Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

Alhamdulillah hari ini bisa hadir di kuliah rutin #ibuprofesional Salatiga setelah sekian lama aku tidak bisa hadir. Sudah terlalu kangen dan ada kesempatan untuk ijin meninggalkan sekolah, langsung cus ke margosari meskipun hari ini jatahnya materi bunda produktif dan bunda shaliha (sama sekali belum pernah ikut, hehehe).

Materi bunda produktif kali ini mengenai sociopreneur. Ringkasnya, sociopreneur adalah seseorang yang memiliki kepedulian sosial, dia melihat ada masalah sosial dan berusaha menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan kemampuan wirausahanya. Perbedaan mencolok antara sociopreneur dengan entrepreneur adalah, jika entrepeneur biasanya didominasi motivasi duniawi dan untuk pribadi. Namun, entepreneur yang baik biasanya memiliki CSR, sederhananya dia memberikan sebagian yang ia peroleh untuk yang membutuhkan. Adapun #sociopreneur motivasinya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan sosial. Selain entepreneur dan #sociopreneur, adapula LSM. Motivasi LSM sama-sama masalah sosial tetapi tidak punya kemampuan wirausaha sehingga hanya mengandalkan pendonor atau bantuan orang lain.Ketiganya baik, kita bisa menyesuaikan dengan keadaan kita masing-masing. Well, kalau saya kayaknya lebih cocok LSM hehehe...

"Tugas" dari pertemuan ini adalah menemukan hal-hal dari lingkungan terdekat yang seringkali menimbulkan 'kegalauan' yang sangat-sangat mengganggu. Saya akan coba menguraikannya di tulisan ini, beberapa hal yang seringkali membuat saya 'galau' selama saya mengajar maupun di lingkungan sekitar tempat tinggal saya.

Pelajaran yang terpisah (di sekolah)
Dalam hal belajar-megajar, saya sering merasa kalau pembelajaran yang terjadi hanya sepotong-sepotong. Materi atau mata pelajarannya banyak banget, tapi anak tidak mengerti keterkaitan satu dengan yang lainnya. Anak-anak menerima semuanya secara mentah sebagai varian-varian materi pelajaran : matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, agama, seni budaya, Pkn, olahraga, kewirausahaan, kimia, fisika, ipa, ips, dan mapel-mapel kejuruan (karena saya ngajar di smk). Bayangkan jika kita menerima mapel sebanyak itu dan nggak ngerti hubungannya apa, akan kepakai untuk apa. Pasti hanya akan menjadi beban, dan sangat mungkin setelah ulangan berlalu nggak secuilpun materi yang masih tersisa di otak (hehehe, yang ini pengalaman pribadi saya dengan pelajaran-pelajaran yang nggak saya pahami). Oke, ini sebuah masalah yang pasti ada solusinya.

Sebenernya, saya punya sebuah pandangan yang barangkali bisa menjadi solusi, yaitu dengan pembelajaran secara holistik alias menyeluruh. Maksud dari menyeluruh adalah siswa dapat memahami keterkaitan satu mapel dengan lainnya, siswa dapat mengaplikasikan berbagai pengetahuan yang berupa banyaknya mapel sebagai sebuah discovery atau penemuan atau solusi dari sebuah masalah. Biasanya memang dengan metode 'project based' lebih bisa dilakukan pembelajaran holistik. Mungkin juga bisa ditemukan cara-cara lain. Nah untuk teknis yang lebih detil saya sendiri masih merasa harus banyak belajar dan berdiskusi dengan para inspirator.

Degradasi Moral
Masalah degradasi moral rasanya sudah menjadi masalah nasional. Di sekolah, tentu saja banyak sekali hal-hal yang membuat hati saya miris. 

(tobe continued ya, udah bel pulang... )

Posted by admin - -

Renungan Pendidikan #40
oleh : Bapak Harry Santosa

Sebuah pameran di Jepang memperlihatkan sebuah pohon tomat dengan buah mencapai 20.000 butir. Jangan terburu buru menduga, pohon tomat ini hasil rekayasa teknologi atau over nutrisi dsbnya. Mohon maaf, bila salah duga.

Pohon tomat ini berbuah lebat tanpa rekayasa, tanpa teknologi canggih, tanpa nutrisi hebat dstnya, namun hanya karena ditemukan bahwa akar pohon tomat ternyata lebih cocok di air bukan di tanah.

