Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

Review Nice Homework sesi #5

BELAJAR CARA BELAJAR  ( Learning  how to Learn)

Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar, bagaimana rasanya mengerjakan Nice Homework di sesi #5 ini? Melihat reaksi para peserta matrikulasi ini yang rata ada di semua grup adalah
a. Bingung, ini maksudnya apa?
b. Bertanya-tanya pada diri sendiri dan mendiskusikannya ke pihak lain, entah itu suami atau teman satu grup
c. Mencari berbagai referensi yang mendukung hasil pemikiran kita semua
d. Masih ada yang merasakan hal lain?

Maka kalau teman-teman merasakan semua hal tersebut di atas, kami ucapkan SELAMAT, karena teman-teman sudah memasuki tahap belajar cara belajar.

Nice Homework #5 ini adalah tugas yang paling sederhana, tidak banyak panduan dan ketentuan. Prinsip dari tugas kali ini adalah 

Semua Boleh, kecuali yang tidak boleh

Yang tidak boleh hanya satu, yaitu diam tidak bergerak dan tidak berusaha apapun.

Selama ini sebagian besar dari kita hampir memiliki pengalaman belajar yang sama, yaitu OUTSIDE IN informasi yang masuk bukan karena proses “rasa ingin tahu” dari dalam diri kita melainkan karena keperluan sebuah kurikulum yang harus tuntas disampaikan dalam kurun waktu tertentu. Sehingga belajar menjadi proses penjejalan sebuah informasi. Sehingga wajar kalau banyak diantara kita menjadi tidak suka “belajar”, akibat dari pengalaman tersebut.

Di Institut Ibu Profesional ini kita belajar bagaimana membuat desain pembelajaran yang ala kita sendiri, diukur dari rasa ingin tahu kita terhadap sesuatu, membuat road map perjalanannya, mencari support system untuk hal tersebut, dan menentukan  exit procedure andaikata di tengah perjalanan ternyata kita mau ganti haluan. 

Ketika ada salah seorang peserta matrikulasi yangbertanya, apakah Nice Homework #5 kali ini ada hubungannya dengan materi-materi sebelumnya? TENTU IYA

Tetapi kami memang tidak memberikan panduan apapun. Kalau teman-teman amati, bagaimana cara fasilitator memandu Nice Homework #5 kali ini?

🍀Ketika peserta bertanya, tidak buru-buru menjawab, justru kadang balik bertanya.

🍀Ketika peserta bingung, tidak buru-buru memberikan arah jalan, hanya memberikan clue saja.

🍀Fasilitator banyak diam andaikata tidak ada yang bertanya, karena memberikan ruang berpikir dan kesempatan saling berinteraksi antar peserta.

Itulah salah satu tugas kita sebagai pendidik anak-anak. Tidak buru-buru memberikan jawaban, karena justru hal tersebut mematikan rasa ingin tahu anak.

Membaca sekilas hasil Nice Homework #5 kali ini ada beberapa kategori sbb :
  • Memberikan teori tentang desain pembelajaran
  • Membuat desain pembelajaran untuk diri kita sendiri
  • Menghubungkannya dengan NHW-NHW berikutnya, sehingga tersusunlah road map pembelajaran kita di jurusan ilmu yang kita inginkan.
  • Ada yang menggunakan ketiga hal tersebut di atas untuk membuat desain pembelajaran masing-masing anaknya.


tidak ada BENAR-SALAH dalam mengerjakan Nice homework#5 kali ini, yang ada seberapa besar hal tersebut memicu rasa ingin tahu teman-teman terhadap proses belajar yang sedang anda amati di keluarga.

Semangat belajar ini tidak boleh putus selama misi hidup kita di dunia ini belum selesai. Karena sejatinya belajar adalah proses untuk membaca alam beserta tanda-tandaNya sebagai amunisi kita menjalankan peran sebagai khalifah di muka bumi ini. 

