Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -



Resume Materi Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch #3 Sesi #5
Selasa, 21 Februari 2017
Fasilitator : Mba Yani dan Mba Sukeng
Ketua Kelas : Anitasari Cicilia
Koordinator Mingguan : Anyta Rosa Perdana
📚 Materi 📚
Materi Matrikulasi IIP Batch #3 Sesi #5
📝 BELAJAR BAGAIMANA CARANYA BELAJAR 📝
Bunda dan calon bunda yang selalu semangat belajar.
Bagaimana sudah makin mantap dengan jurusan ilmu yang dipilih? Kalau sudah, sekarang mari kita belajar bagaimana caranya belajar. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk lebih membumikan kurikulum yang teman-teman buat sehingga ketika teman-teman membuat kurikulum unik (customized curriculum) untuk anak-anak, makin bisa menerjemahkan secara setahap demi setahap karena kita sudah melakukannya. Inilah tujuan kita belajar.
Sebagaimana yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya, bahwa semua manusia memiliki fitrah belajar sejak lahir. Tetapi mengapa sekarang ada orang yang senang belajar dan ada yang tidak suka belajar.
Suatu pelajaran yang menurut kita berat jika dilakukan dengan senang hati maka pelajaran yang berat itu akan terasa ringan dan sebaliknya pelajaran yang ringan atau mudah jika dilakukan dengan terpaksa maka akan terasa berat atau sulit.
Jadi suka atau tidaknya kita pada suatu pelajaran itu bukan bergantung pada berat atau ringannya suatu pelajaran. Lebih kepada rasa.
*Membuat BISA itu mudah, tapi membuatnya SUKA itu baru tantangan*
Melihat perkembangan dunia yang semakin canggih dapat kita rasakan bahwa dunia sudah berubah dan dunia masih terus berubah. Perubahan ini semakin hari semakin cepat sekali.
Anak kita sudah tentu akan hidup di jaman yang berbeda dengan jaman kita. Maka teruslah mengupdate diri, agar kita tidak membawa anak kita mundur beberapa langkah dari jamannya.
Apa yang perlu kita persiapkan untuk kita dan anak kita ?
Kita dan anak-anak perlu belajar tiga hal :
1⃣ Belajar hal berbeda.
2⃣ Cara belajar yang berbeda.
3⃣ Semangat Belajar yang berbeda.
*Belajar Hal Berbeda*
Apa saja yang perlu di pelajari ?
yaitu dengan belajar apa saja yang bisa:
🍎Menguatkan Iman,
ini adalah dasar yang amat penting bagi anak-anak kita untuk meraih masa depannya.
🍎Menumbuhkan karakter yang baik.
🍎Menemukan passionnya (panggilan hatinya).
*Cara Belajar Berbeda*
Jika dulu kita dilatih untuk terampil menjawab, maka latihlah anak kita untuk terampil bertanya. Keterampilan bertanya ini akan dapat membangun kreatifitas anak dan pemahaman terhadap diri dan dunianya.
Kita dapat menggunakan jari tangan kita sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan anak2 kita untuk bertanya.
Misalnya :
👍Ibu jari : How
👆Jari telunjuk : Where
Jari tengah : What
Jari manis : When
Jari kelingking : Who
👐Kedua telapak tangan di buka : Why
👏Tangan kanan kemudian diikuti tangan kiri di buka : Which one.
Jika dulu kita hanya menghafal materi, maka sekarang ajak anak kita untuk mengembangkan struktur berfikir. Anak tidak hanya sekedar menghafal akan tetapi perlu juga dilatih untuk mengembangkan struktur berfikirnya
Jika dulu kita hanya pasif mendengarkan, maka latih anak kita dengan aktif mencari. Untuk mendapatkan informasi tidak sulit hanya butuh kemauan saja.
Jika dulu kita hanya menelan informasi dr guru bulat-bulat, maka ajarkan anak untuk berpikir skeptik
Apa itu berpikir skeptik ?
Berpikir Skeptik yaitu tidak sekedar menelan informasi yang didapat bulat-bulat. Akan tetapi senantiasa mengkroscek kembali kebenarannya dengan melihat sumber-sumber yang lebih valid.
*Semangat Belajar Yang berbeda*
Semangat belajar yang perlu ditumbuhkan pada anak kita adalah :
🍀Tidak hanya sekedar mengejar nilai rapor akan tetapi memahami subjek atau topik belajarnya.
