Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

oleh : Abah Rama ( founder dan penemu talents mapping)

Pertama tama yang perlu difahami dulu adalah tentang Istilah Bakat karena didunia ada berbagai definisi tentang bakat yang umumnya dibagi beberapa kelompok
1.Kelompok aktivitas : menyanyi, melukis, mengajar, memimpin dlsb
2.Kelompok sifat : teliti, keras kepala, perfeksionis, komunikatif dlsb
3.Kelompok pelakunya : komunikator, visioner,motivator dlsb
Dari ketiga kelompok diatas kelompok mana yang bisa “dikembangkan” ?
Tentunya kelompok aktivitas bukan?
Jadi inti dari pengembangan diri adalah melatih aktivitas yang produktif yang bisa dikembangkan dari Pribadi masing-masing.

Karena yang dicari adalah Enjoy Easy Excellent Earn Activities maka

1⃣Langkah pertama adalah menggali aktivitas produktif mana saja yang apabila dilakukan membuat kita senang (Enjoy), mudah melakukannya (Easy) dan semakin sering dilakukan hasilnya semakin baik.
Untuk itu Talents Mapping sudah menemukan 114 Aktivitas Produktif yang kalau dengan dengan konsep yang lebih sederhana ada (30+15) aktivitas.
Menggali dan menemukannya bisa diawali dengan melakukan ke 45 aktivitas produktif tersebut dan mengobservasi perasaan ,kemudahan dan hasilnya.
Cara ini tentunya butuh waktu kecuali apabila sejak kecil sudah difasilitasi untuk mengalami semua aktivitas tersebut.
Cara lain untuk mereka yang berumur 16 tahun bisa  dengan asesmen Talents Mapping untuk menggali sifat sifat produktif seseorang setelah mana dapat diperkirakan Aktivitas mana saja dari 99 aktivitas produktif.
Pada langkah pertama ini diharapkan ada sekitar 20 persen Potensi Kekuatan berasal dari sifat yang paling Dominan dan mungkin juga ada potensi kekuatan yang berasal dari panca indera

2⃣Langkah kedua
Usahakan terjun kedalam semua aktivitas yang ditemukan diatas untuk menggali lebih dalam lagi mana yang benar benar merupakan potensi diri dengan merasakan Enjoy , Easy dan meminta masukan akan Excellentnya.

3⃣Langkah ketiga
Pilih peran yang kumpulan aktivitasnya kebanyakan merupakan kekuatan anda dan bukan tidak mungkin ada beberapa aktivitas yang bukan kekuatan yang terpaksa harus dilakukan .

Salah satu yang penting dalam proses penemuan diri ini adalah bahwa sampai titik ini anda baru pada tahap “klaster” jadi masih perlu diperdalam lagi
Misalnya saya punya potensi Teaching (Mengajar) ,setelah itu harus dipertanyakan lagi
•Mengajar apa ?
📚Saya misalnya tidak suka mengajar sejarah (bakat context rendah)
📚Saya tidak suka mengajar kimia (dari awal kuran suka)
📚Saya lebih suka mengajar yang terkait hal strategis ( ada bakat strategic)
•Mengajar siapa?
📚Saya tidak suka mengajar anak TK atau SD (bakat empathy saya rendah)
📚Saya lebih suka mengajar SMA keatas sampai persiapan pensiun
•Mengajar berapa orang?
📚Ada yang suka mengajar 30 orang dan stress kalau pesertanya lebih dari 100
📚Ada yang sebaliknya,semakin banyak peserta semakin bersemangat

Posted by admin - -

MENGGALI BAKAT ANAK

oleh : Septi Peni Wulandani

"Sejatinya pendidikan itu adalah memandu anak-anak tumbuh sebagai generasi, bukan hanya sekedar mengejar prestasi. Generasi yang paham dengan segala misi spesifik hidupnya di muka bumi ini, karena mereka adalah "limited edition".

Kalimat yang disarikan dari materi Abah Rama Royani saat mempelajari talents mapping ini sungguh indah.Saat mendapatkan ilmu ini beberapa tahun silam, saya berusaha memahami maksudnya dan segera menerapkan ke anak-anak.

Dimulai dari Enes Kusuma ketika usia 10 th sangat perhatian dengan lingkungan, kemudian  mulai mengajak saya, jalan-jalan ke tempat pembuangan sampah, dia mengambil satu learning point :

"Ternyata Indonesia itu tidak punya sampah, hanya bahan baku yang belum diolah"

Setelah melihat issue sosial di sekitarnya maka muncullah Projek "SEMI" (Save The Earth More Intensive) yang mengantarkannya terpilih menjadi Young Changemaker Ashoka 2009., aktivitasnya bisa lihat disini https://www.youtube.com/watch?v=YchNVhnRmIE.

Di projek inilah mas Dodik Mariyanto sangat berperan, melatih struktur berpikir Enes, mulai dari gagasan yang ada di kepala sampai menjadi sebuah gerakan/produk. Sang bapak menjadi mentor untuk anak, memberikan biografi orang-orang yang bergerak di bidang "pendaur ulang sampah", dan silaturahim langsung ke para ahli. Projek ini dijalaninya selama 4 th.Hingga usia 14 th. Saat mengerjakan projek dia melihat ilmu pengelolaan finansial yang masih kurang, shg memicu Enes untuk mengambil jurusan finansial saat kuliah.

Apakah setelah menginjak aqil baligh dia bergelut di bidang persampahan? ternyata TIDAK, dia menemukan jati dirinya, ternyata menemukan keasyikan  menjalankan peran sebagai "penata ulang sebuah sistem perusahaan". Mendapatkan mentor selain ayah ibunya, yaitu seorang maestro turn arounder asia pacific, Jejak ilmu yang dialaminya saat usia 10-14 th memberikan prinsip dalam aktivitasnya sekarang : "Tidak ada sampah, yang ada hanya sesuatu yg belum diolah",prinsip ini membuat Enes Kusuma berani membenahi hal baru , bahkan sesuatu yang hampir dibuang, dia tempatkan pada tempat yang tepat sehingga kembali bernilai. "Struktur berpikirnya menjadi sangat kuat, sehingga membuat ia berani memulai hal baru, yang belum pernah ada.

