2. Bagaimana cara mengajar anak membaca?
3. Mata pelajaran apa saja yang penting untuk diajarkan?
4. Apakah mungkin ber home education dengan lebih dari 2 anak?
5. Bagaimana jika si anak memulai ber home education di tengah-tengah tahun belajar?
6. Apakah home education itu menyenangkan?
7. Apakah saya harus mengikuti jadwal sesuai kurikulum (jika memilih mengikuti kurikulum?)
8. Bagaimana jika si anak tidak mau mengerjakan “PR”nya, tugas belajar?

📝 Tips Untuk Ber Home Education terutama untuk yang memiliki anak lebih dari 4
1: Sebelum mulai ber home education, evaluasilah masalah kedisiplinan di rumah Anda.
2. Alat ber home education itu cuma buku dan kurikulum/panduan kemana pendidikan anak akan dibawa dengan output seperti apa. ITU SAJA!
3. Edukasi diri sendiri tentang berbagai macam gaya pengajaran kepada anak.
4. Waktu yang kita habiskan untuk beraktivitas dengan batita dan balita adalah investasi dan bukan buang-buang waktu saja.
5. Jangan merasa bersalah jika harus meminta bantuan dari luar keluarga.
6. Anak-anak kita bisa melakukan banyak hal untuk membantu kita di rumah, bahkan lebih dari yang kita sadari.
7. Buat perencanaan menu makanan keluarga dan disiplin untuk mengikuti jadwal menunya.
8. Kalau bunda sulit mengikuti jadwal, coba terapkan rutinitas
9. Sisihkan waktu setiap harinya untuk menjaga hubungan yang sehat dan baik antara semua anggota keluarga.
10. Selalu camkan kenapa bunda melakukan apa yang bunda lakukan. Why you do what you do!
11. Selalu mulai hari dengan doa dan selalu akhiri hari dengan doa.
12. Jangan buat alasan/pembenaran jika malas untuk melakukan sesuatu (untuk ayah dan ibu), jangan mudah menyerah dengan keadaan, segala hal ada solusinya.

Diskusi:

1⃣ Maya
Assalamualaikum
Mba sy ingin bertanya, utk menjalankan HS tentunya orang tua sebagai mentor dalam mendidik anak, bagaimana caranya agar orang tua menguasai semua hal yg akan diajarkan ke anak? Dan apakan orang tua harus menguasai semua hal dalam berHS?
Karena hal ini merupakan salah satu momok terbesar sy utk berHS karena sy merasa ilmu sy kuraaang sekali utk menjadi mentor anak disemua hal.

1⃣ Walaikumsalam wr wb,
Bunda Maya,
Kuncinya tuk bisa maksimal memiliki keahlian sebagai mentor sederhana sekali; yaitu belajar dan dan praktekkan pada anak.
Untuk menguasai semua hal itu butuh waktu pembelajaran, jadi jangan mengharapkan kita mengetahui dan menguasai semua hal sebelum kita berHS. Tapi pastikan kita minimal selangkah lebih mahir/menguasai pelajaran yang akan kita ajarkan pada anak. misal jika anak akan belajar pada bab 1 pelajaran Science, kita sudah harus menguasai hingga bab 2, tentu lebih baik lagi jika kita sudah menguasai seluruh isi buku. step by step akan lebih baik apalagi jika bunda ingin langsung berHS tanpa persiapan matang.

2⃣rizkà
Assalamualaikum mba deasi kangen bgt sm mb deasi skeluarga :)
Mbak ak mau tanya
Mba deasi menerapkan metode yg mana dlm ber hs?
Montes/waldorf/mason dll
Bgaimana menilai metode tsb cocok diterapkan pada anak? Apa harus dicoba2 semua atau bagaimana mbak