Setelah bunda menemukan pola belajar masing-masing, segera fokus dan praktekkan kemampuan tersebut. Setelah itu jangan lupa buka kembali materi awal tentang ADAB mencari ilmu. Karena sejatinya 

ADAB itu sebelum ILMU

Belajar ilmu itu mempunyai 3 tingkatan:

1⃣ Barangsiapa yang sampai ke tingkatan pertama, dia akan menjadi seorang yang sombong

Yaitu mereka yang katanya telah mengetahui segala sesuatu,  merasa angkuh akan ilmu yang dimiliki. Tak mau menerima nasehat orang lain karena dia telah merasa lebih tinggi. Bahkan dia juga menganggap pendapat orang yang memberikan nasehat kepadanya, disalahkannya. Selalu mau menang sendiri, tidak mau mengalah meskipun pendapat orang lain itu benar dan pendapatnya yang salah. Terkadang mengatakan sudah berpengalaman karena usianya yang lebih lama namun sikapnya masih seperti kekanak-kanakan. Terkadang ada  yang berpendidikan tinggi, namun  tak mengerti akan ilmu yang dia miliki. Dia malah semakin menyombongkan diri, congkak di hadapan orang banyak. Merasa dia yang paling pintar dan ingin diakui kepintarannya oleh manusia. Hanya nafsu yang diutamakan sehingga emosi tak dapat dikendalikan maka ucapannyapun mengandung kekejian.

2⃣ Barangsiapa yang sampai ke tingkatan kedua, dia akan menjadi seorang yang tawadhu`

tingkatan yang membuat semua orang mencintanya karena pribadinya yang mulia meski telah banyak ilmu yang tersimpan di dalam dadanya, ia tetap merendah hati tiada meninggi. Semakin dia rendah hati, semakin tinggi derajat kemuliaan yang dia peroleh. Sesungguhnya karena ilmu yang banyak itulah yang mampu menjadikannya faham akan hakikat dirinya. Dia tak mudah merendahkan orang lain. Senantiasa santun dan ramah, bijaksana dalam menentukan keputusan suatu perkara. Dia dengan semuanya itu membuatnya semakin dicinta manusia dan insya Allah, Allah pun mencintainya.

3⃣ Barangsiapa yang sampai ke tingkatan ketiga, dia akan merasakan bahwa dia tidak tahu apa-apa

 ( stay foolish, stay hungry)

Tingkatan terakhir adalah yang teristimewa. Selalu merasa dirinya haus ilmu tetap tidak mengetahui apa-apa (stay foolish, stay hungry) meskipun ilmu yang dimilikinya telah memenuhi tiap ruang di dalam dadanya. Karena dia telah mengetahui hakikat ilmu dengan sempurna, semakin jelas di hadapan mata dan hatinya. Semakin banyak pintu dan jendela ilmu yang dibuka, semakin banyak didapati pintu dan jendela ilmu yang belum dibuka. Justru, dia bukan hanya tawadhu`, bahkan lebih mulia dari itu. Dia selalu merasakan tidak tahu apa-apa, mereka bisa tak berdaya di dalamnya lantaran terlalu luasnya ilmu.

Sampai dimanakah posisi kita? Hanya anda yang tahu.

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Sumber Bacaan :

Hasil Nice Homework #5, Peserta matrikulasi IIP Batch #3, 2017

Materi Matrikulasi IIP Batch #3, Belajar cara Belajar, 2017

Materi Matrikulasi IIP Batch #3, Adab Menuntut Ilmu, 2017

Posted by admin - -

NICE HOMEWORK #5 
📝 *BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR*📝 (Learning How to Learn)
Setelah malam ini kita mempelajari tentang “Learning How to Learn” maka kali ini kita akan praktek membuat *Design Pembelajaran* ala kita.
Kami tidak akan memandu banyak, mulailah mempraktekkan "learning how to learn" dalam membuat NHW #5.
Munculkan rasa ingin tahu bunda semua tentang apa itu design pembelajaran.
Bukan hasil sempurna yg kami harapkan, melainkan "proses" anda dalam mengerjakan NHW #5 ini yg perlu anda share kan ke teman-teman yg lain.
Selamat Berpikir, dan selamat menemukan hal baru dari proses belajar anda di NHW #5 ini.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/

