Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

Resume Materi Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #2
Senin, 31 Januari 2017
Fasilitator : Mba Sukeng dan Mba Yani
Ketua kelas : Anita Cicilia
Koordinator mingguan : Miradita Savitri W.
1. 📚 Materi 📚
MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA
https://youtu.be/hmLVcXK658Y
Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #3? Pekan ini kita akan belajar bersama
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?
🍀APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;
Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --;
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang :
a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.
🍀APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.
🍀MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.
🍀VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.
🍀BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
🍀APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?
“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”
Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka.
Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb :
BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?
BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga
BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan
Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb:
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto
Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
📚SUMBER BACAAN:
Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015
Sesi Tanya Jawab :
1⃣ 🙋 Bertha-Salatiga
Apakah untuk menjadi ibu profesional kita harus dirumah (bekerja dirumah)? Apakah ketika kerja diluar masih bisa menjadi ibu profesional?
1⃣ mba Berta, di Ibu Profesional semua ibu adalah ibu bekerja, yaitu ibu yg bekerja di ranah publik dan
ibu yg memilih bekerja di ranah domestik, dua-duanya harus dikerjakan dg sungguh2.
Karena Allah tidak pernah pilih kasih dalam menitipkan anak-anak di rahim perempuan, semua perempuan berhak mendapatkan amanah tsb baik yg bekerja di ranah publik maupun domestik.
Sehingga Allah sudah menempatkan masing-masing ujian dalam mendidik anak sesuai dengan kemampuannya.
Maka belajar dengan sungguh-sungguh, agar kita bisa menjadi orang yg dipercaya di mata Allah dalam mengemban amanahNya.
2⃣🙋 Dita-Semarang
Menjadi ibu profesional ketika kita dihadapkan pada tugas dan tanggungjawab kita sebagai ibu serta komitmen kita diluar sebagai ibu pekerja/aktifitas lain kita, mana yang harus didahulukan. Semisal, saya adalah ibu seorang putri 11 bulan yang sedang aktif. Dan saya sudah berkomitmen menjadi koordinator mingguan di program matrikulasi ini yang mengharuskan saya online pada jam-jam tertentu. Bagaimana saya harus memberikan prioritas saya ketika itu terjadi pada saat yang bersamaan antara tugas dan tanggungjawab saya sebagai istri & ibu serta komitmen saya sebagai korming di program matrikulasi? Bagaimana saya harus menentukan skala prioritasnya
2⃣. mba Dita, Prioritas kita yang utama tetap keluarga.
Jika tanggungjawab kita di luar itu menganggu tugas kita di rumah maka change your strategy
Kita komunikasikan dengan keluarga tentang kegiatan kita, lalu minta ijin ke anak dan suami kalau ada waktu2 tertentu kita harus ada kelas dan harus online.
Jika suami dan anak butuh perhatian, kita prioritaskan mereka dan
kita komunikasikan dengan fasil atau ketua kelas jika kita berhalangan😉
3⃣🙋 Fatimah-Temanggung
- Setelah melihat video bu septi tentang fitrah anak, saya merasa banyak tertinggal mengenai ilmu pengasuhan anak. Bagaimana caranya untuk mengejar ketertinggalan saya tentang ilmu mendidik anak sesuai dengan fitrah anak?
- Untuk memulai belajar menjadi ibu profesional apa langkah pertama yang harus saya lakukan?
3⃣bu fatimah
Tidak ada kata terlambat untuk belajar
Aku mulai mengenal iip itu anakku sudah 6 tahun
Aku mulai tahu tentang fitrah anak itu nadia sudah berusia 10 tahun
Yang aku lakukan yaitu dengan mulai belajar tentang hal itu dengan membuka hati kita dan mengosongkan gelas kita supaya kita lebih cepat menyerap ilmunya dan mempraktekkannya
Jika ada tahapan yang terlewat maka kita harus mulai belajar bersama dengan anak kita.
Langkah pertama menjadi ibu profesional itu ikut dulu matrikulasi iip sampai lulus ya😁😁
Nanti insyaAllah akan terlihat jalannya
4⃣🙋 alif kiky - jepara
- Saya mau menanyakan, bagaimana cara kita meningkatkan kualitas diri dan keluarga sebelum kita terjun ke masyarakat?