Jadi hanya dengan membebaskan atau memerdekakan akar tomat untuk hidup di air, maka tomat berbuah begitu lebat. Lalu apa makna dari kisah ini? Harap bershabar.

Masih di negara yang sama, suatu masa di tahun 80an, sebuah propinsi, mewajibkan seluruh desa untuk menanam padi sebagai bagian dari program swasembada beras.

Ternyata ada 2 desa yang menolak, alasannya adalah desa pertama lebih cocok untuk pariwisata karena kontur tanah dan sumber air panas bumi. Sementara desa kedua lebih cocok menanam buah tertentu. Akhirnya gubernur propinsi itu membiarkan saja karena hanya dua desa dari ratusan desa yang ada.

Apa yang terjadi? Beberapa tahun kemudian, dua desa yang menolak menanam padi itu menjadi desa paling sejahtera di propinsi itu. Akhirnya sang gubernur memberikan kemerdekaan bagi semua desa desa lainnya untuk memilih keunggulan lokal yang sesuai bagi masing masing.

Apa makna dari cerita di atas?

Nampaknya tidak perlu dijelaskan, karena kita akan langsung paham bahwa apapun dan siapapun di muka bumi jika tumbuh merdeka sesuai fitrah yang Allah karuniakan kepadanya maka niscaya tumbuh paripurna dan langsung memberi manfaat yang luarbiasa.

Pesan pendidikannya adalah bebaskanlah fitrah anak anak kita untuk tumbuh paripurna sesuai keunikannya, fokuslah pada sisi cahaya keindahannya, bukan sibuk pada sisi gelapnya. Jika sisi cahayanya semakin melebar maka sisi gelapnya menjadi sirna, bahkan cahayanya kemudian akan menerangi semesta di luar dirinya.

Bukankah gelap kebathilan hanya ada ketika cahaya kebenaran meredup, begitupula sebaliknya.

Maka berhentilah terlalu dominan dan banyak mengajar, karena fitrah belajar yang dikaruniakan Allah adalah kemampuan belajar terbaik yang ada di muka bumi. Kita akan terkejut melihat hebatnya fitrah belajar mereka bila dimerdekakan.

Pendidikan bukanlah pengajaran, penjejalan, pengisian, seolah olah anak kita lahir tanpa fitrah apapun. Anak yang selalu dominan diajarkan akan terus meminta diajarkan sepanjang hayatnya. Inspirasikan dan idekanlah gagasan2 hebat dan keren maka dia akan antusias belajar meneliti dan menemukan solusinya sepanjang hidupnya.

Sesungguhnya Allah telah mengajarkan banyak hal kepada manusia, mengilhamkan banyak hikmah sepanjang hidupnya termasuk kemampuan belajar yang luarbiasa. Apakah kita lebih hebat dari Tuhan?

Maka berhentilah berobsesi mencetak dan membentuk anak agar seperti raja anu, artis anu, ulama anu atau panglima anu atau pemimpin anu. Allah telah mengkaruniakan mereka perannya masing masing sesuai fitrah bakatnya. Khalifah bukanlah peran tunggal di muka bumi.

Apa jadinya jika di muka bumi isinya raja semua, artis semua, ulama semua, panglima semua dan pemimpin semua?

Pendidikan bukanlah percetakan atau pabrik furnitur atau peternakan, yang bisa seenaknya dan semaunya mencetak dan membentuk. Anak anak yang dicetak semaunya akan tidak pernah menjadi dirinya selamanya. Itu artinya mereka tidak pernah menjalani peran penciptaannya sepanjang misi khalifah nya di dunia.

Sesungguhnya pekerjaan mencetak dan membentuk manusia hanya Allah yang punya otoritas, dan semua desainNya sudah sempurna ada di dalam fitrah tiap manusia.  Apakah kita lebih hebat dari Tuhan?

Maka berhentilah melakukan islamisasi fitrahnya, karena fitrahnya sudah Islam. Hidupkanlah fitrah keimanannya dengan atmosfir keshalihan dan keteladanan, keridhaan dan kecintaan pada Allah dan kebenaran maka dia akan mudah dan bergairah menerima dan menjalankan syariah.