----------------------------------------------- DESAIN PEMBELAJARAN-------------------------------------------------

Kondisi saya saat ini belum ada anak, dan saya juga masih belum mantap tentang apa yang benar benar membuat hidup saya lebih hidup, maka saya akan menerapkan desain pembelajaran untuk diri saya sendiri dulu. Maka desain pembelajaran saya akan saya mulai dari :
PROJECT 100 DAYS FINDING PASSION
Project ini saya rencanakan bersama suami untuk menemukan apa yang benar-benar menjadi passion kami masing masing. Project ini hanya project sederhana yaitu meluangkan waktu 1 hour 1 day untuk belajar. Apa yang akan dipelajari? Saya pribadi membatasi apa yang akan saya pelajari berkaitan dengan hal hal berikut : elektronika dasar, arduino programming, komputer jaringan dan menjahit. Kenapa demikian? karena saya ingin benar-benar merasakan bidang mana yang benar benar "gue banget" . Bagaimana caranya? Bismillah, dengan konsisten meluangkan waktu minimal 1 jam sehari, setelah itu saya harus mendokumentasikannya beserta aliran rasa saat saya melakukannya. 

Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mannashir

Posted by admin - -



Resume Materi Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch #3 Sesi #5
Selasa, 21 Februari 2017
Fasilitator : Mba Yani dan Mba Sukeng
Ketua Kelas : Anitasari Cicilia
Koordinator Mingguan : Anyta Rosa Perdana
📚 Materi 📚
Materi Matrikulasi IIP Batch #3 Sesi #5
📝 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR 📝
Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar.
Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? Kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.
Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang yang senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.
Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran yang berat itu akan terasa ringan dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.
Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa.
*Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan*
Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah. Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.
Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.
Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?
Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :
1⃣ Belajar hal berbeda.
2⃣ Cara belajar yang berbeda.
3⃣ Semangat Belajar yang berbeda.
*Belajar Hal Berbeda*
Apa saja yang perlu di pelajari ?
yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:
🍎Menguatkan Iman,
ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya.
🍎Menumbuhkan karakter yang baik.
🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya).
*Cara Belajar Berbeda*
Jika dulu kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya. Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.
Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.
Misalnya :
👍Ibu jari : How
👆Jari telunjuk : Where
Jari tengah : What
Jari manis : When
Jari kelingking : Who
👐Kedua telapak tangan di buka : Why
👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.
Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya
Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dengan aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.
Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik
Apa itu berpikir skeptik ?
Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.
*Semangat Belajar Yang berbeda*
Semangat belajar yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :
🍀Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.
🍀Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.
Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).
Yang harus dipahami,
*Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita*
Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?
• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan
*Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah*
Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.
Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.
🚫 *Sebaliknya jangan meratakan lembah*
yaitu dengan menutupi kekurangannya,
Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).
Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.
Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.
Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.
Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?
Caranya adalah :
1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati.
2⃣ Mengetahui tujuannya, cita-citanya.
3⃣ Mengetahui passionnya.
Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.
*Good is not enough anymore we have to be different*
Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).
Peran kita sebagai orang tua :
👨‍👩‍👧‍👧 Sebagai pemandu : usia 0-8 tahun.
👨‍👩‍👧‍👧 Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.
Kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya.
👨‍👩‍👧‍👧 Sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.
Cara mengetahui passion anak adalah :
1⃣ Observation ( pengamatan).
2⃣ Engage (terlibat).
3⃣ Watch and listen ( lihat dan dengarkan suara anak).
Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.
Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.
Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.
Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :
1⃣ Melatih anak untuk belajar bertanya.
Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.
2⃣ Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya.
3⃣ Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari.
4⃣ Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.
Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber bacaan :
Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014
Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009
✍ Open Discussion 📮
1⃣🙋 Nenny - Semarang
Assalamu'alaikum mbak Yani dan mbak Sukeng, bagaimana mengarahkan jika ada anak yang gampang bosan dengan minta gonta-ganti les ini-itu sehingga belum ada yg mahir? Apa yg harus saya katakan kepada orang tuanya?
Matur nuwun 🙏
👉 Mba Yani : wa'alaikumsalam
mba nenny, dalam tahapan perkembangan framework keluarga bu septi, masih wajar gak? jika anak tersebut bersikap seperti itu?
2⃣🙋 Cenung - Pati
Assalamualaikum mba yani dan mba sukeng.
Bagaimana cara membuat anak balita umur 2tahun 6bulan tidak pilih2 teman?
Anak saya sering sekali tidak mau bermain sama anak tetangga depan rumah. Padahal sama anak2 yang lain mau.
👉 Mba Yani : mba cenung, sudah pernah ditanya, kenapa adik gak mau main sama siA?  Mba cenung : Sudah mbak, kata anak saya siA nakal. Tapi g dijelaskan pernah diapakan. Nakal aja jawabnya.
Trus tak kroscek ke orang tua siA. Katanya anak saya pernah mau dipeluk dan dicium siA sampe terjatuh. Usia siA 2tahun 2bulan.
Ini gimana ya mbak agar anak saya mau maen sama siA? Saat ini anak saya selalu nutup pintu ato menjauh kalo ada siA datang. Padahal anak saya selalu tak bilangin kalo siA adalah temennya dan baik.
Khawatirnya hal tersebut terjadi sampe besok gede.
👉 Mba Sukeng : Apakah mba cenung sudah pernah menanyakan perasaan anak ketika bertemu atau bermain dengan A?  Mba Cenung : Belum mbak. Saya cuma nanya kenapa? Kata anak saya "nakal". Saya kejar dgn tanya yg lain saya gak dapat banyak penjelasan dari anak saya. Terus saya tanya ke anak saya "Ayi gak suka? ". Katanya iya, Mbak.
 Nenny
Sedikit berbagi ya mbak.. anak sy 3 th 9 bln. Saat ini paud di deket rumah. Ada 1 anak di kelasnya yg scr emosi kurang terlatih shg temen2nya sebagian besar takut. Bahkan ada yg cm diliatin sm anak itu lgsg nangis saking takutnya. Tp bbrp kali anak sy digodain, dipelototin, dia cuek aja. Pas mau dipukul, anak sy lari mendekat ke gurunya. Sy blm tau kenapa anak sy bs membangun pertahanan diri spt itu. Utk anak2 yg berani ngelawan anak itu, buntut2nya mereka sama2 nangis krn bertengkar.
3⃣🙋 Yanti - Jepara
Anak saya perempuan 8 tahun kurang menguasai pelajaran bahasa jawa & bahasa inggris, kemarin baru sekali ikut les bahasa inggris di tempat guru bahasa inggrisnya, ia bersemangat dan minta 2x sepekan yg rencana awal hanya ku ikutkan 1x sepekan, dan rencananya akan ku ikutkan les jawa di tempat gurunya.
Bagaimana sebaiknya ku menindak lanjuti jika dikaitka dengan statement "meninggikan gunung jangan meratakan lembah" sementara anaknya bersemangat dan mau mau saja?
Untuk si adek laki-laki 3 tahun, senang sekali jika diajak menggambar ini itu, akan tetapi susah sekali diajak pegang alat tulis jika diminta untuk belajar misal "coba mas hamzah buat telur" padahal ia suka buat telur/lingkaran, apalagi jika menggambarnya disisipin alfabet ataupun hijaiyah, pasti langsung protes "ga mau yg ini!"