🍀Tidak sekedar meraih ijazah/gelar tapi kita ingin meraih sebuah tujuan atau cita-cita.
Ketika kita mempunyai sebuah tujuan yang jelas maka pada saat berada ditempat pendidikan kita sudah siap dengan sejumlah pertanyaan-pertanyaan. Maka pada akhirnya kita tidak sekedar sekolah tapi kita berangkat untuk belajar (menuntut ilmu).
Yang harus dipahami,
*Menuntut Ilmu bukan hanya saat sekolah, tetapi dapat dilakukan sepanjang hayat kita*
Bagaimanakah dengan Strategi Belajarnya?
• Strategi belajar nya adalah dengan menggunakan
*Strategi Meninggikan Gunung bukan meratakan lembah*
Maksudnya adalah dengan menggali kesukaan, hobby, passion, kelebihan, dan kecintaan anak-anak kita terhadap hal2 yg mereka minati dan kita sebagai orangtuanya mensupportnya semaksimal mungkin.
Misalnya jika anak suka bola maka mendorongnya dengan memasukkannya pada club bola, maka dengan sendirinya anak akan melakukan proses belajar dengan gembira.
🚫 *Sebaliknya jangan meratakan lembah*
yaitu dengan menutupi kekurangannya,
Misalnya apabila anak kita tidak pandai matematika justru kita berusaha menjadikannya untuk menjadi pandai matematika dengan menambah porsi belajar matematikanya lebih sering (memberi les misalnya).
Ini akan menjadikan anak menjadi semakin stress.
Jadi ketika yang kita dorong pada anak-anak kita adalah keunggulan / kelebihannya maka anak-anak kita akan melakukan proses belajar dengan gembira.
Orang tua tidak perlu lagi mengajar atau menyuruh-nyuruh anak untuk belajar akan tetapi anak akan belajar dan mengejar sendiri terhadap informasi yang ingin dia ketahui dan dapatkan. Inilah yang membuat anak belajar atas kemauan sendiri, hingga ia melakukannya dengan senang hati.
Bagaimanakah membuat anak menjadi anak yang suka belajar ?
Caranya adalah :
1⃣ Mengetahui apa yang anak-anak mau / minati.
2⃣ Mengetahui tujuannya, cita-citanya.
3⃣ Mengetahui passionnya.
Jika sudah mengerjakan itu semua maka anak kita akan meninggikan gunungnya dan akan melakukannya dengan senang hati.
*Good is not enough anymore we have to be different*
Baik saja itu tidak cukup,tetapi kita juga harus punya nilai lebih (yang membedakan kita dengan orang lain).
Peran kita sebagai orang tua :
👨‍👩‍👧‍👧 Sebagai pemandu : usia 0-8 tahun.
👨‍👩‍👧‍👧 Sebagai teman bermain anak-anak kita : usia 9-16 tahun.
Kalau tidak maka anak-anak akan menjauhi kita dan anak akan lebih dekat/percaya dengan temannya.
👨‍👩‍👧‍👧 Sebagai sahabat yang siap mendengarkan anak-anak kita : usia 17 tahun keatas.
Cara mengetahui passion anak adalah :
1⃣ Observation ( pengamatan).
2⃣ Engage (terlibat).
3⃣ Watch and listen ( lihat dan dengarkan suara anak).
Perbanyak ragam kegiatan anak, olah raga, seni dan lain-lain.
Belajar untuk telaten mengamati, dengan melihat dan mencermati terhadap hal-hal yang disukai anak kita dan apakah konsisten dari waktu ke waktu.
Diajak diskusi tentang kesenangan anak, kalau memang suka maka kita dorong.
Cara mengolah kemampuan berfikir Anak dengan :
1⃣ Melatih anak untuk belajar bertanya.
Caranya: dengan menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai suatu obyek.
2⃣ Belajar menuliskan hasil pengamatannya Belajar untuk mencari alternatif solusi atas masalahnya.
3⃣ Presentasi yaitu mengungkapkan akan apa yang telah didapatkan/dipelajari.
4⃣ Kemampuan berfikir pada balita bisa ditumbuhkan dengan cara aktif bertanya pada si anak.
Selamat belajar dan menjadi teman belajar anak-anak kita.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber bacaan :
Dodik Mariyanto, Learning How to Learn, materi workshop, 2014
Joseph D Novak, Learning how to learn, e book, 2009
✍ Open Discussion 📮
1⃣🙋 Nenny - Semarang
Assalamu'alaikum mbak Yani dan mbak Sukeng, bagaimana mengarahkan jika ada anak yang gampang bosan dengan minta gonta-ganti les ini-itu sehingga belum ada yg mahir? Apa yg harus saya katakan kepada orang tuanya?