Kadang dalam melihat bakat anak, kita terpaku dalam "bentuk", kita lupa pada konten dan konteks yang dipelajari anak saat itu.Berganti-ganti mimpi saat usia pre aqil baligh itu adalah hal wajar, disitulah anak-anak berproses.Jangan buru-buru melabeli anak dengan aktivitasnya saat ini, karena aktivitas/projek  hanya kendaraan anak untuk menempuh jalan suksesnya.

Tugas orangtua :
Pre Aqil Baligh:
Menemani jalan-jalan, mengeksplor bakat
menjadi fasilitator proses penemuan bakat anak
melatih struktur berpikir dengan menjalankan projek yang masih dipandu orangtua.

Aqil Baligh:
Biarkan anak menemukan jalan hidupnya sendiri, tanpa turut campur orangtua.
Ijinkan anak mengerjakan projek kehidupannya sendiri sesuai passionnya.

Salam TM,

/Septi/

Posted by admin - -

Semoga bermanfaat: Edaran dr Depart. Kesehatan kota DKI
1. Waspada wabah ZIKA
Gejala hmpr sama dg DB.. panas Tinggi
2. Penularan melalui Nyamuk aides
3. Semprot kamar selain tdr malam juga siang hari..
Jaga kebersihan lingkungan rmh
4. Jaga pertahanan tubuh makan minum yg bersih dan panas
Hindari minum es

Di bintaro sdh di umumkan.

Sejenis virus baru, ditularkan mell nyamuk. Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas, mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung. Spt gejala chikungunya n DB

Lg ada penyebaran virus baru. Indonesia hrs hati2

Bumil apalagi, hrs hati2. yg kena virus ini bayinya kena microcephaly. Di brazil dlm bbrp bulan aja udah 3000 bayi lahir microcephaly. Buat ibunya sih demam2, tp birth defect buat janin.
Apa Itu Zika Virus?

Belakangan dunia kesehatan Indonesia digegerkan oleh temuan yang diungkap oleh Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute. Disampaikan bahwa lembaga kesehatan ini menemukan adanya kasus Zika Virus untuk pertama kalinya di Indonesia, tepatnya di kawasan Jambi pada awal semester tahun 2015 lalu.

Temuan ini cukup mengejutkan mengingat virus ini biasanya menjadi endemik kawasan Afrika dan area pasifik. Zika Virus ini terbilang jarang muncul di kawasan Asia Tenggara. Dan inilah yang kemudian mendorong kami mengulas lebih lanjut mengenai Zika Virus. Apa sebenarnya Zika Virus dan apa serangan infeksi yang dapat muncul karena Zika Virus?

Zika Virus adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamukAedes aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit cikungunya.

Beberapa riset mengembangkan kecurigaan adanya kemungkinan penyebaran virus ini di luar media nyamuk, seperti melalui proses tranfusi darah dan hubungan seks. Meski dugaan ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Virus ini pertama ini diidentifikasi pada tahun 1947 di negara Uganda. Temuan pertama kali dari kasus Zika Virus justru didapatkan dari kasus demam yang muncul pada kera asli endemik Uganda. Kemudian virus ini menjangkit manusia dan pernah menyerang sejumlah populasi manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun 1954.

Dan kasus pertama dari penyakit yang disebabkan oleh Zika Virus di luar Afrika terjadi di Yap Island, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia pada tahun 2007. Semenjak itu, kasus Zika Virus beberapa kali muncul dalam frekuensi yang tidak kuat di kawasan Pasifik. Di Asia Tenggara sendiri kasus ini masih terbilang sangat langka, Zika Virus pertama kali ditemukan di kawasan Indocina berdasarkan data WHO pada awal Juni 2015.

Bagaimana Gejala Infeksi Zika Virus?

Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam yang naik turun serta rasa linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat.

Beberapa kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus dengan penyakit demam berdarah, beberapa tanda khusus tersebut antara lain:

Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.

Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol.

Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.

Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata.

Meski beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih yang menandakan penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh ini tidak ada kasus kematian yang muncul karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang memang masih dalam riset sejauh ini tidak menandakan sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah gangguan sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang nyaman dan gatal.

Penyakit yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Penanganan paling efektif menurut Dr. H NMmyerawati adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B, dan A dalam tubuh untuk memicu sistem imunitas membentuk perlawanan alami terhadap Zika Virus. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit infeksi Zika Virus dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.

Posted by admin - -

"MENANGGAPI KERESAHAN ORTU TENTANG MARAKNYA ISU LGBT dan PORNOGRAFI"

Beberapa hari terakhir ini marak sekali informasi di sosial media ttg isu LGBT ( Lesbian, Gay, Bisexsual dan Transgender) yg beredar di anak-anak SMP kita, dan kasus fingercoat (permen mirip kondom) yg melanda anak-anak kecil kita.

Jangan resah terlebih dahulu,

Ada beberapa hal yg justru perlu kita perhatikan dan kadang luput dr perhatian karena tertutup dg keresahan dan kehebohan media.

Jangan panik,

buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya dan susun strategi.

ada berita apa dibalik berita ini?

Saya sendiri sedang mengamatinya ,yang pasti
🍀 Propaganda LGBT berhasil, semua org sdg membicarakam hal ini. Ingat kasus I*n*l? Penyanyi dangdut yg satu ini tdk bakalan setenar sekarang kl semua orang tdk membicarakan goyangnya waktu itu. Dan skrg banyak yg menganggap lumrah "goyang-goyang" yg bermunculan berikutnya. Waspada

Bagaimana strategi untuk solusinya?
🍀Perkuat community based education, mulai dari keluarga kita sendiri, kemudian berjejaringlah dengan keluarga yg lain. Untuk mendidik anak kita, jangan sendirian atau bahkan sekedar memasrahkan ke lembaga yg kita sendiri tidak paham bisa menyempurnakan akhlak anak-anak kita atau tidak.
🍀Perkuat 4 tahapan mendidik anak dg iman, akhlak, adab dan  bicara di keluarga kita, kmd susun barisan kebaikan dg rapi. Kejahatan yg terorganisir akan mengalahkan kebaikan yg tercerai berai.