- Apakah lingkungan sangat berpengaruh dalam kita mendidik anak? Jikalau lingkungan mempunyai andil yg besar, bagaimana cara kita meminimalisir faktor lingkungan agar diri kita semakin berkualitas?
4⃣mba alif,
▶ pelajari dan kuatkan dulu pondasi kita pada ilmu seputar bunda sayang dan bunda cekatan.
jika kedua ilmu itu sudah kuat pijakkannya maka kita siap terjun ke masyarakat
▶ Perkuat bonding antara anak dan orang tua sehingga kita bisa menjadi tempat curhat pertama dan ternyaman bagi anak.
jadi ketika anak2 menemukan hal2 yang positif dan negatif, mereka tidak sungkan untuk bercerita. Kita pun dapat memberi masukan mana yang baik dan mana yang buruk.
5⃣🙋 Laila Maknunah - Jepara
Materi yg sgt bagus. Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, dan Bunda Shaleha adl figur Ibu Idaman, Ibu Profesional. Menuju hal itu adl PR besar. Ada bbrp pertanyaan
1) Terkait Bunda Sayang. Dlm mendidik anak, Pola asuh adl yg utama. Pola asuh ideal itu spt apa? Dlm keadaan jenuh dan lelah dg tugas rumah dan pengasuhan anak, bagaimana manajemen emosi kita agar bisa tetap 'calm'? Karna terkadang marah itu muncul ketika lelah
2) Terkait Bunda Cekatan, sy sangat membutuhkan saran ttg Time Management. Karna hidup dg Balita, mengatur waktu masih susah bagi saya. Terkendala Jam tidurnya yg kdg berubah2, pdhl jam tidurnya adalah jam kerja domestic kita
Terkait semua materi Ibu Profesial Kebanggan Keluarga. Adakah referensi buku2 yg mungkin bisa saya baca2 utk menuju 4 Kriteria diatas (Bunda Sayang, Bunda Cekatan, Bunda Produktif, Bunda Shaleha) ?
5⃣mba laila
1. Marah yang muncul itu adalah manusiawi, lumrah.
Kuncinya adalah dengan "switch". Kita harus cepat2 men"switch" keadaan emosi kita.
Ada banyak cara tergantung dengan individu masing2, bisa dengan beristighfar, berwudlu, sholat atau
kalo aku dengan cara minta waktu "time off" sebentar untuk cuci muka dan mengatur hati.jika marahnya agak parah aku tambahi dengan jalan kaki cari angin😁😁
2.jika jam tidur berubah2, kita pilah2 pekerjaan kita,kita bikin list pekerjaan hari itu berdasarkan tingkat urgentsinya
Jika anak kita tidur maka kita kerjakan dulu list paling atas
Jika kitamasih tetap kerepotan dan tidak bisa kita handle sendiri maka kita pilah2 lagi mana pekerjaan yang bisa kita delegasikan, misal cucilaundry
Iip sudah menerbitkan 4 buku penunjang iip yang ditulis oleh member iip sendiri yang sudah mempraktekkan ilmu2 di iip
Ada buku
🔹bunda sayang,
🔹bunda cekatan,
🔹bunda produktif
🔹hei ini aku ibu profesional
6⃣🙋 Rossy-Salatiga
Saya mau bertanya :
1. Apa saja sih ilmu-ilmu yang harus dikuasai oleh ibu dalam mengurus rumah tangga? (Hal ini tekait dengan pertanyaan NHW#1 No.1 pekan lalu).
Misal, seorang ibu bisa pada "cara membuat permainan edukatif untuk anak" tapi dia tidak bisa memasak dan tidak suka bersih2 rumah, bagaimana menyikapi hal tersebut? Padahal seorang ibu seharusnya bisa semua hal di ranah domestik.
2. Melihat kondisi di atas, seharusnya seorang ibu harus melatih 1 hal yg akhirnya menjadi ahli atau bisa semuanya tp tidak ada yg ahli?
Jujur, terkadang saya bingung menempatkan prioritas.
