Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

Seri Kulwap Ibu Profesional Bogor #2

Selasa, 9 Juni 2015
�� Tema : Serba-serbi Home Education & Home Schooling ��

Nara sumber : mbak Bairanti ipb1

��Petugas kulwap :
Admin : Desy nur
Host : Lia Raditya
Co-host : Kunindya

Edifikasi nara sumber
■Biodata Singkat :
Nama : Bairanti Asriandhini Marwan (Suami : Herry Nugraha)
Usia    : 33 thn
Pendidikan terakhir : IPB jurusan Statistika (S1)
Aktivitas : IRT, membina 4 kelompok tarbiyah, pembina komunitas#anth Kota Bogor.

■Anak :
1. Anak pertama usia 13thn, sekarang bersekolah di AlTaqwa college (ketika SD melaksanakan HS)
2. Anak kedua usia 10 thn - HS
3. Anak ketiga usia 6.5 thn-HS
4. Anak keempat 2.4thn -HS

��Prolog materi :
■Home Education (Pendidikan Berbasis Rumah)

Rumah adalah madrasah pertama anak-anak, dari rumah mereka sejatinya mengetahui hal hal mendasar tentang kehidupan,  tentang mengenal Tuhannya, mengenal dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui apa pedoman hidup dan siapa yang harus dijadikan keteladanan.
Sampai anak-anak memasuki taklif (baligh) maka orangtua lah yang berkewajiban membuat Garis Besar Kurikulum Pendidikan Anak2nya agar hal hal mendasar yg tersebut diatas bisa dipenuhi.

Garis Besar Kurikulum tsb bertujuan untuk menjaga kesucian fitroh anak. Karena anak-anak kita, Allah titipkan, sekali lagi Allah titipkan, dalam keadaan fitroh, dan tugas utama orangtua adalah menjaga fitroh anak sehingga di masa ketika amal perbuatan mereka sudah diperhitungkan oleh Allah, mereka sudah siap menunaikan misi suci hidupnya yaitu mjd hamba Allah & menjadi khalifah (peran kepemimpinan) di bumi.

Untuk kurikulum keluarga kami, tentu saja sangat jauh dari sempurna. Kami masih terus belajar, merevisi di sana sini, menghadapi berbagai permasalahan, tantangan, semangat yang turun naik dan hal hal yg bs melemahkan penunaian misi penjagaan keluarga dr api neraka. Namun jika kami mengingat kembali tujuan akhir hidup manusia maka selalu kami berharap, agar ikhtiar ini (Home education) dicatat Allah sebagai usaha menjaga diri dan keluarga dari api neraka (tugas keluarga muslim-lihat surat At-Tahrim)
■ Pelaksaan Kurikulum Pendidikan Berbasis Keluarga ■Tentu saja di tataran teknis, variasi pelaksanaan Kurikulum Keluarga bisa dilaksanakan secara beragam. Bisa Homeschooling, bersekolah, pesantren, mengikuti les, magang, dll. Asalkan kesemua teknis pelaksanaan kurikulum itu seiring dengan visi misi kurikulum pendidikan keluarga kita. Jika tidak seiring, untuk apa kita memilihnya ? Tinggalkan segera karena akan berpotensi merusak fitroh anak.

■Beberapa prinsip menyusun kurikulum pendidikan Keluarga *berdasarkan pengalaman*
1. Menjaga fitroh suci anak (fitroh keimanan, fitroh belajar, fitroh bakat, fitroh perkembangan-termasuk jenis kelamin) --- lebih lengkapnya bisa mengikuti berbagai kajian Pa Harry Santosa ttg pendidikan berbasis fitroh.
2. Diusia 0-5 tahun, membangun jiwa harus diutamakan diutamakan daripada membangun akal dan fisik. Di tahun tahun setelahnya, tentu saja porsi membangun jiwa harus tetap besar.
3. Di keluarga kami teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan klrg :
- Pembangunan jiwa (secara reguler) dihandle penuh oleh orangtua
- Kompetensi Dasar dihandle oleh orangtua, seperti : mengenal Allah, Mengenal Qur'an, mengenal Rasul, rukun iman, rukun islam,  mengenal diri sendiri, kemampuan baca Qur'an, menghapal Qur'an juz 30 dan 29, bacaan & gerakan thoharoh & sholat, mencari inspirasi dari AlQur'an, calistung, menganalisis realita dr sudut pandang agama,  dsb.

Mengapa kami bersemangat untuk menghandle ? Karena Allah menilai proses yg dilakukan orangtua bukan hasil, karena pahala2 amal tersebut sungguh disayangkan jika diambil oleh pihak lain (misal sekolah atau guru ngaji ��)

■Variasi teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan keluarga kami :
- mengikuti bimbel/les yg sesuai dengan visi misi keluarga.
- mengikuti kegiatan madrasah sore (semodel TPA) *status baru akan dimulai pertengahan april ini
- mengikuti kegiatan outbond  (bermitra dg salah satu sekolah alam)
- memiliki perpustakaan di rumah
- semua anggota keluarga diatas 9 thn mengikuti  tarbiyah rutin untuk membangun pribadi yang siap beramal jama'i dan memberi kontribusi untuk umat.

Demikian sharingnya, semoga bermanfaat.

❓Tanya - jawab ✅

1⃣Mengenai HS bolehkan minta contoh jadwal kegiatan harian anak2 HS ?

Apa HS harus mengacu pada kurikulum diknas? Mengingat anak2 hs nanti juga harus mengikuti ujian persamaan.

Untuk anak dibawah usia 10 tahun materi apa yg utama dikenalkan? Ada yg mengatakan yg penting aqidah, matematika dan sains apa benar hanya 3 ilmu itu saja bagaimana dg sejarah dan ilmu sosial lain apa perlu diajarkan atau belum?
~Ummu Gaza~

baik bismillah
1⃣ utk contoh kegiatan aktivitas anak kebetulan sekarang lagi tahap revisi krn ada bbrapa perubahan jadwal.
tp utk sekedar gambaran,
- ba'da shubuh : zikir ba'da sholat & berkisah
- 6-7 : piket
- 8-10 : Talaqqi, Hapalan, Tadabbur
- 10-11 : Library / Pelajaran pilihan
- 11-12 : Qoilulah & shalat zhuhur
- 12-15 Free
- 15-18 : Madrasah sore
kisarannya begitu tp tiap hari mmg berbeda

apakah HS harus mengacu pada kurikulum diknas ? Tidak harus Pilihan tersebut tergantung orangtua masing2 ��
  Berbagai materi bisa diberikan sesuai dengan usianya, karena akan bertumbuh kembang. karena saya seorang muslim, maka subjek pelajaran apapun sebisa mungkin dicari kaitannya dan bersumber pada AlQur'an.

misal utk aqidah, di setiap usia anak pasti tetap membutuhkan.caranya saja yg berbeda utk tiap usia. bahkan ketika kita sudah orangtua pun aqidah ttp harus dipelajari dan dijaga ��

2⃣Yg ingin saya tnyakan apa benefit HS dbanding sekolah biasa? Apa tujuan orang tua meng-HS kan anak²nya? Scra biaya saya dengar bukankah lebih mahal. Apakah HS hnya utk org berekonomi atas?
Terima kasih..Mb Icha

2⃣Mbak Icha ��
HS adalah pilihan, yg mau mengambil jalur tersebut silahkan, yg tdk pun tdk mengapa.
Tapi kalau meletakan prinsip2  pendidikan keluarga kita itu merupakan suatu kewajiban yg sdh Allah berikan. Dalam AlQur'an tercantum dlm surat At-Tahrim.

Utk saya pribadi, keuntungan memilih HS adalah menpermudah pilihan2 pendidikan anak2 yg sesuai dengan prinsip2 pendidikan keluarga saya.

kalau mahal murah saya pikir relatif ya ��

siapapun boleh memilih HS jika siap melaksanakan konsekuensinya (seperti halnua yg memilih sekolah pun pasti harus siap dengan konsekuensi bersekolah)
jadi tdk hanya utk kalangan ekonomi atas saja

3⃣Beberapa wktu lalu di IPB 2 ada diskusi santai dgn para praktisi HS. Sempat dibicarakan jga perbedaan HE dgn HS. Sy menangkap istilah Home Education ini merujuk pda pilihan kelg. Ketika anak ttp bersekolah di lembaga (sekolah) pd umumnya, namun orgtua jga mengambil tgjwb penuh utk mengisi kekosongan dri sekolah misal dlm Hal penguatan akhlak & akidah dmna orgtua yg menjamin terselenggranya pndidikan ini bahkan mungkin scra terstruktur. Benarkah demikian pengrtian HE? Bisa dijelaskan bedanya mbak dg HS lbh lanjut?