Sesungguhnya tiap anak lahir dalam keadaan Islam, dalam keadaan bertauhid rububiyah, mereka termasuk kita pernah bersaksi bahwa Allah adalah Robb.

Sesungguhnya anak anak kita hanya memerlukan kita untuk berperan sebagai fasilitator, guide dan coach serta akhirnya sebagai partner yang menghargai, menghidupkan dan memberikan kebanggaan setinggi2nya kepada fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah keimanan yang mereka miliki.

Berhentilah fokus pada kelemahannya, bertaubatlah dari penyeragaman dan obsesi melampaui fitrah Allah dalam penciptaanNya, berhentilah mengingkari adanya fitrah, berhentilah menjadi tuhan.

Jadilah hamba yang hanif bersama agama yang lurus, jadilah orangtua yang menghargai fitrah dan memuliakannya dengan agama fitrah. Mendidik sesuai fitrah akan berujung kepada buah yang berkah, baik dan banyak.

Salam Pendidikan Peradaban
#pendidikanberbasispotensi
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak

Posted by admin - -

Hari ini acara Basa-Basi Trans TV menghadirkan sosok keluarga yg luar biasa. Keluarga Halilintar.Keluarga ini memiliki 11 orang anak (6 putra 5 putri), dgn jarak usia antara anak rata2 1,5-2 tahun. Semua anak full ASI. Tanpa pembantu dan baby sitter. Pasangan orang tua ini memiliki prinsip bahwa kita semestinya bangga menjadi keluarga besar yg mempunyai anak yg banyak. Karena anak-anak adalah aset dunia dan akhirat.

Keluarga ini menjalankan kehidupan sehari-hari layaknya sebuah tim. Masing2 memiliki tugas dan bertanggung jawab. Untuk pendidikan awalnya ke 4 anaknya sempat bersekolah di sekolah formal, namun karena Ayahnya sering berpergian keluar negeri utk bisnis dan tidak ingin meninggalkan keluarganya sehingga kemanapun sang Ayah pergi semua anggota keluarga wajib ikut akhirnya anak2 mereka homeschooling. Karena sering diajak pergi ke tempat2 baru anak2 mereka banyak mendapatkan pengalaman2 dan wawasan2 baru. Bahkan anak2nya jg biasa dilibatkan dlm bisnis ayahnya sehingga jiwa bisnis anak2 mereka terasah sejak dini.

Dalam tayangan sang Ayah berpesan: Jangan ajarkan anak hanya patuh dan cinta sama org tuanya. Tp ajarkan anak utk patuh dan cinta pd penciptanya. Maka anak akan dgn sendirinya mencintai org tua dan saudara2nya..Dari awal kedua pasangan ini memang berprinsip ingin punya anak banyak yg berkualitas. Sehingga mereka memang berusaha sungguh2 menciptakan generasi yg berkualitas. Mulai dari ketika hamil sang Ibu selalu menanamkan kebiasaan2 baik. Hingga kedua orang tua ini jg berusaha mengenali dan memetakan kelebihan dan kekurangan anak2nya. Mereka memperkuat bakat2 dan kelebihan2 anaknya. Sehingga masing2 anak sudah tau apa passion mereka masing2..
Mereka jg tidak pernah membandingkan masing2 anak karena percaya Allah menciptakan tiap anak dgn kelebihan dan kekurangan masing2..

MasyaAllah..banyak pelajaran yg bisa kita ambil dari keluarga ini.
Demikian resume pribadi sy semoga bermanfaat..
Oleh: Annisaa - Samarinda, member HE_BPA Nasional, copas dari grup HE_BPA Nas.

Posted by admin - -

Alhamdulillah buku solo pertamaku terbit. Judulnya Teknik Dasar Komputer. Isinya, materi seputar mikroprosesor, orgaskom, siskom dan sedikit tentang protokol komunikasi. Pas banget buat jurusan TKJ yang SMK nya pake kurlum 2013. Pas juga buat mahasiswa TE, TI, Ilkomp insya Allah. Yang penasaran atau mau pesan langsung aja ya cekidot disini

Posted by admin - -

Libatkan kakak untuk ngertiin adiknya

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Kamis dari yang manis di teras"mellykiong" dengan seduhan teha manisnya.