2⃣ Walaikumsalam wr wb,
Hai Rizka, wahhh… ditunggu main ke farmnya lagi ya :-)
Dulu kita sekeluarga ber classical education, sampai sekarang juga, tapi dinamika dan kemana arah masa depan anak sudah lebih terlihat jelas, jadi kita nggak murni lagi pake classical education.
Lebih jelasnya:
Untuk anak dibawah usia 5thn, kita pakai classical education n montessori
Untuk anak usia mulai membaca hingga ketika mereka bisa beretorika mereka kita lepas berunschooling
Kita nggak terpatok pada melihat dari segi cocok tidaknya kita terapkan pada anak, tapi lebih melihat ke hasil akhir yang ingin kita capai. Diawal saya dan suami memang banyak belajar n memahami berbagai metode pembelajaran, tapi kami juga mempelajari bagaimana sejarah manusia itu mendapatkan ilmu, cara hidup dll, terutama yang sejalan dengan pembelajaran Islam dan menurut kami untuk kami paling cocok adalah classical education n unschooling setelahnya. ✅

3⃣ Dian Retno
1. Bagaimana manajemen waktu untuk ibu yg ber-HE, sedangkan ibu harus mempersiapkan bahan ajar, mendampingi belajar, sekaligus mengkondisikan lingkungan rumah?
Kapan idealnya si ibu "belajar" sehingga memiliki bahan ajar dan menyusun kurikulum untuk anak2?

3⃣ Hai mb Retno,
Kunci manajemen waktu paling sederhana adalah dengan si ibu membuat jadwal dan disiplin untuk menerapkan jadwal yang sudah dibuat. Jadwal ini akan bergulir dari jam ke jam untuk semua kegiatan keluarga selama 24 jam, yang meliputi semua jadwal baik ayah, ibu, bahkan jika punya ART ataupun kakek dan nenek. Pengalaman saya, waktu ideal untuk saya belajar adalah disaat anak-anak sudah tidur, seperti sekarang ini. Biasanya setiap hari, saya sisipkan waktu belajar pribadi minimal 2 jam perhari, baik untuk menyiapkan materi dan bahan ajar HS keesokan harinya ataupun melakukan riset untuk bahan belajar, termasuk belajar pengetahuan pendukung lainnya. Untuk penyiapan kurikulum, akan memakan waktu lebih banyak lagi, dan saya beserta suami harus menghabiskan setiap weekend kami selama berminggu-minggu, tapi begitu kurikulum selesai dibuat, kita tidak perlu khawatir untuk menghabiskan waktu berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu, karena kurikulum itu seperti investasi jangka panjang yang akan dipakai bertahun-tahun setelahnya. Pada kenyataannya, selama 10 tahun sudah kami ber HS, kami tidak pernah membuat kurikulum baru, yang ada hanya penyesuaian yg memakan waktu 1-2 jam dalam setahun bahkan kurang dari itu.✅

4⃣ Dian Retno
Bagaimana cara untuk menyeleksi dan memilih komunitas HE yg tepat dan sejalan dg visi misi pendidikan keluarga kita?

4⃣ Mb Dian Retno,
Untuk hal ini, saya nggak bisa ngasih saran yang objektif, karena kami ber HE secara independen. Karena kami percaya, bahwa pendidikan anak itu sangat unik karena visi misi setiap keluarga yang berbeda. Tapi tidak ada salahnya, bahkan akan sangat ideal jika bunda-bunda bergabung dengan komunitas HE yang sejalan, untuk bisa saling membantu dalam banyak hal praktis, misal sharing info ujian nasional mungkin, bahan belajar, tips berhomeedu, saling menyemangati mengapa kalian berHE.

Tambahan, kalau menurut saya, yang perlu diperhatikan dalam memilih komunitas HE:
1. Apa yang kita harapkan untuk kita peroleh dari komunitas HE
2. Hal apa nyata apa yang ditawarkan dari komunitas tersebut
Dengan menanyakan 2 hal tersebut, kita sudah bisa memetakan apa dengan bergabung di komunitas HE akan sepadan dengan waktu yang bunda habiskan atau malah akan merepotkan. Karena pengalaman berHE saya, saya malah nggak punya waktu untuk fokus dengan hal di luar keluarga terutama diluar pendidikan anak. ✅

5⃣ Maya
How to HS with working mom?its possible?