3⃣ kalau dr definisinya Home Education (HE) *yg saya fahami* sebuah istilah yg mengacu pada tanggungjawab setiap keluarga dalam pendidikan anak2 & keluarganya. Kalau yg beragama islam sudah jelas bahwa tujuan akhirnya adalah "menjaga diri n keluarga dr api neraka" , "berkumpul di surganya" "melaksankan pe4an sbg hamba n khalifatul fil ardh"

utk teknis pelaksanaan pendidika  keluarga tsb, para orangtua bisa memgambil jalur bersekolah formal, mgkn juga les, juga pendidikan di rumah, atau mgkn juga HS.

* pendidikan itu sendiri  mencakup : pendidikan ruhiyah, pendidikan mental, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual (fikriyah), dan pendidikan fisik.

4⃣Sumber belajar apa saja yang digunakan anak² mba bairanti dalam mengajar ?
4⃣Buku, ensiklopedi, film, jalan jalan, kemping, masak, berkisah, nasyid, dll.

pada dasarnya, banyak sekali hal yg dijadikan sumber belajar. ✅

5⃣Mbak Bairanti, minta masukan mbak aktifitas apa ya yg bisa memancing anak menjadi pembelajar mandiri? Terutama aktifitas yg cocok utk anak usia 7-9 thn. (mia)

5⃣kalau yg saya terapkan :
- motivasi secara terus menerus ttg keutamaan ilmu, menuntut ilmu, adab menuntut ilmu, teladan dlm menuntut ilmu, termasuk kita pun memberi teladan semangat menuntut ilmu.
- utk teknis, bisa dilatih, misal utk aktivitas library. baca buku apapun yg mereka mau. setelah selesai baca kita berdiskusi tentang hal tersurat yg anak baca, mereka menceritakan kembali, bisa mereview dlm bentuk ringkasan, gambar dll, lalu kitapun berdiskusi ttg hal yg tersirat dr bacaan yg mereka pilih

kalau utk memancing, bisa dr aktivitas yg paling dia sukai. kita beri tantangan (projek) terhadap hal yg mereka sukai tersebut. didiskusikan juga tahapan2 utk menyelesaikan projek tersebut.

6⃣ Bgmana klo orgtua sebetulnya melihat pendidikan disekolah kuraaaang sekali hanya drilling/ hapalan sja tpi tidak memberikan pemahaman ttg isi pelajaran di sekolah apalgi utk mengajak anak brpikir kritis. Bgaimna kita sbg orgtua menyikapinya? Sdkn utk melakukan homeschool kita merasa tdk mampu? Terimakasih Ibu Bairanti utk jawabannya
(Bunda yg sdg belajar)

6⃣menurut saya, menjadi orangtua adalah peran besar yang bisa mendatangkan balasan yang besar pula dari Allah. Peran besar orgtua diantaranya adalah memberikan pendidikan (penddkn ruhiyah, mental, intelektual, sosial, dan fisik) yg benar n berkualitas pada anak2nya. baik pendidikan tsb diberikan langsung atau memfasilitasi. Smg Allah memberikan kemudahan utk kita semua.
Terus MENDEKAT pada Allah, mhn kemudahannya utk bisa mendidik anak,  selalu belajar, dan berikan hak-hak anak, krn dg demikian kita sdh menunaikan peran kita mjd orangtua tanggungjawab pendidikan bukan ditangan sekolah, tapi di tangan orangtua ✅

7⃣ Saya mau bertanya tentang HE.
Jika anak sudah sekolah formal,tapi kita menginginkan memperkaya dg HE,apakah kita harus sejalan/mengacu dengan kurikulum sekolah? Tahapannya sesuai yang diajarkan sekolah formalnya apa boleh melompat (lebih cepat tingkat bahasannya)? Misal disekolah masih Bab 1,dirumah diajarkan bab selanjutnya,atau HE itu hanya mengulang materi darI sekolah saja?
(wahyu)

7⃣Bunda, seperti yg disampaikan sebelumnya bahwa secara ringkas pendidikan anak-anak kita haruslah meliputi 1. pendidikan ruhiyah spiritual 2. pendidikan mental 3. pendidikan intelektual 4.pendidikan sosial 5.pendidikan fisik

jika di sekolah 5 pendidikan tsb sudah ditunaikan dengan berkualitas maka tentu saja di rumah ttp harus dikuatkan. tapi jika belum, maka tentu saja sudah menjadi tugas orangtua untk memberikan hak pendidikan tsb kpd anak-anaknya.
Bunda bisa melihat peran pendidikan sekolah putra/i Bunda di 5 sisi pendidikan tsb, jika ada yg kurang tentu harus dilengkapi. (yg Bunda contohkan ttg bab bahasan, itu bagian kecil saja dari pendidikan intelektual)✅

8⃣  Mbak Bai.. bagaimana manajemen tugas domestiknya karna waktu harus dibagi untuk HS ? Makasih mbak (Kunin)

8⃣Mbak Kunin, saya juga masih belajar terus menerus utk manajemen tugas domestik ��. Utk urusan beres-beres rumah, kami ada pembagian piket di rumah.

9⃣ Mbak sy menyimak kalau di kelg. Mbak sepertinya mmg menekankan anak anak smp usia sebelum aqil balik untuk HS dgn penekanan pda aspek akhlak, aqidah, intelektual dan fisik sesuai perkembangan usia anak. Nah pertanyaan sy apakah metode (narasi CM, unschooling, pendidikan berbasis Fitrah atw yg lainnya) yg mbak Bairanti gunakan dlm keseharian HS anak anak? Mengapa memilih metode tsb
Dan mengapa anak sulung mbak kembali lgi ke sekolah? Jazakillah khoir mbak untuk kesediaannya berbagi��

9⃣Amanah utk menghandle sendiri pendidikan anak-anak sebelum baligh adalah amanah dari suami. Sebagai istri tentu saya harus taat. Anak-anak pun taat. Jadi saya mengawali HS sebagai jalan yg dipilih HE kami di usia sebelum baligh adalah karena ketaatan pada suami. Alhamdulillah Allah Maha Memudahkan, tantangan pasti ada (namanya juga kehidupan ☺)

Untuk metode sebisa mungkin kami menggunakan metode yg paling dekat dengan agama saya yaitu islam. Dimana dlm pendidikan islam sangat memperhatikan faktor usia, jenis kelamin, dan kemampuan khusus anak (minat bakat).

mengapa anak sulung kemudian bersekolah ?
dalam HE kami, kami tidak anti lembaga sekolah. jika sekolah bisa membantu kami dalam memberikan peran2 pendidikan pada anak2 kami (sejalan visi misinya) maka kami tdk ragu utk bekerjasama dengan sekolah tersebut. Itulah yg terjadi ketika putri sulung saya ingin mencoba belajar di sekolah. maka setelah ditelaah sekolah putri kami sekarang cukup sejalan dengan peran pendidikan intelektual putri kami. Peran pendidikan lainnya tentu saja tetap kami handle ☺✅

�� Apa mba bairanti berencana memakai kurikulum cambridge, kalau tidak, apa alasannya? (Heryuni)

��Kurikulum cambridge jd salah satu kurikulum yg kami lirik utk pendiidkan intelektualitas ��. Disekolah anak saya yg sulung, kurikulum yg dipakai adalah camridge yg sdh ditakhrij (apa ya bahasa yg pas, direlevankan) dengan nilai keislaman.
Hasil ngobrol dengan guru di sekolah anak saya yg sulung, kurikulum cambridge jika tdk direlevankan dg nilai nilai islam (agama saya) yaa untuk Kami itu mengkhawatirkan juga, monggo dicek seperti apa curriculum Cambridge misalnya utk ilmu sosial bagian kehidupan remaja.
tapi sejauh ini camridge yg kami rencanakan utk anak ke-2,3,4 sifatnya hanya mengikuti standarisasi tes-nya saja. Yg baru dilakukan pun baru subject bahasa inggris. anak ke2 saya sempat ikut les english yg menggunakan kurikulum cambridge.✅

Demikian resume kulwapnya, semoga bermanfaat ����

Posted by admin - -

Seri Kulwap Ibu Profesional Bogor #2

Selasa, 9 Juni 2015
�� Tema : Serba-serbi Home Education & Home Schooling ��

Nara sumber : mbak Bairanti ipb1

��Petugas kulwap :
Admin : Desy nur
Host : Lia Raditya
Co-host : Kunindya

Edifikasi nara sumber
■Biodata Singkat :
Nama : Bairanti Asriandhini Marwan (Suami : Herry Nugraha)
Usia    : 33 thn
Pendidikan terakhir : IPB jurusan Statistika (S1)
Aktivitas : IRT, membina 4 kelompok tarbiyah, pembina komunitas#anth Kota Bogor.