Pasti jengkel dan kesel kalau kita bicara sama anak tapi tidak bisa mesra, benar tidak?
Ya itu yg saya rasakan sama Matthew, Entah kenapa saya berasa akhir2 ini dia lbh suka jawab iya, tidak,bukan, ngk tahu, dan kalimat terakhir membuat aku tersadar" ih mama, selalu mengulang2 pertanyaan yang sama"
Disitu cepat saya berpikir, gaya saya yang salah, saya berusaha dengan gaya lain ah, ketika dia main sama temannya, berusaha akrab sama temannya, dan ternyata saya perhatikan bgmn cara dia ngobrol sama papanya kog lain?
Tidak usah khawatir, cari jalan lain Melly. Itu yang ada dalam benak saya,sampai saya tanya teman saya yang anaknya seumuran, ternyata sama bahwa anaknya juga lbh banyak problem sama mamanya dibanding sama dia.Terus saya tanya apa yg jadi problem? Masalah di bahan komunikasi krn mamanya gaptech.
(Oh aku menemukan titik permasalahan), tapi bagaimana ya kalau mak mak memang gaptech?
Tidak kehabisan akal, semalam coba ngobrol sama Julian, dan ada hal yang saya benar2 disadarkan adalah" mama itu ada masanya anak tidak suka banyak ngobrol, Ian juga pernah melewati masa itu dan nanti juga berlalu"

Ya Tuhan, dimana kebijaksanaan pergi? Jadi lihat kembali Puisi Khalil Gibran" kau dapat berupaya keras menjadi spt mereka,tetapi jangan pernah mencoba membuat mereka sepertimu"

Yah Ok lah, saya belajar berikan waktu dan belajar tdk gaptech lagi kelesss...happy aja dapat ilmu baru.

Smile
Melly kiong

"Anakmu bukanlah anakmu, mereka datang melaluimu tetapi bukan milikmu"Khalil Gibran

Posted by admin - -

Anakmu bukanlah anak anakmu

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Rabu menggebu, cuaca bagus dan mohon bantuannya untuk tim Smiling Oma yang lagi jalan jalan ke Cirebon ya.
Teras "mellykiong" berharap semakin banyak membangunkan keelingan sobat semua.

Saya sengaja memperbesar puisi Khalil Gibran dan membingkainya serta  menggantungkan di dinding ruang tamu kecilku. Untuk apa? Untuk selalu mengingatkan diri saya bahwa anak anak hanya terlahir dari rahimku tetapi bukan milikku, mereka punya kehidupan yang merindukan dirinya sendiri.

Ini sangat berarti buat saya pribadi, saya tidak boleh meminta mereka menjadi yang saya inginkan.

Saya tidak mau maksakan diri anak anak harus jadi juara.
Jadi ingat sama Julian yang pulang ke rmh dengan wajah sedikit muram waktu pertama kali dapat nilai Fisika 20 ( SMP kelas 1).
Mama aku hrs cari guru les, karena nilai saya jelek dan tdk masuk standard sekolah.
Dengan tenang saya tanya apakah itu sdh nilai terbaik yang dia sudah usahakan ,katanya tidak dia kurang teliti."nah yg kurang teliti ini kamu garis bawahi ya"
Terus ulangan yg kedua dia dapat 50, datanglagi ke saya " mama saya benar2 harus cari guru les"
sambil guyon" wow kamu sdh hebat lho naik 150 persen, kalau disaham mama sudah kaya" padahal dalam hati juga dag dig dug dan jujur ada rasa bangga bahwa tanggun jwabnya sdh semakin bertumbuh.

Nah saya melihat hampir semua ibu2 begitu Tegang ketika anaknya ulangan. Dan lebih tegang dari pada yang ujian.
Mengapa? Karena Ibu ibu menginginkan anaknya yg terbaik mnrt dirinya.

Please ya bu, musim ulangan jangan menjadi musim Menyedihkan buat anak anak kita.
Nilai SD dan SMP  tdk akan ditanya ketika mereka melamar kerja.

Yuk kasih mereka kesempatan menjadi dirinya dan biarkan mereka bahagia dimasa kecilnya.

