Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

Pemateri Ibu Septi Peni Wulandani
Materi Kulwapp
MANAJEMEN STRESS
MEMAHAMI STRESS
Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. . Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.
EFEK STRESS
1. Stress adalah penyebab dari 70-95% penyakit
2. Stress dapat menciutkan otak
3.Stress menurunkan efisiensi
4.Stress dapat merusak gen
(Sumber : American Academy of Family Physicians)

Posted by admin - -

Seri Kulwap Ibu Profesional Bogor #2

Selasa, 9 Juni 2015
�� Tema : Serba-serbi Home Education & Home Schooling ��

Nara sumber : mbak Bairanti ipb1

��Petugas kulwap :
Admin : Desy nur
Host : Lia Raditya
Co-host : Kunindya

Edifikasi nara sumber
■Biodata Singkat :
Nama : Bairanti Asriandhini Marwan (Suami : Herry Nugraha)
Usia    : 33 thn
Pendidikan terakhir : IPB jurusan Statistika (S1)
Aktivitas : IRT, membina 4 kelompok tarbiyah, pembina komunitas#anth Kota Bogor.

■Anak :
1. Anak pertama usia 13thn, sekarang bersekolah di AlTaqwa college (ketika SD melaksanakan HS)
2. Anak kedua usia 10 thn - HS
3. Anak ketiga usia 6.5 thn-HS
4. Anak keempat 2.4thn -HS

��Prolog materi :
■Home Education (Pendidikan Berbasis Rumah)

Rumah adalah madrasah pertama anak-anak, dari rumah mereka sejatinya mengetahui hal hal mendasar tentang kehidupan,  tentang mengenal Tuhannya, mengenal dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui apa pedoman hidup dan siapa yang harus dijadikan keteladanan.
Sampai anak-anak memasuki taklif (baligh) maka orangtua lah yang berkewajiban membuat Garis Besar Kurikulum Pendidikan Anak2nya agar hal hal mendasar yg tersebut diatas bisa dipenuhi.

Garis Besar Kurikulum tsb bertujuan untuk menjaga kesucian fitroh anak. Karena anak-anak kita, Allah titipkan, sekali lagi Allah titipkan, dalam keadaan fitroh, dan tugas utama orangtua adalah menjaga fitroh anak sehingga di masa ketika amal perbuatan mereka sudah diperhitungkan oleh Allah, mereka sudah siap menunaikan misi suci hidupnya yaitu mjd hamba Allah & menjadi khalifah (peran kepemimpinan) di bumi.

Untuk kurikulum keluarga kami, tentu saja sangat jauh dari sempurna. Kami masih terus belajar, merevisi di sana sini, menghadapi berbagai permasalahan, tantangan, semangat yang turun naik dan hal hal yg bs melemahkan penunaian misi penjagaan keluarga dr api neraka. Namun jika kami mengingat kembali tujuan akhir hidup manusia maka selalu kami berharap, agar ikhtiar ini (Home education) dicatat Allah sebagai usaha menjaga diri dan keluarga dari api neraka (tugas keluarga muslim-lihat surat At-Tahrim)
■ Pelaksaan Kurikulum Pendidikan Berbasis Keluarga ■Tentu saja di tataran teknis, variasi pelaksanaan Kurikulum Keluarga bisa dilaksanakan secara beragam. Bisa Homeschooling, bersekolah, pesantren, mengikuti les, magang, dll. Asalkan kesemua teknis pelaksanaan kurikulum itu seiring dengan visi misi kurikulum pendidikan keluarga kita. Jika tidak seiring, untuk apa kita memilihnya ? Tinggalkan segera karena akan berpotensi merusak fitroh anak.

■Beberapa prinsip menyusun kurikulum pendidikan Keluarga *berdasarkan pengalaman*
1. Menjaga fitroh suci anak (fitroh keimanan, fitroh belajar, fitroh bakat, fitroh perkembangan-termasuk jenis kelamin) --- lebih lengkapnya bisa mengikuti berbagai kajian Pa Harry Santosa ttg pendidikan berbasis fitroh.
2. Diusia 0-5 tahun, membangun jiwa harus diutamakan diutamakan daripada membangun akal dan fisik. Di tahun tahun setelahnya, tentu saja porsi membangun jiwa harus tetap besar.
3. Di keluarga kami teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan klrg :
- Pembangunan jiwa (secara reguler) dihandle penuh oleh orangtua
- Kompetensi Dasar dihandle oleh orangtua, seperti : mengenal Allah, Mengenal Qur'an, mengenal Rasul, rukun iman, rukun islam,  mengenal diri sendiri, kemampuan baca Qur'an, menghapal Qur'an juz 30 dan 29, bacaan & gerakan thoharoh & sholat, mencari inspirasi dari AlQur'an, calistung, menganalisis realita dr sudut pandang agama,  dsb.

Mengapa kami bersemangat untuk menghandle ? Karena Allah menilai proses yg dilakukan orangtua bukan hasil, karena pahala2 amal tersebut sungguh disayangkan jika diambil oleh pihak lain (misal sekolah atau guru ngaji ��)

■Variasi teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan keluarga kami :
- mengikuti bimbel/les yg sesuai dengan visi misi keluarga.
- mengikuti kegiatan madrasah sore (semodel TPA) *status baru akan dimulai pertengahan april ini
- mengikuti kegiatan outbond  (bermitra dg salah satu sekolah alam)
- memiliki perpustakaan di rumah
- semua anggota keluarga diatas 9 thn mengikuti  tarbiyah rutin untuk membangun pribadi yang siap beramal jama'i dan memberi kontribusi untuk umat.

Demikian sharingnya, semoga bermanfaat.

❓Tanya - jawab ✅

1⃣Mengenai HS bolehkan minta contoh jadwal kegiatan harian anak2 HS ?

Apa HS harus mengacu pada kurikulum diknas? Mengingat anak2 hs nanti juga harus mengikuti ujian persamaan.

Untuk anak dibawah usia 10 tahun materi apa yg utama dikenalkan? Ada yg mengatakan yg penting aqidah, matematika dan sains apa benar hanya 3 ilmu itu saja bagaimana dg sejarah dan ilmu sosial lain apa perlu diajarkan atau belum?
~Ummu Gaza~

baik bismillah
1⃣ utk contoh kegiatan aktivitas anak kebetulan sekarang lagi tahap revisi krn ada bbrapa perubahan jadwal.
tp utk sekedar gambaran,
- ba'da shubuh : zikir ba'da sholat & berkisah
- 6-7 : piket
- 8-10 : Talaqqi, Hapalan, Tadabbur
- 10-11 : Library / Pelajaran pilihan
- 11-12 : Qoilulah & shalat zhuhur
- 12-15 Free
- 15-18 : Madrasah sore
kisarannya begitu tp tiap hari mmg berbeda

apakah HS harus mengacu pada kurikulum diknas ? Tidak harus Pilihan tersebut tergantung orangtua masing2 ��
  Berbagai materi bisa diberikan sesuai dengan usianya, karena akan bertumbuh kembang. karena saya seorang muslim, maka subjek pelajaran apapun sebisa mungkin dicari kaitannya dan bersumber pada AlQur'an.

misal utk aqidah, di setiap usia anak pasti tetap membutuhkan.caranya saja yg berbeda utk tiap usia. bahkan ketika kita sudah orangtua pun aqidah ttp harus dipelajari dan dijaga ��

2⃣Yg ingin saya tnyakan apa benefit HS dbanding sekolah biasa? Apa tujuan orang tua meng-HS kan anak²nya? Scra biaya saya dengar bukankah lebih mahal. Apakah HS hnya utk org berekonomi atas?
Terima kasih..Mb Icha

2⃣Mbak Icha ��
HS adalah pilihan, yg mau mengambil jalur tersebut silahkan, yg tdk pun tdk mengapa.
Tapi kalau meletakan prinsip2  pendidikan keluarga kita itu merupakan suatu kewajiban yg sdh Allah berikan. Dalam AlQur'an tercantum dlm surat At-Tahrim.

Utk saya pribadi, keuntungan memilih HS adalah menpermudah pilihan2 pendidikan anak2 yg sesuai dengan prinsip2 pendidikan keluarga saya.

kalau mahal murah saya pikir relatif ya ��

siapapun boleh memilih HS jika siap melaksanakan konsekuensinya (seperti halnua yg memilih sekolah pun pasti harus siap dengan konsekuensi bersekolah)
jadi tdk hanya utk kalangan ekonomi atas saja

3⃣Beberapa wktu lalu di IPB 2 ada diskusi santai dgn para praktisi HS. Sempat dibicarakan jga perbedaan HE dgn HS. Sy menangkap istilah Home Education ini merujuk pda pilihan kelg. Ketika anak ttp bersekolah di lembaga (sekolah) pd umumnya, namun orgtua jga mengambil tgjwb penuh utk mengisi kekosongan dri sekolah misal dlm Hal penguatan akhlak & akidah dmna orgtua yg menjamin terselenggranya pndidikan ini bahkan mungkin scra terstruktur. Benarkah demikian pengrtian HE? Bisa dijelaskan bedanya mbak dg HS lbh lanjut?

3⃣ kalau dr definisinya Home Education (HE) *yg saya fahami* sebuah istilah yg mengacu pada tanggungjawab setiap keluarga dalam pendidikan anak2 & keluarganya. Kalau yg beragama islam sudah jelas bahwa tujuan akhirnya adalah "menjaga diri n keluarga dr api neraka" , "berkumpul di surganya" "melaksankan pe4an sbg hamba n khalifatul fil ardh"

utk teknis pelaksanaan pendidika  keluarga tsb, para orangtua bisa memgambil jalur bersekolah formal, mgkn juga les, juga pendidikan di rumah, atau mgkn juga HS.

* pendidikan itu sendiri  mencakup : pendidikan ruhiyah, pendidikan mental, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual (fikriyah), dan pendidikan fisik.

4⃣Sumber belajar apa saja yang digunakan anak² mba bairanti dalam mengajar ?
4⃣Buku, ensiklopedi, film, jalan jalan, kemping, masak, berkisah, nasyid, dll.

pada dasarnya, banyak sekali hal yg dijadikan sumber belajar. ✅

5⃣Mbak Bairanti, minta masukan mbak aktifitas apa ya yg bisa memancing anak menjadi pembelajar mandiri? Terutama aktifitas yg cocok utk anak usia 7-9 thn. (mia)

5⃣kalau yg saya terapkan :
- motivasi secara terus menerus ttg keutamaan ilmu, menuntut ilmu, adab menuntut ilmu, teladan dlm menuntut ilmu, termasuk kita pun memberi teladan semangat menuntut ilmu.
- utk teknis, bisa dilatih, misal utk aktivitas library. baca buku apapun yg mereka mau. setelah selesai baca kita berdiskusi tentang hal tersurat yg anak baca, mereka menceritakan kembali, bisa mereview dlm bentuk ringkasan, gambar dll, lalu kitapun berdiskusi ttg hal yg tersirat dr bacaan yg mereka pilih

kalau utk memancing, bisa dr aktivitas yg paling dia sukai. kita beri tantangan (projek) terhadap hal yg mereka sukai tersebut. didiskusikan juga tahapan2 utk menyelesaikan projek tersebut.

6⃣ Bgmana klo orgtua sebetulnya melihat pendidikan disekolah kuraaaang sekali hanya drilling/ hapalan sja tpi tidak memberikan pemahaman ttg isi pelajaran di sekolah apalgi utk mengajak anak brpikir kritis. Bgaimna kita sbg orgtua menyikapinya? Sdkn utk melakukan homeschool kita merasa tdk mampu? Terimakasih Ibu Bairanti utk jawabannya
(Bunda yg sdg belajar)

6⃣menurut saya, menjadi orangtua adalah peran besar yang bisa mendatangkan balasan yang besar pula dari Allah. Peran besar orgtua diantaranya adalah memberikan pendidikan (penddkn ruhiyah, mental, intelektual, sosial, dan fisik) yg benar n berkualitas pada anak2nya. baik pendidikan tsb diberikan langsung atau memfasilitasi. Smg Allah memberikan kemudahan utk kita semua.
Terus MENDEKAT pada Allah, mhn kemudahannya utk bisa mendidik anak,  selalu belajar, dan berikan hak-hak anak, krn dg demikian kita sdh menunaikan peran kita mjd orangtua tanggungjawab pendidikan bukan ditangan sekolah, tapi di tangan orangtua ✅

7⃣ Saya mau bertanya tentang HE.
Jika anak sudah sekolah formal,tapi kita menginginkan memperkaya dg HE,apakah kita harus sejalan/mengacu dengan kurikulum sekolah? Tahapannya sesuai yang diajarkan sekolah formalnya apa boleh melompat (lebih cepat tingkat bahasannya)? Misal disekolah masih Bab 1,dirumah diajarkan bab selanjutnya,atau HE itu hanya mengulang materi darI sekolah saja?
(wahyu)

7⃣Bunda, seperti yg disampaikan sebelumnya bahwa secara ringkas pendidikan anak-anak kita haruslah meliputi 1. pendidikan ruhiyah spiritual 2. pendidikan mental 3. pendidikan intelektual 4.pendidikan sosial 5.pendidikan fisik

jika di sekolah 5 pendidikan tsb sudah ditunaikan dengan berkualitas maka tentu saja di rumah ttp harus dikuatkan. tapi jika belum, maka tentu saja sudah menjadi tugas orangtua untk memberikan hak pendidikan tsb kpd anak-anaknya.
Bunda bisa melihat peran pendidikan sekolah putra/i Bunda di 5 sisi pendidikan tsb, jika ada yg kurang tentu harus dilengkapi. (yg Bunda contohkan ttg bab bahasan, itu bagian kecil saja dari pendidikan intelektual)✅

8⃣  Mbak Bai.. bagaimana manajemen tugas domestiknya karna waktu harus dibagi untuk HS ? Makasih mbak (Kunin)

8⃣Mbak Kunin, saya juga masih belajar terus menerus utk manajemen tugas domestik ��. Utk urusan beres-beres rumah, kami ada pembagian piket di rumah.