Salam Ibu Profesional,

/Septi Peni/

Posted by admin - -

🚫Menyikapi Jajanan anak🚫

(Bu Elly Risman- SmartFM)

- sebaiknya anak usia min 7 tahun baru dikenalkan jajan, sambil dikenalkan konsep uang dan fungsi jajan ( resiko kesehatan, nafsu makan menurun, higienis, kurang gizi dan obesitas)
- Konsumtif tanpa tau dr mana proses mendapatkan duitnya
- Jajan yg baik yg bebas dr : bahaya fisik (batu,  rambut, isi stapler), bahaya kimia (racun, pestisida, borax, pewarna) jangka pendek (keracunan) dan jangka panjang, bahaya psikologis (konten narkoba, pornografis, kondom), bahaya spiritual (mengandung bahan haram)
- Jelaskan proses pembuatan jajan itu
Ajak anak jalan2.. Misal jelaskan kl liat yg jual di tempat terbuka, misal ada lalat dsb.
Jelaskan jajan yg dibungkus dengan kertas bekas, koran dll.
- Tanya balik ke anak, supaya info nya nempel di software tentang (jadi kalau ada lalat gmn? Jadi kl warnanya terlalu merah gmn ?, kalo makananya berlendir gmn?, kalo rasanya terlalu asam gmn ?)
- Biasakan anak melihat label & kandungan (utk anak yg lebih besar). Merk, harga, ingeedient, dan berat. Masuk akal atu ga. Misal : pewarna, lecitin (soya/babi).. Kalau ga jelas ya jangan dibeli.
Anak nantinya belum tentu tinggal di Indonesia aja lhooh..
- Jangan pernah merasa aman jika anak hanya jajan mainan. Kadang makanan hanya modus utk org jualan (intinya dpt duit)
- Ada kontrol jg dr sekolah... Misal tur ke pabrik makanan dll

Apa yg dilakukan ortu jika anak sdh terpapar jajanan :
- mulailah bertanya dan biarkan anak bercerita. Selalu mulai dengan kalimat tanya
(Td jajan apa ? Kenapa kamu suka? Apa yg menarik ? )
Misal : mama lom pernah makan cireng keju, gmn tuh bentuknya ?
Duduklah dengan posisi anak ditengah ortu.. Posisi duduk bersama karena butuh belaian, sentuhan dll.
Utk anak yg lebih kecil, sambil bermain.
- ajari kontrol/ mengendalikan jajan dengan membatasi uang jajan. bedakan antara uang saku dan uang jajan. Boleh jajan sewajarnya,.
Besaran uang jajan adalah dengan pertimbangan : apakah anak sdh sarapan di rumah? Membawa bekal? Dan ada makan siang dr sekolah/ tidaknya..
jika anak ingin jajan yg lebih mahal, dia harus belajar "berpuasa" sampai dia dptkan uang yg dia butuhkan .
- pembicaraan ttg jajan sesuai usia. Bagaimana anak hrs bersikap, role play spy anak lbh memahami maksud ortu.

Posted by admin - -

🌾🌾Resume Kulwap IIP Malang-1🌾🌾

Thema: Cara Memaulai Home Education/Pendidikan Rumah

Pukul: 20.00-21.00 wib

Pemateri: Deasi Srihandi (Green Mommy)

Petugas:
-Co Host: Maya
-Host: Jervine
-Admin: Andita

Materi:

🎀 Cara Memulai Home Education/Pendidikan Rumah 🎀

🏡 Mungkin para bunda ingin mendidik anaknya di rumah? Apa yang harus kalian lakukan?
1. Cari tahu berbagai istilah penting tentang apa itu home schooling, apa itu home education?
2. Apakah pendidikan tersebut legal? Apakah kita butuh legalitas? Apakah kita butuh bergabung di organisasi untuk melindungi hak pendidikan tersebut?
3. Bagaimana saya (orang tua) bisa tahu, mata pelajaran apa saja yang harus diajarkan?
4. Bagaimana cara mengajarkan pelajaran kepada si anak?
5. Seperti apa gambaran nyata keseharian ber home education itu?

📚 Pertanyaan lain yang penting untuk ditanyakan atau dicari tahu:
1. Apa saja metode pendidikan yang ada, misal: pendidikan klasik, Montesorri, Charllote Masson, Waldorf, dll?
2. Bagaimana cara mengajar anak membaca?
3. Mata pelajaran apa saja yang penting untuk diajarkan?
4. Apakah mungkin ber home education dengan lebih dari 2 anak?
5. Bagaimana jika si anak memulai ber home education di tengah-tengah tahun belajar?
6. Apakah home education itu menyenangkan?
7. Apakah saya harus mengikuti jadwal sesuai kurikulum (jika memilih mengikuti kurikulum?)
8. Bagaimana jika si anak tidak mau mengerjakan “PR”nya, tugas belajar?

📝 Tips Untuk Ber Home Education terutama untuk yang memiliki anak lebih dari 4
1: Sebelum mulai ber home education, evaluasilah masalah kedisiplinan di rumah Anda.
2. Alat ber home education itu cuma buku dan kurikulum/panduan kemana pendidikan anak akan dibawa dengan output seperti apa. ITU SAJA!
3. Edukasi diri sendiri tentang berbagai macam gaya pengajaran kepada anak.
4. Waktu yang kita habiskan untuk beraktivitas dengan batita dan balita adalah investasi dan bukan buang-buang waktu saja.
5. Jangan merasa bersalah jika harus meminta bantuan dari luar keluarga.
6. Anak-anak kita bisa melakukan banyak hal untuk membantu kita di rumah, bahkan lebih dari yang kita sadari.
7. Buat perencanaan menu makanan keluarga dan disiplin untuk mengikuti jadwal menunya.
8. Kalau bunda sulit mengikuti jadwal, coba terapkan rutinitas
9. Sisihkan waktu setiap harinya untuk menjaga hubungan yang sehat dan baik antara semua anggota keluarga.
10. Selalu camkan kenapa bunda melakukan apa yang bunda lakukan. Why you do what you do!
11. Selalu mulai hari dengan doa dan selalu akhiri hari dengan doa.
12. Jangan buat alasan/pembenaran jika malas untuk melakukan sesuatu (untuk ayah dan ibu), jangan mudah menyerah dengan keadaan, segala hal ada solusinya.