■Anak :
1. Anak pertama usia 13thn, sekarang bersekolah di AlTaqwa college (ketika SD melaksanakan HS)
2. Anak kedua usia 10 thn - HS
3. Anak ketiga usia 6.5 thn-HS
4. Anak keempat 2.4thn -HS

��Prolog materi :
■Home Education (Pendidikan Berbasis Rumah)

Rumah adalah madrasah pertama anak-anak, dari rumah mereka sejatinya mengetahui hal hal mendasar tentang kehidupan,  tentang mengenal Tuhannya, mengenal dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui apa pedoman hidup dan siapa yang harus dijadikan keteladanan.
Sampai anak-anak memasuki taklif (baligh) maka orangtua lah yang berkewajiban membuat Garis Besar Kurikulum Pendidikan Anak2nya agar hal hal mendasar yg tersebut diatas bisa dipenuhi.

Garis Besar Kurikulum tsb bertujuan untuk menjaga kesucian fitroh anak. Karena anak-anak kita, Allah titipkan, sekali lagi Allah titipkan, dalam keadaan fitroh, dan tugas utama orangtua adalah menjaga fitroh anak sehingga di masa ketika amal perbuatan mereka sudah diperhitungkan oleh Allah, mereka sudah siap menunaikan misi suci hidupnya yaitu mjd hamba Allah & menjadi khalifah (peran kepemimpinan) di bumi.

Untuk kurikulum keluarga kami, tentu saja sangat jauh dari sempurna. Kami masih terus belajar, merevisi di sana sini, menghadapi berbagai permasalahan, tantangan, semangat yang turun naik dan hal hal yg bs melemahkan penunaian misi penjagaan keluarga dr api neraka. Namun jika kami mengingat kembali tujuan akhir hidup manusia maka selalu kami berharap, agar ikhtiar ini (Home education) dicatat Allah sebagai usaha menjaga diri dan keluarga dari api neraka (tugas keluarga muslim-lihat surat At-Tahrim)
■ Pelaksaan Kurikulum Pendidikan Berbasis Keluarga ■Tentu saja di tataran teknis, variasi pelaksanaan Kurikulum Keluarga bisa dilaksanakan secara beragam. Bisa Homeschooling, bersekolah, pesantren, mengikuti les, magang, dll. Asalkan kesemua teknis pelaksanaan kurikulum itu seiring dengan visi misi kurikulum pendidikan keluarga kita. Jika tidak seiring, untuk apa kita memilihnya ? Tinggalkan segera karena akan berpotensi merusak fitroh anak.

■Beberapa prinsip menyusun kurikulum pendidikan Keluarga *berdasarkan pengalaman*
1. Menjaga fitroh suci anak (fitroh keimanan, fitroh belajar, fitroh bakat, fitroh perkembangan-termasuk jenis kelamin) --- lebih lengkapnya bisa mengikuti berbagai kajian Pa Harry Santosa ttg pendidikan berbasis fitroh.
2. Diusia 0-5 tahun, membangun jiwa harus diutamakan diutamakan daripada membangun akal dan fisik. Di tahun tahun setelahnya, tentu saja porsi membangun jiwa harus tetap besar.
3. Di keluarga kami teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan klrg :
- Pembangunan jiwa (secara reguler) dihandle penuh oleh orangtua
- Kompetensi Dasar dihandle oleh orangtua, seperti : mengenal Allah, Mengenal Qur'an, mengenal Rasul, rukun iman, rukun islam,  mengenal diri sendiri, kemampuan baca Qur'an, menghapal Qur'an juz 30 dan 29, bacaan & gerakan thoharoh & sholat, mencari inspirasi dari AlQur'an, calistung, menganalisis realita dr sudut pandang agama,  dsb.

Mengapa kami bersemangat untuk menghandle ? Karena Allah menilai proses yg dilakukan orangtua bukan hasil, karena pahala2 amal tersebut sungguh disayangkan jika diambil oleh pihak lain (misal sekolah atau guru ngaji ��)

■Variasi teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan keluarga kami :
- mengikuti bimbel/les yg sesuai dengan visi misi keluarga.
- mengikuti kegiatan madrasah sore (semodel TPA) *status baru akan dimulai pertengahan april ini
- mengikuti kegiatan outbond  (bermitra dg salah satu sekolah alam)
- memiliki perpustakaan di rumah
- semua anggota keluarga diatas 9 thn mengikuti  tarbiyah rutin untuk membangun pribadi yang siap beramal jama'i dan memberi kontribusi untuk umat.

Demikian sharingnya, semoga bermanfaat.

❓Tanya - jawab ✅

1⃣Mengenai HS bolehkan minta contoh jadwal kegiatan harian anak2 HS ?

Apa HS harus mengacu pada kurikulum diknas? Mengingat anak2 hs nanti juga harus mengikuti ujian persamaan.

Untuk anak dibawah usia 10 tahun materi apa yg utama dikenalkan? Ada yg mengatakan yg penting aqidah, matematika dan sains apa benar hanya 3 ilmu itu saja bagaimana dg sejarah dan ilmu sosial lain apa perlu diajarkan atau belum?
~Ummu Gaza~

baik bismillah
1⃣ utk contoh kegiatan aktivitas anak kebetulan sekarang lagi tahap revisi krn ada bbrapa perubahan jadwal.
tp utk sekedar gambaran,
- ba'da shubuh : zikir ba'da sholat & berkisah
- 6-7 : piket
- 8-10 : Talaqqi, Hapalan, Tadabbur
- 10-11 : Library / Pelajaran pilihan
- 11-12 : Qoilulah & shalat zhuhur
- 12-15 Free
- 15-18 : Madrasah sore
kisarannya begitu tp tiap hari mmg berbeda

apakah HS harus mengacu pada kurikulum diknas ? Tidak harus Pilihan tersebut tergantung orangtua masing2 ��
  Berbagai materi bisa diberikan sesuai dengan usianya, karena akan bertumbuh kembang. karena saya seorang muslim, maka subjek pelajaran apapun sebisa mungkin dicari kaitannya dan bersumber pada AlQur'an.

misal utk aqidah, di setiap usia anak pasti tetap membutuhkan.caranya saja yg berbeda utk tiap usia. bahkan ketika kita sudah orangtua pun aqidah ttp harus dipelajari dan dijaga ��

2⃣Yg ingin saya tnyakan apa benefit HS dbanding sekolah biasa? Apa tujuan orang tua meng-HS kan anak²nya? Scra biaya saya dengar bukankah lebih mahal. Apakah HS hnya utk org berekonomi atas?
Terima kasih..Mb Icha

2⃣Mbak Icha ��
HS adalah pilihan, yg mau mengambil jalur tersebut silahkan, yg tdk pun tdk mengapa.
Tapi kalau meletakan prinsip2  pendidikan keluarga kita itu merupakan suatu kewajiban yg sdh Allah berikan. Dalam AlQur'an tercantum dlm surat At-Tahrim.

Utk saya pribadi, keuntungan memilih HS adalah menpermudah pilihan2 pendidikan anak2 yg sesuai dengan prinsip2 pendidikan keluarga saya.

kalau mahal murah saya pikir relatif ya ��

siapapun boleh memilih HS jika siap melaksanakan konsekuensinya (seperti halnua yg memilih sekolah pun pasti harus siap dengan konsekuensi bersekolah)
jadi tdk hanya utk kalangan ekonomi atas saja

3⃣Beberapa wktu lalu di IPB 2 ada diskusi santai dgn para praktisi HS. Sempat dibicarakan jga perbedaan HE dgn HS. Sy menangkap istilah Home Education ini merujuk pda pilihan kelg. Ketika anak ttp bersekolah di lembaga (sekolah) pd umumnya, namun orgtua jga mengambil tgjwb penuh utk mengisi kekosongan dri sekolah misal dlm Hal penguatan akhlak & akidah dmna orgtua yg menjamin terselenggranya pndidikan ini bahkan mungkin scra terstruktur. Benarkah demikian pengrtian HE? Bisa dijelaskan bedanya mbak dg HS lbh lanjut?

