Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

Kulwap IIP Salatiga
Rabu 11 Maret 2015
Nara sumber Mira Julia (Lala) Rumah Inspirasi
Host: rina minarti,  co host: santi
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tujuh pertanyaan yang sering diajukan mengenai homeschooling adalah:
• Adakah homeschooling di kota saya? Di mana saya bisa mendaftar homeschooling?
• Berapa biaya homeschooling yang harus saya bayar?
• Bagaimana ijazah anak homeschooling? Apakah anak homeschooling bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi?
• Bagaimana sosialisasi anak homeschooling?
• Sejak usia berapa anak bisa homeschooling?
• Bagaimana standar dan kurikulum homeschooling?
• Apakah saya bisa melaksanakan homeschooling sambil bekerja?
• Adakah homeschooling di kota saya? Di mana saya bisa mendaftar homeschooling?

Homeschooling/HomeEducation adalah model pendidikan di mana keluargamemilih untuk bertanggung jawab sendiri atas proses pendidikan yang dijalani anak-anaknya. Jadi, HS/HE bukan sebuah lembaga atau institusi. Di dalam penyelenggaraan HS/HE, orangtua dapat memilih apakah menyelenggarakan sendiri proses HS/HE atau menggunakan bantuan lembaga lain. Lembaga yang membantu proses HS/HE bisa berupa klub, bimbel, kursus, penyelenggara ujian, dan sebagainya.

Di Indonesia ada sedikit salah-kaprah dalam penggunaan istilah HS. Banyak lembaga yang mempromosikan diri sebagai homeschooling. Lembaga yang sering mempromosikan diri sebagai HS sebenarnya menimbulkan kerancuan tentang istilah HS. Sebab, sesuai dengan namanya (home) dan praktek yang umum di seluruh dunia, HS itu bentuknya adalah keluarga, tak pernah berbentuk lembaga.
Jadi, untuk menjalani HS/HE, Anda tidak harus mendaftar ke mana-mana. Yang perlu Anda perlukan adalah mencari teman seperjuangan, sesama praktisi HS/HE yang ada di kota Anda agar bisa berkegiatan bersama (jika diperlukan)


• Berapa biaya homeschooling yang harus saya bayar?
Pertanyaan di atas diajukan dengan asumsi bahwa proses belajar yang dilaksanakan di dalam HS diselenggarakan oleh sebuah lembaga. Jika difahami bahwa HS/HE adalah pendidikan berbasis rumah, yang diselenggarakan oleh keluarga, maka biaya yang dikeluarkan dalam HS/HE oleh setiap keluarga bisa sangat bervariasi. Variasi besaran biaya HS/HE sangat lebar tergantung pada standar, fasilitas, dan program yang dilaksanakan dalam HS/HE. Inilah yang disebut dengan fleksibilitas pembiayaan.
Fleksibilitas pembiayaan merupakan salah satu kekuatan HS/HE. Setiap keluarga HS/HE dapat menyesuaikan anggaran pendidikan & memaksimalkan biaya yang dikeluarkan karena memiliki kontrol sepenuhnya atas pemanfaatan uang yang dikeluarkan. Intinya, biaya dapat diatur menyesuaikan kemampuan keuangan keluarga. Jika memilih menggunakan materi eksternal (kurikulum, bahan ajar siap pakai) dan layanan eksternal (tutor, konsultasi, kursus, dsb), maka ada biaya yang dikeluarkan. Jika ingin menghemat, maka keluarga harus menggunakan kreativitasnya untuk menemukan solusi yang berorientasi pada tujuan, dengan sarana yang berbeda dari layanan berbayar.

• Bagaimana ijazah anak homeschooling? Apakah anak homeschooling bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi?
Menurut UU no. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) ada 3 jalur pendidikan yang diakui pemerintah, yaitu: jalur pendidikan formal (sekolah), nonformal (kursus, pendidikan kesetaraan), dan informal (pendidikan oleh keluarga dan lingkungan).
Anak-anak yang belajar melalui HS/HE (jalur pendidikan informal) dapat memperoleh ijazah dengan cara mengikuti ujian kesetaraan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Ujian Kesetaraan terdiri atas tiga jenjang, yaitu Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Dengan memiliki ijazah Paket C, seorang anak dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi manapun baik negeri/swasta.