5⃣ Mb Maya :-)
Disiplin baik dengan mengikuti jadwal yang sudah dibuat, atau disiplin mengikuti rutinitas HS yang sudah disepakati keluarga, juga harus punya banyak peniti hati. Jangan mudah menyerah dengan segala hal yang membuat pikiran dan tubuh tidak fit untuk berHS.

Yes, it is possible, kami sekeluarga sempat berHE beberapa tahun lamanya disaat saya dan suami bekerja di luar rumah dan tanpa ART (sekarangpun saya masih ibu bekerja meski nggak diluar rumah lagi sih) 😁. Kuncinya adalah disiplin, punya kemauan keras dan bekerja keras untuk berHS. Mb Maya dan bunda lainnya juga bisa google pengalaman keluarga dimana si Ibu bekerja tapi bisa berHS juga ✅

6⃣ Putri
Putri
Mbak Deasi, saya masih awam sekali ttg HS. Perbedaan dari metode2 tadi apa mbak.? Dan bagaimana kita mengetahui metode mana yg cocok untuk anak kita.
Dan bagaimana pembagian peran ayah dan ibu dalam menerapkan HS?

6⃣ Hi mb Putri,
Wah itu sepertinya bisa dijadikan bahasan kali lain mbak, tapi dengan mudah bisa di google kok, ada banyak situs Indonesia dan buku HS yang menjelaskan perbedaan metode HS di atas. Untuk mengetahui metode mana yang cocok, kita harus tahu dulu, mau dibawa ke mana masa depan anak-anak kita dan apa visi misi keluarga kita, dan jika anak berkebutuhan khusus, pemilihan metode akan lebih bermanfaat lagi karena akan sangat membantu cara pembelajaran anak.

Untuk peran ayah dan ibu, akan bergantung utamanya pada siapa yang bekerja diluar dan tinggal dirumah. Kebanyakan dari segi kepraktisan, rata-rata yang tinggal dirumah adalah si ibu, jadi tanggungjawab terbesar untuk mengajar adalah Ibu tapi bukan berarti ayah jadi tidak punya peran dalam berHS. Saya percaya, ayah dan ibu punya kelebihan dan kekurangan yang masing-masing saling melengkapi dalam mendidik anak, jadi ibu dan ayah bisa menyepakati misal, pelajaran apa yang akan mereka ambil alih tanggungjawab pengajarannya kepada anak-anak. Juga bagaimana pengaturan waktunya. Misal di keluarga kami, pengajaran sejak anak lahir istilahnya, hingga SD saya pegang sepenuhnya (termasuk Islam). Setelah anak-anak mencapai usia bisa beretorika, sebagian pembelajaran akan disupervisi oleh suami dan pengajaran Islam diambil alih sepenuhnya oleh suami. ✅

7⃣ Khori
1. Adakah contoh kurikulum dan/atau jadwal harian di blog mbak deasy yg bisa saya pelajari untuk berHE?

2. Bagaimana mengajar bhs.inggris yg efektif untuk anak2? Saya pernah baca mom deasy ada pegangan buku tp saya lupa buku apa itu, saya cari2 di blognya belum ketemu juga....

7⃣ Hi mb Khori,
1. Contoh kurikulum saya lupa-lupa ingat kalau pernah share apa tidak. Kalau jadwal harian sepertinya pernah saya share di blog. Saya pernah nulis juga tentang how to teach reading in English.
2. Untuk bahasa Inggris, saya suka buku “Ordinary Parents Guide to Teaching Reading” untuk membacanyanya dan untuk grammarnya “First Language Lessons”
Sidenote: jangan khawatir, meski kita bukan native speaker, tetap bisa kok bikin anak bisa menguasai bahasa Inggris (pengalaman pribadi tanpa bimbingan ortu saya dan mengajar anak2 meski bahasa utama di rumah adalah bahasa Inggris). Reading/language itu harus diajarkan sejak lahir.

Posted by admin - -

RESUME KULWAPP IIP SALATIGA
5 Desember 2015
💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga.

Oleh: Ibu Septi Peni Wulandani

Apakah mesti memilih, antara menjadi ibu rumah tangga saja atau menjadi ibu yang bekerja?

