Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

COMMUNITY BASED EDUCATION #9

Talents Mapping

Dulu saat lahir dua anak saya, Enes Kusuma dan Ara Kusuma saya sempat bingung mencari kelebihan mereka masing-masing. Karena cuma terpaut jarak 15 bulan, maka sayapun memperlakukan kedua anak tersebut seperti anak kembar. Baju sama, mainan sama, ikut aktivitas yang sama.

Seiring berjalannya waktu muncullah yang namanya "Sibling Rivalry" yang satu merasa bersaing dengan yang lain.Kami berdua sebagai orangtua berusaha seminimal mungkin untuk tidak membandingkan. Tapi jahatnya masyarakat di luar secara otomatis selalu membandingkan kedua anak ini.

Sampai suatu saat kami bertemu dengan Abah Rama Royani, penemu talents mapping yang mengcoach kami berdua untuk melihat masing-masing kekuatan diri kami sebagai orangtua, dan diberikan ilmu bagaimana memandu melihat kekuatan masing-masing anak.

Hasilnya menakjubkan, kami tumbuh sebagai sebuah team. Masing-masing memahami kekuatan diri dan saling mendukung keberhasilan. Kami sangat gembira kalau salah satu diantara kami sukses, karena itu artinya kesuksesan team bukan individual.

Dulu sejak SD kita selalu diajarkan untuk berkompetisi, harus selalu bisa mengalahkan teman satu kelas scr inividual. Sehingga mereka yg dapat rangking, stress mempertahankan rangkingnya dan yang tidak dapat rangking merasa keberadaannya tak berarti apa-apa.

Yang dapat rangking tidak paham kekuatannya, karena semua merasa bisa, tapi tidqk mendalam, sedangkan yang tidak dapat rangking terlanjur minder untuk menggali bakatnya.

Di Communnity Based Education, yang dibangun bukanlah semangat kompetisi individual melainkan semangat supertisi (menggali kekuatan masing-masing) untuk bisa menjalin kekuatan komunal. Sehingga sebagai sebuah bangsa kita mampu bersaing secara global. Kita hadir sebagai bangsa yang bermartabat, punya harga diri karena kita bangga pada diri kita sendiri.

#onedayonepostfor99days
#day9
#talentsmapping