Diskusi:

1⃣ Maya
Assalamualaikum
Mba sy ingin bertanya, utk menjalankan HS tentunya orang tua sebagai mentor dalam mendidik anak, bagaimana caranya agar orang tua menguasai semua hal yg akan diajarkan ke anak? Dan apakan orang tua harus menguasai semua hal dalam berHS?
Karena hal ini merupakan salah satu momok terbesar sy utk berHS karena sy merasa ilmu sy kuraaang sekali utk menjadi mentor anak disemua hal.

1⃣ Walaikumsalam wr wb,
Bunda Maya,
Kuncinya tuk bisa maksimal memiliki keahlian sebagai mentor sederhana sekali; yaitu belajar dan dan praktekkan pada anak.
Untuk menguasai semua hal itu butuh waktu pembelajaran, jadi jangan mengharapkan kita mengetahui dan menguasai semua hal sebelum kita berHS. Tapi pastikan kita minimal selangkah lebih mahir/menguasai pelajaran yang akan kita ajarkan pada anak. misal jika anak akan belajar pada bab 1 pelajaran Science, kita sudah harus menguasai hingga bab 2, tentu lebih baik lagi jika kita sudah menguasai seluruh isi buku. step by step akan lebih baik apalagi jika bunda ingin langsung berHS tanpa persiapan matang.

2⃣rizkà
Assalamualaikum mba deasi kangen bgt sm mb deasi skeluarga :)
Mbak ak mau tanya
Mba deasi menerapkan metode yg mana dlm ber hs?
Montes/waldorf/mason dll
Bgaimana menilai metode tsb cocok diterapkan pada anak? Apa harus dicoba2 semua atau bagaimana mbak

2⃣ Walaikumsalam wr wb,
Hai Rizka, wahhh… ditunggu main ke farmnya lagi ya :-)
Dulu kita sekeluarga ber classical education, sampai sekarang juga, tapi dinamika dan kemana arah masa depan anak sudah lebih terlihat jelas, jadi kita nggak murni lagi pake classical education.
Lebih jelasnya:
Untuk anak dibawah usia 5thn, kita pakai classical education n montessori
Untuk anak usia mulai membaca hingga ketika mereka bisa beretorika mereka kita lepas berunschooling
Kita nggak terpatok pada melihat dari segi cocok tidaknya kita terapkan pada anak, tapi lebih melihat ke hasil akhir yang ingin kita capai. Diawal saya dan suami memang banyak belajar n memahami berbagai metode pembelajaran, tapi kami juga mempelajari bagaimana sejarah manusia itu mendapatkan ilmu, cara hidup dll, terutama yang sejalan dengan pembelajaran Islam dan menurut kami untuk kami paling cocok adalah classical education n unschooling setelahnya. ✅

3⃣ Dian Retno
1. Bagaimana manajemen waktu untuk ibu yg ber-HE, sedangkan ibu harus mempersiapkan bahan ajar, mendampingi belajar, sekaligus mengkondisikan lingkungan rumah?
Kapan idealnya si ibu "belajar" sehingga memiliki bahan ajar dan menyusun kurikulum untuk anak2?

3⃣ Hai mb Retno,
Kunci manajemen waktu paling sederhana adalah dengan si ibu membuat jadwal dan disiplin untuk menerapkan jadwal yang sudah dibuat. Jadwal ini akan bergulir dari jam ke jam untuk semua kegiatan keluarga selama 24 jam, yang meliputi semua jadwal baik ayah, ibu, bahkan jika punya ART ataupun kakek dan nenek. Pengalaman saya, waktu ideal untuk saya belajar adalah disaat anak-anak sudah tidur, seperti sekarang ini. Biasanya setiap hari, saya sisipkan waktu belajar pribadi minimal 2 jam perhari, baik untuk menyiapkan materi dan bahan ajar HS keesokan harinya ataupun melakukan riset untuk bahan belajar, termasuk belajar pengetahuan pendukung lainnya. Untuk penyiapan kurikulum, akan memakan waktu lebih banyak lagi, dan saya beserta suami harus menghabiskan setiap weekend kami selama berminggu-minggu, tapi begitu kurikulum selesai dibuat, kita tidak perlu khawatir untuk menghabiskan waktu berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu, karena kurikulum itu seperti investasi jangka panjang yang akan dipakai bertahun-tahun setelahnya. Pada kenyataannya, selama 10 tahun sudah kami ber HS, kami tidak pernah membuat kurikulum baru, yang ada hanya penyesuaian yg memakan waktu 1-2 jam dalam setahun bahkan kurang dari itu.✅

4⃣ Dian Retno
Bagaimana cara untuk menyeleksi dan memilih komunitas HE yg tepat dan sejalan dg visi misi pendidikan keluarga kita?

4⃣ Mb Dian Retno,
Untuk hal ini, saya nggak bisa ngasih saran yang objektif, karena kami ber HE secara independen. Karena kami percaya, bahwa pendidikan anak itu sangat unik karena visi misi setiap keluarga yang berbeda. Tapi tidak ada salahnya, bahkan akan sangat ideal jika bunda-bunda bergabung dengan komunitas HE yang sejalan, untuk bisa saling membantu dalam banyak hal praktis, misal sharing info ujian nasional mungkin, bahan belajar, tips berhomeedu, saling menyemangati mengapa kalian berHE.

Tambahan, kalau menurut saya, yang perlu diperhatikan dalam memilih komunitas HE:
1. Apa yang kita harapkan untuk kita peroleh dari komunitas HE
2. Hal apa nyata apa yang ditawarkan dari komunitas tersebut
Dengan menanyakan 2 hal tersebut, kita sudah bisa memetakan apa dengan bergabung di komunitas HE akan sepadan dengan waktu yang bunda habiskan atau malah akan merepotkan. Karena pengalaman berHE saya, saya malah nggak punya waktu untuk fokus dengan hal di luar keluarga terutama diluar pendidikan anak. ✅

5⃣ Maya
How to HS with working mom?its possible?