Jawabanya, tidak ada yang harus di pilih. Yang ada adalah membuat skala prioritas sebagai seorang ibu. Tidak ada yang salah menjadi ibu yang bekerja di luar dan yang hanya memilih tinggal di rumah. Yang membedakannya adalah menjadi ibu rumah tangga saja, berarti ia sedang bekerja di ranah domestik. Sedang ibu yang bekerja di luar berarti ia sedang bekerja di ranah publik.

Menjadi seorang ibu yang bekerja di ranah domestik, tetapi tidak menjalankan peran dan tugasnya dengan sungguh-sungguh, maka keluarganya tidak akan mencapai tujuan dengan baik. Menjadi Ibu yang bekerja di ranah publik tetapi tidak memikirkan ranah domestiknya, maka kelurganya juga akan tidak dapat mencapai tujuan dengan baik.

Untuk menjadi ibu yang kuat bekerja di ranah publik harus kuat dulu ranah domestiknya, kenapa? Karena keluarga dan anak adalah amanah yang harus kita pertanggung jawabkan sampai kita menghadap kepada yang Kuasa. Kita bertanggung jawab memperkenalkan iman kepada anak, mengajarkan akhlak keada anak, mengajarkan adab kepada anak dan mengajarkan pendidikan yang lain kepada anak.

Jika seorang ibu yang bekerja di ranah domestik, tetapi tidak merasa bangga dengan apa yang telah diamnahkan kepadanya. Hasilnya, urusan memperkenalkan iman kepada anak juga tidak tersampaikan dengan benar, urusan mengajarkan akhlak dan adab kepada anak juga tidak akan terprogram dengan baik, dan tidak ada bedanya antara ibu yang bekerja di luar dengan ibu yang bekerja di rumah.

Seharusnya fokus kita sebagai seorang ibu adalah menguatkan ranah domestik kita, urusan rumah tangga dan keluarga kita agar ketika kita melangkah keluar ke ranah publik, keluarga tidak terabaikan atau berantakan. Karena keluarga dan anak adalah investasi yang paling berhaga dibandingkan dengan uang yang kita dapatkan di ruang publik.

Manakah yang lebih kita sukai, anak menahami pelajaran matematika tetapi tidak memiliki etika dan sopan santun? Manakah yang kita pilih, anak yang pintar secara akademik, tetapi tidak bisa memahami tujuan hidup mereka dengan baik? Urusan memahamkan iman, akhlak dan adab serta pendidikan non akademis di mulai dari rumah. Dan itu adalah tanggung jawab orang tua, khususnya ibu.

Sebuah keluarga yang memiliki ibu yang bekerja di ranah publik mesti melihat kondisi ranah domestiknya. Jika keadaan rumah “kacau”, maka ulang memanajemen waktu di ranah publik. Kurangi kegiatan di luar dan perbanyak memperbaiki ranah domestiknya. Seperti apa kekacauan yang sering terjadi pada keluarga yang memiliki ibu yang bekerja di ranah publik? Misalnya anak tidak mandiri mengurusi keperluan pribadi anak, atau anak tidak memiliki etika dan adab yang benar saat berkunjung atau dikunjungi.

Seperti itu juga seorang ibu yang bekerja di ranah domestik, tetapi memiliki kekacauan yang sama. Maka harus sama-sama memperbaiki kondisi di dalam rumah kita. Banggalah menjadi seorang ibu . Bagi ibu yang bekerja di luar atau yang bekerja di dalam, harus memiliki program yang jelas tentang pendidikan dan pengenalan iman, akhlak dan adab kepada anak. Serta bisa mengajarkan berbicara yang baik kepada anak atau anak bisa mempresentasikan keinginan dan gagasan yang dimiliki kepada orang lain.

Sebuah Organisasi unik bernama Keluarga.

Sebuah keluarga terdiri atas Suami, Istri dan anak

Suami bertugas sebagai Leader atau pemimpin. Yang bertugas menetapkan tujuan sebuah keluarga

Istri bertugas sebagai navigator, atau yang menemukan cara untuk mencapai tujuan.