9⃣ Mbak sy menyimak kalau di kelg. Mbak sepertinya mmg menekankan anak anak smp usia sebelum aqil balik untuk HS dgn penekanan pda aspek akhlak, aqidah, intelektual dan fisik sesuai perkembangan usia anak. Nah pertanyaan sy apakah metode (narasi CM, unschooling, pendidikan berbasis Fitrah atw yg lainnya) yg mbak Bairanti gunakan dlm keseharian HS anak anak? Mengapa memilih metode tsb
Dan mengapa anak sulung mbak kembali lgi ke sekolah? Jazakillah khoir mbak untuk kesediaannya berbagi��

9⃣Amanah utk menghandle sendiri pendidikan anak-anak sebelum baligh adalah amanah dari suami. Sebagai istri tentu saya harus taat. Anak-anak pun taat. Jadi saya mengawali HS sebagai jalan yg dipilih HE kami di usia sebelum baligh adalah karena ketaatan pada suami. Alhamdulillah Allah Maha Memudahkan, tantangan pasti ada (namanya juga kehidupan ☺)

Untuk metode sebisa mungkin kami menggunakan metode yg paling dekat dengan agama saya yaitu islam. Dimana dlm pendidikan islam sangat memperhatikan faktor usia, jenis kelamin, dan kemampuan khusus anak (minat bakat).

mengapa anak sulung kemudian bersekolah ?
dalam HE kami, kami tidak anti lembaga sekolah. jika sekolah bisa membantu kami dalam memberikan peran2 pendidikan pada anak2 kami (sejalan visi misinya) maka kami tdk ragu utk bekerjasama dengan sekolah tersebut. Itulah yg terjadi ketika putri sulung saya ingin mencoba belajar di sekolah. maka setelah ditelaah sekolah putri kami sekarang cukup sejalan dengan peran pendidikan intelektual putri kami. Peran pendidikan lainnya tentu saja tetap kami handle ☺✅

�� Apa mba bairanti berencana memakai kurikulum cambridge, kalau tidak, apa alasannya? (Heryuni)

��Kurikulum cambridge jd salah satu kurikulum yg kami lirik utk pendiidkan intelektualitas ��. Disekolah anak saya yg sulung, kurikulum yg dipakai adalah camridge yg sdh ditakhrij (apa ya bahasa yg pas, direlevankan) dengan nilai keislaman.
Hasil ngobrol dengan guru di sekolah anak saya yg sulung, kurikulum cambridge jika tdk direlevankan dg nilai nilai islam (agama saya) yaa untuk Kami itu mengkhawatirkan juga, monggo dicek seperti apa curriculum Cambridge misalnya utk ilmu sosial bagian kehidupan remaja.
tapi sejauh ini camridge yg kami rencanakan utk anak ke-2,3,4 sifatnya hanya mengikuti standarisasi tes-nya saja. Yg baru dilakukan pun baru subject bahasa inggris. anak ke2 saya sempat ikut les english yg menggunakan kurikulum cambridge.✅

Demikian resume kulwapnya, semoga bermanfaat ����

Posted by admin - -

Seri Kulwap Ibu Profesional Bogor #2

Selasa, 9 Juni 2015
�� Tema : Serba-serbi Home Education & Home Schooling ��

Nara sumber : mbak Bairanti ipb1

��Petugas kulwap :
Admin : Desy nur
Host : Lia Raditya
Co-host : Kunindya

Edifikasi nara sumber
■Biodata Singkat :
Nama : Bairanti Asriandhini Marwan (Suami : Herry Nugraha)
Usia    : 33 thn
Pendidikan terakhir : IPB jurusan Statistika (S1)
Aktivitas : IRT, membina 4 kelompok tarbiyah, pembina komunitas#anth Kota Bogor.

■Anak :
1. Anak pertama usia 13thn, sekarang bersekolah di AlTaqwa college (ketika SD melaksanakan HS)
2. Anak kedua usia 10 thn - HS
3. Anak ketiga usia 6.5 thn-HS
4. Anak keempat 2.4thn -HS

��Prolog materi :
■Home Education (Pendidikan Berbasis Rumah)

Rumah adalah madrasah pertama anak-anak, dari rumah mereka sejatinya mengetahui hal hal mendasar tentang kehidupan,  tentang mengenal Tuhannya, mengenal dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui apa pedoman hidup dan siapa yang harus dijadikan keteladanan.
Sampai anak-anak memasuki taklif (baligh) maka orangtua lah yang berkewajiban membuat Garis Besar Kurikulum Pendidikan Anak2nya agar hal hal mendasar yg tersebut diatas bisa dipenuhi.

Garis Besar Kurikulum tsb bertujuan untuk menjaga kesucian fitroh anak. Karena anak-anak kita, Allah titipkan, sekali lagi Allah titipkan, dalam keadaan fitroh, dan tugas utama orangtua adalah menjaga fitroh anak sehingga di masa ketika amal perbuatan mereka sudah diperhitungkan oleh Allah, mereka sudah siap menunaikan misi suci hidupnya yaitu mjd hamba Allah & menjadi khalifah (peran kepemimpinan) di bumi.

Untuk kurikulum keluarga kami, tentu saja sangat jauh dari sempurna. Kami masih terus belajar, merevisi di sana sini, menghadapi berbagai permasalahan, tantangan, semangat yang turun naik dan hal hal yg bs melemahkan penunaian misi penjagaan keluarga dr api neraka. Namun jika kami mengingat kembali tujuan akhir hidup manusia maka selalu kami berharap, agar ikhtiar ini (Home education) dicatat Allah sebagai usaha menjaga diri dan keluarga dari api neraka (tugas keluarga muslim-lihat surat At-Tahrim)
■ Pelaksaan Kurikulum Pendidikan Berbasis Keluarga ■Tentu saja di tataran teknis, variasi pelaksanaan Kurikulum Keluarga bisa dilaksanakan secara beragam. Bisa Homeschooling, bersekolah, pesantren, mengikuti les, magang, dll. Asalkan kesemua teknis pelaksanaan kurikulum itu seiring dengan visi misi kurikulum pendidikan keluarga kita. Jika tidak seiring, untuk apa kita memilihnya ? Tinggalkan segera karena akan berpotensi merusak fitroh anak.

■Beberapa prinsip menyusun kurikulum pendidikan Keluarga *berdasarkan pengalaman*
1. Menjaga fitroh suci anak (fitroh keimanan, fitroh belajar, fitroh bakat, fitroh perkembangan-termasuk jenis kelamin) --- lebih lengkapnya bisa mengikuti berbagai kajian Pa Harry Santosa ttg pendidikan berbasis fitroh.
2. Diusia 0-5 tahun, membangun jiwa harus diutamakan diutamakan daripada membangun akal dan fisik. Di tahun tahun setelahnya, tentu saja porsi membangun jiwa harus tetap besar.
3. Di keluarga kami teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan klrg :
- Pembangunan jiwa (secara reguler) dihandle penuh oleh orangtua
- Kompetensi Dasar dihandle oleh orangtua, seperti : mengenal Allah, Mengenal Qur'an, mengenal Rasul, rukun iman, rukun islam,  mengenal diri sendiri, kemampuan baca Qur'an, menghapal Qur'an juz 30 dan 29, bacaan & gerakan thoharoh & sholat, mencari inspirasi dari AlQur'an, calistung, menganalisis realita dr sudut pandang agama,  dsb.

Mengapa kami bersemangat untuk menghandle ? Karena Allah menilai proses yg dilakukan orangtua bukan hasil, karena pahala2 amal tersebut sungguh disayangkan jika diambil oleh pihak lain (misal sekolah atau guru ngaji ��)

■Variasi teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan keluarga kami :
- mengikuti bimbel/les yg sesuai dengan visi misi keluarga.
- mengikuti kegiatan madrasah sore (semodel TPA) *status baru akan dimulai pertengahan april ini
- mengikuti kegiatan outbond  (bermitra dg salah satu sekolah alam)
- memiliki perpustakaan di rumah
- semua anggota keluarga diatas 9 thn mengikuti  tarbiyah rutin untuk membangun pribadi yang siap beramal jama'i dan memberi kontribusi untuk umat.

Demikian sharingnya, semoga bermanfaat.

❓Tanya - jawab ✅

1⃣Mengenai HS bolehkan minta contoh jadwal kegiatan harian anak2 HS ?

Apa HS harus mengacu pada kurikulum diknas? Mengingat anak2 hs nanti juga harus mengikuti ujian persamaan.

Untuk anak dibawah usia 10 tahun materi apa yg utama dikenalkan? Ada yg mengatakan yg penting aqidah, matematika dan sains apa benar hanya 3 ilmu itu saja bagaimana dg sejarah dan ilmu sosial lain apa perlu diajarkan atau belum?
~Ummu Gaza~

baik bismillah
1⃣ utk contoh kegiatan aktivitas anak kebetulan sekarang lagi tahap revisi krn ada bbrapa perubahan jadwal.
tp utk sekedar gambaran,
- ba'da shubuh : zikir ba'da sholat & berkisah
- 6-7 : piket
- 8-10 : Talaqqi, Hapalan, Tadabbur
- 10-11 : Library / Pelajaran pilihan
- 11-12 : Qoilulah & shalat zhuhur
- 12-15 Free
- 15-18 : Madrasah sore
kisarannya begitu tp tiap hari mmg berbeda

apakah HS harus mengacu pada kurikulum diknas ? Tidak harus Pilihan tersebut tergantung orangtua masing2 ��
  Berbagai materi bisa diberikan sesuai dengan usianya, karena akan bertumbuh kembang. karena saya seorang muslim, maka subjek pelajaran apapun sebisa mungkin dicari kaitannya dan bersumber pada AlQur'an.

misal utk aqidah, di setiap usia anak pasti tetap membutuhkan.caranya saja yg berbeda utk tiap usia. bahkan ketika kita sudah orangtua pun aqidah ttp harus dipelajari dan dijaga ��

2⃣Yg ingin saya tnyakan apa benefit HS dbanding sekolah biasa? Apa tujuan orang tua meng-HS kan anak²nya? Scra biaya saya dengar bukankah lebih mahal. Apakah HS hnya utk org berekonomi atas?
Terima kasih..Mb Icha

2⃣Mbak Icha ��
HS adalah pilihan, yg mau mengambil jalur tersebut silahkan, yg tdk pun tdk mengapa.
Tapi kalau meletakan prinsip2  pendidikan keluarga kita itu merupakan suatu kewajiban yg sdh Allah berikan. Dalam AlQur'an tercantum dlm surat At-Tahrim.

Utk saya pribadi, keuntungan memilih HS adalah menpermudah pilihan2 pendidikan anak2 yg sesuai dengan prinsip2 pendidikan keluarga saya.

kalau mahal murah saya pikir relatif ya ��

siapapun boleh memilih HS jika siap melaksanakan konsekuensinya (seperti halnua yg memilih sekolah pun pasti harus siap dengan konsekuensi bersekolah)
jadi tdk hanya utk kalangan ekonomi atas saja

3⃣Beberapa wktu lalu di IPB 2 ada diskusi santai dgn para praktisi HS. Sempat dibicarakan jga perbedaan HE dgn HS. Sy menangkap istilah Home Education ini merujuk pda pilihan kelg. Ketika anak ttp bersekolah di lembaga (sekolah) pd umumnya, namun orgtua jga mengambil tgjwb penuh utk mengisi kekosongan dri sekolah misal dlm Hal penguatan akhlak & akidah dmna orgtua yg menjamin terselenggranya pndidikan ini bahkan mungkin scra terstruktur. Benarkah demikian pengrtian HE? Bisa dijelaskan bedanya mbak dg HS lbh lanjut?