5⃣ Mb Maya :-)
Disiplin baik dengan mengikuti jadwal yang sudah dibuat, atau disiplin mengikuti rutinitas HS yang sudah disepakati keluarga, juga harus punya banyak peniti hati. Jangan mudah menyerah dengan segala hal yang membuat pikiran dan tubuh tidak fit untuk berHS.

Yes, it is possible, kami sekeluarga sempat berHE beberapa tahun lamanya disaat saya dan suami bekerja di luar rumah dan tanpa ART (sekarangpun saya masih ibu bekerja meski nggak diluar rumah lagi sih) 😁. Kuncinya adalah disiplin, punya kemauan keras dan bekerja keras untuk berHS. Mb Maya dan bunda lainnya juga bisa google pengalaman keluarga dimana si Ibu bekerja tapi bisa berHS juga ✅

6⃣ Putri
Putri
Mbak Deasi, saya masih awam sekali ttg HS. Perbedaan dari metode2 tadi apa mbak.? Dan bagaimana kita mengetahui metode mana yg cocok untuk anak kita.
Dan bagaimana pembagian peran ayah dan ibu dalam menerapkan HS?

6⃣ Hi mb Putri,
Wah itu sepertinya bisa dijadikan bahasan kali lain mbak, tapi dengan mudah bisa di google kok, ada banyak situs Indonesia dan buku HS yang menjelaskan perbedaan metode HS di atas. Untuk mengetahui metode mana yang cocok, kita harus tahu dulu, mau dibawa ke mana masa depan anak-anak kita dan apa visi misi keluarga kita, dan jika anak berkebutuhan khusus, pemilihan metode akan lebih bermanfaat lagi karena akan sangat membantu cara pembelajaran anak.

Untuk peran ayah dan ibu, akan bergantung utamanya pada siapa yang bekerja diluar dan tinggal dirumah. Kebanyakan dari segi kepraktisan, rata-rata yang tinggal dirumah adalah si ibu, jadi tanggungjawab terbesar untuk mengajar adalah Ibu tapi bukan berarti ayah jadi tidak punya peran dalam berHS. Saya percaya, ayah dan ibu punya kelebihan dan kekurangan yang masing-masing saling melengkapi dalam mendidik anak, jadi ibu dan ayah bisa menyepakati misal, pelajaran apa yang akan mereka ambil alih tanggungjawab pengajarannya kepada anak-anak. Juga bagaimana pengaturan waktunya. Misal di keluarga kami, pengajaran sejak anak lahir istilahnya, hingga SD saya pegang sepenuhnya (termasuk Islam). Setelah anak-anak mencapai usia bisa beretorika, sebagian pembelajaran akan disupervisi oleh suami dan pengajaran Islam diambil alih sepenuhnya oleh suami. ✅

7⃣ Khori
1. Adakah contoh kurikulum dan/atau jadwal harian di blog mbak deasy yg bisa saya pelajari untuk berHE?

2. Bagaimana mengajar bhs.inggris yg efektif untuk anak2? Saya pernah baca mom deasy ada pegangan buku tp saya lupa buku apa itu, saya cari2 di blognya belum ketemu juga....

7⃣ Hi mb Khori,
1. Contoh kurikulum saya lupa-lupa ingat kalau pernah share apa tidak. Kalau jadwal harian sepertinya pernah saya share di blog. Saya pernah nulis juga tentang how to teach reading in English.
2. Untuk bahasa Inggris, saya suka buku “Ordinary Parents Guide to Teaching Reading” untuk membacanyanya dan untuk grammarnya “First Language Lessons”
Sidenote: jangan khawatir, meski kita bukan native speaker, tetap bisa kok bikin anak bisa menguasai bahasa Inggris (pengalaman pribadi tanpa bimbingan ortu saya dan mengajar anak2 meski bahasa utama di rumah adalah bahasa Inggris). Reading/language itu harus diajarkan sejak lahir.

Posted by admin - -

RESUME KULWAPP IIP SALATIGA
5 Desember 2015
💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Menjadi Ibu Kebanggaan Keluarga.

Oleh: Ibu Septi Peni Wulandani

Apakah mesti memilih, antara menjadi ibu rumah tangga saja atau menjadi ibu yang bekerja?

Jawabanya, tidak ada yang harus di pilih. Yang ada adalah membuat skala prioritas sebagai seorang ibu. Tidak ada yang salah menjadi ibu yang bekerja di luar dan yang hanya memilih tinggal di rumah. Yang membedakannya adalah menjadi ibu rumah tangga saja, berarti ia sedang bekerja di ranah domestik. Sedang ibu yang bekerja di luar berarti ia sedang bekerja di ranah publik.

Menjadi seorang ibu yang bekerja di ranah domestik, tetapi tidak menjalankan peran dan tugasnya dengan sungguh-sungguh, maka keluarganya tidak akan mencapai tujuan dengan baik. Menjadi Ibu yang bekerja di ranah publik tetapi tidak memikirkan ranah domestiknya, maka kelurganya juga akan tidak dapat mencapai tujuan dengan baik.

Untuk menjadi ibu yang kuat bekerja di ranah publik harus kuat dulu ranah domestiknya, kenapa? Karena keluarga dan anak adalah amanah yang harus kita pertanggung jawabkan sampai kita menghadap kepada yang Kuasa. Kita bertanggung jawab memperkenalkan iman kepada anak, mengajarkan akhlak keada anak, mengajarkan adab kepada anak dan mengajarkan pendidikan yang lain kepada anak.

Jika seorang ibu yang bekerja di ranah domestik, tetapi tidak merasa bangga dengan apa yang telah diamnahkan kepadanya. Hasilnya, urusan memperkenalkan iman kepada anak juga tidak tersampaikan dengan benar, urusan mengajarkan akhlak dan adab kepada anak juga tidak akan terprogram dengan baik, dan tidak ada bedanya antara ibu yang bekerja di luar dengan ibu yang bekerja di rumah.