Seorang istri mesti benar-benar memahami tugas ini dengan baik, jangan sampai istri yang mengambil alih tugas suami dan suami mengambil alih tugas istri. Istri secara tidak sadar menjadi leader, apa-apa mesti lewat persetujuan istri. Atau istri ngeyel ketika di ingatkan atau dinasehati oleh suami.Atau para suami juga secara tidak sadar membebankan tanggung jawabnya sebagai suami ke pundak istri. Suami merasa keenakan istri turut sertan bertanggung jawab mencari nafkah. Sehingga urusan pendidikan anak, urusan pekerjaan rumah menjadi tidak jelas tanggung jawab siapa.

Kuatkan sinergi antara suami dan istri agar bisa mencapai tujuan dengan baik dan capat. Seetiap keluarga harus memiliki tujuan hidup. Mau kemana di arahkan keluarga kita? Memberikan manfaat atau tidak bagi orang lain? Bagi kehidupan? Bagi Negara? Bagi agama? Caranya :

Sama-sama jelaskan tujuan keluarga (samakan visi) Sama-sama mendiskusikan cara mencapai tujuan.
Melibatkan dan
menempatkan setiap anggota pada perannya.

Jangan sampai kita menjadi keluarga yang “kesasar”. Artinya tidak mengetahui tujuan yang jelas antara suami dan istri. Tidak tahu kemana keluarga akan diarahkan.

Institut Ibu Profesional hadir dengan kurikulum yang bisa mengajarkan para perempuan menjalankan peranya sebagi ibu, istri dan manejer keluarga.

Di dalam Institut Ibu Profesional ada empat pokok kurikulum:

Bunda Sayang
Bunda Cekatan
Bunda Produktif
Bunda shaleha

Jdi tidak ada lagi alasan untuk tidak belajar memperbaiki diri, keluarga dan meningkatkan kualitas diri dan keluarga. Baik bagi ibu yang bekerja di luar dan bagi ibu yang hanya di rumah saja.

💝💝💝💝💝💝💝💝💝
Tanya jawab

1⃣ Ibu maaf agak melenceng dari materi 😊, ibu apakah salah di saat anak sakit, kita menuruti semua permintaanya, karena pada saat tidak di
turuti anak meronta2 berkepanjangan 😭, karena waktu itu anak terlihat lebih sensi #efek gak tega
Salah tidak ibu, nuwun
Nikmah✅
1⃣ Mbak Nikmah, hati-hati jangan semua dituruti, krn bisa jadi "modus operandi", shg anak-anak bisa "berpura-pura" sakit kl keinginannya tidak dituruti.apabila ada hal-hal yg masuk logika, misal sdh sehari ini sakit tdk mau makan.kmd dia minta makanan kesukaannya, untuk energi, silakan dibelikan. lihat apakah malas makan atau lahap sekali. (hal ini bisa untuk deteksi bohong atau tidak)✅

2⃣ Bu Septi, bagaimana bila tadinya seorang ibu sudah cukup berhasil di ranah domestiknya dan mencoba keluar di ranah publik...tetapi ternyata si ibu belum cukup kuat sehingga harus memilih untuk kembali lagi ke ranah domestiknya..

Bagaimana sebaiknya sikap si ibu ini...apakah perlu mencoba semuanya..mengingat yg ranah publik sudah mulai dijalankan...dan si ibu bertekad untuk melakukan apa yg sudah dimulainya...walaupun ternyata..ranah domestik nya belum kuat betul...

Terimakasih, Bu -- farida ^^✅
2⃣ Mb farida, prinsipnya hanya satu "apabila ragu, tinggalkan". ikuti hati nurani.Karena tidak ada yg pernah sukses dengan setengah-setengah.

Memilih berproses bersama anak, itu jauh lebih penting, daripada kita gamang antara publik atau domestik.karena prinsip kedua "bersungguh-sungguhlah di dalam, maka kita akan keluar dg kesungguhan itu". Ibarat tangga ranah domestik adalah pijakan pertama, harus kuat dan mantap, baru injak pijakan kedua dst.