• Bagaimana sosialisasi anak homeschooling?
Ada dua model sosialisasi yang biasanya dikenal, yaitu sosialisasi horizontal (seumur) dan sosialisasi vertikal (lintas umur). Pergaulan di sekolah merupakan contoh paling jelas mengenai model sosialisasi horizontal. Sosialisasi horizontal menjadi salah satu ciri utama bentuk sosialisasi. Sementara itu, anak-anak yang dididik dalam HS memiliki model sosialisasi yang berbeda Anak HS/HE bersosialisasi dengan anggota keluarga dan masyarakat yang ada di sekitarnya, yang sebagian besar memiliki usia yang berbeda.
Model sosialisasi lintas-umur adalah merupakan model sosialisasi utama di dalam homeschooling, yang dijalani selama proses pendidikan yang dijalaninya. Anak HS/HE memang memiliki model sosialisasi yang
berbeda dengan anak-anak sekolah, tapi kualitasnya tak bisa dinilai lebih buruk. Bahkan, dalam riset justru ditemukan keunggulan kemampuan sosialisasi anak-anak HS/HE yang terbiasa dengan sosialisasi lintas-umur.
• Sejak usia berapa anak bisa homeschooling?
Pendidikan pada hakikatnya dimulai sejak bayi lahir. Bahkan, beberapa pendapat menyatakan bahwa pendidikan telah dimulai saat bayi masih di dalam kandungan. Sebab, bayi yang berada di dalam kandungan sebenarnya sudah dapat berkomunikasi dan menyerap apa yang di sekitarnya melalui ibunya.
HS/HE pada usia dini bukanlah mengajari anak untuk belajar membaca, menulis, matematika, dan hal-hal akademis lainnya sejak bayi. Pendidikan anak pada usia dini menekankan pada pola pengasuhan yang sehat (good
parenting). Selain itu, pendidikan anak usia dini juga ditujukan sebagai pondasi bagi anak agar memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut (sekolah dasar).
• Bagaimana standar dan kurikulum homeschooling?
Karakter dasar yang melekat pada HS/HE adalah customized education, pendidikan yang dikustomisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak.
Dari sisi metode, banyak model teoritis HS/HE, mulai yang bersifat sangat tidak terstuktur (unschooling), hingga yang sangat terstruktur seperti sekolah (school-at-home). Sepanjang tidak melanggar hukum, semua model HS/HE sah-sah saja dipilih karena keluarga lah yang paling tahu  apa yang terbaik untuk anak-anaknya
• Apakah saya bisa melaksanakan homeschooling sambil bekerja?
Pertanyaan ini sebenarnya tidak bisa dijawab oleh orang lain, tetapi harus dijawab oleh penanya sendiri. HS/HE secara prinsip menekankan pada pilihan orangtua/keluarga untuk bertanggung jawab sendiri dalam
pendidikan anak. Keluarga memilih untuk menyelenggarakan sendiri pendidikan, baik secara mandiri maupun menggunakan bantuan orang, lembaga, infrastruktur sosial yang ada di masyarakat.
Dalam prakteknya, sebagian besar praktisi HS/HE adalah keluarga yang salah satu orangtua tidak bekerja, bekerja di rumah, bekerja paruh waktu, atau memiliki pekerjaan yang secara waktu cukup fleksibel. Fleksibilitas waktu itu sangat penting karena salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses HS/HE adalah kualitas pendampingan orangtua.
Jadi, jawaban dari pertanyaan ini berkaitan dengan manajemen proses belajar. Kalau orangtua dapat mengelola proses belajar anak secara baik (dengan tetap bekerja), maka HS/HE dapat dijalankan. Tetapi jika anak
masih belum bisa dilepas untuk mandiri dan proses belajar masih membutuhkan pendampingan yang besar, dibutuhkan pengaturan ulang mengenai pekerjaan yang dijalankan oleh orangtua jika tetap ingin menjalankan HS/
HE untuk putra-putrinya. Mana yang paling baik untuk keluarga Anda? Anda sendiri yang menentukannya.
