Indahnya Belajar dan Mengajar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by admin - -

Resume Materi Sesi #6
JUDUL MATERI: *IBU MANAJER KELUARGA HANDAL*
Tanggal Penyampaian materi : 28 FEBRUARI 2017
Fasilitator : mbak Yani dan mbak Sukeng
Ketua Kelas : mbak Anita
Koord. Mingguan : Nur Hasanah.
*IBU MANAJER KELUARGA HANDAL*
_Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #6_
*Motivasi Bekerja Ibu*
Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah *_ibu bekerja_* yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu
*_kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita_*
Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.
Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?
🍀Apakah masih *ASAL KERJA*, menggugurkan kewajiban saja?
🍀Apakah didasari sebuah *KOMPETISI* sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?
🍀Apakah karena *PANGGILAN HATI* sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?
Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita
.
🍀Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.
🍀Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses
🍀Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa _MENGELUH_.
*Ibu Manajer Keluarga*
Peran Ibu sejatinya adalah seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita
*_Saya Manager Keluarga_*
kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.
🍀Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.
🍀Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi
🍀Buatlah skala prioritas
🍀Bangun Komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.
*Menangani Kompleksitas Tantangan*
Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :
*_a. PUT FIRST THINGS FIRST_*
Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami. - Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini - aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.
*_b.ONE BITE AT A TIME_*
Apakah itu one bite at a time?
-Lakukan setahap demi setahap -Lakukan sekarang -Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan
*_c. DELEGATING_*
Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.
*_ Ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda_*
_Latih-percayakan-kerjakan-ditingkatkan-latihlagi-percayakan lagi-ditingkatkan lagi begitu seterusnya_
Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah pilihan paling akhir.
*Perkembangan Peran*
Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu? Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumahtanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih
*_SEKEDAR MENJADI IBU_*
Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:
🍀Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.
Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “managjer keuangan keluarga.
🍀Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak.Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.
Mari kita cari ilmu tentang manajer gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.
🍀Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang seprofesi antar jemput anak sekolah.
Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manajer pendidikan anak”.
Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.
🍀Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dst
Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupa untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.
Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi. Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.
Hanya ada satu kata
*BERUBAH atau KALAH*
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
_SUMBER BACAAN_:
_Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP, 2015_
_Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #3, 2017_
_Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom's Story: Zainab Yusuf As'ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009_
diperkuat dengan sapaan lembut penggugah semangat oleh bu Septi👇
Resume Tanya Jawab Sesi #6
1⃣ 🙋 Fikroh - Kudus
Mbak adakah teman teman disini yang punya pengalaman memiliki kekurangan tertentu misalnya skoliosis, yang di dalam tubuhnya ada pen atau makai korset sehingga kurang bebas bergerak dan sering linu linu , apakah hal tersebut menghambat tugas bila jadi seorang ibu atau tugas tugas yang lain ? Bagaimana bila mempunyai tantangan seperti ini ?
1⃣ Peluk mba fikroh,
jika kita mempunyai hambatan dari sisi kesehatan atau sesuatu yg membatasi aktifitas kita, segera komunikasikan dg suami dan orang disekitar kita.
list jenis kegiatan atau pekerjaan yang bisa kita lakukan dan kegiatan yg tidak bisa kita lakukan.
komunikasikan jenis kegiatan yg tidak bisa kita lakukan.
jika pekerjaan tersebut bisa di delegasikan, maka segera cari alternatif pendelegasian.
contohnya saya, jika mengangkat sesuatu yg berat, perut jd kram dan sakit, bahasa kerennya _turun berok,_ jadi saya komunikasikan ke suami, saya tidak bisa
- angkat dan pasang galon
- angkat cucian yg mau dijemur dll.
saya komunikasikan diawal, jd ketika lihat tumpukan cucian yg mau dijemur, galon yg kosong, tanpa komando paksuami akan segera angkat.
*Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan hamba-Nya*
Jika Allah memberikan ujian InsyaAllah sudah sepaket dengan solusinya
Semangat mba fikroh
2⃣🙋🏻 Anita-Semarang
Mau tanya gimana cara mengubah stigma negatif klo ibu bekerja di rumah itup kurang keren dan bergengsi dibanding ibu bekerja di ranah publik khususnya di sekitar lingkungan keluarga inti sehingga dipandang remeh
2⃣mb anita, bagi masyarakat umum, profesi sebagai full time mom sering dipandang sebelah mata
Kita bisa mengubah hal tersebut dengan bersungguh2 dalam mengerjakan tanggung jawab kita di rumah
*jika kita bersungguh2 di dalam maka kita akan membawa kesungguhan itu keluar*
Buktikan bahwa kita juga bisa bekerja profesional walaupun bekerja di ranah domestik
Selain itu kita bisa mencari kepuasaan dari keberhasilan kita mendidik anak dan mengurus rumah tangga
Karena jika kita terlalu mendengarkan omongan orang sekitar, hal itu akan menghabiskan banyak energi kita
*the key to failure is trying to please eveyone(by ed sheeran)*
Dukungan dan senyuman dari suami dan anak2 merupakan mutiara yang sangat berharga sebagai sumber energi kita
3⃣🙋🏻 Rossy-Salatiga
Saya mau bertanya terkait materi kali ini :
Saya merasa sangat kurang ilmu dalam hal manager keuangan keluarga. Nah, bagaimana tips dan trik untuk mengatur keuangan keluarga secara sederhana?
3⃣. Mba Rossy, banyak sekali cara yang digunakan dlm pengaturan keuangan.
contoh sistem amplop dll..
kita diskusi dan sharing lagi, sistem apa yg selama ini teman2 gunakan?
efektif atau tidak?