Seharusnya fokus kita sebagai seorang ibu adalah menguatkan ranah domestik kita, urusan rumah tangga dan keluarga kita agar ketika kita melangkah keluar ke ranah publik, keluarga tidak terabaikan atau berantakan. Karena keluarga dan anak adalah investasi yang paling berhaga dibandingkan dengan uang yang kita dapatkan di ruang publik.

Manakah yang lebih kita sukai, anak menahami pelajaran matematika tetapi tidak memiliki etika dan sopan santun? Manakah yang kita pilih, anak yang pintar secara akademik, tetapi tidak bisa memahami tujuan hidup mereka dengan baik? Urusan memahamkan iman, akhlak dan adab serta pendidikan non akademis di mulai dari rumah. Dan itu adalah tanggung jawab orang tua, khususnya ibu.

Sebuah keluarga yang memiliki ibu yang bekerja di ranah publik mesti melihat kondisi ranah domestiknya. Jika keadaan rumah “kacau”, maka ulang memanajemen waktu di ranah publik. Kurangi kegiatan di luar dan perbanyak memperbaiki ranah domestiknya. Seperti apa kekacauan yang sering terjadi pada keluarga yang memiliki ibu yang bekerja di ranah publik? Misalnya anak tidak mandiri mengurusi keperluan pribadi anak, atau anak tidak memiliki etika dan adab yang benar saat berkunjung atau dikunjungi.

Seperti itu juga seorang ibu yang bekerja di ranah domestik, tetapi memiliki kekacauan yang sama. Maka harus sama-sama memperbaiki kondisi di dalam rumah kita. Banggalah menjadi seorang ibu . Bagi ibu yang bekerja di luar atau yang bekerja di dalam, harus memiliki program yang jelas tentang pendidikan dan pengenalan iman, akhlak dan adab kepada anak. Serta bisa mengajarkan berbicara yang baik kepada anak atau anak bisa mempresentasikan keinginan dan gagasan yang dimiliki kepada orang lain.

Sebuah Organisasi unik bernama Keluarga.

Sebuah keluarga terdiri atas Suami, Istri dan anak

Suami bertugas sebagai Leader atau pemimpin. Yang bertugas menetapkan tujuan sebuah keluarga

Istri bertugas sebagai navigator, atau yang menemukan cara untuk mencapai tujuan.

Seorang istri mesti benar-benar memahami tugas ini dengan baik, jangan sampai istri yang mengambil alih tugas suami dan suami mengambil alih tugas istri. Istri secara tidak sadar menjadi leader, apa-apa mesti lewat persetujuan istri. Atau istri ngeyel ketika di ingatkan atau dinasehati oleh suami.Atau para suami juga secara tidak sadar membebankan tanggung jawabnya sebagai suami ke pundak istri. Suami merasa keenakan istri turut sertan bertanggung jawab mencari nafkah. Sehingga urusan pendidikan anak, urusan pekerjaan rumah menjadi tidak jelas tanggung jawab siapa.

Kuatkan sinergi antara suami dan istri agar bisa mencapai tujuan dengan baik dan capat. Seetiap keluarga harus memiliki tujuan hidup. Mau kemana di arahkan keluarga kita? Memberikan manfaat atau tidak bagi orang lain? Bagi kehidupan? Bagi Negara? Bagi agama? Caranya :

Sama-sama jelaskan tujuan keluarga (samakan visi) Sama-sama mendiskusikan cara mencapai tujuan.
Melibatkan dan
menempatkan setiap anggota pada perannya.

Jangan sampai kita menjadi keluarga yang “kesasar”. Artinya tidak mengetahui tujuan yang jelas antara suami dan istri. Tidak tahu kemana keluarga akan diarahkan.

Institut Ibu Profesional hadir dengan kurikulum yang bisa mengajarkan para perempuan menjalankan peranya sebagi ibu, istri dan manejer keluarga.

Di dalam Institut Ibu Profesional ada empat pokok kurikulum:

Bunda Sayang
Bunda Cekatan
Bunda Produktif
Bunda shaleha

Jdi tidak ada lagi alasan untuk tidak belajar memperbaiki diri, keluarga dan meningkatkan kualitas diri dan keluarga. Baik bagi ibu yang bekerja di luar dan bagi ibu yang hanya di rumah saja.

💝💝💝💝💝💝💝💝💝
Tanya jawab

1⃣ Ibu maaf agak melenceng dari materi 😊, ibu apakah salah di saat anak sakit, kita menuruti semua permintaanya, karena pada saat tidak di
turuti anak meronta2 berkepanjangan 😭, karena waktu itu anak terlihat lebih sensi #efek gak tega
Salah tidak ibu, nuwun
Nikmah✅
1⃣ Mbak Nikmah, hati-hati jangan semua dituruti, krn bisa jadi "modus operandi", shg anak-anak bisa "berpura-pura" sakit kl keinginannya tidak dituruti.apabila ada hal-hal yg masuk logika, misal sdh sehari ini sakit tdk mau makan.kmd dia minta makanan kesukaannya, untuk energi, silakan dibelikan. lihat apakah malas makan atau lahap sekali. (hal ini bisa untuk deteksi bohong atau tidak)✅

2⃣ Bu Septi, bagaimana bila tadinya seorang ibu sudah cukup berhasil di ranah domestiknya dan mencoba keluar di ranah publik...tetapi ternyata si ibu belum cukup kuat sehingga harus memilih untuk kembali lagi ke ranah domestiknya..

Bagaimana sebaiknya sikap si ibu ini...apakah perlu mencoba semuanya..mengingat yg ranah publik sudah mulai dijalankan...dan si ibu bertekad untuk melakukan apa yg sudah dimulainya...walaupun ternyata..ranah domestik nya belum kuat betul...

Terimakasih, Bu -- farida ^^✅
2⃣ Mb farida, prinsipnya hanya satu "apabila ragu, tinggalkan". ikuti hati nurani.Karena tidak ada yg pernah sukses dengan setengah-setengah.

Memilih berproses bersama anak, itu jauh lebih penting, daripada kita gamang antara publik atau domestik.karena prinsip kedua "bersungguh-sungguhlah di dalam, maka kita akan keluar dg kesungguhan itu". Ibarat tangga ranah domestik adalah pijakan pertama, harus kuat dan mantap, baru injak pijakan kedua dst.