3⃣ kalau dr definisinya Home Education (HE) *yg saya fahami* sebuah istilah yg mengacu pada tanggungjawab setiap keluarga dalam pendidikan anak2 & keluarganya. Kalau yg beragama islam sudah jelas bahwa tujuan akhirnya adalah "menjaga diri n keluarga dr api neraka" , "berkumpul di surganya" "melaksankan pe4an sbg hamba n khalifatul fil ardh"

utk teknis pelaksanaan pendidika  keluarga tsb, para orangtua bisa memgambil jalur bersekolah formal, mgkn juga les, juga pendidikan di rumah, atau mgkn juga HS.

* pendidikan itu sendiri  mencakup : pendidikan ruhiyah, pendidikan mental, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual (fikriyah), dan pendidikan fisik.

4⃣Sumber belajar apa saja yang digunakan anak² mba bairanti dalam mengajar ?
4⃣Buku, ensiklopedi, film, jalan jalan, kemping, masak, berkisah, nasyid, dll.

pada dasarnya, banyak sekali hal yg dijadikan sumber belajar. ✅

5⃣Mbak Bairanti, minta masukan mbak aktifitas apa ya yg bisa memancing anak menjadi pembelajar mandiri? Terutama aktifitas yg cocok utk anak usia 7-9 thn. (mia)

5⃣kalau yg saya terapkan :
- motivasi secara terus menerus ttg keutamaan ilmu, menuntut ilmu, adab menuntut ilmu, teladan dlm menuntut ilmu, termasuk kita pun memberi teladan semangat menuntut ilmu.
- utk teknis, bisa dilatih, misal utk aktivitas library. baca buku apapun yg mereka mau. setelah selesai baca kita berdiskusi tentang hal tersurat yg anak baca, mereka menceritakan kembali, bisa mereview dlm bentuk ringkasan, gambar dll, lalu kitapun berdiskusi ttg hal yg tersirat dr bacaan yg mereka pilih

kalau utk memancing, bisa dr aktivitas yg paling dia sukai. kita beri tantangan (projek) terhadap hal yg mereka sukai tersebut. didiskusikan juga tahapan2 utk menyelesaikan projek tersebut.

6⃣ Bgmana klo orgtua sebetulnya melihat pendidikan disekolah kuraaaang sekali hanya drilling/ hapalan sja tpi tidak memberikan pemahaman ttg isi pelajaran di sekolah apalgi utk mengajak anak brpikir kritis. Bgaimna kita sbg orgtua menyikapinya? Sdkn utk melakukan homeschool kita merasa tdk mampu? Terimakasih Ibu Bairanti utk jawabannya
(Bunda yg sdg belajar)

6⃣menurut saya, menjadi orangtua adalah peran besar yang bisa mendatangkan balasan yang besar pula dari Allah. Peran besar orgtua diantaranya adalah memberikan pendidikan (penddkn ruhiyah, mental, intelektual, sosial, dan fisik) yg benar n berkualitas pada anak2nya. baik pendidikan tsb diberikan langsung atau memfasilitasi. Smg Allah memberikan kemudahan utk kita semua.
Terus MENDEKAT pada Allah, mhn kemudahannya utk bisa mendidik anak,  selalu belajar, dan berikan hak-hak anak, krn dg demikian kita sdh menunaikan peran kita mjd orangtua tanggungjawab pendidikan bukan ditangan sekolah, tapi di tangan orangtua ✅

7⃣ Saya mau bertanya tentang HE.
Jika anak sudah sekolah formal,tapi kita menginginkan memperkaya dg HE,apakah kita harus sejalan/mengacu dengan kurikulum sekolah? Tahapannya sesuai yang diajarkan sekolah formalnya apa boleh melompat (lebih cepat tingkat bahasannya)? Misal disekolah masih Bab 1,dirumah diajarkan bab selanjutnya,atau HE itu hanya mengulang materi darI sekolah saja?
(wahyu)

7⃣Bunda, seperti yg disampaikan sebelumnya bahwa secara ringkas pendidikan anak-anak kita haruslah meliputi 1. pendidikan ruhiyah spiritual 2. pendidikan mental 3. pendidikan intelektual 4.pendidikan sosial 5.pendidikan fisik

jika di sekolah 5 pendidikan tsb sudah ditunaikan dengan berkualitas maka tentu saja di rumah ttp harus dikuatkan. tapi jika belum, maka tentu saja sudah menjadi tugas orangtua untk memberikan hak pendidikan tsb kpd anak-anaknya.
Bunda bisa melihat peran pendidikan sekolah putra/i Bunda di 5 sisi pendidikan tsb, jika ada yg kurang tentu harus dilengkapi. (yg Bunda contohkan ttg bab bahasan, itu bagian kecil saja dari pendidikan intelektual)✅

8⃣  Mbak Bai.. bagaimana manajemen tugas domestiknya karna waktu harus dibagi untuk HS ? Makasih mbak (Kunin)

8⃣Mbak Kunin, saya juga masih belajar terus menerus utk manajemen tugas domestik ��. Utk urusan beres-beres rumah, kami ada pembagian piket di rumah.

9⃣ Mbak sy menyimak kalau di kelg. Mbak sepertinya mmg menekankan anak anak smp usia sebelum aqil balik untuk HS dgn penekanan pda aspek akhlak, aqidah, intelektual dan fisik sesuai perkembangan usia anak. Nah pertanyaan sy apakah metode (narasi CM, unschooling, pendidikan berbasis Fitrah atw yg lainnya) yg mbak Bairanti gunakan dlm keseharian HS anak anak? Mengapa memilih metode tsb
Dan mengapa anak sulung mbak kembali lgi ke sekolah? Jazakillah khoir mbak untuk kesediaannya berbagi��

9⃣Amanah utk menghandle sendiri pendidikan anak-anak sebelum baligh adalah amanah dari suami. Sebagai istri tentu saya harus taat. Anak-anak pun taat. Jadi saya mengawali HS sebagai jalan yg dipilih HE kami di usia sebelum baligh adalah karena ketaatan pada suami. Alhamdulillah Allah Maha Memudahkan, tantangan pasti ada (namanya juga kehidupan ☺)

Untuk metode sebisa mungkin kami menggunakan metode yg paling dekat dengan agama saya yaitu islam. Dimana dlm pendidikan islam sangat memperhatikan faktor usia, jenis kelamin, dan kemampuan khusus anak (minat bakat).

mengapa anak sulung kemudian bersekolah ?
dalam HE kami, kami tidak anti lembaga sekolah. jika sekolah bisa membantu kami dalam memberikan peran2 pendidikan pada anak2 kami (sejalan visi misinya) maka kami tdk ragu utk bekerjasama dengan sekolah tersebut. Itulah yg terjadi ketika putri sulung saya ingin mencoba belajar di sekolah. maka setelah ditelaah sekolah putri kami sekarang cukup sejalan dengan peran pendidikan intelektual putri kami. Peran pendidikan lainnya tentu saja tetap kami handle ☺✅

�� Apa mba bairanti berencana memakai kurikulum cambridge, kalau tidak, apa alasannya? (Heryuni)

��Kurikulum cambridge jd salah satu kurikulum yg kami lirik utk pendiidkan intelektualitas ��. Disekolah anak saya yg sulung, kurikulum yg dipakai adalah camridge yg sdh ditakhrij (apa ya bahasa yg pas, direlevankan) dengan nilai keislaman.
Hasil ngobrol dengan guru di sekolah anak saya yg sulung, kurikulum cambridge jika tdk direlevankan dg nilai nilai islam (agama saya) yaa untuk Kami itu mengkhawatirkan juga, monggo dicek seperti apa curriculum Cambridge misalnya utk ilmu sosial bagian kehidupan remaja.
tapi sejauh ini camridge yg kami rencanakan utk anak ke-2,3,4 sifatnya hanya mengikuti standarisasi tes-nya saja. Yg baru dilakukan pun baru subject bahasa inggris. anak ke2 saya sempat ikut les english yg menggunakan kurikulum cambridge.✅

Demikian resume kulwapnya, semoga bermanfaat ����

Posted by admin - -

Seri Kulwap Ibu Profesional Bogor #2

Selasa, 9 Juni 2015
�� Tema : Serba-serbi Home Education & Home Schooling ��

Nara sumber : mbak Bairanti ipb1

��Petugas kulwap :
Admin : Desy nur
Host : Lia Raditya
Co-host : Kunindya

Edifikasi nara sumber
■Biodata Singkat :
Nama : Bairanti Asriandhini Marwan (Suami : Herry Nugraha)
Usia    : 33 thn
Pendidikan terakhir : IPB jurusan Statistika (S1)
Aktivitas : IRT, membina 4 kelompok tarbiyah, pembina komunitas#anth Kota Bogor.