3⃣ kalau dr definisinya Home Education (HE) *yg saya fahami* sebuah istilah yg mengacu pada tanggungjawab setiap keluarga dalam pendidikan anak2 & keluarganya. Kalau yg beragama islam sudah jelas bahwa tujuan akhirnya adalah "menjaga diri n keluarga dr api neraka" , "berkumpul di surganya" "melaksankan pe4an sbg hamba n khalifatul fil ardh"

utk teknis pelaksanaan pendidika  keluarga tsb, para orangtua bisa memgambil jalur bersekolah formal, mgkn juga les, juga pendidikan di rumah, atau mgkn juga HS.

* pendidikan itu sendiri  mencakup : pendidikan ruhiyah, pendidikan mental, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual (fikriyah), dan pendidikan fisik.

4⃣Sumber belajar apa saja yang digunakan anak² mba bairanti dalam mengajar ?
4⃣Buku, ensiklopedi, film, jalan jalan, kemping, masak, berkisah, nasyid, dll.

pada dasarnya, banyak sekali hal yg dijadikan sumber belajar. ✅

5⃣Mbak Bairanti, minta masukan mbak aktifitas apa ya yg bisa memancing anak menjadi pembelajar mandiri? Terutama aktifitas yg cocok utk anak usia 7-9 thn. (mia)

5⃣kalau yg saya terapkan :
- motivasi secara terus menerus ttg keutamaan ilmu, menuntut ilmu, adab menuntut ilmu, teladan dlm menuntut ilmu, termasuk kita pun memberi teladan semangat menuntut ilmu.
- utk teknis, bisa dilatih, misal utk aktivitas library. baca buku apapun yg mereka mau. setelah selesai baca kita berdiskusi tentang hal tersurat yg anak baca, mereka menceritakan kembali, bisa mereview dlm bentuk ringkasan, gambar dll, lalu kitapun berdiskusi ttg hal yg tersirat dr bacaan yg mereka pilih

kalau utk memancing, bisa dr aktivitas yg paling dia sukai. kita beri tantangan (projek) terhadap hal yg mereka sukai tersebut. didiskusikan juga tahapan2 utk menyelesaikan projek tersebut.

6⃣ Bgmana klo orgtua sebetulnya melihat pendidikan disekolah kuraaaang sekali hanya drilling/ hapalan sja tpi tidak memberikan pemahaman ttg isi pelajaran di sekolah apalgi utk mengajak anak brpikir kritis. Bgaimna kita sbg orgtua menyikapinya? Sdkn utk melakukan homeschool kita merasa tdk mampu? Terimakasih Ibu Bairanti utk jawabannya
(Bunda yg sdg belajar)

6⃣menurut saya, menjadi orangtua adalah peran besar yang bisa mendatangkan balasan yang besar pula dari Allah. Peran besar orgtua diantaranya adalah memberikan pendidikan (penddkn ruhiyah, mental, intelektual, sosial, dan fisik) yg benar n berkualitas pada anak2nya. baik pendidikan tsb diberikan langsung atau memfasilitasi. Smg Allah memberikan kemudahan utk kita semua.
Terus MENDEKAT pada Allah, mhn kemudahannya utk bisa mendidik anak,  selalu belajar, dan berikan hak-hak anak, krn dg demikian kita sdh menunaikan peran kita mjd orangtua tanggungjawab pendidikan bukan ditangan sekolah, tapi di tangan orangtua ✅

7⃣ Saya mau bertanya tentang HE.
Jika anak sudah sekolah formal,tapi kita menginginkan memperkaya dg HE,apakah kita harus sejalan/mengacu dengan kurikulum sekolah? Tahapannya sesuai yang diajarkan sekolah formalnya apa boleh melompat (lebih cepat tingkat bahasannya)? Misal disekolah masih Bab 1,dirumah diajarkan bab selanjutnya,atau HE itu hanya mengulang materi darI sekolah saja?
(wahyu)

7⃣Bunda, seperti yg disampaikan sebelumnya bahwa secara ringkas pendidikan anak-anak kita haruslah meliputi 1. pendidikan ruhiyah spiritual 2. pendidikan mental 3. pendidikan intelektual 4.pendidikan sosial 5.pendidikan fisik

jika di sekolah 5 pendidikan tsb sudah ditunaikan dengan berkualitas maka tentu saja di rumah ttp harus dikuatkan. tapi jika belum, maka tentu saja sudah menjadi tugas orangtua untk memberikan hak pendidikan tsb kpd anak-anaknya.
Bunda bisa melihat peran pendidikan sekolah putra/i Bunda di 5 sisi pendidikan tsb, jika ada yg kurang tentu harus dilengkapi. (yg Bunda contohkan ttg bab bahasan, itu bagian kecil saja dari pendidikan intelektual)✅

8⃣  Mbak Bai.. bagaimana manajemen tugas domestiknya karna waktu harus dibagi untuk HS ? Makasih mbak (Kunin)

8⃣Mbak Kunin, saya juga masih belajar terus menerus utk manajemen tugas domestik ��. Utk urusan beres-beres rumah, kami ada pembagian piket di rumah.

9⃣ Mbak sy menyimak kalau di kelg. Mbak sepertinya mmg menekankan anak anak smp usia sebelum aqil balik untuk HS dgn penekanan pda aspek akhlak, aqidah, intelektual dan fisik sesuai perkembangan usia anak. Nah pertanyaan sy apakah metode (narasi CM, unschooling, pendidikan berbasis Fitrah atw yg lainnya) yg mbak Bairanti gunakan dlm keseharian HS anak anak? Mengapa memilih metode tsb
Dan mengapa anak sulung mbak kembali lgi ke sekolah? Jazakillah khoir mbak untuk kesediaannya berbagi��

9⃣Amanah utk menghandle sendiri pendidikan anak-anak sebelum baligh adalah amanah dari suami. Sebagai istri tentu saya harus taat. Anak-anak pun taat. Jadi saya mengawali HS sebagai jalan yg dipilih HE kami di usia sebelum baligh adalah karena ketaatan pada suami. Alhamdulillah Allah Maha Memudahkan, tantangan pasti ada (namanya juga kehidupan ☺)

Untuk metode sebisa mungkin kami menggunakan metode yg paling dekat dengan agama saya yaitu islam. Dimana dlm pendidikan islam sangat memperhatikan faktor usia, jenis kelamin, dan kemampuan khusus anak (minat bakat).

mengapa anak sulung kemudian bersekolah ?
dalam HE kami, kami tidak anti lembaga sekolah. jika sekolah bisa membantu kami dalam memberikan peran2 pendidikan pada anak2 kami (sejalan visi misinya) maka kami tdk ragu utk bekerjasama dengan sekolah tersebut. Itulah yg terjadi ketika putri sulung saya ingin mencoba belajar di sekolah. maka setelah ditelaah sekolah putri kami sekarang cukup sejalan dengan peran pendidikan intelektual putri kami. Peran pendidikan lainnya tentu saja tetap kami handle ☺✅

�� Apa mba bairanti berencana memakai kurikulum cambridge, kalau tidak, apa alasannya? (Heryuni)

��Kurikulum cambridge jd salah satu kurikulum yg kami lirik utk pendiidkan intelektualitas ��. Disekolah anak saya yg sulung, kurikulum yg dipakai adalah camridge yg sdh ditakhrij (apa ya bahasa yg pas, direlevankan) dengan nilai keislaman.
Hasil ngobrol dengan guru di sekolah anak saya yg sulung, kurikulum cambridge jika tdk direlevankan dg nilai nilai islam (agama saya) yaa untuk Kami itu mengkhawatirkan juga, monggo dicek seperti apa curriculum Cambridge misalnya utk ilmu sosial bagian kehidupan remaja.
tapi sejauh ini camridge yg kami rencanakan utk anak ke-2,3,4 sifatnya hanya mengikuti standarisasi tes-nya saja. Yg baru dilakukan pun baru subject bahasa inggris. anak ke2 saya sempat ikut les english yg menggunakan kurikulum cambridge.✅

Demikian resume kulwapnya, semoga bermanfaat ����

Posted by admin - -

Seri Kulwap Ibu Profesional Bogor #2

Selasa, 9 Juni 2015
�� Tema : Serba-serbi Home Education & Home Schooling ��

Nara sumber : mbak Bairanti ipb1

��Petugas kulwap :
Admin : Desy nur
Host : Lia Raditya
Co-host : Kunindya

Edifikasi nara sumber
■Biodata Singkat :
Nama : Bairanti Asriandhini Marwan (Suami : Herry Nugraha)
Usia    : 33 thn
Pendidikan terakhir : IPB jurusan Statistika (S1)
Aktivitas : IRT, membina 4 kelompok tarbiyah, pembina komunitas#anth Kota Bogor.

■Anak :
1. Anak pertama usia 13thn, sekarang bersekolah di AlTaqwa college (ketika SD melaksanakan HS)
2. Anak kedua usia 10 thn - HS
3. Anak ketiga usia 6.5 thn-HS
4. Anak keempat 2.4thn -HS

��Prolog materi :
■Home Education (Pendidikan Berbasis Rumah)

Rumah adalah madrasah pertama anak-anak, dari rumah mereka sejatinya mengetahui hal hal mendasar tentang kehidupan,  tentang mengenal Tuhannya, mengenal dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui apa pedoman hidup dan siapa yang harus dijadikan keteladanan.
Sampai anak-anak memasuki taklif (baligh) maka orangtua lah yang berkewajiban membuat Garis Besar Kurikulum Pendidikan Anak2nya agar hal hal mendasar yg tersebut diatas bisa dipenuhi.

Garis Besar Kurikulum tsb bertujuan untuk menjaga kesucian fitroh anak. Karena anak-anak kita, Allah titipkan, sekali lagi Allah titipkan, dalam keadaan fitroh, dan tugas utama orangtua adalah menjaga fitroh anak sehingga di masa ketika amal perbuatan mereka sudah diperhitungkan oleh Allah, mereka sudah siap menunaikan misi suci hidupnya yaitu mjd hamba Allah & menjadi khalifah (peran kepemimpinan) di bumi.

Untuk kurikulum keluarga kami, tentu saja sangat jauh dari sempurna. Kami masih terus belajar, merevisi di sana sini, menghadapi berbagai permasalahan, tantangan, semangat yang turun naik dan hal hal yg bs melemahkan penunaian misi penjagaan keluarga dr api neraka. Namun jika kami mengingat kembali tujuan akhir hidup manusia maka selalu kami berharap, agar ikhtiar ini (Home education) dicatat Allah sebagai usaha menjaga diri dan keluarga dari api neraka (tugas keluarga muslim-lihat surat At-Tahrim)
■ Pelaksaan Kurikulum Pendidikan Berbasis Keluarga ■Tentu saja di tataran teknis, variasi pelaksanaan Kurikulum Keluarga bisa dilaksanakan secara beragam. Bisa Homeschooling, bersekolah, pesantren, mengikuti les, magang, dll. Asalkan kesemua teknis pelaksanaan kurikulum itu seiring dengan visi misi kurikulum pendidikan keluarga kita. Jika tidak seiring, untuk apa kita memilihnya ? Tinggalkan segera karena akan berpotensi merusak fitroh anak.

■Beberapa prinsip menyusun kurikulum pendidikan Keluarga *berdasarkan pengalaman*
1. Menjaga fitroh suci anak (fitroh keimanan, fitroh belajar, fitroh bakat, fitroh perkembangan-termasuk jenis kelamin) --- lebih lengkapnya bisa mengikuti berbagai kajian Pa Harry Santosa ttg pendidikan berbasis fitroh.
2. Diusia 0-5 tahun, membangun jiwa harus diutamakan diutamakan daripada membangun akal dan fisik. Di tahun tahun setelahnya, tentu saja porsi membangun jiwa harus tetap besar.
3. Di keluarga kami teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan klrg :
- Pembangunan jiwa (secara reguler) dihandle penuh oleh orangtua
- Kompetensi Dasar dihandle oleh orangtua, seperti : mengenal Allah, Mengenal Qur'an, mengenal Rasul, rukun iman, rukun islam,  mengenal diri sendiri, kemampuan baca Qur'an, menghapal Qur'an juz 30 dan 29, bacaan & gerakan thoharoh & sholat, mencari inspirasi dari AlQur'an, calistung, menganalisis realita dr sudut pandang agama,  dsb.

Mengapa kami bersemangat untuk menghandle ? Karena Allah menilai proses yg dilakukan orangtua bukan hasil, karena pahala2 amal tersebut sungguh disayangkan jika diambil oleh pihak lain (misal sekolah atau guru ngaji ��)

■Variasi teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan keluarga kami :
- mengikuti bimbel/les yg sesuai dengan visi misi keluarga.
- mengikuti kegiatan madrasah sore (semodel TPA) *status baru akan dimulai pertengahan april ini
- mengikuti kegiatan outbond  (bermitra dg salah satu sekolah alam)
- memiliki perpustakaan di rumah
- semua anggota keluarga diatas 9 thn mengikuti  tarbiyah rutin untuk membangun pribadi yang siap beramal jama'i dan memberi kontribusi untuk umat.