Materi ini diambil dari ebook FAQ Homeschooling. Bisa diunduh Gratis di: http://rumahinspirasi.com/newsletter-rumah-inspirasi/
Podcast Homeschooling: http://rumahinspirasi.com/podcast-homeschooling-gratis/
~~~ Tanya Jawab ~~~~~
1⃣Bagaimana mekanismenya, apabila anak HS tunggal berencana untuk ikut ujian negara. Apakah dari awal harus mendaftar ke dinas dan mengikuti ujian2 yang diselenggarakan dinas, misal uts atau uas.  Dan kira2 apa saja yg harus dipersiapkan? -Ifah
1. Silakan cari pkbm terdekat. Buat portfolio sesuai dengan syarat pkbm tersebut. Kalau dari pengalaman setiap pkbm beda kebijakan. Ada yg harus daftar dr kelas 4. Ada yg kelas 6 asal punya portofolio (rapot buatan orangtua) boleh ✅
2⃣ Salam kenal mb lala, sy mau menanyakan ttg Bagaimanakah cara mengelola proses belajar anak agar tetap terlaksana dengan baik?-ifna
2. Dalam HS tidak ada cara instan. Prosesnya bertumbuh. Kuncinya kesabaran orangtua dalam menemani proses ini. Maksudnya awalnya mungkin berhasil 10%, minggu depan tambah sekian persen. Terus bertambah ✅
3⃣ Untuk homeschooling yg terstruktur(school at home) apakah hrs membuat jadwal belajar jg(jam sekian bljr ini dsb) atau fleksibel aja?terimakasih -zavia
3. Praktisi HS school at home biasanya punya jadwal terstruktur. Lengkap dengan jam2nya. Disesuaikan dengan kurikulum yg dipakai. ✅
4⃣ Bu, saya ingin menerapkan kurikulum yg diterapkan di sekolah ( PAUD, SD, SMP, ...) di rumah. Apakah itu umum dilakukan para praktisi HE/HS? -Nuri
4. Bisa. Itu namanya HS dengan model School at Home✅
5⃣ Apakah ada resiko dalam menjalankan hs ?   - Dewi
5. Setiap pilihan pasti ada resikonya. Jadi pasti ada resiko dalam HS ✅
6⃣ Portofolio pkbm tiap daerah apakah sama/ beda2 ya mb? Bisa minta contoh portofolio yg mb gunakan untuk anak2 mb. Terima kasih ~Sapta
6. Kami menjalani hs yang berorientasi pada dunia profesional. Portfolionya berupa karya mereka. Bisa dilihat di www.duniayudhis.com dan duniatata.com
7⃣ Jika kita merasa kurang puas dg sistem di sekolah tapi kita juga blm pede utk hs, gimana mbak?-Santy
7. Bisa tetap sekolah tapi orangtua melakukan pengayaaan tambahan krpada anak2 d rmh 😍✅
8⃣ bagaimana mengatur materi yg akan diajarkan? -Ani
8. Sangat bergantung dengan model dan metode hs yg diterapkan di keluarga. Pilihan ini dipengaruhi dari visi keluarga. Jadi step awal sebelum masuk ranah teknis adalah menemukan visi keluarga. ✅
9⃣ Bagaimana dengan keluarga yg mempunyai beberapa anak dengan usia yg berbeda -Hermin
9. Rata2 keluarga hs punya anak lebih dr satu 😉
Tipsnya: pegang kepala, buntut menyusul. Maksudnya: kalau kakaknya beres, adik2nya biasanya mengikuti 😍😍😍
10⃣ Met malam mbk lala,di jaman sekarang ini sekolah PAUD tlah menjamur d berbagai wilayah,bisakah kita sebagai orang tua mengganti pendidikan seperti itu dgn HS?bagaimana cara dan metodenya?tanpa harus mengcopy dari paud  umumnya..-kris
10. Ketiga anak saya tdak pernah bersekolah. Jadi sangat bisa. Untuk anak usia dini metodenya main main dan main. Eksplorasi banyak hal. ✅
11⃣ Apakah foto2 karya anak2 bisa dikategorikan portofolio juga?