■Anak :
1. Anak pertama usia 13thn, sekarang bersekolah di AlTaqwa college (ketika SD melaksanakan HS)
2. Anak kedua usia 10 thn - HS
3. Anak ketiga usia 6.5 thn-HS
4. Anak keempat 2.4thn -HS

��Prolog materi :
■Home Education (Pendidikan Berbasis Rumah)

Rumah adalah madrasah pertama anak-anak, dari rumah mereka sejatinya mengetahui hal hal mendasar tentang kehidupan,  tentang mengenal Tuhannya, mengenal dirinya, mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui apa pedoman hidup dan siapa yang harus dijadikan keteladanan.
Sampai anak-anak memasuki taklif (baligh) maka orangtua lah yang berkewajiban membuat Garis Besar Kurikulum Pendidikan Anak2nya agar hal hal mendasar yg tersebut diatas bisa dipenuhi.

Garis Besar Kurikulum tsb bertujuan untuk menjaga kesucian fitroh anak. Karena anak-anak kita, Allah titipkan, sekali lagi Allah titipkan, dalam keadaan fitroh, dan tugas utama orangtua adalah menjaga fitroh anak sehingga di masa ketika amal perbuatan mereka sudah diperhitungkan oleh Allah, mereka sudah siap menunaikan misi suci hidupnya yaitu mjd hamba Allah & menjadi khalifah (peran kepemimpinan) di bumi.

Untuk kurikulum keluarga kami, tentu saja sangat jauh dari sempurna. Kami masih terus belajar, merevisi di sana sini, menghadapi berbagai permasalahan, tantangan, semangat yang turun naik dan hal hal yg bs melemahkan penunaian misi penjagaan keluarga dr api neraka. Namun jika kami mengingat kembali tujuan akhir hidup manusia maka selalu kami berharap, agar ikhtiar ini (Home education) dicatat Allah sebagai usaha menjaga diri dan keluarga dari api neraka (tugas keluarga muslim-lihat surat At-Tahrim)
■ Pelaksaan Kurikulum Pendidikan Berbasis Keluarga ■Tentu saja di tataran teknis, variasi pelaksanaan Kurikulum Keluarga bisa dilaksanakan secara beragam. Bisa Homeschooling, bersekolah, pesantren, mengikuti les, magang, dll. Asalkan kesemua teknis pelaksanaan kurikulum itu seiring dengan visi misi kurikulum pendidikan keluarga kita. Jika tidak seiring, untuk apa kita memilihnya ? Tinggalkan segera karena akan berpotensi merusak fitroh anak.

■Beberapa prinsip menyusun kurikulum pendidikan Keluarga *berdasarkan pengalaman*
1. Menjaga fitroh suci anak (fitroh keimanan, fitroh belajar, fitroh bakat, fitroh perkembangan-termasuk jenis kelamin) --- lebih lengkapnya bisa mengikuti berbagai kajian Pa Harry Santosa ttg pendidikan berbasis fitroh.
2. Diusia 0-5 tahun, membangun jiwa harus diutamakan diutamakan daripada membangun akal dan fisik. Di tahun tahun setelahnya, tentu saja porsi membangun jiwa harus tetap besar.
3. Di keluarga kami teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan klrg :
- Pembangunan jiwa (secara reguler) dihandle penuh oleh orangtua
- Kompetensi Dasar dihandle oleh orangtua, seperti : mengenal Allah, Mengenal Qur'an, mengenal Rasul, rukun iman, rukun islam,  mengenal diri sendiri, kemampuan baca Qur'an, menghapal Qur'an juz 30 dan 29, bacaan & gerakan thoharoh & sholat, mencari inspirasi dari AlQur'an, calistung, menganalisis realita dr sudut pandang agama,  dsb.

Mengapa kami bersemangat untuk menghandle ? Karena Allah menilai proses yg dilakukan orangtua bukan hasil, karena pahala2 amal tersebut sungguh disayangkan jika diambil oleh pihak lain (misal sekolah atau guru ngaji ��)

■Variasi teknis pelaksanaan kurikulum pendidikan keluarga kami :
- mengikuti bimbel/les yg sesuai dengan visi misi keluarga.
- mengikuti kegiatan madrasah sore (semodel TPA) *status baru akan dimulai pertengahan april ini
- mengikuti kegiatan outbond  (bermitra dg salah satu sekolah alam)
- memiliki perpustakaan di rumah
- semua anggota keluarga diatas 9 thn mengikuti  tarbiyah rutin untuk membangun pribadi yang siap beramal jama'i dan memberi kontribusi untuk umat.

Demikian sharingnya, semoga bermanfaat.

❓Tanya - jawab ✅

1⃣Mengenai HS bolehkan minta contoh jadwal kegiatan harian anak2 HS ?

Apa HS harus mengacu pada kurikulum diknas? Mengingat anak2 hs nanti juga harus mengikuti ujian persamaan.

Untuk anak dibawah usia 10 tahun materi apa yg utama dikenalkan? Ada yg mengatakan yg penting aqidah, matematika dan sains apa benar hanya 3 ilmu itu saja bagaimana dg sejarah dan ilmu sosial lain apa perlu diajarkan atau belum?
~Ummu Gaza~

baik bismillah
1⃣ utk contoh kegiatan aktivitas anak kebetulan sekarang lagi tahap revisi krn ada bbrapa perubahan jadwal.
tp utk sekedar gambaran,
- ba'da shubuh : zikir ba'da sholat & berkisah
- 6-7 : piket
- 8-10 : Talaqqi, Hapalan, Tadabbur
- 10-11 : Library / Pelajaran pilihan
- 11-12 : Qoilulah & shalat zhuhur
- 12-15 Free
- 15-18 : Madrasah sore
kisarannya begitu tp tiap hari mmg berbeda

apakah HS harus mengacu pada kurikulum diknas ? Tidak harus Pilihan tersebut tergantung orangtua masing2 ��
  Berbagai materi bisa diberikan sesuai dengan usianya, karena akan bertumbuh kembang. karena saya seorang muslim, maka subjek pelajaran apapun sebisa mungkin dicari kaitannya dan bersumber pada AlQur'an.

misal utk aqidah, di setiap usia anak pasti tetap membutuhkan.caranya saja yg berbeda utk tiap usia. bahkan ketika kita sudah orangtua pun aqidah ttp harus dipelajari dan dijaga ��

2⃣Yg ingin saya tnyakan apa benefit HS dbanding sekolah biasa? Apa tujuan orang tua meng-HS kan anak²nya? Scra biaya saya dengar bukankah lebih mahal. Apakah HS hnya utk org berekonomi atas?
Terima kasih..Mb Icha

2⃣Mbak Icha ��
HS adalah pilihan, yg mau mengambil jalur tersebut silahkan, yg tdk pun tdk mengapa.
Tapi kalau meletakan prinsip2  pendidikan keluarga kita itu merupakan suatu kewajiban yg sdh Allah berikan. Dalam AlQur'an tercantum dlm surat At-Tahrim.

Utk saya pribadi, keuntungan memilih HS adalah menpermudah pilihan2 pendidikan anak2 yg sesuai dengan prinsip2 pendidikan keluarga saya.

kalau mahal murah saya pikir relatif ya ��

siapapun boleh memilih HS jika siap melaksanakan konsekuensinya (seperti halnua yg memilih sekolah pun pasti harus siap dengan konsekuensi bersekolah)
jadi tdk hanya utk kalangan ekonomi atas saja

3⃣Beberapa wktu lalu di IPB 2 ada diskusi santai dgn para praktisi HS. Sempat dibicarakan jga perbedaan HE dgn HS. Sy menangkap istilah Home Education ini merujuk pda pilihan kelg. Ketika anak ttp bersekolah di lembaga (sekolah) pd umumnya, namun orgtua jga mengambil tgjwb penuh utk mengisi kekosongan dri sekolah misal dlm Hal penguatan akhlak & akidah dmna orgtua yg menjamin terselenggranya pndidikan ini bahkan mungkin scra terstruktur. Benarkah demikian pengrtian HE? Bisa dijelaskan bedanya mbak dg HS lbh lanjut?