Demikian sharingnya, semoga bermanfaat.

❓Tanya - jawab ✅

1⃣Mengenai HS bolehkan minta contoh jadwal kegiatan harian anak2 HS ?

Apa HS harus mengacu pada kurikulum diknas? Mengingat anak2 hs nanti juga harus mengikuti ujian persamaan.

Untuk anak dibawah usia 10 tahun materi apa yg utama dikenalkan? Ada yg mengatakan yg penting aqidah, matematika dan sains apa benar hanya 3 ilmu itu saja bagaimana dg sejarah dan ilmu sosial lain apa perlu diajarkan atau belum?
~Ummu Gaza~

baik bismillah
1⃣ utk contoh kegiatan aktivitas anak kebetulan sekarang lagi tahap revisi krn ada bbrapa perubahan jadwal.
tp utk sekedar gambaran,
- ba'da shubuh : zikir ba'da sholat & berkisah
- 6-7 : piket
- 8-10 : Talaqqi, Hapalan, Tadabbur
- 10-11 : Library / Pelajaran pilihan
- 11-12 : Qoilulah & shalat zhuhur
- 12-15 Free
- 15-18 : Madrasah sore
kisarannya begitu tp tiap hari mmg berbeda

apakah HS harus mengacu pada kurikulum diknas ? Tidak harus Pilihan tersebut tergantung orangtua masing2 ��
  Berbagai materi bisa diberikan sesuai dengan usianya, karena akan bertumbuh kembang. karena saya seorang muslim, maka subjek pelajaran apapun sebisa mungkin dicari kaitannya dan bersumber pada AlQur'an.

misal utk aqidah, di setiap usia anak pasti tetap membutuhkan.caranya saja yg berbeda utk tiap usia. bahkan ketika kita sudah orangtua pun aqidah ttp harus dipelajari dan dijaga ��

2⃣Yg ingin saya tnyakan apa benefit HS dbanding sekolah biasa? Apa tujuan orang tua meng-HS kan anak²nya? Scra biaya saya dengar bukankah lebih mahal. Apakah HS hnya utk org berekonomi atas?
Terima kasih..Mb Icha

2⃣Mbak Icha ��
HS adalah pilihan, yg mau mengambil jalur tersebut silahkan, yg tdk pun tdk mengapa.
Tapi kalau meletakan prinsip2  pendidikan keluarga kita itu merupakan suatu kewajiban yg sdh Allah berikan. Dalam AlQur'an tercantum dlm surat At-Tahrim.

Utk saya pribadi, keuntungan memilih HS adalah menpermudah pilihan2 pendidikan anak2 yg sesuai dengan prinsip2 pendidikan keluarga saya.

kalau mahal murah saya pikir relatif ya ��

siapapun boleh memilih HS jika siap melaksanakan konsekuensinya (seperti halnua yg memilih sekolah pun pasti harus siap dengan konsekuensi bersekolah)
jadi tdk hanya utk kalangan ekonomi atas saja

3⃣Beberapa wktu lalu di IPB 2 ada diskusi santai dgn para praktisi HS. Sempat dibicarakan jga perbedaan HE dgn HS. Sy menangkap istilah Home Education ini merujuk pda pilihan kelg. Ketika anak ttp bersekolah di lembaga (sekolah) pd umumnya, namun orgtua jga mengambil tgjwb penuh utk mengisi kekosongan dri sekolah misal dlm Hal penguatan akhlak & akidah dmna orgtua yg menjamin terselenggranya pndidikan ini bahkan mungkin scra terstruktur. Benarkah demikian pengrtian HE? Bisa dijelaskan bedanya mbak dg HS lbh lanjut?

3⃣ kalau dr definisinya Home Education (HE) *yg saya fahami* sebuah istilah yg mengacu pada tanggungjawab setiap keluarga dalam pendidikan anak2 & keluarganya. Kalau yg beragama islam sudah jelas bahwa tujuan akhirnya adalah "menjaga diri n keluarga dr api neraka" , "berkumpul di surganya" "melaksankan pe4an sbg hamba n khalifatul fil ardh"

utk teknis pelaksanaan pendidika  keluarga tsb, para orangtua bisa memgambil jalur bersekolah formal, mgkn juga les, juga pendidikan di rumah, atau mgkn juga HS.

* pendidikan itu sendiri  mencakup : pendidikan ruhiyah, pendidikan mental, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual (fikriyah), dan pendidikan fisik.

4⃣Sumber belajar apa saja yang digunakan anak² mba bairanti dalam mengajar ?
4⃣Buku, ensiklopedi, film, jalan jalan, kemping, masak, berkisah, nasyid, dll.

pada dasarnya, banyak sekali hal yg dijadikan sumber belajar. ✅

5⃣Mbak Bairanti, minta masukan mbak aktifitas apa ya yg bisa memancing anak menjadi pembelajar mandiri? Terutama aktifitas yg cocok utk anak usia 7-9 thn. (mia)

5⃣kalau yg saya terapkan :
- motivasi secara terus menerus ttg keutamaan ilmu, menuntut ilmu, adab menuntut ilmu, teladan dlm menuntut ilmu, termasuk kita pun memberi teladan semangat menuntut ilmu.
- utk teknis, bisa dilatih, misal utk aktivitas library. baca buku apapun yg mereka mau. setelah selesai baca kita berdiskusi tentang hal tersurat yg anak baca, mereka menceritakan kembali, bisa mereview dlm bentuk ringkasan, gambar dll, lalu kitapun berdiskusi ttg hal yg tersirat dr bacaan yg mereka pilih

kalau utk memancing, bisa dr aktivitas yg paling dia sukai. kita beri tantangan (projek) terhadap hal yg mereka sukai tersebut. didiskusikan juga tahapan2 utk menyelesaikan projek tersebut.

6⃣ Bgmana klo orgtua sebetulnya melihat pendidikan disekolah kuraaaang sekali hanya drilling/ hapalan sja tpi tidak memberikan pemahaman ttg isi pelajaran di sekolah apalgi utk mengajak anak brpikir kritis. Bgaimna kita sbg orgtua menyikapinya? Sdkn utk melakukan homeschool kita merasa tdk mampu? Terimakasih Ibu Bairanti utk jawabannya
(Bunda yg sdg belajar)

6⃣menurut saya, menjadi orangtua adalah peran besar yang bisa mendatangkan balasan yang besar pula dari Allah. Peran besar orgtua diantaranya adalah memberikan pendidikan (penddkn ruhiyah, mental, intelektual, sosial, dan fisik) yg benar n berkualitas pada anak2nya. baik pendidikan tsb diberikan langsung atau memfasilitasi. Smg Allah memberikan kemudahan utk kita semua.
Terus MENDEKAT pada Allah, mhn kemudahannya utk bisa mendidik anak,  selalu belajar, dan berikan hak-hak anak, krn dg demikian kita sdh menunaikan peran kita mjd orangtua tanggungjawab pendidikan bukan ditangan sekolah, tapi di tangan orangtua ✅

7⃣ Saya mau bertanya tentang HE.
Jika anak sudah sekolah formal,tapi kita menginginkan memperkaya dg HE,apakah kita harus sejalan/mengacu dengan kurikulum sekolah? Tahapannya sesuai yang diajarkan sekolah formalnya apa boleh melompat (lebih cepat tingkat bahasannya)? Misal disekolah masih Bab 1,dirumah diajarkan bab selanjutnya,atau HE itu hanya mengulang materi darI sekolah saja?
(wahyu)

7⃣Bunda, seperti yg disampaikan sebelumnya bahwa secara ringkas pendidikan anak-anak kita haruslah meliputi 1. pendidikan ruhiyah spiritual 2. pendidikan mental 3. pendidikan intelektual 4.pendidikan sosial 5.pendidikan fisik

jika di sekolah 5 pendidikan tsb sudah ditunaikan dengan berkualitas maka tentu saja di rumah ttp harus dikuatkan. tapi jika belum, maka tentu saja sudah menjadi tugas orangtua untk memberikan hak pendidikan tsb kpd anak-anaknya.
Bunda bisa melihat peran pendidikan sekolah putra/i Bunda di 5 sisi pendidikan tsb, jika ada yg kurang tentu harus dilengkapi. (yg Bunda contohkan ttg bab bahasan, itu bagian kecil saja dari pendidikan intelektual)✅

8⃣  Mbak Bai.. bagaimana manajemen tugas domestiknya karna waktu harus dibagi untuk HS ? Makasih mbak (Kunin)

8⃣Mbak Kunin, saya juga masih belajar terus menerus utk manajemen tugas domestik ��. Utk urusan beres-beres rumah, kami ada pembagian piket di rumah.

9⃣ Mbak sy menyimak kalau di kelg. Mbak sepertinya mmg menekankan anak anak smp usia sebelum aqil balik untuk HS dgn penekanan pda aspek akhlak, aqidah, intelektual dan fisik sesuai perkembangan usia anak. Nah pertanyaan sy apakah metode (narasi CM, unschooling, pendidikan berbasis Fitrah atw yg lainnya) yg mbak Bairanti gunakan dlm keseharian HS anak anak? Mengapa memilih metode tsb
Dan mengapa anak sulung mbak kembali lgi ke sekolah? Jazakillah khoir mbak untuk kesediaannya berbagi��

9⃣Amanah utk menghandle sendiri pendidikan anak-anak sebelum baligh adalah amanah dari suami. Sebagai istri tentu saya harus taat. Anak-anak pun taat. Jadi saya mengawali HS sebagai jalan yg dipilih HE kami di usia sebelum baligh adalah karena ketaatan pada suami. Alhamdulillah Allah Maha Memudahkan, tantangan pasti ada (namanya juga kehidupan ☺)

Untuk metode sebisa mungkin kami menggunakan metode yg paling dekat dengan agama saya yaitu islam. Dimana dlm pendidikan islam sangat memperhatikan faktor usia, jenis kelamin, dan kemampuan khusus anak (minat bakat).

mengapa anak sulung kemudian bersekolah ?
dalam HE kami, kami tidak anti lembaga sekolah. jika sekolah bisa membantu kami dalam memberikan peran2 pendidikan pada anak2 kami (sejalan visi misinya) maka kami tdk ragu utk bekerjasama dengan sekolah tersebut. Itulah yg terjadi ketika putri sulung saya ingin mencoba belajar di sekolah. maka setelah ditelaah sekolah putri kami sekarang cukup sejalan dengan peran pendidikan intelektual putri kami. Peran pendidikan lainnya tentu saja tetap kami handle ☺✅

�� Apa mba bairanti berencana memakai kurikulum cambridge, kalau tidak, apa alasannya? (Heryuni)

��Kurikulum cambridge jd salah satu kurikulum yg kami lirik utk pendiidkan intelektualitas ��. Disekolah anak saya yg sulung, kurikulum yg dipakai adalah camridge yg sdh ditakhrij (apa ya bahasa yg pas, direlevankan) dengan nilai keislaman.
Hasil ngobrol dengan guru di sekolah anak saya yg sulung, kurikulum cambridge jika tdk direlevankan dg nilai nilai islam (agama saya) yaa untuk Kami itu mengkhawatirkan juga, monggo dicek seperti apa curriculum Cambridge misalnya utk ilmu sosial bagian kehidupan remaja.
tapi sejauh ini camridge yg kami rencanakan utk anak ke-2,3,4 sifatnya hanya mengikuti standarisasi tes-nya saja. Yg baru dilakukan pun baru subject bahasa inggris. anak ke2 saya sempat ikut les english yg menggunakan kurikulum cambridge.✅

Demikian resume kulwapnya, semoga bermanfaat ����

Posted by admin - -

Catatan Kajian Malam Selasa tanggal 4 Mei 2015 di Masjid Jogokaryan bersama Ustadz Dr. Adian H

Masalah pendidikan Islam menjadi perkara yg aktual. Inilah jantung kebangkitan Islam.

Kita masuk dlm globalisasi yg luar biasa. Kata seorang ulama dari India, belum pernah umat islam mengalami ujian iman seperti saat ini. Padahal beliau mengatakan ini di tahun 70-an. Kalau sekarang?

Jangan resah dengan datangnya gelombang-gelombang kekufuran. Satu belum selesai, muncul lagi yang lain. Bahkan yang tak bermutu pun tetep laku di sini. Aneh memang negeri antum ini.

Awalnya mengatakan Al-Qur'an tidak suci, lalu lama-lama berani menginjak lafadz Allah, lama kelamaan berani menginjak Al-Qur'an, dan seterusnya. Belum lama ini muncul tulisan, "Selamat datang di area bebas tuhan", ataupun "Tuhan membusuk". PKI saja yang tak beragama itu tidak sampai seperti itu.

Sekarang ini, walau jarak mungkin cuma 1 meter tapi kita tak tahu apa yg sedang dibaca/dilihat anak-anak kita.