Matur nuwun 🙏
👉 Mba Yani : wa'alaikumsalam
mba nenny, dalam tahapan perkembangan framework keluarga bu septi, masih wajar gak? jika anak tersebut bersikap seperti itu?
2⃣🙋 Cenung - Pati
Assalamualaikum mba yani dan mba sukeng.
Bagaimana cara membuat anak balita umur 2tahun 6bulan tidak pilih2 teman?
Anak saya sering sekali tidak mau bermain sama anak tetangga depan rumah. Padahal sama anak2 yang lain mau.
👉 Mba Yani : mba cenung, sudah pernah ditanya, kenapa adik gak mau main sama siA?  Mba cenung : Sudah mbak, kata anak saya siA nakal. Tapi g dijelaskan pernah diapakan. Nakal aja jawabnya.
Trus tak kroscek ke orang tua siA. Katanya anak saya pernah mau dipeluk dan dicium siA sampe terjatuh. Usia siA 2tahun 2bulan.
Ini gimana ya mbak agar anak saya mau maen sama siA? Saat ini anak saya selalu nutup pintu ato menjauh kalo ada siA datang. Padahal anak saya selalu tak bilangin kalo siA adalah temennya dan baik.
Khawatirnya hal tersebut terjadi sampe besok gede.
👉 Mba Sukeng : Apakah mba cenung sudah pernah menanyakan perasaan anak ketika bertemu atau bermain dengan A?  Mba Cenung : Belum mbak. Saya cuma nanya kenapa? Kata anak saya "nakal". Saya kejar dgn tanya yg lain saya gak dapat banyak penjelasan dari anak saya. Terus saya tanya ke anak saya "Ayi gak suka? ". Katanya iya, Mbak.
 Nenny
Sedikit berbagi ya mbak.. anak sy 3 th 9 bln. Saat ini paud di deket rumah. Ada 1 anak di kelasnya yg scr emosi kurang terlatih shg temen2nya sebagian besar takut. Bahkan ada yg cm diliatin sm anak itu lgsg nangis saking takutnya. Tp bbrp kali anak sy digodain, dipelototin, dia cuek aja. Pas mau dipukul, anak sy lari mendekat ke gurunya. Sy blm tau kenapa anak sy bs membangun pertahanan diri spt itu. Utk anak2 yg berani ngelawan anak itu, buntut2nya mereka sama2 nangis krn bertengkar.
3⃣🙋 Yanti - Jepara
Anak saya perempuan 8 tahun kurang menguasai pelajaran bahasa jawa & bahasa inggris, kemarin baru sekali ikut les bahasa inggris di tempat guru bahasa inggrisnya, ia bersemangat dan minta 2x sepekan yg rencana awal hanya ku ikutkan 1x sepekan, dan rencananya akan ku ikutkan les jawa di tempat gurunya.
Bagaimana sebaiknya ku menindak lanjuti jika dikaitka dengan statement "meninggikan gunung jangan meratakan lembah" sementara anaknya bersemangat dan mau mau saja?
Untuk si adek laki-laki 3 tahun, senang sekali jika diajak menggambar ini itu, akan tetapi susah sekali diajak pegang alat tulis jika diminta untuk belajar misal "coba mas hamzah buat telur" padahal ia suka buat telur/lingkaran, apalagi jika menggambarnya disisipin alfabet ataupun hijaiyah, pasti langsung protes "ga mau yg ini!"
Bagaimana cara merangsangnya agar mau diajak belajar diusianya sekarang?
Tapi kalau pegang alat tulis atas kemauannya sendiri ia mau dan lancar" saja bahkan bisa bercerita tentang gambarnya "ini tupu-tupu, ini pedang, ini hiu d laut" dlsb.
👉 Mba Sukeng : Mba yanti, apa sudah mencari tau apa yang membuatnya bersemangat belajar?  Mba Yanti : Kalau kakaknya ia semangat belajar hanya saja pelajaran bahasa inggris dan jawa agak kurang jadi aku ikutkan les, sementara ada statemen "tinggikan gunung jangan ratakan lembah" apakah tetap kuikutkan les atau gimana sebaiknya?
Jika ditanya saat ini apa yg paling disukai...sepertinya selalu suka tiap dapet pengalan baru jadi jika ditanya atau diamati pasti masih suka hal baru.