6⃣ Mba Rossy,
1. di IIP ada 4 tahapan yang bisa dipelajari dan dipraktekkan:
a. Bunda sayang
(ilmu mendidik anak)
b. Bunda cekatan
(ilmu memanage keluarga)
c. Bunda produktif
(ilmu tentang bagaimana kita berperan sesuai passion dan bakat masing2)
d. Bunda shalehah (tahapan kita sudah mulai berbagi dan bermanfaat bagi masyarakat)
🔺Jika sudah mempunyai anak maka tahapan yang disarankan adalah *a-b-c-d*
🔺Jika belum ada anak atau single maka tahapannya adalah
*b-a-c-d*
Ibu bukan wonder women yang harus bisa semua hal, Kita pilah mana pekerjaan yang bisa kita handle sendiri dan pekerjaan yang bisa di delegasikan (jika kita sedang kerepotan)
2. fokuslah di satu bidang ilmu, sebisa mungkin libatkan anak2 dalam kegiatan kita.
Prioritaskan anak dan pasangan di atas kegiatan kita yang lain.
7⃣🙋 Dwi hastuti budi winarsih -
Tegal
Terkait dengan materi bunda profesional,
Apa yang harus dilakukan seandainya pada waktu yang bersamaan kita membutuhkan peran kita sebagai bunda sayang bunda cekatan bunda produktif n bunda shalehah?? Dan apa alasannya??
Misalnya pada kondisi :
Saat anak kita tertidur , kita menyiapkan makanan dengan memasak, karena dirumah sambil buka toko tiba- tiba ada pembeli datang dan terdengar suara tangisan anak kita yang terbangun, serta waktu sudah menunjukan batas akhir untuk sholat dhuhur (dirumah hanya ada kita dan 2 anak kita yg masih kecil-kecil, karyawan toko tidak berangkat dan suami belum pulang kerja).
7⃣ mba Dwi, dari kasus diatas berarti ada yang salah dengan managemant waktunya.
yuk mari diperbaiki😉
jika urutannya adalah taat pada Allah & Rasul lalu taat pada suami berarti apa yang wajib dikerjakan lebih dulu?
tetapkan managemant waktu dan keraslah pada diri kita untuk menaatinya.
8⃣🙋 Anyta - Semarang
Saya ibu rumah tangga yang sehari2 full dirumah mengurus anak dan rumah yang pasti sering mengalami suntuk, bosen, jenuh dengan rutinitas yang berulang dan sama setiap hari.
Untuk menjaga kewarasan jiwa raga 😆 akhirnya saya menerapkan sistem reward buat diri saya sendiri jadi klo kerjaan rumah hari ini beres saya bisa menikmati pleasure time entah mau saya pake apa waktunya, biasanya sih nonton drakor hihi. Sesuai kesepakatan dengan suami, ketika saya menikmati pleasure time itu saya memberikan waktu pengasuhan anak2 ke suami, apakah bisa dibenarkan cara seperti itu dan apakah saya masih termasuk ibu profesional?
8⃣ mba anyta
Sebenarnya sah2 saja kita memiliki "me time" apalagi itu atas persetujuan suami dan anak2
Usul saja
Jika nonton drakornya malam ketika anak2 tidur bagaimana?
Nonton bareng suami jika suami juga suka
Karena ditakutkan ada habit yang kurang pas dan ga sengaja dilihat oleh anak2
Ini yang aku lakukan ketika ada drakor yang pengen aku lihat😁😁😁
9⃣🙋 Ani -Salatiga
Pertanyaan untuk sesion 2 :
Dalam sesion 1 kita diarahkan untuk memilih 1 bidang ilmu kehidupan yg bsa kita tekuni, sedangkan dalam sesion 2 klo mau jd ibu profesional kita hrs multi talent...bagaimana kesesuaian antara keduanya?
9⃣ Mba Ani, matrikulasi ini ada 8 Materi yang dibuka sesi#1 dengan materi Adab menuntut Ilmu.
Dengan tujuan supaya kita dapat mengosongkan gelas untuk menerima materi yang akan diberikan pada kelas matrikulasi ini.
pada sesi#2, kita mulai masuk pada kurikulum ibu profesional, yaitu "Menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga."
bidang ilmu yang ditekuni ini akan ada keterkaitan pada sesi selanjutnya yaitu menemukan misi hidup.
sabar ya mba..
stay tune dan semangat untuk mengikuti materi selanjutnya.
🔟🙋 Dwiek-salatiga
Saya ada sedikit pertanyaan tentang kuliah kita dengan tema menjadi ibu profesional kebanggan keluarga. Yang mau saya tanyakan disini adalah, apakah seorang ibu yg tdk bisa mandiri secara finansial karena tuntutan suami bisa disebut dengan ibu profesional?