Tahukah nanti di akhirat, masing-masing anggota keluarga akan lari menyelamatkan dirinya. Ibu meninggalkan anak, suami meninggalkan istri. teman meninggalkan sahabatnya. Semua sibuk dengan urusan masing-masing menjalani pengadilan. Pengadilan agung di hadapan seadil-adil hakim yang takkan mungkin berlaku dholim, apalagi bisa disogok. Tak ada pembelaan, bahkan tangan dan kaki sendiri menjadi saksi.

Kasihan, banyak orang yang kurang faham. Mereka mencari-cari beban tambahan baru. Yang menjadi kewajibannya itu adalah menjaga keluarga dari neraka. Tapi yang ini belum selesai, sudah 'pengen' menjadi gubernur, dekan, rektor, atau presiden. Padahal permasalahan keluarga saja sudah sedemikian rumitnya.

Imam Abu Hanifah pernah diminta berkali-kali menerima jabatan yang ditawarkan Sultan ketika itu. Jawab Imam Abu Hanifah: tidak mau. Sultan tetap memaksa karena sudah sampai berjanji untuk menjadikannya salah satu petugas pemerintahan. Tetap ditolak oleh Imam Abu Hanifah. Kata beliau: Sultan lebih bisa membayar kafarat atas sumpahnya dibanding Imam Abu Hanifah sendiri yang menanggung beban tanggung jawab itu. Maka dijebloskanlah beliau ke penjara, dicambuk setiap hari. Logika yang saat ini sangat-sangat tidak masuk akal.

Di Sidogiri, Pasuruan, ada sebuah pesantren yg masih menganggap bahwa dana dari pemerintah itu syubhat. Tidak jelas, ini dana hasil pajak dari miras atau apa.

Pendidikan sekarang direduksi maknanya sebatas pendidikan formal saja, yang terbayang ialah gambaran gedung sekolah, dll. Sedangkan yang tidak sekolah dianggap tak terdidik.

Jangan terkena penyakit 'sekolahisme'. Menganggap sama pendidikan dengan sekolah, sekaligus membatasi belajar hanya ketika menempuh pendidikan formal. Nilai dan gelar dikejar, walau kadang sampai meninggalkan keluarga.

Padahal yg diwajibkan bukan bersekolah, tapi mencari ilmu. Ilmu sendiri sudah kacau pengertiannya. Apakah ilmu itu sama dengan sains? Ataukah sama dengan knowledge?

Dalam bahasa arab sendiri ada beberapa kosakata yang berkaitan dengan pendidikan: tarbiyah, ta'lim, tazkiyah, dll. Di kitab-kitab klasik, kata yang digunakan adalah adab.

Kata adab ini sekarang hilang dari kosakata pendidikan kita. Yang ada malah karakter. Sering orang bilang: orang-orang Jepang karakternya bagus, pekerja keras, etos tinggi, dll. Setelah mendalami tentang adab, saya kira tak perlu lagi yang namanya pendidikan karakter itu.

Alkisah seorang ulama mengalami sakit perut. Bolak balik ia wudlu sampai 17 kali. Alasannya hanyalah karena dia tak mau menulis kecuali dalam keadaan sudah wudlu.

Imam Ahmad memiliki murid sekitar 5.000 orang. Hanya 500 orang yang kemudian menjadi penulis hadits. Sisanya (4.500 orang) ternyata belajar adab dan sikap dari interaksi dengan beliau.

Abdullah bin Mubarok: hampir-hampir adab itu duapertiganya agama.

Pembahasan adab bisa dibaca dalam pembukaan kitab adab dari KH Hasyim Asy'ari.

Hak anak terhadap orangtua ialah:
mendapat baiknya nama,
mendapat baiknya persusuan (pengasuhan), dan
mendapat baikny adab.

Adab: kemampuan dan kemauan muslimin dalam memahami sesuatu sesuai dengan harkat yg ditentukan oleh Allah.

Pendidikan: proses penanaman adab berangsur-angsur sehingga mengetahui, lalu bersedia menyikapi dengan benar sesuai pengetahuan tentang adab itu tadi. Dan saat ini, pendidikan seperti itu belum bisa dikerjakan oleh pendidikan formal.Contohnya, beranikah kampus mengeluarkan mahasiswa yang tak berakhlak?

Kunci pendidikan dari Nabi saw:
1. banyaknya keteladanan,
2. seringnya pembiasaan,
3. ditegakkannya aturan.

Tahun 77, Prof. Alatas sudah mengingatkan: hilangnya adab di dunia Islam menjadi krisis umat. Adab tidak datang dari universitas maupun pengetahuan, tapi datang dari hikmah. Hanya yang diberikan hikmah oleh Allahlah yang mampu beradab.

Luqman, seseorang yang sudah diberi hikmah dan karunia Allah berupa prophetic knowledge. Nasihat Luqman, kepada anaknya:

13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Maknanya: mengajarkan agar mencintai Allah, menempatkan-Nya pada tempat yang sepantasnya, serta tidak berlaku syirik. Lihat QS. Maryam: 88-91. Lihatlah bagaimana kemurkaan Allah, bagaimana langit hampir pecah, bagaimana bumi nyaris terbelah, bagaimana gunung seakan akan runtuh ketika manusia mengatakan Allah mempunyai anak.

14 & 15. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Maknanya: ajari bagaimana hormat dan bakti kepada orangtua.

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Maknanya: ajarkan tentang ikhsan, kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi kita.

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Maknanya: perintahkan untuk sholat
dan beramar ma'ruf nahi munkar. Kata Imam Ghozali: jatuh-bangunnya umat Islam tergantung pada bagaimana amar maruf nahi munkarnya.

18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Maknanya: ajarkan bagaimana interaksi dengan masyarakat.

Beradab itu salah satu aspeknya adalah sopan. Namun beradab tak hanya sopan dan lemah lembut. Coba bayangkan perkataan Nabi Ibrahim kepada ayahnya, yang mengatakn bahwa ayahnya itu adalah sesat sesesat-sesatnya. sampai-sampai beliau menghancurkan patung-patung yang dijadikan sesembahan. Sehingga adab itu juga bermakna: tahu kapan harus sopan, kapan harus keras.

Nabi saw itu cinta damai. Tapi ketika diajak perang oleh musuh, dilayani. Ketika dikhianati yahudi pun, pedang yang berbicara.

Banyak yang tidak tahu, pergerakan Muhammadyah adalah konteraksi atas maraknya pemikiran-pemikiran freemason di nusantara.

Sekarang ini orang-orang pintar jarang sekali menjadikan pendidikan guru sebagai tujuan utama. Yang masuk ke pendidikan guru kebanyakan 'sisa' dari jurusan-jurusan favorit. Tak heran, guru-guru sekarang berkurang kualitasnya.

Guru itu menyusun kurikulum saat pembelajaran, menyesuaikan anak-anak didiknya. Bukan sekedar menerapkan kurikulum kiriman, sampaikn saja apa adanya, selesai materi lalu ujian, yang nilainya 7 ke atas disebut pintar, sisanya remidi. Bukan begitu.

Walau anak sudah disekolahkan, orangtua harus tetap mendampingi. Tanyalah apa saja yang diajarkan, apa saja yang dilakukan.

Semestinya, mahasiswa UGM itu di 1 tahun pertama belajar ulumuddin dulu.
Dilihat perkembangannya, bagaimana solatnya, nyontek atau tidak, bagaimana akhlaknya ke orangtua, setelah selesai baru masuk ke materi kuliah.

Ciri belajar: menulis dan merenungkan apa yang didapatnya. Sedangkan perumpamaan orang bodoh ialah pergi berburu, sukses mendapat buruan, lalu malah dilepaskan.

Turki, dipotong sejaranhnya oleh Kemal Ataturk, dengan cara mengganti huruf arab ke huruf latin sehingga banyak manuskrip lama yang tak bisa dibaca generasi-generasi selanjutnya. Jawa pun demikian. skrip  arab melayu sudah banyak tak terbaca, padahal itu warisan hasil karya pendahulu.

Menghafal Al-Qur'an itu penting namun bukan fardlu 'ain. Sedangkan beradab itu fadlu 'ain. Tak elok jika bisa hafal Al-Qur'an namun mengesampingkan tentang adab.

Kadang perlu strategi dalam mendidik anak. Contoh: ayah dan ibu bisa bergantian berlaku keras atau lembut. Karena ada kasus, terlalu kerasnya ayah, menyebabkn anak kehilangan figur ayah yang baik. Kemudian dia sangat dekat ke ibu. Sehingga perilakunya kewanita-wanitaan, padahal anak ini laki-laki. Hingga akhirnya tak sedikit yang terjerumus dalam pergaulan dengan gay.

Para sahabat itu haus ilmu, mereka bisa disebut sebagai scientific society. Belajar, belajar, dan belajar, serta tak membiarkan adanya kesalahan. Sampai-sampai ada sahabat itu yang bisa mempunyai catatatan mushaf 30 juz lengkap, atau ribuan hadits, walaupun ketika itu ditulis di sebarang tempat. namun fisiknya tetap kuat-kuat. Sehingga sampai umur kepala lima lebih pun masih sanggup turut dalam perang.

Ditulis oleh B. Ariananda, dengan sekian perubahan.

Posted by admin - -

Resume kulwapp Perak 2015
[8:23PM, 6/9/2015]
Pemateri : pak Yahya
Material : 6 thinking hats

yuks kita mulai yak. Bismillah

metode paralel thinking ini ditemukan oleh kakek Dr. Edward de Bono. beliau lulusan MD dan PHD psikologi. konsultan ternama dunia tahun 1985

apa sih yang biasa kita temui ketika sedangbv mengadakan rapat, diskusi dll:

1. hilang fokus
2. ngga efektif dan efisien, ngalor ngidul
3. kadang ada yg dominan, ada yg diem aja dan kurang berpartisipasi
4. jeleknya malah ngga ada keputusan yg diambil

ada 3 masalah pokok pada metode berfikir dalam setiap diskusi atau meeting

1. persepsi yg berbeda satu dengan yg lain, nah ini yg bikin meeting jadi lama
2. kompleksitas bahan diskusi
3. diskusi yang saling berlawanan atau debat akhirnya jadi tidak efektif

ada beberapa keuntungan dengan menggunakan 6 thingking hats

1. hemat waktu. meeting yg sebelumnya 1 jam bisa loh cuman 10 menit aja
2. meningkatkan eksplorasi atau brainstorming
3. meningkatkan kreatifitas dan inovasi
4. membentuk pemikiran yg saling terhubung

intinya bagaimana merubah diskusi yg berlawan arah cara berfikirnya menjadi paralel

kata kakek de bono, 90% kesalahan dalam berfikir karena persepsi bukan karena logika

model dasar dari six thinking hats ini adalah:

1. kapan menggunakan 6 topi khayalan yg berbeda dan jenis topi yg dipake
2. semua peserta diskusi menggunakan topi yg sama pada saat yg bersamaan
3. ketika kita berganti warna topi, maka kita juga mengganti cara berfikir kita

thinking hats itu adalah:

1. white hat - berisikan tentang informasi atau data, netral, objectif. ini seperti menjelaaskan backgroun atau tujuan rapat dsb. biasanya digunakan di awal rapat. misalkan. "pada rapat ini kita akan membahas ....."
2. red hat - berisikan perasaan & intuisi, emosi atau firasat, tidak perlu menjelaskan alasan, berupa statemen pendek
3. yellow hat - berisikan opini mengenai sisi positif seperti: mengapa ini dapat bekerja, nilai dan manfaat, alasan logis  harus diberikan
4. black hat - berisikan opini mengenai sisi negatif seperti: kelihatannya ini ngga akan berjalan, perhatian, bahaya, masalah, alasan yg logis harus dijelaskan
5. Green hat - berisikan idea generation, creative thinking, kemungkinan yg ada, alternative, ide baru dan segar, untuk menjadi solusi dari black hat dan memperkuat yellow hat
6. blue hat - mengatur pemikirian. seperti menebuat tujuan, kesimpulan, action plan atau ringkasa

tujuan penggunaan six thinking ini adalah menajdi FOKUS

nah peran fasilitator/pemimpin rapat:
- membantu mendefine alur pikiran diskusi\
- mendesign urutan dan waktu
- mengatur perubahan pemikiran jika diperlukan
- time keeper
- mengatur peserta agar tunduk pada penggunaan topi yg berlaku

Yang tau jenis topi yg dipake pemimpin rapat.