3⃣ kalau dr definisinya Home Education (HE) *yg saya fahami* sebuah istilah yg mengacu pada tanggungjawab setiap keluarga dalam pendidikan anak2 & keluarganya. Kalau yg beragama islam sudah jelas bahwa tujuan akhirnya adalah "menjaga diri n keluarga dr api neraka" , "berkumpul di surganya" "melaksankan pe4an sbg hamba n khalifatul fil ardh"

utk teknis pelaksanaan pendidika  keluarga tsb, para orangtua bisa memgambil jalur bersekolah formal, mgkn juga les, juga pendidikan di rumah, atau mgkn juga HS.

* pendidikan itu sendiri  mencakup : pendidikan ruhiyah, pendidikan mental, pendidikan akhlak, pendidikan intelektual (fikriyah), dan pendidikan fisik.

4⃣Sumber belajar apa saja yang digunakan anak² mba bairanti dalam mengajar ?
4⃣Buku, ensiklopedi, film, jalan jalan, kemping, masak, berkisah, nasyid, dll.

pada dasarnya, banyak sekali hal yg dijadikan sumber belajar. ✅

5⃣Mbak Bairanti, minta masukan mbak aktifitas apa ya yg bisa memancing anak menjadi pembelajar mandiri? Terutama aktifitas yg cocok utk anak usia 7-9 thn. (mia)

5⃣kalau yg saya terapkan :
- motivasi secara terus menerus ttg keutamaan ilmu, menuntut ilmu, adab menuntut ilmu, teladan dlm menuntut ilmu, termasuk kita pun memberi teladan semangat menuntut ilmu.
- utk teknis, bisa dilatih, misal utk aktivitas library. baca buku apapun yg mereka mau. setelah selesai baca kita berdiskusi tentang hal tersurat yg anak baca, mereka menceritakan kembali, bisa mereview dlm bentuk ringkasan, gambar dll, lalu kitapun berdiskusi ttg hal yg tersirat dr bacaan yg mereka pilih

kalau utk memancing, bisa dr aktivitas yg paling dia sukai. kita beri tantangan (projek) terhadap hal yg mereka sukai tersebut. didiskusikan juga tahapan2 utk menyelesaikan projek tersebut.

6⃣ Bgmana klo orgtua sebetulnya melihat pendidikan disekolah kuraaaang sekali hanya drilling/ hapalan sja tpi tidak memberikan pemahaman ttg isi pelajaran di sekolah apalgi utk mengajak anak brpikir kritis. Bgaimna kita sbg orgtua menyikapinya? Sdkn utk melakukan homeschool kita merasa tdk mampu? Terimakasih Ibu Bairanti utk jawabannya
(Bunda yg sdg belajar)

6⃣menurut saya, menjadi orangtua adalah peran besar yang bisa mendatangkan balasan yang besar pula dari Allah. Peran besar orgtua diantaranya adalah memberikan pendidikan (penddkn ruhiyah, mental, intelektual, sosial, dan fisik) yg benar n berkualitas pada anak2nya. baik pendidikan tsb diberikan langsung atau memfasilitasi. Smg Allah memberikan kemudahan utk kita semua.
Terus MENDEKAT pada Allah, mhn kemudahannya utk bisa mendidik anak,  selalu belajar, dan berikan hak-hak anak, krn dg demikian kita sdh menunaikan peran kita mjd orangtua tanggungjawab pendidikan bukan ditangan sekolah, tapi di tangan orangtua ✅

7⃣ Saya mau bertanya tentang HE.
Jika anak sudah sekolah formal,tapi kita menginginkan memperkaya dg HE,apakah kita harus sejalan/mengacu dengan kurikulum sekolah? Tahapannya sesuai yang diajarkan sekolah formalnya apa boleh melompat (lebih cepat tingkat bahasannya)? Misal disekolah masih Bab 1,dirumah diajarkan bab selanjutnya,atau HE itu hanya mengulang materi darI sekolah saja?
(wahyu)

7⃣Bunda, seperti yg disampaikan sebelumnya bahwa secara ringkas pendidikan anak-anak kita haruslah meliputi 1. pendidikan ruhiyah spiritual 2. pendidikan mental 3. pendidikan intelektual 4.pendidikan sosial 5.pendidikan fisik

jika di sekolah 5 pendidikan tsb sudah ditunaikan dengan berkualitas maka tentu saja di rumah ttp harus dikuatkan. tapi jika belum, maka tentu saja sudah menjadi tugas orangtua untk memberikan hak pendidikan tsb kpd anak-anaknya.
Bunda bisa melihat peran pendidikan sekolah putra/i Bunda di 5 sisi pendidikan tsb, jika ada yg kurang tentu harus dilengkapi. (yg Bunda contohkan ttg bab bahasan, itu bagian kecil saja dari pendidikan intelektual)✅

8⃣  Mbak Bai.. bagaimana manajemen tugas domestiknya karna waktu harus dibagi untuk HS ? Makasih mbak (Kunin)

8⃣Mbak Kunin, saya juga masih belajar terus menerus utk manajemen tugas domestik ��. Utk urusan beres-beres rumah, kami ada pembagian piket di rumah.

9⃣ Mbak sy menyimak kalau di kelg. Mbak sepertinya mmg menekankan anak anak smp usia sebelum aqil balik untuk HS dgn penekanan pda aspek akhlak, aqidah, intelektual dan fisik sesuai perkembangan usia anak. Nah pertanyaan sy apakah metode (narasi CM, unschooling, pendidikan berbasis Fitrah atw yg lainnya) yg mbak Bairanti gunakan dlm keseharian HS anak anak? Mengapa memilih metode tsb
Dan mengapa anak sulung mbak kembali lgi ke sekolah? Jazakillah khoir mbak untuk kesediaannya berbagi��

9⃣Amanah utk menghandle sendiri pendidikan anak-anak sebelum baligh adalah amanah dari suami. Sebagai istri tentu saya harus taat. Anak-anak pun taat. Jadi saya mengawali HS sebagai jalan yg dipilih HE kami di usia sebelum baligh adalah karena ketaatan pada suami. Alhamdulillah Allah Maha Memudahkan, tantangan pasti ada (namanya juga kehidupan ☺)

Untuk metode sebisa mungkin kami menggunakan metode yg paling dekat dengan agama saya yaitu islam. Dimana dlm pendidikan islam sangat memperhatikan faktor usia, jenis kelamin, dan kemampuan khusus anak (minat bakat).

mengapa anak sulung kemudian bersekolah ?
dalam HE kami, kami tidak anti lembaga sekolah. jika sekolah bisa membantu kami dalam memberikan peran2 pendidikan pada anak2 kami (sejalan visi misinya) maka kami tdk ragu utk bekerjasama dengan sekolah tersebut. Itulah yg terjadi ketika putri sulung saya ingin mencoba belajar di sekolah. maka setelah ditelaah sekolah putri kami sekarang cukup sejalan dengan peran pendidikan intelektual putri kami. Peran pendidikan lainnya tentu saja tetap kami handle ☺✅

�� Apa mba bairanti berencana memakai kurikulum cambridge, kalau tidak, apa alasannya? (Heryuni)

��Kurikulum cambridge jd salah satu kurikulum yg kami lirik utk pendiidkan intelektualitas ��. Disekolah anak saya yg sulung, kurikulum yg dipakai adalah camridge yg sdh ditakhrij (apa ya bahasa yg pas, direlevankan) dengan nilai keislaman.
Hasil ngobrol dengan guru di sekolah anak saya yg sulung, kurikulum cambridge jika tdk direlevankan dg nilai nilai islam (agama saya) yaa untuk Kami itu mengkhawatirkan juga, monggo dicek seperti apa curriculum Cambridge misalnya utk ilmu sosial bagian kehidupan remaja.
tapi sejauh ini camridge yg kami rencanakan utk anak ke-2,3,4 sifatnya hanya mengikuti standarisasi tes-nya saja. Yg baru dilakukan pun baru subject bahasa inggris. anak ke2 saya sempat ikut les english yg menggunakan kurikulum cambridge.✅

Demikian resume kulwapnya, semoga bermanfaat ����

Posted by admin - -

Catatan Kajian Malam Selasa tanggal 4 Mei 2015 di Masjid Jogokaryan bersama Ustadz Dr. Adian H

Masalah pendidikan Islam menjadi perkara yg aktual. Inilah jantung kebangkitan Islam.