🔟. Mba Dwiek, lihat jawaban kami pada nomer 1⃣
Jika memang suami ridho istri bekerja diranah domestik, maka ikuti kata suami dan bersungguh sungguhlah.
Menjadi profesional itu bukan berarti kita mandiri secara finansial
Tetapi lebih kepada kita bersungguh2 dalam mengerjakan tugas2 kita sebagai ibu
Kemuliaan itu yang harus dicari, rejeki will follow
1⃣1⃣🙋 Nenny-Semarang
Mengajukan pertanyaan terkait pada misi komunitas IP "ibu mjd guru utama dan pertama bagi anaknya". Apakah jika anak lebih nyaman belajar bersama ibu di rumah dibanding bersama guru di sekolah itu bisa dikatakan bahwa itu sbg langkah awal ibu mampu mjd guru utama bagi anaknya?
1⃣1⃣ Selamat ya mba nenny jika putranya lebih nyaman belajar dengan bundanya
Karena itu suatu tantangan sebagian besar orang tua.
bagi yang beragama islam ada hadist yang berbunyi
Al-ummu madrasatul ula, sejatinya ibu adalah sekolah pertama bagi anak2nya.
jika kita tidak bisa mengajarkan, maka kita bisa bekerjasama dengan pihak lain.
contoh:
Ketika baca Al Qur'an dari sisi maghrojul huruf saya kurang menguasai,
maka saya mencarikan guru ngaji bagi anak2 saya.
Walaupun dia belajar bersama orang lain, tetap tanggung jawab utama ada di tangan kita sebagai orang tua nya
1⃣2⃣🙋 arkhim-semarang
Saya mau tanya untuk calon ibu yg belum menikah seperti saya, apa indikator keberhasilan kami selama belajar di IIP dengan materi yg telah kami terima setiap minggunya, khususnya untuk materi minggu ini mengenai ibu profesional yg menjadi kebanggaan keluarga ?
1⃣2⃣ mba Arkhim,
Untuk yang masih single, tahapan yang disarankan yaitu
*bunda cekatan- bunda produktif- bunda shalehah- bunda sayang*
Ketika sudah menikah langsung aja switch ke bunda sayang di manapun tahapannya.
1⃣3⃣🙋 Nura-wonosobo
1. Pada poin " berapa banyak ilmu parenting yang kita peljari dalam setahun?" saya merasa sangat minim sekali baik dalam buku, atau e-book,komunitas dll, ,sekiranya mbk2 yani dan mbk sukeng dan bunda2 hebat disini dapat memberi solusi?
2.apa perbedaan kasir dan manajer?
3.Di IIP pakar ahlinya selain Bu Peni dan Pak Dodik siapa lagi ya?
1⃣3⃣ mba Nura,
1. Intinya bukan seberapa banyak yang kita pelajari atau kita tahu tapi lebih utama adalah tahu sedikit lalu praktekkan
Tambah ilmu sedikit langsung praktekkan
2. Kalo kita perhatikan, pekerjaan Kasir di mini market itu apa saja?
sama gak dengan Manajer keuangan di toko itu?
lebih berat mana jobdesk nya😉
3. IIP terbuka dengan semua ahli parenting yang sejalan dengan visi misi kami.
seperti Abah Rama, yang ahli di bidang Tallent mapping, dan Ust. Harry Santosa dengan Family Based Education (FBE)nya
Saat ini TIM inti di IIP ada bu Septi sebagai ketua umum dan pak Dodik sebagai pembina.
1⃣4⃣🙋Novi yani s- salatiga
Bagaimana tips untuk menjadi ibu profesional dalam mendidik anak. Karena selain bekerja mmg harus dituntut mendidik anak. Namun kadang perasaan capai dari pulang kerja, dan suami sudah memasrahkan mendidiknya ke saya, peran suami kurang, hal ini kadang terluap emosi dalam mendidik anak. Bagaimana mengatasinya ya? Maaf sedikit curhat😁
1⃣4⃣mba Novi, ketika pulang dari tempat kerja langsung "switch" agar hilang(sementara) rasa capai dan emosinya
Cara switch bisa lihat di jawaban 5⃣.