Saya bertahan di ranah domestik full selama 8 th. Semua yg menarik dan menggoda saya bilang ke diri sendiri "menarik, tapi tidak tertarik, sabaaaar".akhirnya skrg saya baru merasakan pentingnya pijakan yg kokoh pertama kali.✅

3⃣ Lanjutan pertanyaan dari mb Nikmah
Sebenarnya ini jadi efek yg kebawa sampai sekarang ibu (meronta2 berkepanjangan) nya 😭, bagaimana cara menghilangkan atau menyembuhkan sikap buruk ini (meronta2 berkepanjangan) 😰 nuwun.
Nikmah ✅
3⃣ mb nikmah, ini termasuk tantrum mb, harus tegas dan tega. Saya pernah berikan 9 kotak tips praktis ttg mengatasi tantrum. kl ada yg masih punya, minta tolong di share disini ya. di hp saya sdh terhapus, efek bersih-bersih 😊✅

4⃣ Dalam membuat skala prioritas, seringkali waktu untuk mengurusi anak teralihkan oleh pekerjaan rumah seperti bersih2 dll. Akhirnya anak keteteran. Meski tau dan sadar itu salah, tapi untuk mengubahnya sepertinya sulit sekali, karena tidak tahan melihat rumah berantakan di depan Mata.  Bagaimana sebaiknya? Mohon sarannya. Terima kasih
-fulanah -✅
4⃣ Bunda, latihlah setahap demi setahap. berikan kelonggaran pada diri kita untuk menyelesaikan satu-satu. Sehingga tidak membuat stress saat menjalankan peran menjadi ibu."perfeksionis" dalam hasil biasanya akan membuat kita tertekan oleh diri sendiri. karena memang hasil itu bukan ranah kita.

maka caranya buatlah kelompok waktu ( istilah di iip "dikandangin waktunya")

misal, subuh - jam 7 menyelesaikan urusan rumah. selesai tidak selesai.

jam 7-14 fokus ke anak-anak.

jam 14-16 peningkatan kualitas diri

jam 16 ke atas bla..bla..

belajarlah disiplin dg waktu, dan jangan mudah tergoda.
berilah toleransi ke diri rumah ini boleh berantakan sampai jam berapa. setelahbitu start jam berapa lagi harus mulai beres✅

5⃣ Assalamu'alaikum, Bu Septi, Bagaimana dengan seorang ibu yang terlalu lama memperbaiki diri sendiri. 😁 Apakah tidak mengapa jika di saat 'membengkel diri sendiri' jadi perhatian thd anak sedikit berkurang?
Rina.✅
5⃣ Wa'alaykumsalam mb rina, kalau sudah ada anak, maka tempatkan anak menjadi prioritas utama, jadi makanan utama, baru masukkan peningkatan kualitas diri sebagai cemilan dalam memanage waktu sehari kita. Karena umur anak tdk bisa diulang, kalau unt diri kita sendiri masih bisa "remidi" 😄✅

6⃣ bagaimana jika sebuah keluarga yg blm kuat scr financial, sedangkan seorang ibu diharapkan.
Dewi✅
6⃣ Mbak Dewi, Berbagilah peran dengan suami (baca materi kulwapp pak dodik ttg berbagi peran di rumah tangga). Tempatkan anak pada prioritas utama, bagilah peran scr bergantian. Saat kita dapat peran mendampingi anak disaat itulah kita kejar ilmu manajemen di ranah domestik. Kemudian kalau kita yg berperan di ranah publik, maka suami yg menggantikan urusan anak dan ranah domestik. Sambil menata minim ada 1 usaha yg bisa diremote bersama keluarga di rumah.✅

7⃣ Bgm menyikapi godaan ketika kita memutuskan full jd irt..trutama godaan utk krj diluar rmh lagi, suami mendukung untuk jadi IRT
Lika✅
7⃣ Mbak Lika, apabila ada godaan katakan dua hal :
"cancel..cancel go away"
dan
" Menarik tapi tidak tertarik"
Godaan itu muncul seiring dg tingkat kejenuhan kita. maka pandai-pandailah membuat suasana dinamis selama di rumah bersama anak. Jangan kerjakan pekerjaan yg monoton dari hari ke hari. Banyaklah beraktivitas di luar bersama anak✅

8⃣  untuk ibu di rumah dan mulai membangun bisnis, kira2 ada ketentuan misal, nanti saja kalau anak udh usia sekian baru berbisnis. Atau gimana?
Rani ✅
8⃣ Mbak Rani, tidak ada ketentuan mbak, berproseslah bersama anak. Syarat dari pak dodik dulu, "Silakan kalau mau melakukan aktivitas yg kamu sukai, kamu boleh pergi kemanapun, selama anak-anak selalu berada disampingmu sampai usia mereka 12 th"
Itu ketentuan di keluarga kami, buatlah kesepakatan di keluarga mb rani.  Sehingga dulu saya ajak Elan ikut seminar mulai usia 14 hari - 12 th. Setelah 12 th Elan sdh nggak mau diajak-ajak lagi, sdh asyik dg teman dan dunianya sendiri.
kuncinya : BERPROSES BERSAMA ANAK✅

Posted by admin - -

Community Based Education #13

MEMULAI DARI YANG SEDERHANA

Akhir-akhir ini saya sering ditanya  "Bagaimana cara kita memulai Home Based Education".

Saya jawab dengan satu kata "Sederhana"

Yup mulailah dengan yang sederhana, yaitu kembali ke rumah, lihat anak-anak kita, dan berKOMITMEN lah memberikan yang terbaik untuk mereka,

Karena,

Secara alamiah, orangtua itu memiliki peran sebagai seorang fasilitator bagi anaknya, mengantarkan mereka ke gerbang masa depannya.Tetapi kemampuan ini sudah lama tidak di asah, lebih sering "membeli" ke orang/lembaga lain, yang dianggap lebih mumpuni. Sehingga potensi kemampuan kita dimandulkan.Perasaan kita digamangkan. Waktu kita disibukkan dengan mengejar sesuatu yang sudah pasti, yaitu rizki. Melupakan sesuatu yang harus dicari, yaitu kemuliaan hidup.