Bagaimana cara merangsangnya agar mau diajak belajar diusianya sekarang?
Tapi kalau pegang alat tulis atas kemauannya sendiri ia mau dan lancar" saja bahkan bisa bercerita tentang gambarnya "ini tupu-tupu, ini pedang, ini hiu d laut" dlsb.
👉 Mba Sukeng : Mba yanti, apa sudah mencari tau apa yang membuatnya bersemangat belajar?  Mba Yanti : Kalau kakaknya ia semangat belajar hanya saja pelajaran bahasa inggris dan jawa agak kurang jadi aku ikutkan les, sementara ada statemen "tinggikan gunung jangan ratakan lembah" apakah tetap kuikutkan les atau gimana sebaiknya?
Jika ditanya saat ini apa yg paling disukai...sepertinya selalu suka tiap dapet pengalan baru jadi jika ditanya atau diamati pasti masih suka hal baru.
Untuk si adek sangat suka diajak menggambar tapi tidak mau diajak menggambar.
👉 Mba Yani : menurut mba Yanti, diusianya yg sekarang, apakah sudah saatnya si adik belajar secara terstruktur?
dan apakah metode belajar yang mba yanti berikan sudah sesuai dengan jenis kecerdasan anak? Coba bisa diliat di ceklist 3-4.pdf.
Fauzia Anggraini
Saya sharing penglaman ya mba. Sesuai arahan dinas pendidikan, anak usia 3-5 tahun belum boleh diajarkan calistung yang terstruktur. Maksudnya belajar calistung yang memakai pensil, kertas, dan anak harus duduk anteng.
Pengalaman sy, calistung tetap bisa diberikan dengan syarat:
1. Dengan bermain, misal menyanyi, menari, bermain pasir, dkk
2. Anak sudah siap untuk belajar calistung
3. Kemampuan intelektual dan visual-motorik anak sudah memadai dan siap untuk diajarkan calistung dini.
Semoga bisa membantu. 😊
Tambahan mba, di paud yang mahal, biasanya memakai program pembelajaran indivudual. Artinya anak A dan anak B target belajarnya beda. Misal si A, target pembelajaran lancar membaca. Sedangkan si B target pembelajarannya lancar menulis. Ini disesuaikan dengan perkembangan intelektual dan visual-motorik masing-masing anak mba.
4⃣🙋 Alif Kiky - Jepara
Assalamualaikum mbak yani, mbak sukeng.
Bagaimana caranya mengetahui passion anak sejak dini? Jujur sy terlambat mengetahui passion sy. Apa anak harus dikenalkan tour de talents sejak dini ataukah anak diikuti dan didampingi sampai saatnya dia akan mendapatkan passionnya sendiri?
Terima kasih 😊
👉 Mba Yani : anak umur berapa mba kiky?
kalau kita pelajari framework bu Septi atau punya ust. Harry, yang tepat untuk dilakukan sekarang apa?  Mba Alif Kiky : Umur 19 bulan mbak @Yani ibu e EzraHIRA berarti disesuaikan dg fitrah anak saja ya mbak..
5⃣🙋 Dewi - Demak
Assalamualaikum.wr.wb
Mba yani - mba sukeng
Salah satu cara untuk mengetahui passion anak adalah dengan pengamatan.untuk membantu prosea pengamatan apa saja yang perlu disiapkan adakah semacam panduan observasinya? Supaya pengamatan yang dilakukan lebih mengena.kalau saya sendiri mengamati kemudian mencatat dalam catatn pribadi tapi kadang masih terlewat untuk mencatat.
👉 Mba Yani : waalaikumsalam mba dewi,
anaknya umur berapa mba?  Mba Dewi : Anak saya baru masuk usia 3th mba.
👉 Mba Sukeng : stimulus apa saja yang sudah mba dewi lakukan? Mba Dewi : Saya biasa mengajak anak saya bermain puzzle,menyanyi,mengajak sholat,dll. Kalau puzzle anak saya suka mba...sekarang setiap punya puzzle baru dy ingin masang sendiri tanpa sy bimbing...menyanyi anak saya suka bahkan cenderung suka menyayikan kata" baru..kalau shalat anak sy sudah bisa mengikuti gerakan ruku' sujud berdoa.
6⃣🙋 Risqi Fauzia - Pekalongan
Assalamualaikum, mbak Yani dan mbak Sukeng.
Tentang mengajarkan anak berpikir skeptik, apakah itu berarti jika anak bertanya suatu hal lalu kita jawab, kemudian setelahnya mengajak anak untuk bersama-sama mengeceknya di buku/ browsing di internet? Bisakah dengan cara seperti itu?
👉 Mba Sukeng : Wa'alaikum salam
Menurut mba risqi dan teman2 lainnya, yang dimaksud berpikir skeptik itu seperti apa?
Dewi Nur Istikomah
Kalau menurut saya untuk melatih anak berpikir skeptik ketika anak bertanya jangan langsung kita jawab..tetapi mengajak anak untuk berpikir bersama sehingga anak dapat menemukan jawaban sendiri.
 Alif Kiky‬
Kalo menurut saya, berpikir skeptik tidak langsung percaya pada info yg tidak jelas. Harus ada sumber informasi yg bisa dipertanggungjawabkan. Jika tidak ada harus dicari kebenaran infonya 😊