Kita masuk dlm globalisasi yg luar biasa. Kata seorang ulama dari India, belum pernah umat islam mengalami ujian iman seperti saat ini. Padahal beliau mengatakan ini di tahun 70-an. Kalau sekarang?

Jangan resah dengan datangnya gelombang-gelombang kekufuran. Satu belum selesai, muncul lagi yang lain. Bahkan yang tak bermutu pun tetep laku di sini. Aneh memang negeri antum ini.

Awalnya mengatakan Al-Qur'an tidak suci, lalu lama-lama berani menginjak lafadz Allah, lama kelamaan berani menginjak Al-Qur'an, dan seterusnya. Belum lama ini muncul tulisan, "Selamat datang di area bebas tuhan", ataupun "Tuhan membusuk". PKI saja yang tak beragama itu tidak sampai seperti itu.

Sekarang ini, walau jarak mungkin cuma 1 meter tapi kita tak tahu apa yg sedang dibaca/dilihat anak-anak kita.

Tahukah nanti di akhirat, masing-masing anggota keluarga akan lari menyelamatkan dirinya. Ibu meninggalkan anak, suami meninggalkan istri. teman meninggalkan sahabatnya. Semua sibuk dengan urusan masing-masing menjalani pengadilan. Pengadilan agung di hadapan seadil-adil hakim yang takkan mungkin berlaku dholim, apalagi bisa disogok. Tak ada pembelaan, bahkan tangan dan kaki sendiri menjadi saksi.

Kasihan, banyak orang yang kurang faham. Mereka mencari-cari beban tambahan baru. Yang menjadi kewajibannya itu adalah menjaga keluarga dari neraka. Tapi yang ini belum selesai, sudah 'pengen' menjadi gubernur, dekan, rektor, atau presiden. Padahal permasalahan keluarga saja sudah sedemikian rumitnya.

Imam Abu Hanifah pernah diminta berkali-kali menerima jabatan yang ditawarkan Sultan ketika itu. Jawab Imam Abu Hanifah: tidak mau. Sultan tetap memaksa karena sudah sampai berjanji untuk menjadikannya salah satu petugas pemerintahan. Tetap ditolak oleh Imam Abu Hanifah. Kata beliau: Sultan lebih bisa membayar kafarat atas sumpahnya dibanding Imam Abu Hanifah sendiri yang menanggung beban tanggung jawab itu. Maka dijebloskanlah beliau ke penjara, dicambuk setiap hari. Logika yang saat ini sangat-sangat tidak masuk akal.

Di Sidogiri, Pasuruan, ada sebuah pesantren yg masih menganggap bahwa dana dari pemerintah itu syubhat. Tidak jelas, ini dana hasil pajak dari miras atau apa.

Pendidikan sekarang direduksi maknanya sebatas pendidikan formal saja, yang terbayang ialah gambaran gedung sekolah, dll. Sedangkan yang tidak sekolah dianggap tak terdidik.

Jangan terkena penyakit 'sekolahisme'. Menganggap sama pendidikan dengan sekolah, sekaligus membatasi belajar hanya ketika menempuh pendidikan formal. Nilai dan gelar dikejar, walau kadang sampai meninggalkan keluarga.

Padahal yg diwajibkan bukan bersekolah, tapi mencari ilmu. Ilmu sendiri sudah kacau pengertiannya. Apakah ilmu itu sama dengan sains? Ataukah sama dengan knowledge?

Dalam bahasa arab sendiri ada beberapa kosakata yang berkaitan dengan pendidikan: tarbiyah, ta'lim, tazkiyah, dll. Di kitab-kitab klasik, kata yang digunakan adalah adab.

Kata adab ini sekarang hilang dari kosakata pendidikan kita. Yang ada malah karakter. Sering orang bilang: orang-orang Jepang karakternya bagus, pekerja keras, etos tinggi, dll. Setelah mendalami tentang adab, saya kira tak perlu lagi yang namanya pendidikan karakter itu.

Alkisah seorang ulama mengalami sakit perut. Bolak balik ia wudlu sampai 17 kali. Alasannya hanyalah karena dia tak mau menulis kecuali dalam keadaan sudah wudlu.

Imam Ahmad memiliki murid sekitar 5.000 orang. Hanya 500 orang yang kemudian menjadi penulis hadits. Sisanya (4.500 orang) ternyata belajar adab dan sikap dari interaksi dengan beliau.

Abdullah bin Mubarok: hampir-hampir adab itu duapertiganya agama.

Pembahasan adab bisa dibaca dalam pembukaan kitab adab dari KH Hasyim Asy'ari.

Hak anak terhadap orangtua ialah:
mendapat baiknya nama,
mendapat baiknya persusuan (pengasuhan), dan
mendapat baikny adab.

Adab: kemampuan dan kemauan muslimin dalam memahami sesuatu sesuai dengan harkat yg ditentukan oleh Allah.

Pendidikan: proses penanaman adab berangsur-angsur sehingga mengetahui, lalu bersedia menyikapi dengan benar sesuai pengetahuan tentang adab itu tadi. Dan saat ini, pendidikan seperti itu belum bisa dikerjakan oleh pendidikan formal.Contohnya, beranikah kampus mengeluarkan mahasiswa yang tak berakhlak?

Kunci pendidikan dari Nabi saw:
1. banyaknya keteladanan,
2. seringnya pembiasaan,
3. ditegakkannya aturan.

Tahun 77, Prof. Alatas sudah mengingatkan: hilangnya adab di dunia Islam menjadi krisis umat. Adab tidak datang dari universitas maupun pengetahuan, tapi datang dari hikmah. Hanya yang diberikan hikmah oleh Allahlah yang mampu beradab.

Luqman, seseorang yang sudah diberi hikmah dan karunia Allah berupa prophetic knowledge. Nasihat Luqman, kepada anaknya:

13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Maknanya: mengajarkan agar mencintai Allah, menempatkan-Nya pada tempat yang sepantasnya, serta tidak berlaku syirik. Lihat QS. Maryam: 88-91. Lihatlah bagaimana kemurkaan Allah, bagaimana langit hampir pecah, bagaimana bumi nyaris terbelah, bagaimana gunung seakan akan runtuh ketika manusia mengatakan Allah mempunyai anak.

14 & 15. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Maknanya: ajari bagaimana hormat dan bakti kepada orangtua.

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Maknanya: ajarkan tentang ikhsan, kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi kita.

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Maknanya: perintahkan untuk sholat
dan beramar ma'ruf nahi munkar. Kata Imam Ghozali: jatuh-bangunnya umat Islam tergantung pada bagaimana amar maruf nahi munkarnya.

18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Maknanya: ajarkan bagaimana interaksi dengan masyarakat.

Beradab itu salah satu aspeknya adalah sopan. Namun beradab tak hanya sopan dan lemah lembut. Coba bayangkan perkataan Nabi Ibrahim kepada ayahnya, yang mengatakn bahwa ayahnya itu adalah sesat sesesat-sesatnya. sampai-sampai beliau menghancurkan patung-patung yang dijadikan sesembahan. Sehingga adab itu juga bermakna: tahu kapan harus sopan, kapan harus keras.

Nabi saw itu cinta damai. Tapi ketika diajak perang oleh musuh, dilayani. Ketika dikhianati yahudi pun, pedang yang berbicara.

Banyak yang tidak tahu, pergerakan Muhammadyah adalah konteraksi atas maraknya pemikiran-pemikiran freemason di nusantara.

Sekarang ini orang-orang pintar jarang sekali menjadikan pendidikan guru sebagai tujuan utama. Yang masuk ke pendidikan guru kebanyakan 'sisa' dari jurusan-jurusan favorit. Tak heran, guru-guru sekarang berkurang kualitasnya.

Guru itu menyusun kurikulum saat pembelajaran, menyesuaikan anak-anak didiknya. Bukan sekedar menerapkan kurikulum kiriman, sampaikn saja apa adanya, selesai materi lalu ujian, yang nilainya 7 ke atas disebut pintar, sisanya remidi. Bukan begitu.