Jadi memulai diskusi pake topi putih. Isinya tujuan. Dgn memberi argumen. Kalo black hat adalah mempertanyaka n resiko, yakin bisa jalan

Saya kasih sample:
contoh:

ketika rapat penentuan lokasi buat PERAK 2016. dulu nentuin lokasi perak 2015 meeting nya butuh waktu 2-5 jam misalnya
nah dengan konsep 6 thinking hat ini, sebelum rapat fasilitator/pemimpin arapat membuat urutannya:

1. white, waktu yg digunakan untuk berfikir  1 menit
2. red, 1/2 menit
3. yellow, 1 1/2 menit
4. black, 1 1/2 menit
5. green, 1 1/2 menit
6. blue, 1.2 menit

Kan ngga semua peserta tau. Jadi itulah pentingnya role pemimpin rapat. Dia yg atur game rulenya

Itu contohnya utk memilih. jadi ketika memulai, pemimpin rapat bisa bilang:
1. white hat, "baik bapak ibu, kita memulai rapat ini, tujuannya menentukan lokasi PERAK 2016. usulan yg masuk ada 3, yaitu cibodas, bandung dan jepara. kali ini kita akan bahas cibodas terlebih dahulu. bagaimana menurut bapak ibu apakah cibodas cocok buat lokasi perak 2016? cukup dijawab dengan singkat seperti cocok, tidak cocok
Kalo belum adaa pilihan bisa juga
2. red hat, dalam hal ini kita mengundang jawaban sari peserta tanpa meminta alasannya. misalkan siapa yg setuju angkat tangan
3. yellow hat, jika jawaban tidak cocok dilempar ke forum yg ideal lokasinya apa beserta alasannya
4. black hat, fasilitator melempar ke forum kembali sisi negatif pilihan
5. green hat, nah disini peserta dapat memberikan ide2 baru agar ketemu solusinya
6. red hat, minta konfirmasi peserta mengenai ide yg baru ini
7. memberikan kesimpulan dan penutup

kuncinya adalah bagaimana meeting fokus dan terarah sehingga tepat waktu dan sasaran

Penggunaan 6 topi ini bisa dipakai u melatih berpikir diri sendiri atau anak2. Contoh misalnya ibu mau meeting sama pasangan bahas masalah sesuatu
Urutan sebelum diskusi sudah disetup. White-red-yellow-green-blue. White hat.

Pak, sy mau ajak diskusi masalah pembelian rice cooker

Menurut bapak setuju ngga kalo ibu beli merek cosmos. Kalo setuju angkat tangan

Yellow hat. Menurut bapak apa sih sisi positif pake merek cosmos

Green hat: ada merek lain ngga yg bagus? Atau ada ide  selain cosmos

Blue hat: kesimpulannya kita beli cosmos

Semua topi bs ditukar, tetapi  kesimpulan selalu diakhir.

demikian pemaparannya. mudah2an berguna. lebih kurang saya mohon maaf.

assalamu'alaikum wr wb

Posted by admin - -

Psycho Coffee Morning ☕

Weekday Edition for Parents

Oleh : Ani Ch, penulis buku & pemerhati pendidikan keluarga

Selasa, 19 Mei 2015

Tuntas Motorik
Investasi Sepanjang Hayat
(Bagian 1)

⚽⚽����������������

Leo...kelas 2 SMA, suka jalan2 di didalam kelas, tdk bisa diam, tdk perhatian dg guru mengajar..akhirnya jarang mencatat, akhirnya sering tdk mnguasai materi, lalu nilai2nya jeblok...usut punya usut..motoriknya buruk...jongkok saja dia sempoyongan...jongkok adalah kemampuan motorik anak usia 2-3 thun lho...

Teman, anak2 yg mengalami hambatan motorik seringkali mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, sehingga mengalami kesulitan dalam proses belajar hal baru.

Mengapa bisa begitu?

Ketika sistem sensorik & motorik anak matang, maka anak akan nyaman dg tubuhnya...ketika nyaman dg tubuh, akan mudah fokus. Sebaliknya, ketika sistem sensorik motorik belum matang, tubuh menjadi tdk nyaman, makanya jadi cenderung umek, shg kemudian jadi sulit fokus.

Teman, ternyata juga aktivitas motorik adalah media yg efektif untuk melatih atensi & konsentrasi anak secara bertingkat. Mulai dr membiasakan anak konsentasi dg fokus matanya. Lalu konsentrasi mengerjakan tugas. Juga konsentrasi melakukan aktivitas berkali2 agar tidak mudah jenuh..

Hal2 di atas bisa dicapai dalam latihan motorik sederhana, seperti merangkak, melompat, berjongkok, berjalan di titian, dll.

⚽⚽����������������

Dio, kata ortunya pernah di psikotes dan hasilnya dia ber~IQ tinggi...ortunya sangat bangga...tapi sampai TK B hampir mau selesai..anaknya belum juga bisa membaca, padahal teman2nya..yg juga ikut psikotes & hasilnya biasa2 saja, ternyata sudah bisa membaca terlebih dahulu..ternyata Dio seringkali terlihat kurang koordinasi tubuhnya ketika latihan motorik, ternyata juga dia selalu bingung mana kanan mana kiri..mana maju mana mundur..sering salah tangkep thd instruksi semacam ini..

Teman, ternyata anak2 yg mengalami hambatan motorik, seringkali menjadi kesulitan dalam membaca, bahkan bisa menderita disleksia.

Mengapa bisa begitu?

Berbagai aktivitas motorik, ternyata menjadi media untuk mematangkan persepsi visual anak, terutama persepsi tentang arah & letak..maju ke depan mundur ke belakang,goyang ke kanan goyan ke kiri, angkat tangan ke atas, turunkan tangan ke bawah, dst dst..

Persepsi visual yg baik memudahkan anak mengenali bentuk benda, bentuk tanda dlm tulisan, juga pola dalam huruf. Anak yg kesulitan dlm mempersepsi visual jadi bingung terhadap bentuk..mana "b" dan mana "d", atau mana huruf "nun" mana huruf "ba"..semua jadi terlihat sama...maka anak2 jadi terbolak balik..

Terkadang ortu dg semangat ngedrill baca atau ngaji..ayo baca : ba ba ba ; da da da, padahal anak tambah sumpek..yg dia bingung adalah persepsi bentuknya..bukan suaranya...

⚽⚽����������������

Rio, sudah kelas 2 SMP..tapi tulisannya sering tdk terbaca..bahkan banyak huruf hilang..'pembangunan' ditulis pbanunan' (huuufttt, ini adalah penyakit saya permirsa...krn sudah berumur...ya tdk bisa dibetulkan)
Rio juga sering menampakkan tulisan yg menanjak atau menurun, spt membentuk jalan berkelok-kelok...jika membuat garis, bahkan dg bantuan penggarispun..selalu saja miring...ternyata Rio juga memiliki riwayat masalah motorik waktu kecil, sering lupa barang,  sering kehilangan peralatan, juga sering tersesat.

Teman, anak2 yg mengalami hambatan motorik seringkali menjadi kesulitan dalam menulis, hasil tulisan tdk terbaca, atau tdk tepat dlm penulisan huruf2.

Mengapa bisa begitu?

Latihan motorik kasar akan menjadi mediasi untuk kestabilan organ bahu & siku (spt gerakan mengangkat tangan ke atas) dimana stabilnya otot bahu & siku membuat kemudahan bagi pergelengan tangan utk bergerak ketika menulis. Latihan motorik halus menjadi mediasi untuk melenturkan jari2, dimana kelenturan membuat proses menulis jadi optimal

⚽⚽����������������

Teman,ini baru secuil dr pentingnya motorik..yaitu untuk fondasi terbentuknya kemampuan utk berkonsentrasi, utk membaca & menulis..masih ada 2 edisi lagi..yg bikin kita akan lebih menyesal kalau tidak memperhatikan motorik anak kita...

Karena waktu melatihnya hanya sampai 8 tahun..jika terlanjur tdk matang di usia itu, maka setelah 8 tahun, kita mungkin hanya bisa mengelola dampak dr ketidakmatangan motorik anak2 kita, tp begtu sulit jika berharap utk memperbaikinya.

⚽⚽����������������
For web version, please visit this :
www.psychocoffeemorning.com :

☕ Psycho Coffee Morning ☕

Weekday Edition for Parents

Oleh : Ani Ch, penulis buku & pemerhati pendidikan keluarga

Rabu, 20 Mei 2015

Tuntas Motorik
Investasi Sepanjang Hayat
(Bagian 2)

⚽⚽����������������

Via sudah 3 tahun lebih usianya...tapi belum juga bisa bicara..dibawa ke dokter anak, katanya Via normal2 saja perkembangannya, hanya 'speech delay' aja kata dokter..

Via anak 'ngelitis' memang...nggak bisa diem..via juga susah makan..makanya digempur susu sama mamanya, takut kurang gizi...usut punya usut ternyata Via nggak bisa melet (menjulurkan lidah.red), nggak bisa niup balon, juga nggak bisa menyeruput air dg sedotan..

Teman, anak2 yg mengalami gangguan motorik seringkali mengalami hambatan dalm berkomunikasi, bahkan bisa menjadi terlambat bicara.

Mengapa bisa begitu?

Seperti kasus Via...yg anaknya umek & tidak fokus krn motoriknya mngkin belum matang..anak2 yg kurang konsentrasi memg akan kesulitan belajar bcara..krn belajar bicara dilakukan dg meniru, dan meniru itu butuh tingkat konsentrasi yg tinggi...

Via juga punya gangguan motorik mulut, krn hanya minum susu...praktis dia jarang atau tdk pernah mengunyah..krn tdk mngunyah maka otot2 motorik di lidah, di mulut & di rahang tdk terstimulasi alias tdk terlatih...makanya jadi kaku..makaya jadi tdk bisa meniup, memainkan lidah, atau menggunakan sedotan...krn otot2nya lemah...padahal otot2 inilah yg bergerak ketika seorang anak memproduksi suara..makanya jadi terlambat bicara toooh...

Teman, sangat penting melatih motorik anak..untuk mendukung terbentuknya kemampuan bicara sesuai usianya...anak seperti Via harus segera mendapatkan treatmen terapi..mulai dr perubahan pola makan, krn dia hrs belajar makanan padat shg tjd proses mengunyah..latihan motorik mulut seperti meniup & menyedot, mungkin juga perlu pijat daerah sekitar rahang...sec profesional, temui saja terapir wicara di rumah sakit bagian tumbuh kembang anak..atau pusat terapi anak.

⚽⚽����������������

Zia, 21 tahun...sangat takut ketinggian..naik lift sangat using..naik eskalator agak pusing, naik mobil pun pusing & kadang mabuk...apalagi jika dia mencoba membaca...jangankan baca buku, baca sms di atas kendaraan saja, maka kepalanya akan berdenyut2..yg paling parah, diajak main ayunan pun dia pusing...

Bukan hanya itu, Zia juga hobi sekali memecahkan barang..apalah yg tidak pecah, piring, gelas, mangkuk, hampit tiap minggu ada yg pecah..."aku uda hati2...aku gak sengaja"

Bukan hanya soal mecahin barang, Zia juga sering terluka..tersandung dijalanan,  bahkan yg rata sekalipun..kejedot pintu atau jendela, tangan teriris pisau, kaki 'ketiban' barang...huuuuh..terlalu banyak 'kecelakanan' dlm hidupnya...apalagi jika naik motor..gampang sekali jatuh...

Teman, hambatan di motorik di masa kecil yg terbawa hingga besar bisa membuat seseorang jadi nggak well~organized...padahal orgnya rapi..tapi motoriknya memang 'poor' sekali...

Mengapa bisa begitu?

Pada masa kanak2, terjadi proses pematangan sistem sensorik motorik..jika tdk matang memang akan terjadi masalah2 besar..

Contohnya Zia, dia mengalami komplikasi masalah motorik di masa kecil yg terbawa hingga dewasa...

Zia memiliki masalah keseimbangan motorik..makanya pusing kalo naik lift atau eskalator..Zia juga menunjukkan tekanan otot & sendi yg buruk krn mudah menjatuhkan barang, bukan krn 'teledor' sikapnya..tapi krn refleks motoriknya memang tdk bagus..

Jika Zia, akhirnya sering jadi bahan olok2, sering di bully bahkan..oleh teman2nya..bukan krn dia tdk ingin membela diri, bukan krn tdk pede, bukan krn dia sengaja...but its just because her poor motoric...dan krn usinaya sdh dewasa, kondisi hanya bisa diatasi dg lebih 'sadar' lebih 'hati2', serta yg pling penting adalah pengertian dr org2 di sekitarnya...

Jika masalah spt Zia terjadi pada anak2 kita yg belum 9 tahun..bersegeralah temui profesional untuk terapi, fisioterapi atau okupasi terapi yg pegang lisensi metode sensori integrasi...anak spt ini akan dapat terapi motorik, yg mungkin terkesan main2 spt lompat2, main ayunan, main gymball, tp ini stimulasi penting... jika sdh masuk usia baligh..apalagi se usia Zia terapi tdk banyak membantu..