Saya bertahan di ranah domestik full selama 8 th. Semua yg menarik dan menggoda saya bilang ke diri sendiri "menarik, tapi tidak tertarik, sabaaaar".akhirnya skrg saya baru merasakan pentingnya pijakan yg kokoh pertama kali.✅

3⃣ Lanjutan pertanyaan dari mb Nikmah
Sebenarnya ini jadi efek yg kebawa sampai sekarang ibu (meronta2 berkepanjangan) nya 😭, bagaimana cara menghilangkan atau menyembuhkan sikap buruk ini (meronta2 berkepanjangan) 😰 nuwun.
Nikmah ✅
3⃣ mb nikmah, ini termasuk tantrum mb, harus tegas dan tega. Saya pernah berikan 9 kotak tips praktis ttg mengatasi tantrum. kl ada yg masih punya, minta tolong di share disini ya. di hp saya sdh terhapus, efek bersih-bersih 😊✅

4⃣ Dalam membuat skala prioritas, seringkali waktu untuk mengurusi anak teralihkan oleh pekerjaan rumah seperti bersih2 dll. Akhirnya anak keteteran. Meski tau dan sadar itu salah, tapi untuk mengubahnya sepertinya sulit sekali, karena tidak tahan melihat rumah berantakan di depan Mata.  Bagaimana sebaiknya? Mohon sarannya. Terima kasih
-fulanah -✅
4⃣ Bunda, latihlah setahap demi setahap. berikan kelonggaran pada diri kita untuk menyelesaikan satu-satu. Sehingga tidak membuat stress saat menjalankan peran menjadi ibu."perfeksionis" dalam hasil biasanya akan membuat kita tertekan oleh diri sendiri. karena memang hasil itu bukan ranah kita.

maka caranya buatlah kelompok waktu ( istilah di iip "dikandangin waktunya")

misal, subuh - jam 7 menyelesaikan urusan rumah. selesai tidak selesai.

jam 7-14 fokus ke anak-anak.

jam 14-16 peningkatan kualitas diri

jam 16 ke atas bla..bla..

belajarlah disiplin dg waktu, dan jangan mudah tergoda.
berilah toleransi ke diri rumah ini boleh berantakan sampai jam berapa. setelahbitu start jam berapa lagi harus mulai beres✅

5⃣ Assalamu'alaikum, Bu Septi, Bagaimana dengan seorang ibu yang terlalu lama memperbaiki diri sendiri. 😁 Apakah tidak mengapa jika di saat 'membengkel diri sendiri' jadi perhatian thd anak sedikit berkurang?
Rina.✅
5⃣ Wa'alaykumsalam mb rina, kalau sudah ada anak, maka tempatkan anak menjadi prioritas utama, jadi makanan utama, baru masukkan peningkatan kualitas diri sebagai cemilan dalam memanage waktu sehari kita. Karena umur anak tdk bisa diulang, kalau unt diri kita sendiri masih bisa "remidi" 😄✅

6⃣ bagaimana jika sebuah keluarga yg blm kuat scr financial, sedangkan seorang ibu diharapkan.
Dewi✅
6⃣ Mbak Dewi, Berbagilah peran dengan suami (baca materi kulwapp pak dodik ttg berbagi peran di rumah tangga). Tempatkan anak pada prioritas utama, bagilah peran scr bergantian. Saat kita dapat peran mendampingi anak disaat itulah kita kejar ilmu manajemen di ranah domestik. Kemudian kalau kita yg berperan di ranah publik, maka suami yg menggantikan urusan anak dan ranah domestik. Sambil menata minim ada 1 usaha yg bisa diremote bersama keluarga di rumah.✅

7⃣ Bgm menyikapi godaan ketika kita memutuskan full jd irt..trutama godaan utk krj diluar rmh lagi, suami mendukung untuk jadi IRT
Lika✅
7⃣ Mbak Lika, apabila ada godaan katakan dua hal :
"cancel..cancel go away"
dan
" Menarik tapi tidak tertarik"
Godaan itu muncul seiring dg tingkat kejenuhan kita. maka pandai-pandailah membuat suasana dinamis selama di rumah bersama anak. Jangan kerjakan pekerjaan yg monoton dari hari ke hari. Banyaklah beraktivitas di luar bersama anak✅