Walau anak sudah disekolahkan, orangtua harus tetap mendampingi. Tanyalah apa saja yang diajarkan, apa saja yang dilakukan.

Semestinya, mahasiswa UGM itu di 1 tahun pertama belajar ulumuddin dulu.
Dilihat perkembangannya, bagaimana solatnya, nyontek atau tidak, bagaimana akhlaknya ke orangtua, setelah selesai baru masuk ke materi kuliah.

Ciri belajar: menulis dan merenungkan apa yang didapatnya. Sedangkan perumpamaan orang bodoh ialah pergi berburu, sukses mendapat buruan, lalu malah dilepaskan.

Turki, dipotong sejaranhnya oleh Kemal Ataturk, dengan cara mengganti huruf arab ke huruf latin sehingga banyak manuskrip lama yang tak bisa dibaca generasi-generasi selanjutnya. Jawa pun demikian. skrip  arab melayu sudah banyak tak terbaca, padahal itu warisan hasil karya pendahulu.

Menghafal Al-Qur'an itu penting namun bukan fardlu 'ain. Sedangkan beradab itu fadlu 'ain. Tak elok jika bisa hafal Al-Qur'an namun mengesampingkan tentang adab.

Kadang perlu strategi dalam mendidik anak. Contoh: ayah dan ibu bisa bergantian berlaku keras atau lembut. Karena ada kasus, terlalu kerasnya ayah, menyebabkn anak kehilangan figur ayah yang baik. Kemudian dia sangat dekat ke ibu. Sehingga perilakunya kewanita-wanitaan, padahal anak ini laki-laki. Hingga akhirnya tak sedikit yang terjerumus dalam pergaulan dengan gay.

Para sahabat itu haus ilmu, mereka bisa disebut sebagai scientific society. Belajar, belajar, dan belajar, serta tak membiarkan adanya kesalahan. Sampai-sampai ada sahabat itu yang bisa mempunyai catatatan mushaf 30 juz lengkap, atau ribuan hadits, walaupun ketika itu ditulis di sebarang tempat. namun fisiknya tetap kuat-kuat. Sehingga sampai umur kepala lima lebih pun masih sanggup turut dalam perang.

Ditulis oleh B. Ariananda, dengan sekian perubahan.

Posted by admin - -

Resume kulwapp Perak 2015
[8:23PM, 6/9/2015]
Pemateri : pak Yahya
Material : 6 thinking hats

yuks kita mulai yak. Bismillah

metode paralel thinking ini ditemukan oleh kakek Dr. Edward de Bono. beliau lulusan MD dan PHD psikologi. konsultan ternama dunia tahun 1985

apa sih yang biasa kita temui ketika sedangbv mengadakan rapat, diskusi dll:

1. hilang fokus
2. ngga efektif dan efisien, ngalor ngidul
3. kadang ada yg dominan, ada yg diem aja dan kurang berpartisipasi
4. jeleknya malah ngga ada keputusan yg diambil

ada 3 masalah pokok pada metode berfikir dalam setiap diskusi atau meeting

1. persepsi yg berbeda satu dengan yg lain, nah ini yg bikin meeting jadi lama
2. kompleksitas bahan diskusi
3. diskusi yang saling berlawanan atau debat akhirnya jadi tidak efektif

ada beberapa keuntungan dengan menggunakan 6 thingking hats

1. hemat waktu. meeting yg sebelumnya 1 jam bisa loh cuman 10 menit aja
2. meningkatkan eksplorasi atau brainstorming
3. meningkatkan kreatifitas dan inovasi
4. membentuk pemikiran yg saling terhubung

intinya bagaimana merubah diskusi yg berlawan arah cara berfikirnya menjadi paralel

kata kakek de bono, 90% kesalahan dalam berfikir karena persepsi bukan karena logika

model dasar dari six thinking hats ini adalah:

1. kapan menggunakan 6 topi khayalan yg berbeda dan jenis topi yg dipake
2. semua peserta diskusi menggunakan topi yg sama pada saat yg bersamaan
3. ketika kita berganti warna topi, maka kita juga mengganti cara berfikir kita

thinking hats itu adalah:

1. white hat - berisikan tentang informasi atau data, netral, objectif. ini seperti menjelaaskan backgroun atau tujuan rapat dsb. biasanya digunakan di awal rapat. misalkan. "pada rapat ini kita akan membahas ....."
2. red hat - berisikan perasaan & intuisi, emosi atau firasat, tidak perlu menjelaskan alasan, berupa statemen pendek
3. yellow hat - berisikan opini mengenai sisi positif seperti: mengapa ini dapat bekerja, nilai dan manfaat, alasan logis  harus diberikan
4. black hat - berisikan opini mengenai sisi negatif seperti: kelihatannya ini ngga akan berjalan, perhatian, bahaya, masalah, alasan yg logis harus dijelaskan
5. Green hat - berisikan idea generation, creative thinking, kemungkinan yg ada, alternative, ide baru dan segar, untuk menjadi solusi dari black hat dan memperkuat yellow hat
6. blue hat - mengatur pemikirian. seperti menebuat tujuan, kesimpulan, action plan atau ringkasa

tujuan penggunaan six thinking ini adalah menajdi FOKUS

nah peran fasilitator/pemimpin rapat:
- membantu mendefine alur pikiran diskusi\
- mendesign urutan dan waktu
- mengatur perubahan pemikiran jika diperlukan
- time keeper
- mengatur peserta agar tunduk pada penggunaan topi yg berlaku

Yang tau jenis topi yg dipake pemimpin rapat.

Jadi memulai diskusi pake topi putih. Isinya tujuan. Dgn memberi argumen. Kalo black hat adalah mempertanyaka n resiko, yakin bisa jalan

Saya kasih sample:
contoh:

ketika rapat penentuan lokasi buat PERAK 2016. dulu nentuin lokasi perak 2015 meeting nya butuh waktu 2-5 jam misalnya
nah dengan konsep 6 thinking hat ini, sebelum rapat fasilitator/pemimpin arapat membuat urutannya:

1. white, waktu yg digunakan untuk berfikir  1 menit
2. red, 1/2 menit
3. yellow, 1 1/2 menit
4. black, 1 1/2 menit
5. green, 1 1/2 menit
6. blue, 1.2 menit

Kan ngga semua peserta tau. Jadi itulah pentingnya role pemimpin rapat. Dia yg atur game rulenya

Itu contohnya utk memilih. jadi ketika memulai, pemimpin rapat bisa bilang:
1. white hat, "baik bapak ibu, kita memulai rapat ini, tujuannya menentukan lokasi PERAK 2016. usulan yg masuk ada 3, yaitu cibodas, bandung dan jepara. kali ini kita akan bahas cibodas terlebih dahulu. bagaimana menurut bapak ibu apakah cibodas cocok buat lokasi perak 2016? cukup dijawab dengan singkat seperti cocok, tidak cocok
Kalo belum adaa pilihan bisa juga
2. red hat, dalam hal ini kita mengundang jawaban sari peserta tanpa meminta alasannya. misalkan siapa yg setuju angkat tangan
3. yellow hat, jika jawaban tidak cocok dilempar ke forum yg ideal lokasinya apa beserta alasannya
4. black hat, fasilitator melempar ke forum kembali sisi negatif pilihan
5. green hat, nah disini peserta dapat memberikan ide2 baru agar ketemu solusinya
6. red hat, minta konfirmasi peserta mengenai ide yg baru ini
7. memberikan kesimpulan dan penutup

kuncinya adalah bagaimana meeting fokus dan terarah sehingga tepat waktu dan sasaran

Penggunaan 6 topi ini bisa dipakai u melatih berpikir diri sendiri atau anak2. Contoh misalnya ibu mau meeting sama pasangan bahas masalah sesuatu
Urutan sebelum diskusi sudah disetup. White-red-yellow-green-blue. White hat.

Pak, sy mau ajak diskusi masalah pembelian rice cooker

Menurut bapak setuju ngga kalo ibu beli merek cosmos. Kalo setuju angkat tangan

Yellow hat. Menurut bapak apa sih sisi positif pake merek cosmos

Green hat: ada merek lain ngga yg bagus? Atau ada ide  selain cosmos

Blue hat: kesimpulannya kita beli cosmos

Semua topi bs ditukar, tetapi  kesimpulan selalu diakhir.

demikian pemaparannya. mudah2an berguna. lebih kurang saya mohon maaf.

assalamu'alaikum wr wb