Tahap pertama untuk membangun kembali peradaban adalah mulai menggiatkan "home based education" di setiap keluarga (yang ini bukan lagi urusan sekolah atau tidak sekolah) tapi justru lebih menekankan pada "mengembalikan" ruh mendidik anak pada keluarga. Orangtualah  yang memegang tanggung jawab utama pendidikan anaknya.

Tahap kedua, berjejaring membentuk "Community Based Education", mulailah sering bertemu, ngobrol seputar pendidikan anak dengan santai, temukan satu chemistry.

Berikutnya ikuti aliran fitrah komunitas anda.

#onedayonepostfor99days
#day13
#CBE

Posted by admin - -

COMMUNITY BASED EDUCATION #9

Talents Mapping

Dulu saat lahir dua anak saya, Enes Kusuma dan Ara Kusuma saya sempat bingung mencari kelebihan mereka masing-masing. Karena cuma terpaut jarak 15 bulan, maka sayapun memperlakukan kedua anak tersebut seperti anak kembar. Baju sama, mainan sama, ikut aktivitas yang sama.

Seiring berjalannya waktu muncullah yang namanya "Sibling Rivalry" yang satu merasa bersaing dengan yang lain.Kami berdua sebagai orangtua berusaha seminimal mungkin untuk tidak membandingkan. Tapi jahatnya masyarakat di luar secara otomatis selalu membandingkan kedua anak ini.

Sampai suatu saat kami bertemu dengan Abah Rama Royani, penemu talents mapping yang mengcoach kami berdua untuk melihat masing-masing kekuatan diri kami sebagai orangtua, dan diberikan ilmu bagaimana memandu melihat kekuatan masing-masing anak.

Hasilnya menakjubkan, kami tumbuh sebagai sebuah team. Masing-masing memahami kekuatan diri dan saling mendukung keberhasilan. Kami sangat gembira kalau salah satu diantara kami sukses, karena itu artinya kesuksesan team bukan individual.

Dulu sejak SD kita selalu diajarkan untuk berkompetisi, harus selalu bisa mengalahkan teman satu kelas scr inividual. Sehingga mereka yg dapat rangking, stress mempertahankan rangkingnya dan yang tidak dapat rangking merasa keberadaannya tak berarti apa-apa.

Yang dapat rangking tidak paham kekuatannya, karena semua merasa bisa, tapi tidqk mendalam, sedangkan yang tidak dapat rangking terlanjur minder untuk menggali bakatnya.

Di Communnity Based Education, yang dibangun bukanlah semangat kompetisi individual melainkan semangat supertisi (menggali kekuatan masing-masing) untuk bisa menjalin kekuatan komunal. Sehingga sebagai sebuah bangsa kita mampu bersaing secara global. Kita hadir sebagai bangsa yang bermartabat, punya harga diri karena kita bangga pada diri kita sendiri.

#onedayonepostfor99days
#day9
#talentsmapping

Posted by admin - -

COMMUNITY BASED EDUCATION #7

Project  Based Learning

Saat mendapatkan undangan  dari Trans TV untuk membawa anak-anak siaran live Trio Lestari show, hanya Elan dan Enes yg bisa saya ajak. Karena Ara sedang memulai debut usaha pertamanya di daerah jogja dan bali.

Di sana saya ditanya oleh Glenn Fredly (penyanyi) sebagai salah satu host acara tersebut tentang kurikulum yang kami pakai dalam mendidik anak-anak di rumah serta bagaimana cara mereka belajar.

Saya bilang "semua anak unik", jadi kesalahan fatal pendidikan kita adalah "menyeragamkan" semua anak dalam proses belajarnya.
"Customized Curriculum" sebenarnya yang paling tepat digunakan dalam mendidik anak-anak. Kurikulum belajar yang menyesuaikan dengan masing-masing "kekuatan anak". Sehingga keluargalah sebagai institusi pertama yang sangat mungkin menjalankannya.

Bagaimana dengan sekolah? kalau ada pasti mahal, karena diperlukan tenaga pendidik yang banyak dan dengan keahlian beragam.

Tapi dengan "Community Based Education" semuanya jadi mungkin. Anak-anak akan belajar memetakan "kekuatan dirinya" terlebih dahulu kemudian berkolaborasi dengan anak-anak yang "berbeda kekuatan" dengan dirinya untuk membuat sebuah project bersama. Inilah yang disebut sebagai belajar berbasis pada project (Project Based Learning)

Dalam mendidik Enes Kusuma, Ara Kusuma dan Elan Jm kami menerapkan project based learning ini sejak mereka memasuki pra aqil baligh akhir (sekitar usia 10 th ke atas). Enes dengan SEMI (Save the Earth More Intensive), Ara dengan Moo's Projectnya. Dua project ini yang mengantarkan mereka berdua terpilih sebagai Ycm Ashoka (Young Changemaker) pada tahun 2008 (unt ara di usia 11 th saat itu) dan Young Changemaker Ashoka 2009 (unt enes, di usia 13 th saat itu),  kemudian Elan dengan Robocycle dan Sobike project yang mengantarkannya ke Jepang menjadi speaker termuda di @ICDS( international Conference Design for Sustainability) 2015 Japan, tepat di saat usianya 12 th.

Project Based Learning memungkinkan anak-anak belajar pada kehidupan real, belajar berorganisasi, belajar caranya belajar, belajar mencari sumber belajar dan  bahkan belajar gagal.

Project Based Learning juga memungkinkan anak-anak untuk memahami kebutuhan subject materi yang harus dia dapatkan untuk menunjang keberhasilan projectnya. Bukan dibalik seperti kebanyakan sekolah saat ini. Anak-anak dijejali dengan berbagai macam pelajaran, telan saja, tidak peduli hal tsb menjadi kebutuhan dirinya atau tidak.

Kalau anda sanggup maka segera kerjakan sendiri dalam keluarga kecil anda tanpa harus menunggu orang lain. Kalau tidak sanggup maka kita harus berkolaborasi antar keluarga dalam "Community Based Learning" untuk menjalankan project secara bersama.

There is NO Try, DO or DO Not

#onedayonepostfor99days
#day7
#triolestarishow
#picturebyreza