Smile
Melly kiong

"Kanak Kanak adalah masa terindah yang akan kita kenang sepanjang masa"

Posted by admin - -

Resume Diskusi Grup HSMN 3
Rabu, 11 Maret 2015

🐬🐬 Peran Dongeng Islam untuk Anak: Latar Belakang, Urgensi, Langkah n Caranya bagi Orangtua Homeschooling 🐬🐬
🌱Narasumber : Ustadz Bimo, pendongeng senior Islam
Moderator : Gayu & Azizah
Notulensi:
🌱Durasi 2 jam: Pkl. 20.00 - 22.00

Assalamu'alaikum wr.wb
Patik bersyukur pada malam ini dihadirkan di grup ini, Konon, sebagai tamu patik* (dalam bahasa dongeng artinya saya) memperkenalkan diri, sebut saja nama patik Kak Bimo. tahun ini menapaki tahun ke 22 menjadi seorang story teller, ayah dari 7 anak kandung, istri mantan guru, penyiar radio dan penyanyi di OKUT sumsel.

Syahdan, pada mulanya patik tak sengaja "kecebur" profesi sebagai penutur cerita dan trainer motivasi anak dan remaja. Lama-lama jadi area watch untuk dunia story telling.
Yah...rupanya sdh menjadi garis hidup, dengan sebuah kesadaran, bahwa saya sedang ditempatkan oleh Allah SWT pada sebuah satu puzzle peran, untuk turut membangun karakter/akhlak bangsa, melalui cerita dan dongeng.

Posted by admin - -

Aku tidak akrab sama anak pertamaku

Selamat paagi sobat eMKa Land, semangat Kamis dari yang manis di teras"mellykiong" tentunya dengan seduhan teh manisnya ya.

Kenapa banyak bangat ya ibu ibu yang datang ke saya dan menceritakan betapa pusingnya dia dengan anak pertamanya.
Lho kog bisa? Ternyata mereka sadar kalau mereka terlalu mengatur anak pertama sehingga anaknya tidak suka, begitu anak kedua mereka mengakui lebih longgar.

Jadi ingat bagaimana seorang peserta kelas Parenting bbrp waktu lalu, dengan deraian air mata merasakan betapa frustrasinya dia dan suami terhadap anak pertamanya.
Namun dengan mindful parenting,dan cara yang sederhana hanya bagaimana cara mengubah gaya komunikasi, akhirnya pasangan orgtua itu merasakan bahagia yang luar biasa sekarang punya hubungan yg sangat dekat.

Intisarinya adalah tetap, byk orgtua yang tidak mengerti bahwa yg membuat mereka jauh dari anak pertama karena larangan yang dilakukan tanpa berempati.

Selamat introspeksi ada kesalahan dimana yuk dan boleh diskusi.

Smile
Melly kiong
Www.menatakeluarga.com
Www.emkaland.blogspot.com

"Hubungan dengan anak pertama adalah barometer kualitas komunikasi orgtua dan anak"

Posted by admin - -

Semua orgtua takut anaknya terpengaruh, bagaimana sebaliknya?

Selamat pagi sobat eMKa Land yang berbahagia, semangat Rabu menggebu, teras"mellykiong" walaupun hujan tetap smile.

"Aduh aku takut anakku terpengaruh sama teman temannya"....kalimat yang banyak saya dengar dari sesama ibu ibu.

Dari kalimat ini memberikan arti bahwa setiap orgtua merasa bahwa anaknya yang terbaik. Jadi anak siapa dong yang tidak baik?
Dan pertanyaannya bagaimana kalau anak kita yang justru mempengaruhi anak orglain?

Jadi bagaimana kita tidak usah mengkambing hitamkan lingkungan, dan mari kita lihat apa yang salah dari sikap sikap anak kita.
Saya juga mau ah, lihat Julian suka ngambek karena saya yang suka ngambek ternyata.
Matthew Iseng, karena aku yang iseng.
Coba ah perbaiki yang tidak baiknya.