⚽⚽����������������

Teman..ketuntasan atau ketidaktuntasan motorik anak di waktu kecil akan dibawa sbg ciri tubuh hingga dewasa...jadi investasi sepanjang hidupnya...baik itu investasi utk kemudahan melakukan sesuatu, bisa juga investasi masalah sepanjang hayat...Maka jika masih anak2, perhatikanlah motoriknya..latihlah denganl baik..agar jadi investasi kemudahan..bukan investasi msalah

⚽⚽����������������

For web version, please visit this :
www.psychocoffeemorning.com

☕ Psycho Coffee Morning ☕

Weekday Edition for Parents

Oleh : Ani Ch, penulis buku & pemerhati pendidikan keluarga

Kamis, 21 Mei 2015

Tuntas Motorik
Investasi Sepanjang Hayat
(Bagian 3)

⚽⚽����������������

Si Boy suka tantrum...tau maksudnya kan? Itu lho...ngamuk2 gak jelas..nangis berteriak lebay, ditambah aksi pukul2 yg bikin pala mama pusing...kenapa Boy tantrum, krn suasana hatinya gak enak..ketika dilarang sst, tantrum. Ketika keinginan tdk dituruti, tantrum. Ketika tdk bisa mngerjakan sst, tantrum. Apalagi ketika dimarahi, lgsg tantrum..

Usut punya usut, Boy memang punya ganngguan sensorik motorik...dan kondisi tantrumnya sbg salah satu efek samping...

Mengapa bisa begitu?

Anak2 yg mengalami hambatan motorik seringkali juga mengalami berbgai masalah emosi spt mudah mrah, egois, dan sulit beradaptasi dg perasaannya sendiri..

Krn ada masalah sensorik motorik, tubuhnya jadi tdk nyaman..krn tubuh tdk nyaman, makanya jadi resah, cemas, dan mudah marah..

Krn ada masalah sensorik motorik, dia jadi 'tdk bisa' melakukan hal2 yg teman2nya lakukan..tdk bisa naik sepeda, gak berani manjat2, jelek kalo main bola, dan semacamnya...krn dia mrasa beda, krn merasa tdk mampu, jd malu..& akhirnya mudah frustrasi ketika mencoba...kalo sudah nyoba trus gak bisa..tantrum lah dia...

Apakah semua anak emosional & tantrum mengalami masalah sensorik motorik...ya tidak...ada bbrp anak yg motoriknya bagus tp emosinya buruk, naah yg ini mmg asli masalah emosi..bisa krn pembiasaan yg salah atau pola asuh yg tdk tepat, dibahas kapan2 ya...

Trus diapakan? Anak2 yg tantrum krn gangguan sensorik motorik...ya di terapi sensorik motorik..spt yg sempet dibahas kamrin..semacam diajak main2 fisik (lompat, mrangkak, main bola, dll) tp gerakannya hrs terstruktur...krn latihan sensorik motorik juga bisa jad media efektif utk melatih pengendalian diri, mengatasi stres, & menyesuaikan diri dg aturan

⚽⚽����������������

Roy, 17 th mendapati tali tas nya putus...setelah lebingungan, akhirnya dia putuskan utk menggigit ujung tali tas yg putus...naik sepeda 15 menit..dan sampai di rumah dg air liur telah menetes kemana...

Kita akan berpikir..kok yo cek nemen e, apa anak ini nggak pinter? Tidak temab...IQnya 120 lebih...tp memang ada bbrp logika yg tdk jalan..dia tipe anak yg bermasalah dlm decision making & problem solving..

Usut punya usut , si Roy juga punya msalah motorik waktu kecil..yg tdk dituntaskan..dan dibawa hingga dewasa, masalah tersebut...

Mengapa bisa begitu ya?

Anak2 yg mengalami masalah motorik di waktu kecil, memang cenderung akan punya hambatan dlm melakukan pekerjaan analisis ketika besar, sulit mengambil keputusan, dan bingung dlm mnyelesaikan masalh.

Krn ternyata, melakukan aksi motorik itu adalah sebuah latihan perencanaan gerak yg turut menstimulasi kemampuan analisis. Dan variasi gerakan motorik selalu didasari proses pengambilan keputusan..maka jika anak have poor motoric...dia jadi have poor problem solving...krn hilangnya satu media pembentukan aspek tersebut...

Jangan dibalik lagi...apa anak yg jelek analisis pengambilan keputusan hanya krn pnya msalah motorik? Ya tentu saja tidak, ini adlh kemampuan kompleks yg juga dibentuk oleh tingkat kecerdasan, pembiasaan kemandirian (ingatkah bahasa kita dulu), pola asuh juga, pengalaman hidup juga, dll...

Lalu bagaimana agar anak2 dg gangguan motorik bisa selamat dr masalah ini...ya sama jawabnya..diterapi motoriknya..

Kalau masih kecil..lha kalo sdh 8 tahun ke atas...lha kalau sudah besar (FAQ banget nie)
Begini teman...kita kan tidak boleh berputus asa thd rahmatNya...ya hrs tetep berusaha..berusaha memahami..berusaha mengerti..mncari sisi lain dr kelebihan anak..dan masih berusaha menstimulasi motorik agar berkembang, walaupun mungkin tdk akan pesat spt anak2, tp selalu da peluang...seperti gambar ikon yg saya pilih...ber OLAHRAGA lah secara rutin sbg bentuk stimulasi motorik. Main bola, berkuda, berenang, bersepeda, memanah, dan lain..lain..Wuihh sunnah Rasul banget nie..

⚽⚽����������������

Teman, motorik adalah kata2 sepele mungkin...kadang hanya muncul di rapot anak kita yg masih TK...kita mungkin anggap itu nggak penting..kita mungkin anggap itu berkembang dg sendirinya seiring berjalannya waktu..mungkin berlaku utk jaman dulu, krn yg mematangkan motorik kita adalah alam, lingkungan, & kebiasaan kita jaman dulu...

Tapi lihatlah alam kita jaman sekarang..tdk ada lahan utk bermain anak, yg ada gedung2 pencakar langit. Tidak ada pohon yg bisa dipanjat, yg ada perumahan2 padat penduduk. Tidak sungai dan sawah tempat kita susuri, yg ada selokan kotor penuh sampah. Tdak ada jalan kaki, krn semua org naik mobil atau naik motor, meskipun cuma 500 meter. Tdk ada mainan bentengan, gobak sodor, patil lele yg menstimulasi motorik, krn diganti PS, IPad atau tab-tab itu.

Maka jangan heran banyak anak bermasalah motorik...banyak gangguan motorik tak tertangani dan terbawa dewasa..

Maka, masihkah motorik ini jadi sesuatu yg sepele?

⚽⚽����������������

Posted by admin - -

RIZQI DAN IKHTIAR
Resume by Bunda Septi

Mungkin kau tak tahu di mana rizqimu. Tapi rizqimu tahu di mana engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu. Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

Tugas kita bukan mengkhawatiri rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karunia. Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.

Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya mati. Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita.

Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya. Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat.

Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa; tapi Zam-zam justru terbit di kaki bayinya?

Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.

Ia kejutan tuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga.

Tugasnya cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.

Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya & jawab soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.

Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya. Kita bekerja tuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat.

Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

Kadang kita lalai, sering bilang, kalau selama ini kita bekerja untuk memberikan rejeki ke anak dan keluarga, hingga lalai, bahwa anak lahir sdh membawa rizqi masing-masing, tugas kita hanya "memantaskan diri" untuk bisa tetap menjadi manusia mulia di hadapan Allah dan anak-anak, dengan segala ikhtiar yg bisa kita lakukan, tanpa harus meninggalkan tugas utama yaitu "menjaga amanah dari yang Maha Memberi Hidup" karena ini bagian dari kemuliaan.

Banyak yang mencampakkan keikhlasan 'amal demi tambahan harta, plus dibumbui kata tuk bantu sesama; lupa bahwa 'ibadah apapun semata atas pertolonganNya.

Dengan itu kita mohon "Ihdinash Shirathal Mustaqim"; petunjuk ke jalan orang nan diberi nikmat ikhlas di dunia & nikmat ridhaNya di akhirat.

aamiin.

Posted by admin - -

Alhamdulillah hari ini bisa hadir di kuliah rutin #ibuprofesional Salatiga setelah sekian lama aku tidak bisa hadir. Sudah terlalu kangen dan ada kesempatan untuk ijin meninggalkan sekolah, langsung cus ke margosari meskipun hari ini jatahnya materi bunda produktif dan bunda shaliha (sama sekali belum pernah ikut, hehehe).

Materi bunda produktif kali ini mengenai sociopreneur. Ringkasnya, sociopreneur adalah seseorang yang memiliki kepedulian sosial, dia melihat ada masalah sosial dan berusaha menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan kemampuan wirausahanya. Perbedaan mencolok antara sociopreneur dengan entrepreneur adalah, jika entrepeneur biasanya didominasi motivasi duniawi dan untuk pribadi. Namun, entepreneur yang baik biasanya memiliki CSR, sederhananya dia memberikan sebagian yang ia peroleh untuk yang membutuhkan. Adapun #sociopreneur motivasinya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan sosial. Selain entepreneur dan #sociopreneur, adapula LSM. Motivasi LSM sama-sama masalah sosial tetapi tidak punya kemampuan wirausaha sehingga hanya mengandalkan pendonor atau bantuan orang lain.Ketiganya baik, kita bisa menyesuaikan dengan keadaan kita masing-masing. Well, kalau saya kayaknya lebih cocok LSM hehehe...

"Tugas" dari pertemuan ini adalah menemukan hal-hal dari lingkungan terdekat yang seringkali menimbulkan 'kegalauan' yang sangat-sangat mengganggu. Saya akan coba menguraikannya di tulisan ini, beberapa hal yang seringkali membuat saya 'galau' selama saya mengajar maupun di lingkungan sekitar tempat tinggal saya.

Pelajaran yang terpisah (di sekolah)
Dalam hal belajar-megajar, saya sering merasa kalau pembelajaran yang terjadi hanya sepotong-sepotong. Materi atau mata pelajarannya banyak banget, tapi anak tidak mengerti keterkaitan satu dengan yang lainnya. Anak-anak menerima semuanya secara mentah sebagai varian-varian materi pelajaran : matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, agama, seni budaya, Pkn, olahraga, kewirausahaan, kimia, fisika, ipa, ips, dan mapel-mapel kejuruan (karena saya ngajar di smk). Bayangkan jika kita menerima mapel sebanyak itu dan nggak ngerti hubungannya apa, akan kepakai untuk apa. Pasti hanya akan menjadi beban, dan sangat mungkin setelah ulangan berlalu nggak secuilpun materi yang masih tersisa di otak (hehehe, yang ini pengalaman pribadi saya dengan pelajaran-pelajaran yang nggak saya pahami). Oke, ini sebuah masalah yang pasti ada solusinya.

Sebenernya, saya punya sebuah pandangan yang barangkali bisa menjadi solusi, yaitu dengan pembelajaran secara holistik alias menyeluruh. Maksud dari menyeluruh adalah siswa dapat memahami keterkaitan satu mapel dengan lainnya, siswa dapat mengaplikasikan berbagai pengetahuan yang berupa banyaknya mapel sebagai sebuah discovery atau penemuan atau solusi dari sebuah masalah. Biasanya memang dengan metode 'project based' lebih bisa dilakukan pembelajaran holistik. Mungkin juga bisa ditemukan cara-cara lain. Nah untuk teknis yang lebih detil saya sendiri masih merasa harus banyak belajar dan berdiskusi dengan para inspirator.

Degradasi Moral
Masalah degradasi moral rasanya sudah menjadi masalah nasional. Di sekolah, tentu saja banyak sekali hal-hal yang membuat hati saya miris. 

(tobe continued ya, udah bel pulang... )

Posted by admin - -

Renungan Pendidikan #40
oleh : Bapak Harry Santosa

Sebuah pameran di Jepang memperlihatkan sebuah pohon tomat dengan buah mencapai 20.000 butir. Jangan terburu buru menduga, pohon tomat ini hasil rekayasa teknologi atau over nutrisi dsbnya. Mohon maaf, bila salah duga.

Pohon tomat ini berbuah lebat tanpa rekayasa, tanpa teknologi canggih, tanpa nutrisi hebat dstnya, namun hanya karena ditemukan bahwa akar pohon tomat ternyata lebih cocok di air bukan di tanah.

Jadi hanya dengan membebaskan atau memerdekakan akar tomat untuk hidup di air, maka tomat berbuah begitu lebat. Lalu apa makna dari kisah ini? Harap bershabar.

Masih di negara yang sama, suatu masa di tahun 80an, sebuah propinsi, mewajibkan seluruh desa untuk menanam padi sebagai bagian dari program swasembada beras.

Ternyata ada 2 desa yang menolak, alasannya adalah desa pertama lebih cocok untuk pariwisata karena kontur tanah dan sumber air panas bumi. Sementara desa kedua lebih cocok menanam buah tertentu. Akhirnya gubernur propinsi itu membiarkan saja karena hanya dua desa dari ratusan desa yang ada.