8⃣  untuk ibu di rumah dan mulai membangun bisnis, kira2 ada ketentuan misal, nanti saja kalau anak udh usia sekian baru berbisnis. Atau gimana?
Rani ✅
8⃣ Mbak Rani, tidak ada ketentuan mbak, berproseslah bersama anak. Syarat dari pak dodik dulu, "Silakan kalau mau melakukan aktivitas yg kamu sukai, kamu boleh pergi kemanapun, selama anak-anak selalu berada disampingmu sampai usia mereka 12 th"
Itu ketentuan di keluarga kami, buatlah kesepakatan di keluarga mb rani.  Sehingga dulu saya ajak Elan ikut seminar mulai usia 14 hari - 12 th. Setelah 12 th Elan sdh nggak mau diajak-ajak lagi, sdh asyik dg teman dan dunianya sendiri.
kuncinya : BERPROSES BERSAMA ANAK✅

Posted by admin - -

Community Based Education #13

MEMULAI DARI YANG SEDERHANA

Akhir-akhir ini saya sering ditanya  "Bagaimana cara kita memulai Home Based Education".

Saya jawab dengan satu kata "Sederhana"

Yup mulailah dengan yang sederhana, yaitu kembali ke rumah, lihat anak-anak kita, dan berKOMITMEN lah memberikan yang terbaik untuk mereka,

Karena,

Secara alamiah, orangtua itu memiliki peran sebagai seorang fasilitator bagi anaknya, mengantarkan mereka ke gerbang masa depannya.Tetapi kemampuan ini sudah lama tidak di asah, lebih sering "membeli" ke orang/lembaga lain, yang dianggap lebih mumpuni. Sehingga potensi kemampuan kita dimandulkan.Perasaan kita digamangkan. Waktu kita disibukkan dengan mengejar sesuatu yang sudah pasti, yaitu rizki. Melupakan sesuatu yang harus dicari, yaitu kemuliaan hidup.

Tahap pertama untuk membangun kembali peradaban adalah mulai menggiatkan "home based education" di setiap keluarga (yang ini bukan lagi urusan sekolah atau tidak sekolah) tapi justru lebih menekankan pada "mengembalikan" ruh mendidik anak pada keluarga. Orangtualah  yang memegang tanggung jawab utama pendidikan anaknya.

Tahap kedua, berjejaring membentuk "Community Based Education", mulailah sering bertemu, ngobrol seputar pendidikan anak dengan santai, temukan satu chemistry.

Berikutnya ikuti aliran fitrah komunitas anda.

#onedayonepostfor99days
#day13
#CBE

Posted by admin - -

COMMUNITY BASED EDUCATION #9

Talents Mapping

Dulu saat lahir dua anak saya, Enes Kusuma dan Ara Kusuma saya sempat bingung mencari kelebihan mereka masing-masing. Karena cuma terpaut jarak 15 bulan, maka sayapun memperlakukan kedua anak tersebut seperti anak kembar. Baju sama, mainan sama, ikut aktivitas yang sama.

Seiring berjalannya waktu muncullah yang namanya "Sibling Rivalry" yang satu merasa bersaing dengan yang lain.Kami berdua sebagai orangtua berusaha seminimal mungkin untuk tidak membandingkan. Tapi jahatnya masyarakat di luar secara otomatis selalu membandingkan kedua anak ini.

Sampai suatu saat kami bertemu dengan Abah Rama Royani, penemu talents mapping yang mengcoach kami berdua untuk melihat masing-masing kekuatan diri kami sebagai orangtua, dan diberikan ilmu bagaimana memandu melihat kekuatan masing-masing anak.

Hasilnya menakjubkan, kami tumbuh sebagai sebuah team. Masing-masing memahami kekuatan diri dan saling mendukung keberhasilan. Kami sangat gembira kalau salah satu diantara kami sukses, karena itu artinya kesuksesan team bukan individual.

Dulu sejak SD kita selalu diajarkan untuk berkompetisi, harus selalu bisa mengalahkan teman satu kelas scr inividual. Sehingga mereka yg dapat rangking, stress mempertahankan rangkingnya dan yang tidak dapat rangking merasa keberadaannya tak berarti apa-apa.