Selamat pagi
Smile melly kiong

"Cermin yang pertama dilihat anak adalah orgtuanya sendiri"

Posted by admin - -

Kulwap IIP Salatiga
Rabu 11 Maret 2015
Nara sumber Mira Julia (Lala) Rumah Inspirasi
Host: rina minarti,  co host: santi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tujuh pertanyaan yang sering diajukan mengenai homeschooling adalah:
• Adakah homeschooling di kota saya? Di mana saya bisa mendaftar homeschooling?
• Berapa biaya homeschooling yang harus saya bayar?
• Bagaimana ijazah anak homeschooling? Apakah anak homeschooling bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi?
• Bagaimana sosialisasi anak homeschooling?
• Sejak usia berapa anak bisa homeschooling?
• Bagaimana standar dan kurikulum homeschooling?
• Apakah saya bisa melaksanakan homeschooling sambil bekerja?
• Adakah homeschooling di kota saya? Di mana saya bisa mendaftar homeschooling?

Homeschooling/HomeEducation adalah model pendidikan di mana keluargamemilih untuk bertanggung jawab sendiri atas proses pendidikan yang dijalani anak-anaknya. Jadi, HS/HE bukan sebuah lembaga atau institusi. Di dalam penyelenggaraan HS/HE, orangtua dapat memilih apakah menyelenggarakan sendiri proses HS/HE atau menggunakan bantuan lembaga lain. Lembaga yang membantu proses HS/HE bisa berupa klub, bimbel, kursus, penyelenggara ujian, dan sebagainya.

Di Indonesia ada sedikit salah-kaprah dalam penggunaan istilah HS. Banyak lembaga yang mempromosikan diri sebagai homeschooling. Lembaga yang sering mempromosikan diri sebagai HS sebenarnya menimbulkan kerancuan tentang istilah HS. Sebab, sesuai dengan namanya (home) dan praktek yang umum di seluruh dunia, HS itu bentuknya adalah keluarga, tak pernah berbentuk lembaga.
Jadi, untuk menjalani HS/HE, Anda tidak harus mendaftar ke mana-mana. Yang perlu Anda perlukan adalah mencari teman seperjuangan, sesama praktisi HS/HE yang ada di kota Anda agar bisa berkegiatan bersama (jika diperlukan)

Posted by admin - -

Resume diskusi ke 4 HE BPA Semarang

Menyiapkan generasi aqil baligh, tentu memiliki tahapan-tahapan. Untuk pendidikan generasi aqil baligh pada tahap balita, referensi yang paling indah adalah kehidupan Rasulullah SAWdi usia 0-7 tahun. Di usia 0-7 tahun ajaklah anak-anak untuk kaya akan wawasan. Kebanyakan kita berpikir bahwa pendidikan sama dengan persekolahan. Sehingga banyak PAUD (pendidikan usia dini) yang berubah menjadi SAUD (sekolah anak usia dini). Pendidikan Anak Usia Dini bukanlah persiapan masuk SD, tetapi agar anak-anak balita kita utuh menjadi anak usia dini dengan semua aspek fitrah pada usianya.

Lihatlah bagaimana Allah SWT mempersiapkan pendidikan usia dini Rasulullah SAW. Siroh mencatat bahwa Rasulullah SAW adalah seseorang yang paling lembut dan halus tutur katanya. Kefasihan tutur itu adalah bahasa ibu  yang diperoleh beliau dengan baik ketika tinggal di Bani Sa’diah pada rentang usia 0-5 tahun, yang bahasanya masih murni. Bahasa bukanlah sekedar grammar, dia adalah ekpresi pikiran dan perasaan, gagasan dan curhatan. Bahasa Ibu sangat penting untuk membentuk generasi aqil baligh pada tahap berikutnya.

Posted by Ummu Hafidh - -

Adakah diantara kalian yang semakin bertambah usia semakin semangat untuk belajar? Seiring meningkatnya jenjang pendidikan semakin bergairah terhadap ilmu? Jika iya, saya ucapkan selamat, anda sungguh beruntung. Ya, beruntung karena fenomena yang kerap saya temui justru sebaliknya.


Jika saya mengingat masa kanak-kanak saya betapa besar keinginan untuk bersekolah.Diantara kita saat itu mungkin tidak sedikit yang ingin ikut kakak pergi ke sekolah. Masa taman kanak-kanak bagi kebanyakan kita menyisakan kenangan yang sangat menyenangkan. Setiap hari bermain, bernyanyi, dan melakukan hal-hal lain yang sifatnya senang-senang. Padahal tanpa kita sadari kita belajar banyak hal. Masa taman kanak-kanak membuat kita mengambil kesimpulan bahwa sekolah itu menyenangkan.