Untuk si adek sangat suka diajak menggambar tapi tidak mau diajak menggambar.
👉 Mba Yani : menurut mba Yanti, diusianya yg sekarang, apakah sudah saatnya si adik belajar secara terstruktur?
dan apakah metode belajar yang mba yanti berikan sudah sesuai dengan jenis kecerdasan anak? Coba bisa diliat di ceklist 3-4.pdf.
Fauzia Anggraini
Saya sharing penglaman ya mba. Sesuai arahan dinas pendidikan, anak usia 3-5 tahun belum boleh diajarkan calistung yang terstruktur. Maksudnya belajar calistung yang memakai pensil, kertas, dan anak harus duduk anteng.
Pengalaman sy, calistung tetap bisa diberikan dengan syarat:
1. Dengan bermain, misal menyanyi, menari, bermain pasir, dkk
2. Anak sudah siap untuk belajar calistung
3. Kemampuan intelektual dan visual-motorik anak sudah memadai dan siap untuk diajarkan calistung dini.
Semoga bisa membantu. 😊
Tambahan mba, di paud yang mahal, biasanya memakai program pembelajaran indivudual. Artinya anak A dan anak B target belajarnya beda. Misal si A, target pembelajaran lancar membaca. Sedangkan si B target pembelajarannya lancar menulis. Ini disesuaikan dengan perkembangan intelektual dan visual-motorik masing-masing anak mba.
4⃣🙋 Alif Kiky - Jepara
Assalamualaikum mbak yani, mbak sukeng.
Bagaimana caranya mengetahui passion anak sejak dini? Jujur sy terlambat mengetahui passion sy. Apa anak harus dikenalkan tour de talents sejak dini ataukah anak diikuti dan didampingi sampai saatnya dia akan mendapatkan passionnya sendiri?
Terima kasih 😊
👉 Mba Yani : anak umur berapa mba kiky?
kalau kita pelajari framework bu Septi atau punya ust. Harry, yang tepat untuk dilakukan sekarang apa?  Mba Alif Kiky : Umur 19 bulan mbak @Yani ibu e EzraHIRA berarti disesuaikan dg fitrah anak saja ya mbak..
5⃣🙋 Dewi - Demak
Assalamualaikum.wr.wb
Mba yani - mba sukeng
Salah satu cara untuk mengetahui passion anak adalah dengan pengamatan.untuk membantu prosea pengamatan apa saja yang perlu disiapkan adakah semacam panduan observasinya? Supaya pengamatan yang dilakukan lebih mengena.kalau saya sendiri mengamati kemudian mencatat dalam catatn pribadi tapi kadang masih terlewat untuk mencatat.
👉 Mba Yani : waalaikumsalam mba dewi,
anaknya umur berapa mba?  Mba Dewi : Anak saya baru masuk usia 3th mba.
👉 Mba Sukeng : stimulus apa saja yang sudah mba dewi lakukan? Mba Dewi : Saya biasa mengajak anak saya bermain puzzle,menyanyi,mengajak sholat,dll. Kalau puzzle anak saya suka mba...sekarang setiap punya puzzle baru dy ingin masang sendiri tanpa sy bimbing...menyanyi anak saya suka bahkan cenderung suka menyayikan kata" baru..kalau shalat anak sy sudah bisa mengikuti gerakan ruku' sujud berdoa.
6⃣🙋 Risqi Fauzia - Pekalongan
Assalamualaikum, mbak Yani dan mbak Sukeng.
Tentang mengajarkan anak berpikir skeptik, apakah itu berarti jika anak bertanya suatu hal lalu kita jawab, kemudian setelahnya mengajak anak untuk bersama-sama mengeceknya di buku/ browsing di internet? Bisakah dengan cara seperti itu?
👉 Mba Sukeng : Wa'alaikum salam
Menurut mba risqi dan teman2 lainnya, yang dimaksud berpikir skeptik itu seperti apa?
Dewi Nur Istikomah
Kalau menurut saya untuk melatih anak berpikir skeptik ketika anak bertanya jangan langsung kita jawab..tetapi mengajak anak untuk berpikir bersama sehingga anak dapat menemukan jawaban sendiri.
 Alif Kiky‬
Kalo menurut saya, berpikir skeptik tidak langsung percaya pada info yg tidak jelas. Harus ada sumber informasi yg bisa dipertanggungjawabkan. Jika tidak ada harus dicari kebenaran infonya 😊