Yang dapat rangking tidak paham kekuatannya, karena semua merasa bisa, tapi tidqk mendalam, sedangkan yang tidak dapat rangking terlanjur minder untuk menggali bakatnya.

Di Communnity Based Education, yang dibangun bukanlah semangat kompetisi individual melainkan semangat supertisi (menggali kekuatan masing-masing) untuk bisa menjalin kekuatan komunal. Sehingga sebagai sebuah bangsa kita mampu bersaing secara global. Kita hadir sebagai bangsa yang bermartabat, punya harga diri karena kita bangga pada diri kita sendiri.

#onedayonepostfor99days
#day9
#talentsmapping

Posted by admin - -

COMMUNITY BASED EDUCATION #7

Project  Based Learning

Saat mendapatkan undangan  dari Trans TV untuk membawa anak-anak siaran live Trio Lestari show, hanya Elan dan Enes yg bisa saya ajak. Karena Ara sedang memulai debut usaha pertamanya di daerah jogja dan bali.

Di sana saya ditanya oleh Glenn Fredly (penyanyi) sebagai salah satu host acara tersebut tentang kurikulum yang kami pakai dalam mendidik anak-anak di rumah serta bagaimana cara mereka belajar.

Saya bilang "semua anak unik", jadi kesalahan fatal pendidikan kita adalah "menyeragamkan" semua anak dalam proses belajarnya.
"Customized Curriculum" sebenarnya yang paling tepat digunakan dalam mendidik anak-anak. Kurikulum belajar yang menyesuaikan dengan masing-masing "kekuatan anak". Sehingga keluargalah sebagai institusi pertama yang sangat mungkin menjalankannya.

Bagaimana dengan sekolah? kalau ada pasti mahal, karena diperlukan tenaga pendidik yang banyak dan dengan keahlian beragam.

Tapi dengan "Community Based Education" semuanya jadi mungkin. Anak-anak akan belajar memetakan "kekuatan dirinya" terlebih dahulu kemudian berkolaborasi dengan anak-anak yang "berbeda kekuatan" dengan dirinya untuk membuat sebuah project bersama. Inilah yang disebut sebagai belajar berbasis pada project (Project Based Learning)

Dalam mendidik Enes Kusuma, Ara Kusuma dan Elan Jm kami menerapkan project based learning ini sejak mereka memasuki pra aqil baligh akhir (sekitar usia 10 th ke atas). Enes dengan SEMI (Save the Earth More Intensive), Ara dengan Moo's Projectnya. Dua project ini yang mengantarkan mereka berdua terpilih sebagai Ycm Ashoka (Young Changemaker) pada tahun 2008 (unt ara di usia 11 th saat itu) dan Young Changemaker Ashoka 2009 (unt enes, di usia 13 th saat itu),  kemudian Elan dengan Robocycle dan Sobike project yang mengantarkannya ke Jepang menjadi speaker termuda di @ICDS( international Conference Design for Sustainability) 2015 Japan, tepat di saat usianya 12 th.

Project Based Learning memungkinkan anak-anak belajar pada kehidupan real, belajar berorganisasi, belajar caranya belajar, belajar mencari sumber belajar dan  bahkan belajar gagal.

Project Based Learning juga memungkinkan anak-anak untuk memahami kebutuhan subject materi yang harus dia dapatkan untuk menunjang keberhasilan projectnya. Bukan dibalik seperti kebanyakan sekolah saat ini. Anak-anak dijejali dengan berbagai macam pelajaran, telan saja, tidak peduli hal tsb menjadi kebutuhan dirinya atau tidak.

Kalau anda sanggup maka segera kerjakan sendiri dalam keluarga kecil anda tanpa harus menunggu orang lain. Kalau tidak sanggup maka kita harus berkolaborasi antar keluarga dalam "Community Based Learning" untuk menjalankan project secara bersama.

There is NO Try, DO or DO Not

#onedayonepostfor99days
#day7
#triolestarishow
#picturebyreza