Soalnya kadang kalo mau disimpan tempatnya penuh.. Atau..adakah tips praktis dalam menyimpan portofolio anak biar rumah tetap rapi mb?makasih -Farida
11. Bisa mbak. Justru itu keuntungan hidup d zaman digital 😉✅
12⃣ Mohon dishare bagaimana pengalaman mb lala, mengapa dulu sampai bs memilih hs? -niken
12. Kami ingin hs sejak awal menikah (sejak belum pujya anak) Tertarik hs krn ingin anak2 punya waktu banyak untuk main, eksplorasi & pergaulan yg luas✅
13⃣ Selamat malam mb. Lala,, Apakah jam belajar dan jadwal anak hanya d tentukan oleh tua? Dan bagaimana cara menghadapi anak yg suka menawar jam belajar? terimakasih -Mayang-
13. D rmh kami pakai sistem menu. Jadi materi dari kesepakatan anak ortu. Waktunya kami bebaskan. Jd dr kecil anak belajar mengatur sendiri eaktu mereka✅
14⃣ Dalam hs apa ada target yg hrs dipelajari anak? Dan bagaimana jika tdk bs capai target yg sdh ditentukan?-Dian
14. Proses pemenuhaj target juga menjadi proses. Tidak langsung triiing... Minggu ini mungkin target 50%, minggu depan nambah lagi terus hingga konsisten
15⃣ Di mana biasanya praktisi School at Home mendapatkan materi kurikulumnya itu?-Nuri
15. Dari internet, toko buku, dll✅
16⃣ Mbak lala, ttg rapot apakah formatnya sama dgn rapot dr sekolah formal atau HS punya format sndr? Jika sama dgn rapot sekolah formal apakah berarti anak2 HSers hrs mempelajari semua subject yg d ajarkan d sekolah formal?-Zahara
16. Itu jd konsekwensi hs school at home. Makanya sebagian praktisi hs yg saya kenal memilih bukan model school at home
17⃣ Apakah berbeda antara Home schooling dengan school at home ? -Ifna
17. School at home adalah salah satu model hs✅
18⃣ Apa Resiko hs ? Mana yang lebih efektif, hs keluarga, atau hs bersama / komunitas ? -dewi
18. Hs adalah pedidikan berbasis keluarga. Keluarga memutuskan untuk mendidik anaknya sendri. Jadi hs bukan lembaga✅
Resiko hs:
Tidak ada pihak lain yg bisa disalahkan kalau terjadi apa2 dlm proses hs kita ✅
19⃣ apa yang harus disiapkan orang tua ketika akan memilih hs,dalam arti ortu hrs byk belajar  dulukah? -ani
18. Betul mbak. Lakukan riset/pembelajaran ttg hs, parenting. Banyak berinteraksi dengan praktisi hs krn memang filosofi hs berbeda dengan sekolah✅
20. Apa tantangan terbesar mb lala dalam menjalankan HS selama ini? Pernah ndak mb sampai pada titik "cukup sampai disini aja deh" -april-
20. Tantangan terbesar adalah melatih kesabaran dan menjaga kewarasan. Heheheheheehe . Tp sampai saat ini belum pernah sampai titik "menyerah"✅
21⃣ Tadi dikatakan kalau ingin mdptkan ijazah bisa ikut ujian kesetaraan/paket. apakah soal2nya seperti ujian nasional? -Nisa-
21. Soalnya berbeda. Ujian paket punya soal sendiri✅
22⃣ Sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA) biasanya punya panduan harian kegiatan ( saya lupa istilahnya) sbg penjabaran kurikulum.Utk tipe School at Home, seandainya menerapkan panduan tsb bukankah mjd sangat praktis dan membantu bagi yg berminat HS? -Nuri
22. Kalau mengikuti salah satu kurikulum biasanya ada panduannya mbak. Kalau googling hs curriculum ada baaaaaaaaanyaaak sekali ✅
23⃣ Jika anak HSers tiba2 memutuskan untuk sekolah formal, bolehkah lgsg daftar tdk dr kelas awal( misal sd lgsg dftr kls 4)? Apa saja syaratY? -Zahara
Dari pengalaman bebrapa teman. Biasanya anaknya d tes d sekolah yg bersangkutan. Dan hasilnya tergantung anaknya. Ada seorang teman ibunya meninggal jd anaknya sekolah dan waktu tes turun kelas. Tp ada sahabat yg bercerai jd anaknya sekolah waktu dtest ttp di kelas sesuai umurnya dan tdk masalah✅