Jangan lupa untuk affirmasi diri sendiri dan tersenyum😊
Karena penampilan terbaik, waktu terbaik serta tenaga terbaik kita itu *hak*nya anak2 dan pasangan
Untuk kurangnya peran suami, mungkin bisa diatasi dengan sering kita ajak ngobrol tentang anak2, visi misi keluarga atau bercerita tentang kegiatan matrikulasi yang sedang mbak jalani sekarang.
1⃣5⃣🙋 Suyati-salatiga
Assalamu'alaikum, mbak maaf mau tanya:
Dalam materi be aku profesional mother yang disampaikan bu septi, inti yang saya tangkap adalah menjadi seorang ibu yang handal (berilmu, mandiri secara finansial dll) tanpa harus meninggalkan anak. Bagaimana jika seorang ibu itu bekerja,
1. Apakah dia masih bisa dikatakan seorang ibu yang profesional?
2. Bagaimana caranya seorang ibu yang bekerja tetap bisa menjadi seorang ibu yang profesional untuk anak-anaknya?
Terima kasih
1⃣5⃣. Mba Suyati,
1. Bisa melihat jawaban kami pada nomer 1⃣
2. Karena kami bekerja diranah domestik, maka kami akan berikan testimoni atau sharing tentang bagaimana seorang ibu profesional yang bekerja pada ranah publik.👇
testimoni dari fasilitator matrikulasi yang memilih bekerja di ranah publik
Jawaban Nia Nio-Depok:
Sedih itu sangat manusiawi dan wajar. Namun kemudian kita harus mengevaluasi, apakah niat dan misi kita bekerja di ranah publik? Seurgent apa bagi keluarga kita. Jawaban akan terpulang pada kondisi keluarga kita sendiri. Jika bekerja diluar merupakan ikhtiar dalam menjemput rizki bagi keluarga dan sifatnya sangat urgent maka bungkus keberangkatan kita bekerja dengan niat mencari rezeki mulia sekaligus meningkatkan jam terbang misi di ranah publik. InsyaAllah kesedihan kita terarah menjadi lebih produktif dan doakan anak anak kita selalu dalam penjagaan Allah ketika kita tidak bersama mereka.
Satu hari 24 jam, bekerja di ranah publik 8-9 jam kerja maka pos waktu berikutnya adalah mengejar ketertinggalan waktu kualitas bersama anak. Pulang kerja harus diniatkan untuk mengisi energi baru membersamai anak anak sambut kegirangannya dengan senyum lebar dan pelukan sehangat mentari, obrolan seharian, dongeng dsb. Tentunya jika ibu butuh waktu untuk menyiapkan diri (mandi, makan) maka mintalah waktu pada anak anak untuk itu, kemudian kembali kepada mereka.
Dalam jelang tidurnya saat kondisi RASA maka bisikkan kalimat positif bahwa bunda mengajak anak anak untuk ikhlas dan berdoa untuk bunda supaya kualitas kerja bunda baik dan efisien sehingga bisa tepat waktu pulang, berikan penguatan kita akan bercengkrama lagi selepas bunda di rumah dan saat weekend adalah saat saat yang amat sangat dinanti. Paginya katakan kepadanya, Nak bersama Opung ya, semangat ya nak, maem yang baik main yang asik jangan lupa istirahat dll nabti sore kita jumpa lagi... dengan lembut dan yakin ..Sehingga bila memungkinkan besok2 jika sudah terbiasa anak anak akan mengantarkan bunda dengan salim hangat, senyuman dab lambaian tangan, bunda hati hati ya, semangat kerjanya, semoga sukses ya Bunda
Terapkan walau anak masih balita dan belum bisa memberikan feedback melalui kalimat. Karena gesturenya dan binar matanya nanti yang akan berbicara.
1⃣6⃣🙋 yanti- jepara
Bagaimana mensiasati ketimpangan pada ibu yg bekerja dari pagi hingga sore dan pulang dengan mental dan fisik yang sudah loyo ditambah lagi dengan pekerjaan rumah yg menumpuk belum lagi jika ada sikecil yang masih "trouble maker" sementara ibu juga butuh me time tapi harus berebut waktu dengan memperhatikan sikecil dan tugas negara dirumah
1⃣6⃣ Mbak Yanti bisa lihat jawaban kami pada nomer 1⃣ dan 1⃣5⃣, serta testimoni dari mba Nia Nio.