Apa yang terjadi? Beberapa tahun kemudian, dua desa yang menolak menanam padi itu menjadi desa paling sejahtera di propinsi itu. Akhirnya sang gubernur memberikan kemerdekaan bagi semua desa desa lainnya untuk memilih keunggulan lokal yang sesuai bagi masing masing.

Apa makna dari cerita di atas?

Nampaknya tidak perlu dijelaskan, karena kita akan langsung paham bahwa apapun dan siapapun di muka bumi jika tumbuh merdeka sesuai fitrah yang Allah karuniakan kepadanya maka niscaya tumbuh paripurna dan langsung memberi manfaat yang luarbiasa.

Pesan pendidikannya adalah bebaskanlah fitrah anak anak kita untuk tumbuh paripurna sesuai keunikannya, fokuslah pada sisi cahaya keindahannya, bukan sibuk pada sisi gelapnya. Jika sisi cahayanya semakin melebar maka sisi gelapnya menjadi sirna, bahkan cahayanya kemudian akan menerangi semesta di luar dirinya.

Bukankah gelap kebathilan hanya ada ketika cahaya kebenaran meredup, begitupula sebaliknya.

Maka berhentilah terlalu dominan dan banyak mengajar, karena fitrah belajar yang dikaruniakan Allah adalah kemampuan belajar terbaik yang ada di muka bumi. Kita akan terkejut melihat hebatnya fitrah belajar mereka bila dimerdekakan.

Pendidikan bukanlah pengajaran, penjejalan, pengisian, seolah olah anak kita lahir tanpa fitrah apapun. Anak yang selalu dominan diajarkan akan terus meminta diajarkan sepanjang hayatnya. Inspirasikan dan idekanlah gagasan2 hebat dan keren maka dia akan antusias belajar meneliti dan menemukan solusinya sepanjang hidupnya.

Sesungguhnya Allah telah mengajarkan banyak hal kepada manusia, mengilhamkan banyak hikmah sepanjang hidupnya termasuk kemampuan belajar yang luarbiasa. Apakah kita lebih hebat dari Tuhan?

Maka berhentilah berobsesi mencetak dan membentuk anak agar seperti raja anu, artis anu, ulama anu atau panglima anu atau pemimpin anu. Allah telah mengkaruniakan mereka perannya masing masing sesuai fitrah bakatnya. Khalifah bukanlah peran tunggal di muka bumi.

Apa jadinya jika di muka bumi isinya raja semua, artis semua, ulama semua, panglima semua dan pemimpin semua?

Pendidikan bukanlah percetakan atau pabrik furnitur atau peternakan, yang bisa seenaknya dan semaunya mencetak dan membentuk. Anak anak yang dicetak semaunya akan tidak pernah menjadi dirinya selamanya. Itu artinya mereka tidak pernah menjalani peran penciptaannya sepanjang misi khalifah nya di dunia.

Sesungguhnya pekerjaan mencetak dan membentuk manusia hanya Allah yang punya otoritas, dan semua desainNya sudah sempurna ada di dalam fitrah tiap manusia.  Apakah kita lebih hebat dari Tuhan?

Maka berhentilah melakukan islamisasi fitrahnya, karena fitrahnya sudah Islam. Hidupkanlah fitrah keimanannya dengan atmosfir keshalihan dan keteladanan, keridhaan dan kecintaan pada Allah dan kebenaran maka dia akan mudah dan bergairah menerima dan menjalankan syariah.

Sesungguhnya tiap anak lahir dalam keadaan Islam, dalam keadaan bertauhid rububiyah, mereka termasuk kita pernah bersaksi bahwa Allah adalah Robb.

Sesungguhnya anak anak kita hanya memerlukan kita untuk berperan sebagai fasilitator, guide dan coach serta akhirnya sebagai partner yang menghargai, menghidupkan dan memberikan kebanggaan setinggi2nya kepada fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah keimanan yang mereka miliki.

Berhentilah fokus pada kelemahannya, bertaubatlah dari penyeragaman dan obsesi melampaui fitrah Allah dalam penciptaanNya, berhentilah mengingkari adanya fitrah, berhentilah menjadi tuhan.

Jadilah hamba yang hanif bersama agama yang lurus, jadilah orangtua yang menghargai fitrah dan memuliakannya dengan agama fitrah. Mendidik sesuai fitrah akan berujung kepada buah yang berkah, baik dan banyak.

Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasispotensi
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak

Posted by admin - -

Hari ini acara Basa-Basi Trans TV menghadirkan sosok keluarga yg luar biasa. Keluarga Halilintar.Keluarga ini memiliki 11 orang anak (6 putra 5 putri), dgn jarak usia antara anak rata2 1,5-2 tahun. Semua anak full ASI. Tanpa pembantu dan baby sitter. Pasangan orang tua ini memiliki prinsip bahwa kita semestinya bangga menjadi keluarga besar yg mempunyai anak yg banyak. Karena anak-anak adalah aset dunia dan akhirat.

Keluarga ini menjalankan kehidupan sehari-hari layaknya sebuah tim. Masing2 memiliki tugas dan bertanggung jawab. Untuk pendidikan awalnya ke 4 anaknya sempat bersekolah di sekolah formal, namun karena Ayahnya sering berpergian keluar negeri utk bisnis dan tidak ingin meninggalkan keluarganya sehingga kemanapun sang Ayah pergi semua anggota keluarga wajib ikut akhirnya anak2 mereka homeschooling. Karena sering diajak pergi ke tempat2 baru anak2 mereka banyak mendapatkan pengalaman2 dan wawasan2 baru. Bahkan anak2nya jg biasa dilibatkan dlm bisnis ayahnya sehingga jiwa bisnis anak2 mereka terasah sejak dini.

Dalam tayangan sang Ayah berpesan: Jangan ajarkan anak hanya patuh dan cinta sama org tuanya. Tp ajarkan anak utk patuh dan cinta pd penciptanya. Maka anak akan dgn sendirinya mencintai org tua dan saudara2nya..Dari awal kedua pasangan ini memang berprinsip ingin punya anak banyak yg berkualitas. Sehingga mereka memang berusaha sungguh2 menciptakan generasi yg berkualitas. Mulai dari ketika hamil sang Ibu selalu menanamkan kebiasaan2 baik. Hingga kedua orang tua ini jg berusaha mengenali dan memetakan kelebihan dan kekurangan anak2nya. Mereka memperkuat bakat2 dan kelebihan2 anaknya. Sehingga masing2 anak sudah tau apa passion mereka masing2..
Mereka jg tidak pernah membandingkan masing2 anak karena percaya Allah menciptakan tiap anak dgn kelebihan dan kekurangan masing2..

MasyaAllah..banyak pelajaran yg bisa kita ambil dari keluarga ini.
Demikian resume pribadi sy semoga bermanfaat..
Oleh: Annisaa - Samarinda, member HE_BPA Nasional, copas dari grup HE_BPA Nas.

Posted by admin - -

Alhamdulillah buku solo pertamaku terbit. Judulnya Teknik Dasar Komputer. Isinya, materi seputar mikroprosesor, orgaskom, siskom dan sedikit tentang protokol komunikasi. Pas banget buat jurusan TKJ yang SMK nya pake kurlum 2013. Pas juga buat mahasiswa TE, TI, Ilkomp insya Allah. Yang penasaran atau mau pesan langsung aja ya cekidot disini

Posted by admin - -

Libatkan kakak untuk ngertiin adiknya

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Kamis dari yang manis di teras"mellykiong" dengan seduhan teha manisnya.

Pasti jengkel dan kesel kalau kita bicara sama anak tapi tidak bisa mesra, benar tidak?
Ya itu yg saya rasakan sama Matthew, Entah kenapa saya berasa akhir2 ini dia lbh suka jawab iya, tidak,bukan, ngk tahu, dan kalimat terakhir membuat aku tersadar" ih mama, selalu mengulang2 pertanyaan yang sama"
Disitu cepat saya berpikir, gaya saya yang salah, saya berusaha dengan gaya lain ah, ketika dia main sama temannya, berusaha akrab sama temannya, dan ternyata saya perhatikan bgmn cara dia ngobrol sama papanya kog lain?
Tidak usah khawatir, cari jalan lain Melly. Itu yang ada dalam benak saya,sampai saya tanya teman saya yang anaknya seumuran, ternyata sama bahwa anaknya juga lbh banyak problem sama mamanya dibanding sama dia.Terus saya tanya apa yg jadi problem? Masalah di bahan komunikasi krn mamanya gaptech.
(Oh aku menemukan titik permasalahan), tapi bagaimana ya kalau mak mak memang gaptech?
Tidak kehabisan akal, semalam coba ngobrol sama Julian, dan ada hal yang saya benar2 disadarkan adalah" mama itu ada masanya anak tidak suka banyak ngobrol, Ian juga pernah melewati masa itu dan nanti juga berlalu"

Ya Tuhan, dimana kebijaksanaan pergi? Jadi lihat kembali Puisi Khalil Gibran" kau dapat berupaya keras menjadi spt mereka,tetapi jangan pernah mencoba membuat mereka sepertimu"

Yah Ok lah, saya belajar berikan waktu dan belajar tdk gaptech lagi kelesss...happy aja dapat ilmu baru.

Smile
Melly kiong

"Anakmu bukanlah anakmu, mereka datang melaluimu tetapi bukan milikmu"Khalil Gibran

Posted by admin - -

Anakmu bukanlah anak anakmu

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Rabu menggebu, cuaca bagus dan mohon bantuannya untuk tim Smiling Oma yang lagi jalan jalan ke Cirebon ya.
Teras "mellykiong" berharap semakin banyak membangunkan keelingan sobat semua.

Saya sengaja memperbesar puisi Khalil Gibran dan membingkainya serta  menggantungkan di dinding ruang tamu kecilku. Untuk apa? Untuk selalu mengingatkan diri saya bahwa anak anak hanya terlahir dari rahimku tetapi bukan milikku, mereka punya kehidupan yang merindukan dirinya sendiri.

Ini sangat berarti buat saya pribadi, saya tidak boleh meminta mereka menjadi yang saya inginkan.

Saya tidak mau maksakan diri anak anak harus jadi juara.
Jadi ingat sama Julian yang pulang ke rmh dengan wajah sedikit muram waktu pertama kali dapat nilai Fisika 20 ( SMP kelas 1).
Mama aku hrs cari guru les, karena nilai saya jelek dan tdk masuk standard sekolah.
Dengan tenang saya tanya apakah itu sdh nilai terbaik yang dia sudah usahakan ,katanya tidak dia kurang teliti."nah yg kurang teliti ini kamu garis bawahi ya"
Terus ulangan yg kedua dia dapat 50, datanglagi ke saya " mama saya benar2 harus cari guru les"
sambil guyon" wow kamu sdh hebat lho naik 150 persen, kalau disaham mama sudah kaya" padahal dalam hati juga dag dig dug dan jujur ada rasa bangga bahwa tanggun jwabnya sdh semakin bertumbuh.

Nah saya melihat hampir semua ibu2 begitu Tegang ketika anaknya ulangan. Dan lebih tegang dari pada yang ujian.
Mengapa? Karena Ibu ibu menginginkan anaknya yg terbaik mnrt dirinya.

Please ya bu, musim ulangan jangan menjadi musim Menyedihkan buat anak anak kita.
Nilai SD dan SMP  tdk akan ditanya ketika mereka melamar kerja.

Yuk kasih mereka kesempatan menjadi dirinya dan biarkan mereka bahagia dimasa kecilnya.

Smile
Melly kiong

"Kanak Kanak adalah masa terindah yang akan kita kenang sepanjang masa"

Posted by admin - -

Resume Diskusi Grup HSMN 3
Rabu, 11 Maret 2015

🐬🐬 Peran Dongeng Islam untuk Anak: Latar Belakang, Urgensi, Langkah n Caranya bagi Orangtua Homeschooling 🐬🐬
🌱Narasumber : Ustadz Bimo, pendongeng senior Islam
Moderator : Gayu & Azizah
Notulensi:
🌱Durasi 2 jam: Pkl. 20.00 - 22.00

Assalamu'alaikum wr.wb
Patik bersyukur pada malam ini dihadirkan di grup ini, Konon, sebagai tamu patik* (dalam bahasa dongeng artinya saya) memperkenalkan diri, sebut saja nama patik Kak Bimo. tahun ini menapaki tahun ke 22 menjadi seorang story teller, ayah dari 7 anak kandung, istri mantan guru, penyiar radio dan penyanyi di OKUT sumsel.

Syahdan, pada mulanya patik tak sengaja "kecebur" profesi sebagai penutur cerita dan trainer motivasi anak dan remaja. Lama-lama jadi area watch untuk dunia story telling.
Yah...rupanya sdh menjadi garis hidup, dengan sebuah kesadaran, bahwa saya sedang ditempatkan oleh Allah SWT pada sebuah satu puzzle peran, untuk turut membangun karakter/akhlak bangsa, melalui cerita dan dongeng.