Sabar ya mbak, karena Ibu yang bekerja pada ranah publik harus mempunyai tenaga ekstra untuk menjalankan perannya.
Buat manajemen waktu yang mba rasa bisa mba lakukan, dan keraslah pada diri sendiri untuk mematuhi itu.
Delegasikan pekerjaan yang tidak terhandle pada orang lain.
1⃣7⃣🙋 indah- kendal
Aktifitas/tips apa agar menjadikan anak suka belajar dn ketagihan belajar.bukan hanya sekedar bisa belajar?
1⃣7⃣ Mbak Indah,
1. Jadikan proses belajar itu menyenangkan dgn cara diintegrasikan dgn kehidupan sehari2.
2. Perhatikan bidang minatnya
2. Sesuaikan dgn gaya belajar anak
3. Ingat slogan "Don't teach me, i love to learn"
Anak2 akan senang belajar jika ia diberi kesempatan utk salah, melakukan sesuatu dgn caranya & menemukan sesuatu sendiri.
Karena anak2 itu pembelajar sejati, kita hanya perlu mendampingi mereka
4. Asahlah kemampuan bertanya dengan memakai 5W+1H tanpa terlihat menggurui
Pertanyaan diskusi bebas
1⃣8⃣🙋🙋 Nur Aini- Pekalongan
Apakah kita harus bertanya dengan anak dan suami, kalo kita itu sudah termasuk ibu profesional, bagaimana cara menilainya
mengenai pertanyaan mba nur aini nanti bisa cek ke NHW#2, akan ada indikator2 yang harus ditanyakan ke anak2 dan pasangan
jadi bisa langsung praktek
1⃣9⃣🙋🙋 Dewi - Demak
Mba bagaimana mempraktekan don't teach me i love to learn pada anak..saat anak tidak mau diajari berarti kita tidak boleh menggurui?bagaimana memulai mengajarkan huruf hijaiyah pada anak?apakah menggunakan jam mengaji setiap sore itu bisa diterapkan untuk anak usia 3th?
untuk anak usia 3 tahun bisa distimulasi lewat lagu lagu mba dewi.
Karena diusia tersebut anak senang bergerak dan menunjukkannya dihadapan orang tuanya.
Di asah lagi ketrampilan kita dalam bertanya
Gunakan 5W dan 1H
Diubah kalimat tanya nya akan berbeda responsnya
Kadang kita harus bermain peran sebagai orang yang belum tau
2⃣0⃣🙋Bu mbak mau tanya, pada tahap bunda cekatan pada saat masih single contoh konkritnya gimana ? Dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi
Dalam bunda cekatan tidak hanya menata rumah tema yang diajarkan.
ada beberapa tema menarik lain yang diajarkan
seperti
🔺 public speaking
🔺 personal grooming
🔺 Table manner
🔺manajemen waktu
🔺mind mapping dan masih ada beberapa tema yang lain.
tetap stay tune diprogram ini ya mba, supaya tahu semua😉
2⃣1⃣🙋Ada yg pernah mengalami merasa minder menjadi ibu rumah tangga padahal kita sarjana? Serius.. Sy kok masih kepikiran pengen kerja di ranah publik (kantoran), meski suami sangat mendukung kalau sy jd mompreneur. Krn pernah ada ibu2 teman kantor suami yg nyeplos "lho eman2 le kuliah to mbak nek ora nggo kerjo". Trus sy kudu jwb apa gtu? #sisan curhat 😬
ini aku banget "dulunya"
sempat minder
tapi selalu teringat pesan bu septi bahwa keluargamu itu adalah suatu perusahaan, suami sebagai CEO nya dan kita sebagai manager nya. kerjakan hal itu dengan kesungguhan
lakukan dengan profesional sebagai mana ketika kita bekerja
mulai dengan berpakaian rapi seperti orang kerja kantoran dari jam 7-19(program 7 to 7)
di antara waktu itu kita belajar dan bekerja dengan kesungguhan yang sama ketika kita bekerja
2📚NICE HOME WORK #2📚
Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat
📝“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”📝
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu
Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.
Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri sendiri.
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu:
- SPECIFIK (unik/detil)
- MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- TIMEBOND ( Berikan batas waktu)